cover
Contact Name
Slamet Hariyanto
Contact Email
publiciana@unita.ac.id
Phone
+6285259884770
Journal Mail Official
publiciana@unita.ac.id
Editorial Address
Jl. Kimangunsarkoro Beji, Jl. Dusun Krajan, Dusun Krajan, Sobontoro, Kec. Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66233
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Publiciana
ISSN : 19790295     EISSN : 25027336     DOI : https://doi.org/10.36563/p.vxx.ixx.xxx
Core Subject : Social,
Publiciana adalah jurnal ilmu-ilmu sosial yang diterbitkan oleh Universitas Tulungagung. Jurnal Publiciana diterbitlan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan November dan Juni. Jurnal Publiciana memuat artikel ilmiah berupa kajian teoritis dan praktis,hasil penelitia ,dan kajian masalah sosial,politik dan humaniora.Jurnal Publiciana bertujuan untuk mewadahi civitas akademika fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Tulungagung serta praktisi dan akademisi dari perguruan tinggi
Articles 118 Documents
PROSPEK PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E-GOVERNMENT DI TULUNGAGUNG Wahyudi, Andri
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.213 KB)

Abstract

Meski tengah menjadi harapan besar bagi masyarakat terkait dengan program-program pemerintah, tidak bisa dipungkiri bahwa pemerintah yang berbasis elektronik (E-Governmen) realitanya masih dianggap tertinggal jika dibandingkan Negara-negara lain dikawasan regional/ASEAN dan sekitarnya. Disamping kondisi eksternal seperti tersebut diatas ditingkat internal sendiri masih terjadi ketidakmeratanya penyelenggaraan E-Government terkait pelayanan publik diseluruh wilayah Indonesia. Merujuk survey yang dilakukan PBB yang berjudul     “E-Government Survey 2014”, Indonesia berada pada peringkat 106 dari 193 negara di dunia dalam hal prosess adopsi pelaksanaan pemerintahan yang berbasis elektrik/digital. Meskipun Indonesia cukup lama menempuh langkah-langkah tersebut namun peringkatnya secara internasional masih jauh. Permasalahan lain seperti masalah kesenjangan daerah yang tak kunjung selesai, belum meratanya jaringan internet (tingkat desa), transparansis pemerintah dalam hal pengawasan kinerja juga banyak berpengaruh. Banyak keuntungan sebenarnya dengan lebih meningkatkan penerapan E-Government dimasa mendatang dalam skala nasional, yang dalam waktu dekat bisa dirasakan ialah pelayanan publik E-KTP secara digital menjadi semakin prima demi kemajuan masyarakat bersama.
PELAYANAN PUBLIK DALAM PERSPEKTIF NPM Muharsono, Muharsono
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.207 KB)

Abstract

                                                  ABSTRAKPelayanan dalam sektor publik lebih berorientasi pada atasan, membelanjakan dari pada menghasilkan sehingga kurang memperhatikan kepentingan dinamika dan mobilitas masyarakat. Konsep NPM berupaya memasukkan unsur privat kedalam sektor publik sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan pendapatan disektor publik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan transportasi publik, upaya untuk meningkatkan pendapatan, strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung serta merekomendasikan model pelayanan transportasi publik dalam perspektif NPM. Kajian pelayanan dalam perspektif NPM ini diharapkan dapat mengutakan aplikasi NPM dalam sektor publik sehingga pendekatan NPM benar-benar dapat berkembang disemua sektor publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, pendekatannya studi kasus sehingga mampu merekontruksi teori yang bermula dari data yang ada.Hasil temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa perspektif NPM telah dipernekalkan di Dishub Kabupaten Tulungagung namun belum dilaksanakan secara maksimal. Pelayanan transportasi publik dalam perspektif NPM sangat ditentukan dari: 1) Kualitas pelayanan yang diukur melalui realiability, responsibility, empathy, accountability dan comfort yang ditetapkan sesuai keinginan masyarakat dan konsisten dalam pelaksanaan dan pemberian sanksi jika terjadi pelanggaran 2) Upaya peningkatan pendapatan yang ditentukan oleh identifikasi sumber-sumber penerimaan yang berasal dari retribusi ijin usaha/trayek, pengujian kendaraan bermotor, parkir, terminal dan hasil pengelolaan bus sekolah. Upaya untuk meningkatkan pendapatan dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. 3) Strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dilakukan dengan a) Revitalisasi organisasi untuk mencapai format organisasi yang sesuai antara tugas dan tanggung jawab melalui reformasi struktur dan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) yang profesional b) Meningkatkan partisipasi masyarakat baik internal maupun eksternal untuk terlibat dalam pelayanan publik. c) meningkatkan fasilitas pendukung 4) Faktor yang mendukung adalah lingkungan kelembagaan, kondisi sumberdaya aparatur birokrasi dan insentif yang harus dimanfaatkan dalam pelayanan. Sedangkan faktor yang menghambat adalah budaya patrimonial, perkembangan tehnologi dan harga/tarif yang harus dikendalikan agar mempu meningkatkan kualitas pelayanan Dishub Tulungagung.Penelitian ini merekomendasikan model pelayanan publik dalam perspektif NPM sebagai berikut: 1) Mendasarkan pada konsep yang relevan yaitu konsep NPM dan pelayanan publik 2) Menekankan pada manajemen yang berorientasi pelayanan publik yang dikembangkan NPM dari makna managerialisme yang merujuk pada pengelolaan sektor swasta ke sektor publik dengan menekankan pada pelayanan yang berkualitas dan berorientasi pada hasil. 3) manajemen pelayanan publik mencakup proses pelayanan, strategi pencapaian kepuasan publik dan pendapatan bagi Dishub Tulungagung. 4) Dalam penetapan model masing-masing unsur saling terkait dan menguatkan satu sama lain sehingga layak digunakan.Untuk mewujudkan pelayanan publik dalam perspektif NPM maka Dishub Tulungagung sebagai lembaga pelayanan dan penghasil harus mampu memberi pelayanan yang berkualitas dan meningkatkan pendapatannya. Perlu dilakukan reformasi struktur dan peningkatan kualitas SDM yang profesional. Intensifikasi dan ekstensifikasi dijalankan secara efektif. Mempertimbangkan strategi yang tepat dan faktor yang mendukung serta mengantisipasi faktor yang mendukung serta mengantisipasi faktor penghambat sehingga memberikan kepuasan kepada publik sekaligus meningkatkan penerimaan daerah.
PEMBERDAYAAN DAN SOCIAL CAPITAL PADA PETANI TEMBAKAU DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK Muharsono, Muharsono
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.646 KB)

Abstract

Hasil analisa kesejarahan pola produksi tembakau dan pola hubungannya yang dibangun dalam aksi, reaksi dan jaringan untu
SERTIFIKASI DOSEN DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TULUNGAGUNG Wahyudi, Andri
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.368 KB)

Abstract

                                                   ABSTRAKSertifikasi dosen atau lebih populer disebut dengan istilah Serdos  adalah merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan kompetensi dosen. Yang dimaksud dengan Sertifikasi disini adalah suatu proses pemberian setifikat pendidik kepada dosen oleh Pemerintah setelah dosen mengikuti beberapa prosedur penilaian sebagaimana diatur dan tertuang dalam UU No. UU 14 Tahun 2005 tentang Guru & Dosen serta tertuang dalam  PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen.Pada hakikatnya sertifikasi dosen diberikan oleh pemerintah mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah : 1. Menilai profesionalisme dosen guna kelayakan dosen dalam melaksanakan tugas, 2. Melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, 3. Meningkatkan proses dan hasil pendidikan, 4. Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional, 5. Meningkatkan kesadaran dosen terhadap kewajiban menjujung tinggi kejujuran dan etika akademik terutama larangan plagiasi. Selain hal tersebut diatas dengan diberikannya sertifikasi dosen diharapkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran selanjutnya juga akan diikuti peningkatan kualitas pendidikan termasuk peningkatan kualitas dosen serta adanya peningkatan kesejahteraan dosen.Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Lokasi penelitiannya di Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tulungagung dengan jenis dan sumber data yang dipakai Data Primer yaitu Struktural Fakultas, Dosen penerima Sertifikasi Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa. Untuk data sekundernya yaitu data bkd-lkd dosen data prestasi akademik mahasiswa/KHS, data lulusan/masa studi/IP/masa tunggu alumni. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket/ kuisioner, observasi , wawancara, dokumentasi sedangkan analisa datanya menggunakan model interaktif seperti  yang dikemukakan oleh Miles & Huberman (2002 : 23). 
EVALUASI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DARI TAMAN ALOON – ALOON KABUPATEN TULUNGAGUNG Purnawati, Laily
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.703 KB)

Abstract

Tatkala industrialisasi pesat berkembang hingga di aras lokal, kualifikasi yang dapat ditawarkan pada kelompok ini pada umumnya hanya sebatas pekerja kasar. Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998 banyak sekali kegiatan ekonomi yang cenderung beralih pada sektor informal salah satunya pedagang kaki lima.Perkembangan kota secara pesat (rapid urban growth) yang tidak disertai dengan pertumbuhan kesempatan pekerjaan yang memadai mengakibatkan kota-kota menghadapi berbagai ragam problem sosial yang sangat pelik (Alisjahbana, 2003). Tumbuh suburnya sektor ekonomi informal kota adalah jawaban dari kondisi tersebut.Di satu sisi keberadaan pedagang kaki lima diakui sebagai potensi ekonomi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pedagang kaki lima yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar serta menyediakan kebutuhan hidup bagi masyarakat. Tetapi lain hal keberadaan pedagang kaki lima dianggap mengganggu keindahan dan ketertiban lingkungan Kota. Inilah yang membuat pemerintah turun tangan dalam permasalahan ini.Pemerintah Kabupaten Tulungagung dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung nomor 7 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ketertiban umum, senantiasa melakukan penataan dan memberikan pembinaan kepada pedagang kaki lima, agar PKL dalam menjalankan kegiatannya tidak menganggu keindahan dan kenyamanan kota dan menjaga keseimbangan kegiatan PKL dengan kepetingan umum.Dalam upaya penataan pedagang kaki lima, langkah besar pernah dilakukan Pemerintah  Kabupan Tulungagung yaitu pada saat relokasi pedagang kaki lima aloon-aloon Tulungagung ke pujasera pasar ngemplak dan dilanjutkan dengan relokasi ke area Ngrowo Water Front yang berada di seputar sungai NgrowoBerbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk memperindah kota dengan menata keberadaan pedagang kaki lima tersebut. Akan tetapi pedagang kaki lima juga membutuhkan tempat sebagai ruang sosial yang justru seringkali tidak diindahkan di dalam perencanaan kota sehingga tidak jarang penataan ini malah menimbulkan penolakan dari pedagangan sendiri karena malah menjauhkan mereka dari keramaian kegiatan perekonomian masyarakat.Melihat dilema dalam penataan pedagang kaki lima ini maka diperlukan strategi di dalam penataan pedagang kaki lima agar bisa tetap bertahan dan tidak menggangu di dalam perencanaan kota mengingat PKL juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Pemerintah daerah juga perlu melibatkan pihak lain di dalam pemberdayaan sektor informal ini agar mereka bisa mandiri secara ekonomi.
PENGEMBANGAN POTENSI DESA BERSINERGI DENGAN PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS AGROPOLITAN (Studi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung) Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTahun 2015 Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu Kabupaten dari 6 (enam) Kabupaten di wilayah Jawa Timur yang ikut terlibat dalam Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah di Selingkar Gunung Wilis” TUNGGAL ROGO MANDIRI”.Penetapan kawasan strategis Agropolitan di Kabupaten Tulungagung yakni Kecamatan Sendang. Potensi di Kecamatan Sendang sangat mendukung dalam pengembangan konsep agrowisata. Tujuan dari artikel ini bertujuan : Mengetahui dan memahami potensi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, mengidentifikasi dan memahami pengembangan potensi desa di Kecamatan Sendang berkaitan dengan penetapan kawasan strategis agropolitan, memberikan alternative strategi    untuk pengembangan potensi desa di Kecamatan Sendang berkaitan dengan penetapan kawasan strategis agropolitan. Pendekatan kualitatif menjadi desain dan metodologi pilihan dalam penelitian ini. Tempat atau lokasi penelitian berada di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Untuk memperoleh data informasi yang dapat dijadikan bahan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data dengan cara melalui Teknik Pengumpulan Data Primer (Wawancara, Kuisioner, Observasi,) sedangkan Teknik Pengumpulan Data Sekunder (Studi Kepustakaan, Dokumentasi). Teknik  analisis data yang digunakan adalah  SWOT dengan harapan strategi yang dihasilkan lebih komprehensif dan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Potensi Desa di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung yang dianalisa dan alternative solusi ditekankan pada jumlah Sumber daya manusia, Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Umum, Pertanian dan Perkebunan, Peternakan, Penggalian dan Industri (Bahan Galian, IKKR Makan Minuman dan tembakau, tekstil dan barang kulit, barang kayu dan hasil hutan lain), Perdagangan dan Pariwisata. Pengembangan yang berfokus akan memberikan dampak yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PENDIDIKAN POLITIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESADARAN POLITIK MASYARAKAT (Studi di Kantor KPU Kabupaten Tulungagung) Purnawati, Laily
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.914 KB)

Abstract

ABSTRAKPemilu merupakan bagian bentuk nyata pendidikan, meskipun rutin kejadiannya tapi berjangka waktu cukup panjang. Frekuensi pemilihan di banyak negara sekali dalam lima tahun atau empat tahun, dianggap sudah cukup masa tersebut untuk membuktikan kesanggupan dan pushing power ( tenaga pendobrak) untuk menyusun suatu masa depan yang lebih baik dan membahagiakan rakyat.Pemilu di Indonesia dipandang juga sebagai wahana pendidikan politik yang dapat dipakai sebagai indikator sampai seberapa jauh tingkat partisipasi masyarakat dibidang politik. Pendidikan politik yang dimaksudkan meliputi sedikit banyaknya informasi masalah-masalah kenegaraan yang diterima masyarakat.Selanjutnya, pendidikan politik yang diterima oleh masyarakat melalui dua cara penyampaian, implisit dan eksplisit. Penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif dan mengambil lokasi di kabupaten Tulungagung. Penelitian ini akan meneliti tentang bagimana sosialisasi politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan faktor?faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan sosialisasi politik di kabupaten Tulungagung.ABSTRACTElections are part of the real form of education, although it is routine but has a long term. The frequency of elections in many countries once in five years or four years, is considered to have been enough to prove the ability and pushing power to develop a better and happier future for the people.Elections in Indonesia are also seen as a vehicle for political education that can be used as an indicator of the extent of the level of public participation in the political field. Political education is intended to include a little information about state issues that are accepted by society. Furthermore, political education is accepted by society through two ways of conveying, implicit and explicit. The research used is a qualitative descriptive research type and takes place in the Tulungagung district. This research will examine how political socialization to increase public awareness and factors that can influence the implementation of political socialization in Tulungagung district.
PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG (Studi Kasus Jembatan Ngujang II) Muharsono, Muharsono
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.681 KB)

Abstract

ABSTRAKJembatan Ngujang II merupakan permintaan dari pemerintah pusat khususnya anggota DPR baru untuk menjadi anggota legislative yang selanjutnya berinisiatif membuat sebuah proyek yaitu Jembatan Ngujang II ini. Berawal dari pembebasan lahan yang sudah dilakukan sejak 2014 lalu tidak diikuti dengan pembangunan jembatan. Pembangunan yang rencananya dilakukan selepas pembebasan lahan itu harus berkali-kali tertunda lantara belum cairnya anggaran dari pusat. Warga Kota Marmer yang memimpikan bisa melintasi Sungai Brantas tanpa kemacetan.Proyek jembatan ini termasuk proyek tahap lelang. Proyek yang penandatangan kontrak sejak 6 April lalu direncanakan untuk memecah kemacetan di Jembatan Ngujang I. Seperti diketahui, Jembatan Ngujang II yang melintasi Sungai Brantas diproyeksikan dapat memecahkan kemacetan arus lalu lintas yang sering terjadi di Jembatan Ngujang I saat jam sibuk, akhir pekan dan libur panjang. Selain itu, Jembatan Ngujang II diharapkan dapat membuat masyarakat setempat tidak lagi mengandalkan jasa penyebrangan sungai ketika harus mobilisasi dari Desa Bukur Kecamatan Sumbergempol ke Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru atau sebaliknya. Jembatan Lingkar Timur atau Jembatan Ngujang II dipastikan dimulai pada awal tahun 2018 sampai kini sejumlah pekerja sudah membangun pondasi-pondasi jembatan. Pengerjaan dilakukan oleh PT Ridlatama Bangun Usaha seperti di papan pengumuman proyek.Dengan bertambahnya proges pembangunan Jembatan Ngujang II dapat mengatasi kemacetan di sekitar Jembatan Ngujang II ketika terjadi liburan panjang dan banyak kendaraan yang melintas dari maupun ke Tulungagung. Tentu dengan adanya jembatan baru bisa memecahkan arus dan membuat arus lalu lintas menjadi lancar dan warga sekitar jembatan tidak perlu mengambil jalur memutar melintasi Jembatan Ngujang I sehingga berharap Jembatan Ngujang II dapat difungsikan mulai tahun 2019 mendatang.Proyek jalan lingkar atau ringroad bertujuan untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas dari kota Tulungagung menuju Kediri dan sebaliknya.Fungsi pembangunan Jembatan Ngujang II diantaranya adalah1)  Untuk meningkatkan perekonomian Tulungagung agar lebih lancar dalam hal transportasi2)  Mengurangi kemacetan di Ngujang I khususnya pada tahun baru dan lebaran ABSTRACTNgujang II Bridge is a request from the central government, especially new members of the DPR to become legislative members who then took the initiative to make a project namely the Ngujang II Bridge. Starting from land acquisition that has been carried out since 2014 and not followed by the construction of bridges. The construction, which is planned to be carried out after the land acquisition has to be delayed repeatedly, has not yet been disbursed from the central budget. Residents of the City of Marble who dreamed of being able to cross the Brantas River without congestion.This bridge project is included in the auction phase project. The project that signed the contract since April 6 is planned to break the traffic jam at Ngujang Bridge I. As is known, the Ngujang II Bridge that crosses the Brantas River is projected to solve traffic jams that often occur at the Ngujang I Bridge during peak hours, weekends and long holidays . In addition, the Ngujang II Bridge is expected to make local people no longer rely on river crossing services when they have to mobilize from Bukur Village Sumbergempol District to Pucunglor Village, Ngantru District or vice versa. The East Ring Bridge or Ngujang II Bridge is confirmed to begin in early 2018 until now a number of workers have built bridge foundations. The work carried out by PT Ridlatama Bangun Usaha was like on the project bulletin board.With the increasing progress of the Ngujang II Bridge construction can overcome the congestion around the Ngujang II Bridge when a long vacation took place and many vehicles passed from and to Tulungagung. Of course, with a new bridge, it can break the current and make the traffic flow  smooth and the residents around the bridge do not need to take a detour along the Ngujang I Bridge so that they hope the Ngujang II Bridge can be started starting in 2019.Ringroad or ring road project aims to overcome traffic congestion from the city of Tulungagung to Kediri and vice versa.The function of building the Ngujang II Bridge includes1)  To improve the economy of Tulungagung to be more smooth in terms of transportation2)  Reducing congestion in Ngujang I especially in the new year and Eid
PERAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA Margayaningsih, Dwi Iriani
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.226 KB)

Abstract

ABSTRAKPemberdayaan merupakan proses, cara, perbuatan yang membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat baik material maupun spiritual guna mencapai cita-cita dan tujuan suatu bangsa. Proses pemberdayaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dengan keikutsertaan dan partisipasi masyarakat sehingga berdaya guna.Masalah yang diteliti adalah bagaimana peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dari faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Waung.Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian diskriptif kualitatif karena peneliti ingin memberikan gambaran yang jelas tentang peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.Hasil penelitian mangenai peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa, dengan focus penelitian peran masyarakat sebagai pelaku, partisipan dan sebagai peserta menunjukkan kategori baik.Faktor pendukung pemberdayaan dalam kegiatan masyarakat adalah motivasi dan kebijaksanaan pemerintah sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah anggaran dan sarana prasarana.ABSTRACTEmpowerment is a process, method, action that makes power, namely the ability to do something or the ability to act in the form of reason, effort or effort to develop various aspects of people's lives both materially and spiritually in order to achieve the ideals and goals of a nation. The empowerment process does not happen by itself, but with the participation and participation of the community so that it is efficient.The problem examined is how the role of the community in community empowerment activities from supporting and inhibiting factors in community empowerment activities in Waung Village.The research method used is descriptive qualitative research method because researchers want to provide a clear picture of the role of society in community empowerment activities.The results of the study deal with the role of the community in community empowerment activities in the village, with a focus on research on the role of the community as actors, participants and as participants showing good categories. Supporting factors for empowerment in community activities are motivation and government policies while the inhibiting factor in community empowerment activities is the budget and infrastructure.
DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ( Studi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung) Nurhajati, Nunun
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.265 KB)

Abstract

ABSTRAKSektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Dampak pengembangan pariwisata bagi kehidupan ekonomi di daerah tujuan wisata seperti di desa Mulyosari kecamatan Pagerwojo kabupaten Tulungagung, karena dengan adanya kegiatan wisata di wilayah tersebut membuka banyak peluang usaha. Dimana pembentukan desa wisata ini menawarkan kegiatan wisata yang menekankan pada unsur-unsur pengalaman adanya interaksi langsung antara wisatawan dengan masyarakat setempat.ABSTRACTThe tourism sector is a potential sector to be developed as a source of local revenue. Efforts to increase regional original income, the development and utilization of resources and the potential of regional tourism are expected to contribute to economic development. The impact of tourism development on economic life in tourist destinations such as in Mulyosari village, Pagerwojo sub-district, Tulungagung district, because the presence of tourism activities in the region opens up many business opportunities. Where the establishment of this tourist village offers tourist activities that emphasize the elements of experience of the direct interaction between tourists and the local community.

Page 3 of 12 | Total Record : 118