cover
Contact Name
Slamet Hariyanto
Contact Email
publiciana@unita.ac.id
Phone
+6285259884770
Journal Mail Official
publiciana@unita.ac.id
Editorial Address
Jl. Kimangunsarkoro Beji, Jl. Dusun Krajan, Dusun Krajan, Sobontoro, Kec. Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66233
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Publiciana
ISSN : 19790295     EISSN : 25027336     DOI : https://doi.org/10.36563/p.vxx.ixx.xxx
Core Subject : Social,
Publiciana adalah jurnal ilmu-ilmu sosial yang diterbitkan oleh Universitas Tulungagung. Jurnal Publiciana diterbitlan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan November dan Juni. Jurnal Publiciana memuat artikel ilmiah berupa kajian teoritis dan praktis,hasil penelitia ,dan kajian masalah sosial,politik dan humaniora.Jurnal Publiciana bertujuan untuk mewadahi civitas akademika fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Tulungagung serta praktisi dan akademisi dari perguruan tinggi
Articles 118 Documents
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.146 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: apa pengertian media sosial, apa dampak media sosial terhadap masyarakat di Indonesia dan apa pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap / eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial  telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala   bentuk   perubahan-perubahan   pada   lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem  sosialnya,  termasuk  didalamnya nilai-nilai,  sikap  dan  pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Hariyanto, Slamet
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.517 KB)

Abstract

Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami pergeseran pola yang dinamis. Kehadiran hasil karya manusiadi bidang teknologi informasi menjadi karakteristik dimana masyarakat diera sekarang dikenal sebagai masyarakat informasional.Akan tetapi belum semua masyarakat mampu mengelola informasi dengan baik. Dengan kata lain masih ada beberapa kelompok masyarakat yang belum memahami arti pentingnya sebuah informasi. Sebagai tanggapan fenomena di atas maka lahirlah pemikiran baru dibidang informasi yang dikenal dengan Sistem informasi Manajemen.
ONE TWO LEADERSHIP Dahlan, Chozin
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.319 KB)

Abstract

Di dalam kehidupan keseharian komunitas manusia, serupa dengan kata “pemimpin” dan seringkali dipergunakan secara silih berganti, se-akan tidak ada perbedaannya, sekalipun kesamaan, adalah kata “pimpinan dan pemimpin atau kepemimpinan”. Term pimpinan pada dasarnya mengarah pada sebuah badan atau unit-lembaga dalam suatu struktur organisasi yang jelas dan dibatasi oleh waktu dengan tegas, seperti bupati, gubernur, presiden, ketua partai dll.Sementara konsep pemimpin atau kepemimpinan mengarah pada suatu sifat atau bakat pada seseorang dalam komunitas tanpa struktur yang tegas dan tidak dibatasi oleh waktu yang jelas, misalnya kepala suku, kyai, ulama, dukun, rahib, pendeta dll biasanya dibatasi sampai beliau meninggal atau bahkan pada pemimpin tertentu yang sudah meninggalpun masih dianggap sebagai seorang pemimpin, karena pengaruhnya masih sangat kuat dan luar biasa, misalnya seorang Nabi atau pemimpin agama. Kesamaan anggapan-pengertian yang demikian ini dapat mengacaukan pemikiran, sikap dan perilaku, yang akan berakibat pada kekacauan tindakan seseorang dan atau masyarakat, karena kedua istilah atau kata  tersebut mempunyai akar kata, arti dan perpekstif yang berbeda.Kepemimpinan bersumber pada unsur-ciri yang terdapat dalam diri seseorang,  unsure atau ciri yang dapat membawa keterpengaruhan pada orang lain atau komunitas untuk mengikuti, sumber legitimasi tersebut bisa berawal dari genetika, interaksi social atau kekuatan menghadapi tantangan lingkungan, seberapa besar keterpengaruhan tersebut tergantung pada pemeliharaan sang pemimpin dan kebutuhan individu komunitas. Situasi dan kondisi lingkungan mempunyai peranan yang sidnifikan, seperti yang terungkap dalam budaya yang berkembang, yang sejalan pula dengan perubahan sebagai makna kehidupan bermasyarakat.
PELAKSANAAN PENGHIJAUAN KOTA DALAM MENANGGULANGI PENCEMARAN UDARA DI WILAYAH KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Nurhayati, Nunun
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.178 KB)

Abstract

Pembanguan Nasional yang berkelanjutan dimaksudkan memberikan petunjuk dalam pelaksanaan pembangunan sumber-sumber alam Indonesia harus digunakan secara rasional. Penggalian kekayaan alam tersebut harus diusahakan agar tidak merusak tata lingkungan hidup manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan dengan memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan generasi-generasi yang akan datang.Pelaksanaan penghijauan kota merupakan salah satu usaha pelaksanaan pelestarian dan perlindungan lingkungan  hidup yang dilakukan dengan melalui program pembibitan dan pelaksanaan penghijauan kota.Perkembangan lingkungan hidup bertujuan meningkatkan mutu memanfaatkan sumber daya alam, secara baik, berkelanjutan, merehabilitasi lingkungan, mengendalikan kerusakan pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengambil lokasi penelitian di wilayah kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. pelaksanaan penghijauan kota meliputi: program kebon bibit kecamatan, gerakan bedengan seribu bibit, gerakan sejuta pohon, penghijauan kota yang meliputi  pertamanan, penanaman  pohon lindung dan hutan kota.
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP MUTU PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR UPTD PUSKESMAS BEJI KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG Hariyanto, Slamet
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.322 KB)

Abstract

                                                 ABSTRAKKesehatan adalah hak dan investasi, semua warga negara berhak atas kesehatannya. Pelayanan kesehatan terhadap segenap warga negara adalah menjadi tanggung jawab pemerintah seperti yang diamanatkan dalam undang-undang. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik. Namun tidak dapat dipungkiri bila pelayanan kesehatan khususnya dari sektor publik masih banyak kendala dan hambatan terutama dalam hal mutu pelayanan.Permasalahan dari penelitian ini adalah; 1) bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan publik di UPTD Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung?, 2) bagaimanakah tingkat mutu pelayanan publik di UPTD Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung?Pelayanan kesehatan terhadap segenap warga negara adalah menjadi tanggung jawab pemerintah seperti yang diamanatkan dalam undang-undang. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik. Moenir (1992) mengemukakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di Pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun pelayanan jasa. Hasil penelitian   tingkat kepuasan masyarakat menunjukkan  pada kategori baik, mutu pelayanan publik kategori baik dengan memperthatikan unsur kecepatan pelayanan, unsur keadilan, unsur kedisiplinan,  unsur kepastian biaya pelayanan serta kepastian jadwal pelayanan merupakan unsur yang masih perlu untuk ditingkatkan.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum nilai unsur pelayanan di UPTD Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung sudah baik walaupun masih diperlukan  peningkatan kinerja dari para petugas .
PEMBENTUKAN DESA WISATA PADA JALUR LINGKAR WILIS KABUPATEN TULUNGAGUNG ( Studi di desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung) Nurhajati, Nunun
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.73 KB)

Abstract

                                                ABSTRAKBerbagai potensi dan daya tarik wisata dikembangkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah bahkan desa yang dikembangkan agar masyarakat mendapat manfaat terkait potensi desa yang ada dengan menjadikannya kawasan desa wisata. Desa wisata merupakan salah satu bentuk penerapan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.  Pengembangan desa wisata yang berbasis lokal memerlukan kepedulian dan partisipasi masyarakat sendiri untuk senantiasa berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan desanya.Masalah yang diteliti adalah tentang upaya pembentukan desa wisata dan faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat di dalam pembentukan desa wisata di desa Gambiran kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung.Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti ingin memberikan gambaran yang jelas tentang upaya pembentukan desa wisata.Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam pembentukan desa wisata sehingga masyarakat merasa memiliki. Meskipun partisipasi masyarakat masih sebatas partisipasi tenaga bukan pemikiran dan keterlibatan di dalam kepengurusan kelembagaan desa wisata.
PENINGKATAN POTENSI SUMBER DAYA APARATUR DAERAH Angkasawati, Angkasawati
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.936 KB)

Abstract

Menjadikan aparatur yang professional dalam rangka menunjukkan kapasitas, identitas serta potensi tersembunyi yang ada dalam setiap aparatur menjadi bahan pemikiran yan penting dalam peningkatan potensi sumber daya manusia khususnya dipemerintah daerah pada saat ini. Aparatur dituntut untuk mampu memaksimalkan kapasitas potensial yang dimilikinya, kemudian diaplikasikan secara langsung kedalam tugas pokok dan fungsi mereka sebagai sosok customer atau pelayan yang responsive terhadap keinginan, keperluan atau kebutuhan para pelanggannya baik internal maupun eksternal.Era reformasi membawa perubahan yang tidak kalah besarnya terutama bagi pemerintah selaku eksekutif, sebagai lembaga pelayanan masyarakat, pemerintah atau birokrasi menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat yang diakomodir oleh institusi politik melalui lembaga legislatif dengan masyarakat riil yang secara langsung menerima dan menikmati pelayanan yang diberikan oleh birokrasi. Tidak seperti era sebelumnya dimana birokrasi dengan mudah mengendalikan dua kekuatan tersebut, maka kini sebaliknya birokrasilah yang berada dalam kendali dan pengawasan keduanya.Implementasi UU No. 22/1999 mengenai Pemerintah Daerah memiliki implikasi serius bagi pelayanan publik didaerah. Peningkatan tuntutan publik  harus disertai dengan peningkatan kapasitas daerah dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya. namun demikian yang paling utama dalam menentukan kapasitas daerah adalah kemampuan sumber daya manusia antara lain: adanya aspek kepemimpinan yang cukup tinggi, adanya motivasi kerja pegawai yang cenderung baik, adanya komitmen terhadap pekerjaan yang cukup tinggi. 
UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA PADA PROGRAM ADIPURA Margayaningsih, Dwi Iriani
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.955 KB)

Abstract

                                                        ABSTRAKPenghargaan Adipura merupakan salah satu program pemerintah Indonesia untuk mendorong pemerintah daerah mewujudkan kota yang berkelanjutan baik secara ekologis, sosial, dan ekonomi dengan tetap mendorong prinsip-prinsip Good Governance. Lingkungan yang hijau, indah, dan menarik sebagai salah satu komponen penilaian, memiliki bobo ttinggi, aspek in ikemudian menjadi focus perhatian pemerintah daerah di berbagai kota yang ingin memperoleh penghargaan Adipura.   ,Kota jika tidak dikelola dengan baik, sebaliknya kota akan menjadi pusat “malapetaka” (urban ills), seperti kemacetan (pencemaran udara, kebisingan, ISPA, dan stress), banjir (krisis air bersih, rob, abrasi, dan penurunan muka tanah), permasalahan sosial (kampong kumuh, kriminalitas, pengangguran, dan kesenjangan kaya-miskin), serta tata ruang (infrastruktur, transportasi, sampah, dan limbah).            Oleh karena itu kota dituntut kompetitif dan layak huni sehingga muncul berbagai konsep kota, seperti kota kreatif (creative city), kota hijau (green city, garden city, danecocity), kota layak huni (liveable city), kota cerdas (smart city), dan kota berketahanan/ tangguh (resilient city). Sehingga kota dengan pembangunan yang berkelanjutan, dapat mewujudkan kesadaran kolektif akan keterbatasan sumberdaya alam dan lingkungan untuk menopang pembangunan di masa mendatang.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KEMISIKINAN Margayaningsih, Dwi Iriani
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.959 KB)

Abstract

Pembangunan haruslah menempatkan rakyat sebagai pusat perhatian proses pembangunan harus menguntungkan semua pihak. Masalah kemiskinan yang merupakan kelompok rentan dan meningkatnya pengangguran perlu mendapat perhatian utama karena bisa menjadi penyebab instabilitas yang akan membawa pengaruh negative seperti bangsanya ikatan-ikatan sosial dan melemahnya nilai-nilai serta hubungan antar manusia.Karena itu untuk meningkatkan pertumbuhan yang adil tanpa mengecualikan rakyat miskin diperlukan kemandirian dengan cara membudayakan masyarakat dengan potensi yang dimiliki agar dapat dikembangkan.
PERANAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN TULUNGAGUNG DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA Angkasawati, Angkasawati
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.594 KB)

Abstract

                                                    ABSTRAKPenyalahgunaan narkoba dapat terjadi pada siapa saja. Bagi sebagian masyarakat tentu penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba memiliki nilai bisnis yang tinggi. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masaanak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.Narkoba adalah singkatan dari Narkotika Psikotropika dan bahan Adiktif lain, adalah obat bahan atau zat yang jika masuk dalam tubuh berpengaruh pada fungsi tubuh, terutama otak. Narkoba termasuk bahan adiktif karena menimbulkan ketergantungan dan tergolong zat psikoaktif, artinya berpengaruh pada kerja otak dan mengubah perilaku pemakainya.Melihat perkembangan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di tanah air yang merisaukan dan merupakan ancaman serius terhadap kelangsungan hidup bangsa dan masa depan bangsa, diperlukan  perhatian dan tindakan yang sungguh-sungguh dari semua pihak secara terpadu dan berkesinambungan.BNN merupakan lembaga pemerintah non structural yang bertanggung jawab dan berada dibawah Presiden yang bertugas melaksanakan pencegahan dan pemberantasan narkoba dengan membentuk satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait. Dengan adanya BNN Kabupaten merupakan langkah tepat untuk menanggulangi penyakit di dalam masyarakat akibat penyalahgunaan narkoba secara lebih kompleks.Pencegahan atau upaya-upaya dilakukan antara lain dengan penyuluhan/sosialisasi baik dikalangan pelajar dan mahasiswa. Program tersebut dilakukan untuk meningkatkan koordinasi pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Pencegahan dan pemberantasan narkoba tentunya membutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat dimulai dari kalangan birokrasi, dunia pendidik, tokoh agama/masyarakat luas. Semua itu sesuai dengan keberadaan Inpres 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.

Page 2 of 12 | Total Record : 118