cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018" : 8 Documents clear
Keanekaragaman dan hasil tangkapan sampingan Jaring Insang di perairan Lalowaru Kabupaten Konawe Selatan Muhajirah, Eva; Sara, La; Asriyana, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.787 KB)

Abstract

Informasi mengenai keanekaragaman ikan dan hasil tangkapan sampingan pada jaring insang sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keramahan jaring insang dan sebagai upaya meminimalkan hasil tangkapan sampingan untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman ikan dan hasil tangkapan sampingan  pada perikanan jaring insang di perairan Lalowaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2017. Pengambilan sampel ikan dilakukan setiap 2 minggu selama 3 bulan. Sampel ikan ditangkap dengan menggunakan alat tangkap jaring insang dengan ukuran mata jaring 1, 1½, 1¾, dan 2 inci. Semua ikan yang tertangkap dikumpulkan dalam wadah kemudian dipilah berdasarkan jenis dan masing-masing dihitung jumlahnya, selanjutnya dilakukan pengukuran panjang total dan berat total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27 famili dari 45 jenis. Nilai indeks keanekaragaman saat bulan gelap maupun bulan terang tergolong tinggi yaitu berada pada kisaran 0,58-1,00 saat bulan gelap dan 0,79 - 0,91 saat bulan terang. Proporsi hasil tangkapan utama yaitu 25% dan hasil tangkapan sampingan sebesar 75% yang terdiri dari hasil tangkapan sampingan yang dimanfaatkan dan dibuang kembali ke laut dengan proporsi masing-masing yaitu 86% dan 14%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tangkap jaring insang yang dioperasikan nelayan termasuk alat tangkap yang tidak selektif karena memiliki nilai indeks keanekaragaman dan hasil tangkapan sampingan yang tergolong tinggi.Kata Kunci : Hasil tangkapan sampingan, Jaring insang, dan Keanekaragaman
Struktur komunitas tumbuhan air di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Hidayat, Rachmat; Kasim, Ma'ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.916 KB)

Abstract

Tumbuhan air merupakan  tumbuhan yang telah menyesuaikan diri untuk hidup pada lingkungan perairan, baik terbenam sebagian atau seluruh tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas tumbuhan air yang ada di Perairan Rawa Aopa. Pengambilan sampel dilakukan selama 50 hari mulai tanggal 10 Bulan Januari hingga tanggal 20 Februari 2017 dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan yaitu indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi dan indeks nilai penting. Tumbuhan air yang terdapat di perairan Rawa Aopa sebanyak 8 jenis dengan jumlah yang tertinggi yaitu jenis Salvinia biloba dan yang terendah jumlahnya, yaitu Limnocharis flava. Tumbuhan air yang terdapat di perairan Rawa Aopa terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe submerged plants dan free floating. Tipe submerged plants terdiri atas H. verticilata L. flava dan tipe free floating terdiri atas I.aquatica, L. flava, S. biloba, P. stratiotes, N. Nucifera, E. crassipes, N. alba.  Nilai indeks keanekaragaman 0,44-0,76 dengan kategori rendah, indeks keseragaman 0,49-0,84 kategori sedang, indeks dominansi 0,22-0,45 bahwa tidak  ada jenis yang mendominasi. Untuk nilai Indeks Nilai Penting yang tertinggi yaitu, S.biloba sebesar 125,70 dan yang terendah jenis Limnocharis flava sebesar 6,13. Sehingga indeks keanekaragaman tumbuhan air di perairan Rawa Aopa termasuk kategori rendah dengan tidak adanya tumbuhan yang mendominasi dan tingkat keseragaman tumbuhan air termasuk kategori sedang. Kata Kunci : Struktur komunitas, tumbuhan air, Taman Nasional Rawa Aopa.
Produktivitas Ikan Gabus (Channa striata) di perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Taufikir, .; Asriyana, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.003 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis produktivitas ikan gabus (Channa striata) di Perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2016 sampai Januari 2017 di Perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan sampel sebanyak 673 individu, terdiri dari 357 ekor ikan jantan dan 316 ekor ikan betina. Ikan gabus jantan dan betina memiliki frekuensi tertinggi pada selang kelas 268–290 mm. Produktivitas sekunder ikan gabus berkisar 155,769–608,127 g/bulan. Produktivitas tangkapan ikan gabus 3,96 g/m2.Kata Kunci: Ikan Gabus, Perairan Rawa Aopa Watumohai, produktivitas tangkapan, produktivitas sekunder.
Kebiasaan makanan Ikan Pasir (Pentapodus trivittatus) di perairan Desa Bungingkela Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Pamuji, .; Yasidi, Farid; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.371 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebiasaan makanan ikan pasir (Pentapodus trivittatus). Pengambilan sampel ikan dilakukan selama 3 bulan mulai bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017 dengan menggunakan alat tangkap Jaring Insang dengan ukuran 1; 1,5; dan 2 inci di Perairan Desa Bungingkela Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali. Ikan yang diamati berjumlah 91 ekor dengan ukuran terkecil 8,4 mm dan terbesar 25,5 mm.  Metode analisis yang digunakan adalah Index of Preponderance dan Index of Stomach Content. Jenis-jenis organisme makanan ikan pasir terdiri dari Crustasea, Pisces,  Bivalvi, Gastropoda, Echinodermata, Bacillariophycaea, Chlorophyceae, Cyanophyta, dan Adenophorea. Nilai Index of Preponderance pada jenis makanan ikan pasir tertinggi pada setiap bulan pengamatan adalah Bacillariophyceae dan jenis makanan terendah adalah Pisces. Berdasarkan Index of Stomach Content ikan pasir aktif mencari makan pada bulan Desember 2016. Ikan pasir ukuran kecil 8,4–12,8 mm dan ukuran sedang 12,9–18,3 mm ikan pasir berifat herbivor dan saat ukuran besar 18,4–25,5 mm ikan pasir bersifat karnivor. Kata kunci : Kebiasaan Makanan, Ikan Pasir, Desa Bungingkela.
Biologi reproduksi Ikan Belanak (Chelon subviridis) di perairan Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Riswana, Emilia; Asriyana, .; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.984 KB)

Abstract

Informasi mengenai biologi reproduksi ikan dibutuhkan sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya ikan belanak secara lestari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek biologi reproduksi ikan belanak (Chelon subviridis) di Perairan Lalowaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai April 2017. Sampel ikan belanak ditangkap menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring 1 inci. Jumlah total ikan yang tertangkap sebanyak 246 ekor yang terdiri dari 147 ekor ikan jantan dan 99 ekor ikan betina. Ikan jantan memiliki kisaran panjang 93−244 mm dan bobot 9 – 154 g. Adapun panjang ikan betina berkisar 92−239 mm dan 10−156 g. Rasio kelamin berdasarkan uji Chi-square menunjukkan keseimbangan pada bulan Februari dan tidak seimbang pada bulan Maret dan April. Analisis ukuran pertama kali matang gonad menggunakan metode Spearman-Karber. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan belanak jantan matang gonad pada ukuran 191 mm dan betina pada ukuran 196 mm. Potensi reproduksi  ikan  belanak  berdasarkan fekunditas berkisar 1.525−127.219 butir. Hubungan fekunditas dengan panjang total, F = -6,000L3,164 (r = 0,67) sedangkan hubungannya dengan berat, F = 6,174W1,007 (r = 0,66). Data tersebut mengindikasikan bahwa ikan belanak jantan dan betina yang tertangkap di perairan ini termasuk kategori dewasa. Rasio kelamin ikan tersebut membutuhkan perhatian serius untuk pengelolaan populasi ikan ini karena jenis jantan mendominasi ikan betina. Ikan ini termasuk kategori berfekunditas sedang, dan mencapai ukuran pertama matang kelamin 191 mm untuk jantan, dan 196 mm untuk betina.Kata Kunci : Biologi reproduksi, ikan belanak, rasio kelamin, fekunditas
Studi pertumbuhan, kematian dan tingkat eksploitasi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Meldawati, .; Bahtiar, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.671 KB)

Abstract

Pesatnya pembangunan dan pemanfaatan secara terus menerus serta kurangnya informasi yang berhubungan dengan penelitian mengenai kerang pasir (Modiolus modulaides), melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui studi pertumbuhan, kematian dan tingkat eksploitasi M. modulaides. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2015 di perairan Bungkutoko. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui koleksi bebas dengan cara mengumpulkan semua kerang yang diperoleh selama periode penelitian di lapangan. Total sampel kerang pasir selama penelitian sebesar 1263 individu yang terdiri dari 610 (jantan) dan 653 (betina). Data penelitian parameter pertumbuhan dianalisis menggunakan sebaran frekuensi panjang serta data tingkat eksploitasi dianalisis menggunakan Length-Converted Catch Curve pada program FiSAT II versi 3.0.  Hasil analisis parameter pertumbuhan menunjukkan nilai panjang asimtotik (L∞), konstanta pertumbuhan (K), dan nilai dugaan to pada jantan dan betina masing-masing sebesar 10,35, 1,9, dan -0,01 serta 9,58, 1,2, dan -0,12. Hasil analisis pendugaan tingkat mortalitas menunjukkan nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan mortalitas total (Z) pada jantan dan betina masing-masing sebesar 3,78, 0,32, dan 4,10 serta 2,86, 1,95, dan 4,81, sehingga tingkat eksploitasi (E) jantan dan betina masing-masing sebesar 0,08 dan 0,41. Nilai eksploitasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi kerang pasir di perairan Bungkutoko masih tergolong rendah (under fishing).Kata Kunci : Kerang Pasir, Pertumbuhan, Perairan Bungkutoko, Kematian danTingkat Eksploitasi
Struktur komunitas ikan di perairan Rawa Aopa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Wulandari, Kiki; Asriyana, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.493 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas ikan di perairan Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilaksanakan di perairan Rawa Aopa selama tiga bulan dari bulan April hingga Juni 2017. Contoh ikan ditangkap menggunakan jaring insang, bubu, pancing, dan seser. Data penelitian dianalisis menggunakan indeks komposisi jenis, keanekaragaman, dominansi, dan keseragaman. Parameter kualitas air yang diamati meliputi parameter fisika yaitu suhu dan fluktuasi muka air sedangkan parameter kimia meliputi oksigen terlarut dan pH. Selama penelitian ditemukan 641 ekor ikan yang termasuk dalam 11 spesies dan 8 famili. Keanekaragaman ikan di perairan Rawa Aopa termasuk dalam kategori sedang (H'=1.57-1.96), dengan keseragaman spesies yang tinggi (E=0.76-0.82) dan tidak ada jenis ikan yang mendominansi (C= 0.19-0.27). Secara umum struktur komunitas ikan di perairan Rawa Aopa masih dalam kategori stabil.Kata Kunci : Ikan, Rawa Aopa, dan struktur komunitas
Studi kepadatan dan keanekaragaman Makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Rizal, .; Nur, Andi Irwan; Kasim, Ma'ruf
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.495 KB)

Abstract

Terumbu karang buatan dari sampah plastik merupakan salah satu inovasi baru dalam pemulihan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, pada bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017 di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pengambilan data dilakukan di kedalaman 3 m, 5 m, dan 7 m menggunakan metode transek kuadrat (40x30) cm. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif dengan menggunakan rumus yang telah baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi terdapat pada kedalaman 7 m (0,02-0,41 ind/m). Keanekaragaman (H’) tertinggi pada kedalaman 5 m sebesar 2,31. Dominansi (C) tertinggi pada kedalaan 3 m sebesar 0,21. Hasil analisis korelasi kedalaman dengan keanekaragaman makrozoobentos memiliki nilai korelasi sebesar -0,409 (korelasi negatif). Korelasi kecepatan arus dengan dominansi makrozoobentos memiliki nilai korelasi sebesar -0,961 (korelasi negatif). Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan distasiun pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang bagi kehidupan makrozoobentos, suhu berkisar 30–310C, tingkat kecerahan perairan mencapai kedalaman 3-7 m, kecepatan arus berkisar 0,018–0,026 m/det, salinitas berkisar 33–35%.Kata kunci: Makrozoobentos, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, artificial reef, perairan Tanjung Tiram

Page 1 of 1 | Total Record : 8