cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018" : 9 Documents clear
Studi Kepadatan dan Keanekaragaman Makroalga pada Terumbu Karang Buatan dari Sampah Plastik di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Farito, .; Kasim, Ma'ruf; Nur, Andi Irwan
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.691 KB)

Abstract

Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan keanekaragaman makroalga di terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian jenis Makroalga pada terumbu karang buatan dari sampah plastik yang ditemukan pada masing-masing kedalaman yaitu 5 jenis makroalga yang terdiri dari 3 jenis kelas Chlorophyta, dan masing-masing dari kelas Phaeophyta, Rhodophyta di temukan 1 jenis. Kepadatan jenis makroalga pada kedalaman 3, 5 dan 7 m berkisar antara 0,02-0,76, Keanekaragaman jeni berkisar antara 1,26 -1,37, dan Dominansi jenis berkisar 0,36-1,20. Hasil uji korelasi person diperoleh bahwa salinitas dan kecerahan sangat erat kaitanya terhadap Dominansi makroalga yaitu sebesar -0,683 dan -0,957. Hasil nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan nilai korelasi tersebut yaitu negatif atau berlawanan arah. Hubungan kemiripan habitat antara kedalaman terhadap kepadatan Makroalga pada kedalaman 3 dan 5 m memiliki nilai kesamaan 19,7% sedangkan pada kedalaman 5 dan 7 m memilliki indeks kesamaan 25,9%. Nilai kesamaan habitat setiap kedalaman tersebut memiliki tingkat kesamaan yang rendah. Pada hubungan kemiripan habitat antara setiap kedalaman terhadap faktor-fisika kimia perairan di peroleh nilai sebesar 82,0 % di kedalaman 3 dan 5 m sedangkan kedalaman5 dan 7 m sebesar 89,7 %. Nilai tersebut menunjukan bahwa Kemiripan stasiun 5 dan 7 m mendekati 100%.Kata kunci : Makroalga, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, korelasi dan kesamaan habitat
Variasi Ontogenetik Makanan Ikan Gabus (Channa striata) di perairan Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Arsyad, Risko; Asriyana, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.454 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Angata Konawe Selatan selama empat bulan yaitu dari bulan Maret sampai Juni 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi ontogenetik makanan ikan gabus berdasarkan ukuran dan waktu. Informasi mengenai ontogenetik makanan sangat dibutuhkan khususnya pembudidaya ikan dalam upaya masyarakat setempat mengurangi eksploitasi ikan gabus di alam. Pengambilan sampel ikan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel ikan yang diperoleh selama penelitian yaitu 58 ekor yang terdiri atas 37 ekor jantan dan 21 ekor betina yang dikelompok dalam tiga kelompok ukuran yakni ukuran kecil (39 - 246 mm), sedang (247 - 278 mm), dan besar (279 - 395 mm). Berdasarkan analisis sebaran ukuran diperoleh frekuensi tangkapan berukuran kecil tertinggi (36,36%) terjadi pada bulan April dan terendah (13,33%) pada bulan Mei. Ikan yang berukuran sedang tertinggi (66,67%) pada bulan Juni dan terendah (26,67%) pada bulan Mei, sedang ukuran besar tertinggi (60,00%) tertangkap pada bulan bulan Mei dan terendah (31,82%) pada bulan April. Jenis makanan yang terdapat dalam saluran pencernaan ikan gabus terdiri atas kelompok ikan, gastropoda, zooplankton, serasah, dan makanan tak teridentifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa menu makanan ikan gabus pada ukuran kecil dan sedang lebih didominasi oleh kelompok ikan (57,92% untuk ukuran kecil dan 44,58% untuk ukuran sedang) dan pada ukuran besar didominasi oleh serasah (22,15%). Selain itu, berdasarkan waktu makanan ikan gabus yang dominan ditemukan selain ikan sepat siam dan serasah, juga terdapat anak ikan gabus. Komposisi makanan tersebut menunjukkan perbedaan nyata berdasarkan kelompok ukuran dan waktu (p > 0,05).Kata kunci : ikan gabus, ontogenetik, Rawa Aopa
Preferensi Habitat Kerang Pokea (Batissa violacea var. celebensis von Martens, 1897) di Sungai Langkumbe Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara Alkadri, Muh. Arum; Bahtiar, .; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.377 KB)

Abstract

Sungai Langkumbe adalah salah satu sungai yang berada di daerah Buton Utara. Sungai ini melewati beberapa desa di Kecamatan Kulisusu Barat. Masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari dalam berbagai peruntukan, di antaranya adalah untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, cuci, kakus (MCK), perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe habitat bagi kerang pokea, (Batissa violacea var. celebensis) di Sungai Langkumbe Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai dari awal bulan Februari hingga akhir April 2017 di Sungai Langkumbe Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sapuan luas area dan sampel diambil dengan alat tangkap tangge. Data penelitian dianalisis menggunakan persamaan kepadatan, pola distribusi, kualitas perairan, dan preferensi habitat. Hasil analisis menunjukkan nilai kepadatan kerang pokea yaitu 27,78-134,92 ind/m2. Indeks distribusi menunjukkan kerang pokea mempunyai penyebaran acak dan mengelompok. Hasil pengukuran parameter lingkungan meliputi: suhu berkisar (27,5-29,6°C), pH substrat (6,3-6,8), bahan organik dengan nilai rata-rata 0,21-5,43%, serta tekstur substrat didominasi oleh pasir halus. Preferensi habitat menunjukkan tekstur substrat mempunyai kontribusi besar dan menjadi penciri di setiap stasiun. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kerang pokea menyenangi habitat dengan tipe substrat lumpur bercampur pasir sangat halus dan pasir kasar.Kata Kunci : Kepadatan, distribusi, kualitas air, preferensi habitat
Laju penempelan dan jumlah filamen Elachista flaccida pada talus Kappaphycus alvarezii di perairan Tanjung Tiram Yulianti, Yuni; Kasim, Ma'ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.628 KB)

Abstract

Makroepifit dapat menyebabkan penurunan produksi rumput laut karena keberadaannya pada talus rumput laut yang bertindak sebagai parasit. Makroepifit Elachista flaccida merupakan salah satu jenis makroepifit yang paling banyak ditemui pada budidaya rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii di Perairan Tanjung Tiram. Informasi mengenai kemunculan makroepifit pada rumput laut dibutuhkan sebagai upaya dalam pengelolaan makroepifit yang mengganggu pertumbuhan rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju penempelan dan jumlah filamen makroepifit jenis E. flaccida yang menempel pada rumput laut budidaya jenis K alvarezii yang dibudidayakan menggunakan jaring kantung apung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju penempelan tertinggi terjadi pada hari ke-35 yaitu sebesar 123,076 ind/m2/hari dengan jumlah filamen 5,7 epifit/cm2 dan laju penempelan terendah terjadi pada hari ke-14 dengan 18,643 ind/m2/hari dengan jumlah filamen 1,7 epifit/cm2. Hasil pengukuran parameter fisik-kimia perairan menunjukkan bahwa suhu perairan berkisar antara 27-32 0C, kecepatan arus 0,50-106 m/detik dan kecerahan yaitu 7 dan 10 m, salinitas 30-34 ppt, nitrat 0,011-0,020 mg/L dan fosfat 0,001-0,008 mg/L. Laju penempelan dan jumlah filamen pada talus rumput laut dipengaruhi oleh parameter lingkungan yang cenderung fluktuatif di lokasi budidaya.Kata Kunci : Laju penempelan, E. flaccida, Filamen, Parameter Lingkungan.
Biologi reproduksi Ikan Nila (Oreohcromis niloticus) di Perairan Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Erni, Rosma; Asriyana, .; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.81 KB)

Abstract

Informasi mengenai biologi reproduksi ikan dibutuhkan sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya ikan nila secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi ikan nila di perairan Rawa Aopa. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2017. Sampel ikan nila ditangkap menggunakan bubu, pancing, dan jaring. Parameter yang diukur meliputi sebaran ukuran, sex ratio, tingkat kematangan gonad, ukuran pertama kali matang gonad indeks kematangan gonad, dan fekunditas. Keseimbangan rasio kelamin jantan dan betina diuji menggunakan Chi-square. Jumlah total ikan yang tertangkap sebanyak 120 ekor yang terdiri atas 64 ekor betina dan 56 ekor jantan. Ukuran panjang dan berat ikan jantan masing - masing berkisar 10,2 - 28,1 mm dan 17 – 371 g, selang ukuran panjang dan bobot ikan betina masing-masing berkisar 9,5 - 28,0 mm dan 17 - 447 g. Sex ratio ikan nila saat bulan April dan Mei berada dalam keseimbangan (sex ratio 1 : 1), kecuali bulan Juni. Tingkat kematangan gonad didominasi TKG I (74,17%) dengan indeks kematangan gonad berkisar 0,0002 - 0,0009. Fekunditas ikan nila berkisar 439 - 4.281 butir. Hasil analisis hubungan fekunditas dan berat total diperoleh persamaan F = -1,907X+17,44 (R2 = 0,474), persamaan ini menunjukkan bahwa keragaman hanya mampu menjelaskan 47,4% terhadap perubahan berat total. Sedangkan hubungan fekunditas dengan panjang total mengikuti persamaan y = -6,640x+43,26 (R2 = 0,651), persamaan ini menunjukkan bahwa keragaman hanya mampu menjelaskan 65,1% terhadap perubahan panjang total. Ukuran pertama kali matang gonad (Lm) ikan betina diperoleh pada ukuran 185,17 mm, sedangkan pada ikan jantan ukuran pertama kali matang gonad tidak ditemukan.Kata Kunci : Biologi reproduksi, Oreochromis niloticus, Rawa Aopa Watumohai.
Distribusi ukuran dan kepadatan Kerang Kijing (Anodonta woodiana) di Sungai Nanga-Nanga Kota Kendari Sulawesi Tenggara Kasni, Wa ode; Bahtiar, .; Emiyarti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.955 KB)

Abstract

Sungai Nanga-Nanga adalah salah satu perairan yang berada di Kota Kendari. Masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) memanfaatkan perairan ini untuk kebutuhan sehari-hari dalam berbagai peruntukan, diantaranya adalah untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi ukuran dan kepadatan kerang Kijing Taiwan (A. woodiana) di Perairan Nanga-nanga Kecamatan Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pengambilan sampel Kijing Taiwan dengan cara menentukan titik pengambilan sampel pada tiap stasiun pengamatan dan membuat transek kuadran yang berukuran 5x5 m2 sebanyak 3 plot yang ditetapkan secara acak. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan di lokasi pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan Kijing Taiwan dengan nilai suhu berkisar 25-28,2 °C, kecerahan berkisar 31-83 %, kecepatan arus berkisar 0,03-0,10 m/s, kedalaman berkisar 0,83-0,88 meter, pH Substrat berkisar 6,8-6,9, dan bahan organik berkisar 1,36-8,84, sedangkan kelas tekstur pada lokasi pengamatan yaitu pasir sangat halus dan lumpur. Nilai kepadatan kerang kijing Taiwan tertinggi terdapat di stasiun I yang berkisar 1,37-1,56 ind/m2. Nilai terendah terdapat pada stasiun II yaitu 0,49-060 ind/m2. Pola distribusi kijing Taiwan pada stasiun I yaitu acak dengan nilai rata-rata 1,00, dan stasiun II mempunyai pola distribusi yang juga acak dengan nilai rata-rata 1,00. Hasil uji Chi-kuadrat menunjukkan pola distribusi kerang Kijing Taiwan di Perairan Nanga-nanga adalah acak dengan nilai berkisar 0,982–1,018.Kata Kunci : Anodonta woodiana, distribusi, kepadatan, sungai Nanga-nanga
Analisis pendapatan usaha Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Samida, .; Anadi, La; Abdullah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.846 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pendapatan usaha perikanan purse seine yang berpangkalan di PPS Kendari dan mengetahui faktor–faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usaha perikanan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Mei 2017 bertempat di PPS Kendari dengan menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan secara langsung terhadap sejumlah responden dengan bantuan kuisioner, data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan usaha, analisis regresi linear berganda uji F dan uji T (ANOVA). Berdasarkan hasil analisis, pendapatan usaha purse seine di PPS Kendari, pendapatan yang diperoleh berkisar Rp 67.785.722 - Rp 164.789.998/trip. Berdasarkan sistem bagi hasil yang disepakati 50% pemilik kapal dan 50% ABK maka pendapatan yang diperoleh masing-masing pihak berkisar Rp 33.892.861 - Rp 82.394.999./trip. Adapun faktor-faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan usaha purse seine adalah faktor produksi hasil tangkapan (Thit > Ttabel), sedangkan faktor – faktor biaya operasional, lama hari melaut, ukuran kapal dan jumlah ABK tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan (Thit < Ttabel).Kata Kunci: Perikanan Purse Seine, Pendapatan Usaha, Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan.
Keanekaragaman Jenis Krustasea pada Padang Lamun di Perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Marwati, .; Hamid, Abdul; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.326 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2017 di perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan dengan tujuan untuk mengetahuai keanekaragaman jenis dan kepadatan krustasea di padang lamun perairan Tanjung Tiram. Pengambilan data lamun dan krustasea dilaksanakan dengan menggunakan transek garis dan transek kuadrat serta pengambilan data krustasea juga digunakan gillnet dengan ukuran mata jaring 1,5 inchi. Hasil penelitian ditemukan 27 jenis krustasea, dengan jumlah jenis tertinggi ditemukan di stasiun yang memiliki kepadatan lamun tinggi (22 jenis), sedangkan terendah pada stasiun yang tidak memiliki vegetasi lamun (12 jenis). Kepadatan krustasea tertinggi ditemukan pada stasiun dengan kepadatan padang lamun tinggi (21,93 ind/m2) dan terendah pada stasiun dengan kepadatan padang lamun rendah (12,07 ind/m2). Indeks keanekaragaman krustasea pada empat stasiun penelitian berkisar 0,63‒ 1,03, indeks dominansi berkisar 0,12 ‒ 0,34, dan indeks keseragaman berkisar 0,58 ‒ 0,78. Keanekaragaman jenis dan kepadatan krustasea cenderung dipengaruhi oleh kepadatan lamun.Kata Kunci: Keanekaragaman, kepadatan, krustasea, padang lamun, Tanjung Tiram, Sulawesi Tenggara
Pertumbuhan dan hubungan panjang berat Ikan Kapas-kapas (Gerres oyena) di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari Sarfila, .; Halili, .; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.955 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hubungan panjang berat ikan kapas–kapas (G. oyena) di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari. Penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu bulan April sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, Sampel penelitian ini diperoleh dari hasil tangkapan 3 unit sero yang masing-masing memiliki mesh size bunuhan1 inchi yang dioperasikan di kawasan mangrove, lamun dan terumbu karang. Hasil penelitian ditemukan sampel ikan (G. oyena) sebanyak 460 ekor yang terdiri dari 177 ekor ikan jantan dan 283 ekor ikan betina, dengan kisaran ukuran panjang total ikan jantan 75-165 mm dan betina yaitu 60–185 mm. Hasil analisis parameter pertumbuhan diperoleh nilai panjang asimtotik (L∞) ikan G. oyena jantan 170,6 mm dan 181,1 mm untuk ikan betina. Koefisien pertumbuhan (K) ikan jantan 0,35 dan ikan betina 0,65. IkanG. oyena jantan memiliki pola pertumbuhan bersifat allometrik positif pada bulan April (b=5,436), maupun pada bulan Mei (b=3,238),dan pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif pada bulan Juni (b=2,920), dan bulan Juli (b=0,484) serta pada bulan Agustus (b=2,644). Sedangkan ikan betina memiliki pola pertumbuhan bersifat allometrik positif pada bulan April (b=5,291) dan pada bulan Mei (b=3,041) dan pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif pada bulan Juni (b=2,482), dan bulan Juli (b=2,777) sedangkan pada bulan Agustus pola pertumbuhannya bersifat isometrik (b=2,803).KataKunci: IkanKapas-kapas,Gerres Oyena, Pertumbuhan, PanjangBerat, Perairan Tondonggeu.

Page 1 of 1 | Total Record : 9