cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1: Februari 2021" : 10 Documents clear
Analisis Hasil Tangkapan Jaring Insang di Sekitar Rumpon Perairan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Suhardin, Suhardin; Anadi, La; Abdullah, Abdullah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan ukuran panjang dan berat ikan yang tertangkap dengan jaring insang di sekitar rumpon Kelurahan Wandoka Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang di mulai sejak bulan Maret, April sampai dengan bulan Mei tahun 2018, bertempat di perairan Wangi-wangi Kelurahan Wandoka Kabupaten Wakatobi  Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksploratif dan dilakukan dengan mengambil data pada hasil tangkapan yang diperoleh dari alat tangkap jaring insang nelayan Wangi-Wangi. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 12 kali dengan frekuensi, pengambilan 1 kali dalam 1 minggu. Jumlah hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian adalah sebanyak 748 ekor yang terdiri dari: ikan layang (Decaperus ruselli) 242 ekor, ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 195 ekor, ikan selar (Selaroides leptolepis) 185 ekor, ikan sunglir (Elagastis bipinnulatus) 64 ekor, dan ikan kwe (Charanx ignobilis) 62 ekor. Berdasarkan hasil analisis komposisi jenis bahwa ikan layang (Decapterus ruselli) menempati urutan tertinggi yakni 33,02%, kemudian diikuti secara berturut-turut oleh jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 26,9%, ikan selar (Selar crumenopthalmus) 23,6%, ikan sunglir (Elagastis bipinnulatus) 9,3%, dan terendah adalah ikan kwe (Charanx ignobilis) yaitu sebesar 7,03%.Kisaran ukuran panjang dan berat untuk jenis ikan layang 19 – 26,6 cm dan 65 – 201,4 gr; ikan cakalang 18,9 – 29,25 cm dan 61 – 293,25 gr; ikan selar 16 – 31,33 cm  dan 44 – 146,04 gr; ikan sunglir  19,5 – 29,3 cm dan 73,2 – 137,9 gr; dan ikan kwe 16 – 23,69 cm dan 72,39 – 153,63 gr. Dilihat dari Kisaran ukuran panjang dan berat ikan yang tertangkap maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan jaring insang di sekitar rumpon perairan Wangi-Wangi didominasi oleh ikan-ikan berukuran kecil.                  Kata kunci: Penangkapan Ikan, Jaring Insang, Alat Penangkap Ikan, Wakatobi
Analisis Kualitas Perairan Pada Kawasan Penangkapan Benih Lobster (Panulirus spp.) di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Teluk Staring Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Susianti, Aci; Halili, Halili; Munier, Muhammad Taswin
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni 2019 di tiga stasiun penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter kualitas perairan pada daerah penangkapan benih lobster di perairan Desa Ranooha Raya, Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nila suhu berkisar antara 28,3-30 oc, kecepatan arus berkisar antara 0,0258-0,0917m/detik, kedalaman berkisar antara 86-1591,6 cm, kecerahan bekisar anatara 52,1-847,3 cm, pH stabil yaitu 7, DO berkisar antara 5,3-6,6 mg/L, nitrat berkisar antara 0,012-0,0377 mg/L, fosfat berkisar antara 0,0041-0,0087, salinitas berkisar antara 28,3-33,3 ppt. Tinggi rendahnya nilai kualitas perairan di perairan ini dipengaruhi oleh masukan dari daratan, aktifitas plankton dan organisme laut, serta pergerakan massa air.Kata kunci : kualitas perairan, benih lobster, Teluk Staring.
Pengaruh Perbedaan Warna Cahaya Lampu Led Bawah Air Sebagai Pengumpul Ikan Terhadap Hasil Penangkapan Ikan Teri dengan Bagan Perahu di Teluk Kapontori Kabupaten Buton Fitria, Indah; Mustafa, Ahmad; Kamri, Syamsul
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis lampu dan warna lampu yang tepat akan meningkatkan efektifitas penggunaan lampu bawah air sebagai alat bantu pengumpul ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan warna lampu LED bawah air sebagai alat bantu pengumpul  ikan terhadap hasil penangkapan ikan teri dengan alat tangkap bagan perahu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2019 di perairan Teluk Kapontori Kabupaten Buton. Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing sebanyak 15 trip penangkapan untuk menguji efektivitas 2 warna lampu LED bawah air yaitu kuning dan hijau. Parameter yang diamati adalah bobot hasil tangkapan, jenis ikan teri yang tertangkap dan ukuran ikan teri yang tertangkap.Jumlah hasil tangkapanuntuk lampu warna kuning adalah 216,8 kgdan lampu celup bawah air warna hijau adalah  267,2 kg, hasil uji-t menunjukan variasi berat total ikan yang tertangkap per trip tidak berbeda nyata. Ada tiga jenis ikan teri yang tertangkap pada masing-masing warna cahaya yang diuji, yaituteri karang(Stolephorus heterolobus), teri jengki(Stolephorusinsularis) dan teri putih(Stolephorusindicus). Namun rata-rata ukuran panjang tubuh terijengkidan teri putih yang tertangkap tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata, sedangkanrata-rata ukuran ikan teri karang  yang tertangkap pada lampu warna hijau cenderung lebih panjang dari pada yang tertangkap pada lampu warna kuning.Kata kunci :bagan perahu, warna cahaya,lampu LED, teri, Teluk Kapontori
Kepadatan dan Distribusi Ukuran Keong Bakau (Telescopium telescopium) DI Perairan Desa Lebo Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan Rahmadani, Wildan; Bahtiar, Bahtiar; Purnama, Muhammad Fajar
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Lebo memiliki kekayaan sumber daya laut yang melimpah baik dari segi nilai ekonomi dan nilai ekologinya. Salah satunya adalah keong bakau (T. telescopium). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi ukuran keong bakau di perairan desa lebo. Pengambilan sampel organisme dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai Oktober 2019 (interval waktu sebulan sekali), dengan metode purposive random sampling dengan menggunakan transek 10x10 m2. Hasil penelitian diperoleh nilai kepadatan T. telescopium berkisar 6,66 ind/m2- 10,67 ind/m2 Mann-Whitney kepadatan T. telescopium pada setiap bulannya di satsiun I ke II dan stasiun I ke III tidak terdapat perbedaan yang signifikan sedangkan di stasiun II ke III terdapat perbedaan. Hasil analisis chi kuadrat nilai distribusi menunjukkan bahwa pola penyebaran T. telescopium termasuk dalam kategori seragam, dengan nilai berkisar 6-9,14 cm. Hasil pengukuran parameter lingkungan perairan Desa Lebo masih menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan T. telescopium dengan nilai suhu berkisar 27-310C, salinitas 29-32 ppt, pH air 7-7,3, pH tanah 6,2-6,4, bahan organik substrat berkisar 3,598-4,693. Tekstur substrat di perairan Desa Lebo didominasi pasir halus dan lumpur.Kata Kunci : Kepadatan, distribusi ukuran, T. telescopium, Desa Lebo.
Analisis Fenetik dan Morfometrik Ikan Julung-Julung Genus Dermogenys di Perairan Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan Darwin, Darwin; Yasidi, Farid; Nadia, La Ode Abdul Rajab
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui karakter fenetik dan morfometrik ikan dari perairan air terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dimulai bulan  November sampai Desember 2019. Penelitian ini akan dilaksanakan di perairan Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan dan Laboratorium ProLink FPIK UHO. Metode penelitian ini yaitu dengan menghitung panjang karakter morfometrik dan menghitung jumlah karakter meristik. Manfaat penelitian ini adalah diperoleh data dan informasi tentang karakter fenetik dan morfometrik ikan julung-julung, menghasikan data refernsi taksonomi yang dapat dipergunakan sebagai sumber acuan pada penelitian taksonomi ikan julung julung. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa stasiun I, diperoleh Panjang Total (TL) dengan nilai kisaran 55 - 79 mm untuk ikan jantan dan 60 - 86 mm untuk ikan betina, pada stasiun II memiliki kisaran ukuran panjang total adalah 55 - 90 mm untuk ikan jantan dan 55 - 119 mm untuk ikan betina, dan pada stasiun III mempunyai ukuran panjang total sebesar 55 - 79 mm (jantan) dan 58 - 95 mm (betina).Kata kunci : Ikan julung-julung, morfometrik, fenetik, Moramo
Pengaruh Periode Waktu Setting Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Bubu di Perairan Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Jainudin, Nurjanah; Anadi, La
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pengaruh periode waktu setting terhadap jumlah hasil tangkapan bubu telah dilakukan pada bulan Desember sampai Februari 2020, di perairan Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari dengan tujuan untuk 1) mengetahui pengaruh periode waktu setting terhadap jumlah hasil tangkapan  bubu; 2) mengetahui komposisi jenis dan komposisi ukuran ikan yang tertangkap pada setiap periode waktu setting; dan 3) mengetahui periode waktu setting yang terbaik dilihat dari jumlah, jenis maupun ukuran ikan yang tertangkap. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental fishing. Alat tangkap yang digunakan adalah bubu yang terbuat dari material kawat galvanis sebanyak tiga unit yang dioperasikan pada kedalaman di atas 25 m, dengan frekuwensi penangkapan (setting hauling) 2 kali (pagi dan sore hari) dalam 1 minggu atau 24 kali selama penelitian. Hasil penelitian diperoleh jumlah hasil tangkapan pada malam hari sebanyak 104 ekor, sedangkan pada siang hari sebanyak 74 ekor. Secara deskritif terlihat ada perbedaan hasil tangkapan antara periode waktu setting siang dan malam hari, namun berdasarkan analisis varians dengan menggunakan uji t, tidak ada perbedaan jumlah hasil tangkapan bubu yang dipasang pada malam dan siang hari. Komposisi jenis dan ukuran ikan pada setting siang hari adalah ikan mata belo (Scolopsis ciliata) sebanyak 26%, dengan ukuran panjang 15.5-22.6 cm dan berat 49.6-114.3 gram, sedangkan pada setting malam hari adalah ikan kerapu macan botol (Epinephelus spilotoceps) sebanyak 23%, dengan ukuran panjang 24.2-42.1 cm dan berat 240.3-585.1 gram. Periode waktu setting terbaik dilihat dari jumlah, jenis maupun ukuran ikan tangkapan adalah periode setting pada malam hari.Kata kunci : Bubu kawat, hasil tangkapan, setting, hauling
Komposisi Jenis Dan Distribusi Makroalga Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan Sandy, Aqil Maul; Indrayani, Indrayani; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Kampa merupakan suatu perairan pesisir yang mempuyai sumber daya alam yang  cukup melimpah, termasuk hasil laut. Makroalga merupakan salah satu biota laut yang banyak ditemukan di Pantai Kampa. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui komposisi dan distribusi makroalga berdasarkan tipe substrat, serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi makroalga diperairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu November sampai Desember 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan transek kuadrat 1x1 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis makroalga yang ditemukan yaitu 32 jenis, diantaranya 17 jenis dari kelas Chlorophyta, 5 jenis dari kelas Phaeophyta, dan 10 jenis dari kelas Rhodophyta. Distribusi makroalga tergolong pada kategori seragam (merata) dengan kisaran nilai 0,17- 0,21. Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang berkisar antara 2,40- 2,94 dengan keanekaragaman tertinggi pada stasiun III (pecahan karang mati) dan terendah pada stasiun I (pasir berlumpur). Kepadatan jenis pada stasiun substrat pasir berlumpur tertinggi oleh jenis Gracilaria arcuata 12,44 ind/m2, dan pasir kasar oleh jenis Halimeda opuntia 16,18 ind/m2, sedangkan pecahan karang mati 12,62 ind/m2. Dominansi jenis makroalga pada tiap stasiun berkisar 0,08- 0,11. Hasil pengukuran parameter lingkungan di lokasi pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan makroalga dengan kisaran nilai yaitu suhu 30-31˚C, derajat keasaman (pH air) 7, salinitas 33- 34‰, kecepatan arus 0.030- 0.051 m/d, kecerahan perairan sebesar 100%, oksigen terlarut berkisar 5.3- 6.2 mg/l, nitrat bekisar 0.042 mg/L- 0.047 mg/L dan fosfat berkisar 0.010 mg/L- 0.026 mg/L. Kata Kunci: Komposisi jenis, Distribusi, Keanekaragaman, Kepadatan jenis, dominansi, Makroalga, Substrat.
Kesuburan Perairan Berdasarkan Tropik Indeks di Perairan Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Sulasri, Sasri; Salwiyah, Salwiyah; Halili, Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesuburan perairan berdasarkan trofik indeks di perairan Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Februari sampai April 2020. Lokasi pengambilan sampel dibagi dalam tiga stasiun. Penentuan lokasi didasarkan pada karakteristik perairan Ranooha Raya dengan menggunakan metode pusposive sampling. Hasil pengukuran parameter utama, yakni nitrat, fosfat, amonia, DO dan klorofil-a rata-rata berkisar 0,024-0,033 mg/L, 0,011-0,014 mg/L, 0,042-0,051 mg/L, 5,5-6,2 mg/L dan 0,680-0.868 mg/L. Hasil pengukuran parameter penunjang yakni suhu, salinitas, pH, dan kecerahan rata-rata berkisar 28,7-30 °C, 24,5-30 ppt, 7, 69,07-130 cm. Hasil analisis kesuburan perairan berdasarkan TRIX berkisar 1,286-1,311, berdasarkan kategori TRIX perairan Ranooha Raya tergolong dalam perairan oligotrofik. Terdapat dua kelas fitoplankton yang mendominasi perairan Ranooha Raya yaitu Bacillariophyceae dan Dinophyceae. Dominansi tertinggi dari kelas Bacillariophyceae dan terendah dari kelas Dinophyceae.Kata kunci: Perairan pesisir, Kesuburan perairan, Fitoplankton, Klorofil-a
Tingkat Eksploitasi Cacing Kacang (Siphonosoma australe-australe) di Perairan Toronipa Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Wati, Widia; Bahtiar, Bahtiar; Purnama, Muhammad Fajar
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Toronipa memiliki potensi sumber daya yang  melimpah, salah satu sumber daya yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat adalah cacing kacang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat eksploitasi cacing kacang (Siphonosoma australe-australe). Penelitian ini dilakukan di Perairan Toronipa Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara mulai bulan Juni-Agustus 2020. Pengambilan sampel dilakukan secara manual mengunakan metode random sampling, pada sebaran habitat dari cacing kacang dengan menggunakan alat bantu sekop tangan. Total sampel yang terkumpul selama penelitian sebanyak 339 individu. Data dianalisis dengan menggunakan FiSAT II versi 3.0. Sebaran frekuensi panjang cacing kacang dikelompokkan dalam 9 kelompok ukuran dengan ukuran yang mendominasi adalah ukuran panjang 199,7-239,58 mm. Parameter pertumbuhan cacing kacang diperoleh panjang asimtotik (L∞) sebesar 440,06 mm dan koefisien pertumbuhan (K) cacing kacang yaitu 1,7. Nilai dugaan to sebesar -0,04 tahun. Laju mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F) dan mortalitas total (Z) masing-masing sebesar 1,25 per tahun, 3,85 per tahun dan 5,10 per tahun. Tingkat eksploitasi (E) diperoleh sebesar 0,78 per tahun yang menunjukkan bahwa penangkapan cacing kacang di perairan Toronipa tergolong tinggi (over exploited).Kata kunci: Perairan Toronipa, Siphonosoma australe-australe, tingkat eksploitasi
Pengaruh Lama Perendaman Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara Isnawati, Isnawati; Anadi, La; Abdullah, Abdullah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  tentang pengaruh lama perendaman bubu terhadap hasil tangkapan ikan telah dilakukan pada bulan November 2019–Maret 2020 di perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) jumlah, jenis dan ukuran ikan yang tertangkap; 2) komposisi jenis dan komposisi ukuran; dan 3) pengaruh lama perendaman terhadap jumlah dan berat ikan tangkapan bubu. Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing dengan alat tangkap bubu yang dilakukan langsung di lapangan. Alat tangkap bubu yang terbuat dari material kawat galvanis dengan ukuran panjang 150 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 50 cm, sebanyak sembilan unit yang dioperasikan pada kedalaman di atas 25 m hingga 85 m. proses penangkapan (setting-hauling) dilakukan tiap bulan dengan frekuensi masing-masing perlakuan 3 kali ulangan dilakukan 9 kali ulangan  per bulan atau 27 satuan percobaan  selama penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah tangkapan yang mendominasi adalah perendaman 5 hari 196 ekor nilai persentase tertinggi ditempati oleh jenis ikan kerapu macan (Epinephelus areolatus) 17.35% dengan ukuran panjang 25.2-44.2 cm (41.17%) dan berat 254.4-687.3 gr (26.47%), diikuti perendaman 7 hari sebanyak 147 ekor dengan nilai persentase ditempati oleh jenis ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) 19.73% dengan ukuran panjang 28.3-43.6 cm (31.03%) dan berat 298.7-676.2 gr (34.48%) dan perendaman 3 hari sebanyak 142 ekor dengan nilai persentase ditempati oleh jenis ikan kakap merah (Lutjanus erythropterus) 16.20% dengan ukuran panjang 20.4-31.3 cm (43.47%) dan berat 178.4-417.6 gr (47.82%). Hasil analisis statistik (Analysis of Variance) perbedaan lama perendaman sangat berpengaruh nyata baik terhadap jumlah maupun berat ikan hasil tangkapan pada alat tangkap bubu.                                                                                                                                Kata kunci : Bubu, hasil tangkapan ikan , lama perendaman

Page 1 of 1 | Total Record : 10