cover
Contact Name
Subhan
Contact Email
jsapalaut@uho.ac.id
Phone
+6285394139509
Journal Mail Official
jsapalaut@uho.ac.id
Editorial Address
Sekretariat Elektronik Jurnal Gedung Kardiyo P. Kardiyo, Lt.2 FPIK-UHO, Jl. HEA Mokodompit No.1, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari Sulawesi Tenggara 93232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sapa Laut
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : ""     EISSN : 25030396     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jsl.v5i4
Cakupan artikel Jurnal Sapa Laut Meliputi : Bio-ekologi Kelautan Oseanografi dan Sains Atmosfer Remote Sensing Kelautan dan GIS Bioteknologi Kelautan Mitigasi Bencana Pesisir dan Adaptasi Perubahan Iklim Pencemaran Laut Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Ekowisata Bahari
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3: Agustus 2022" : 8 Documents clear
ANALISIS PERUBAHAN KERAPATAN MANGROVE TAHUN 1988 – 2016 DI TELUK KOLONO, KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA Arwan Arif Rahman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.28883

Abstract

Berkurangnya luasan Mangrove dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem dengan terjadinya tekanan gelombang langsung ke daerah pantai dan penumpukan sedimen pada daerah pantai sehingga dapat mengubah topografi garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan kerapatan Mangrove tahun 1988 – 2016 dan pengaruhnya terhadap perubahan garis pantai di Teluk Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode survei dan pengolahan data citra satelit landsat. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengalihan fungsi lahan oleh masyarakat mengakibatkan berkurangnya kerapatan dan luas vegetasi Mangrove di Teluk Kolono tahun 1988 - 2016. Selain itu, perubahan kondisi Mangrove ini juga mempengaruhi profil pantai Teluk Kolono yang tergolong dalam kategori landai dengan tipe pasang surut semi diurnal. Keadaan ini mengakibatkan gelombang pada muara sungai dapat mempengaruhi perubahan garis pantai di Desa Awunio dan Meltumbo dengan terjadinya transpor sedimen di daerah pantai. Perubahan kerapatan dan luas vegetasi Mangrove tahun 1988 – 2016, dinamika oseanografi utamanya transpor sedimen serta keberadaan sungai mempengaruhi perubahan garis pantai Teluk Kolono setiap tahunnya.Kata Kunci : Teluk Kolono, Kerapatan Mangrove, Luas Mangrove
KAJIAN PEMANFAATAN KARANG Millepora dichotoma SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN LOGAM BERAT Alrum Armid
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.28189

Abstract

Organisme karang memiliki kemampuan untuk menyerap ion-ion logam yang ada dalam lingkungan perairan laut. Biokonsentrasi logam berat timbal (Pb) dan seng (Zn) pada karang Millepora dichotoma di perairan Pulau Bokori, Kendari telah diteliti untuk menginisiasi penggunaan karang ini sebagai bioindikator pencemaran logam Pb dan Zn. Kandungan logam berat pada karang M. dichotoma dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pada 3 bagian tubuh karang, yaitu kerangka (skeleton), jaringan (tissue) dan alga simbiont (zooxhanthellae). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata konsentrasi logam berat Pb pada karang M. dichotoma (47,69 ppm) lebih besar dibandingkan logam berat Zn (35,68 ppm). Hal yang sama juga ditunjukkan pada nilai rata-rata Faktor Biokonsentrasi (BCF) sebesar 88314 untuk logam Pb dan 6968 untuk logam Zn. Nilai BCF di atas 1000 mengindikasikan kemampuan karang M. dichotoma dalam mengakumulasi logam berat Pb dan Zn termasuk dalam kategori akumulatif tinggi. Tingginya nilai BCF ini memberikan potensi karang M. dichotoma untuk dijadikan bioindikator atau biomonitor pencemaran logam berat (terutama Pb dan Zn) di lingkungan perairan laut.Kata kunci: Pulau Bokori, faktor biokonsentrasi, Millepora dichotoma,  timbal (Pb), seng (Zn)
KAJIAN KEBERLANJUTAN IKAN KEMBUNG (RASTRELIGER KANAGUARTA) BERDASARKAN ASPEK TEKNOLOGI DI SELAT TIWORO Muslim Tadjuddah; Andi Irwan Nur; La Ode Tahir Sampaga
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.28499

Abstract

Keberlanjutan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap memerlukan suatu pengelolaan yang tepat dengan cara memanfaatan sumber daya tersebut dengan tetap memperhatikan kelestariannya. Sifat sumber daya perikanan merupakan sumber daya milik bersama yang rawan terhadap pemanfaatan yang berlebihan. Selat Tiworo merupakan kawasan perairan dengan banyak pulau-pulau kecil dengan  potensi  sumberdaya  ikan  yang cukup besar dan menjadi lokasi  penangkapan ikan utama bagi nelayan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan perikanan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat berdasarkan aspek teknologi. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang status pemanfaatan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat. Permasalahan saat ini yang dihadapi oleh nelayan yang menangkap ikan kembung di Selat Tiworo antara lain: hasil tangkapan nelayan menunjukkan trend yang terus menurun, ukuran ikan yang tertangkap relatif kecil bila dibandingkan dengan ukuran ikan hasil tangkapan tahun-tahun sebelumnya yang berakibat semakin menurunnya pendapatan nelayan, alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan kembung diduga masih ada yang menggunakan alat tangkap yang kurang ramah lingkungan. Keberlanjutan perikanan ikan kembung di perairan selat Tiworo dianalisis dengan menggunakan metode RAPFISH. Hasil analisis ordinansi keberlanjutan pemanfaatan ikan kembung di Selat Tiworo masuk dalam status kurang berkelanjutan. Dalam meningkatkan status keberlanjutan penangkapan ikan kembung di Selat Tiworo maka perlu dilakukan perbaikan pada atribut penggunaan alat tangkapKata kunci: keberlanjutan, ikan kembung, Selat Tiworo
KONDISI TERUMBU KARANG DAN KOMUNITAS IKAN PADA AREA PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI DAERAH (KKD) WATUPUTE, KABUPATEN KOLAKA UTARA Subhan Subhan; Anung Wijaya; Ishaq Warsandi; La Ode Musni; Baso Amrullah; Jupri Jupri; Indri Maharani Tenriabeng; Muhammad Ahmi Husein
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.28644

Abstract

Data and information about the coral reefs' condition and fish are essential in planning a marine protected area (MPA). This study aims to provide an overview of the condition of coral reefs and the community structure of reef fish in terms of species distribution, density, and biomass in the Watupute waters – Kolaka Regency. The Point Intercept Transect is used to collect data on the condition of coral reefs and the underwater visual census for observing reef fish communities. The condition of the corals in the Watupute reserve area is generally moderate. Regarding the presence of reef fish communities, areas with higher live coral cover had higher density, number of species, size, and biomass. This area is reasonable to be recommended as a core zone in the design of MPA zonation.Keywords: coral reef, reef fish, marine protected area 
STRATIFIKASI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAKAPE, DESA TANJUNG PINANG, MUNA BARAT, SULAWESI TENGGARA, INDONESIA Wd Almasari Indah Fajarwaty; Asmadin Asmadin; A. Ginong Pratikino
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.29427

Abstract

Pengamatan suhu dan salinitas merupakan parameter kunci dalam penelitian oseanografi, dilakukan suatu pengukuran berbasis mikrokontroler untuk menguji presisi data kelautan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui suhu dan salinitas berdasarkan stratifikasi kedalaman di perairan Lakape dengan menggunakan sensor DS18B20 dan Handfraktometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa stratifikasi suhu pada kedalaman 0-10 m berkisar antara 29,12-29,77°C pada kondisi pasang dan mencapai antara 29,81-32,00°C pada kondisi surut. Stratifikasi salinitas berkisar antara 32-36 ppt pada kondisi pasang, 32-35 ppt pada kondisi surut. Kecepatan arus di Perairan Lakape berkisar 0.02-0,0,08 m/s. Nilai stratifikasi suhu dan salinitas menunjukan hubungan yang berbanding terbalik suhu semakin rendah dan salinitas semakin tinggi dengan meningkatnya kedalaman perairan.sampai dengan kedalaman 10 m.Kata Kunci: Arus, Salinitas, Suhu, Sensor DS18B20, Perairan Lakape
STUDI KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI BIVALVIA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PERAIRAN DESA TANJUNG PINANG KECAMATAN KUSAMBI KABUPTEN MUNA BARAT Indra Solata; Muhammad Ramli; Dedy Oetama
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.29428

Abstract

Bivalvia merupakan golongan kekerangan remis, dan sebangsanya. Penelian ini dilaksanakan pada bulan November-April 2022 di perairan Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat. Analisis tekstur substrat di lakukan di Laboratorium Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Pengambilan sampel bivalvia dilakukan dengan dua kali pengulangan dari masing-masing stasiun. Pengambilan dilakukan dengan meletakan transek kuadrat ukuran 1 x 1 meter sebanyak 5 transek pada petak contoh 10 x 10 meter sebagai daerah patokan pengambilan sampel bivalvia. Hasil Penelitian ditemukan tiga jenis bivalvia Anadara Granosa, Polymesoda Bengalensis, dan Tellina Laevigate dengan nilai komposisi jenis berkisar antara 24  -  40 %. Nilai kepadatan bivalvia berkisar antara 5.3  –  10.1 ind/m2. Jenis mangrove yang temukan adalah jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora Apiculata dan Sonneratia Alba dengan nilai kerapatan berkisar antara 800  –  2600 pohon/ha. Tingginya mangrove pada stasiun III mempengaruhi keberadaan bivalvia di perairan tersebut.Kata kunci : Jenis Biavalvia, Kepadatan Biavalvia, Mangrove dan Perairan Desa Tanjung Pinang.
POLA ARUS DAN KARAKTERISTIK TOPOGRAFI PADA KAWASAN TELUK MELEURA KABUPATEN MUNA, SULAWESI TENGGARA Fitra Mida; Asmadin Asmadin; Amadhan Takwir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.29426

Abstract

Informasi hidro-oseanografi seperti arus dan batimetri suatu perairan sangatlah dibutuhkan misalnya dalam pengembangan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan dan pola arus serta bentuk karakteristik topografi di Teluk Meleura. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2020 bertempat di perairan Teluk Meleura, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Pengambilan data arus menggunakan layangan arus dengan metode langrangian dan pengambilan data batimetri menggunakan Map Sounder Garmin GPS Map 421 s dengan metode pemeruman. Pengolahan batimetri menggunakan metode kriging. Data tersebut diklasifikasi berdasarkan klasifikasi Van zuidam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MSL diperoleh sebesar 140 cm. Arah angin pada Agustus 2020 lebih dominan dari arah Timur dan Timur Laut. Kecepatan arus pada saat pasang menunjukkan bahwa kecepatan arus terendah yaitu 0,06 m/s dan tertinggi yaitu 0,21 m/s dengan arah arusnya ke arah Barat Daya dan saat surut kecepatan arus terendah yaitu 0,04 m/s dan kecepatan arus tertinggi yaitu 0,16 m/s dengan arah arusnya kearah Timur dan Utara. Karakteristik topografi dasar perairan Teluk Meleura merupakan perairan dangkal dengan kedalaman 0-24 m. Bentuk topografi pantai maupun dasar perairan bervariasi berdasarkan klasifikasi kemiringan pantai mulai dari lereng datar hingga curam dengan tingkat persentase kelerengan pantai berkisar 0,93-69,32%.Kata kunci : Arah angin, Arus, Batimetri, Pasut, Teluk Meleura.
ANALISIS PERUBAHAN KERAPATAN MANGROVE TAHUN 1988 – 2016 DI TELUK KOLONO, KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA Arwan Arif Rahman; Muhammad Ramli; A. Ginong Pratikino
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.29959

Abstract

Berkurangnya luasan Mangrove dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem dengan terjadinya tekanan gelombang langsung ke daerah pantai dan penumpukan sedimen pada daerah pantai sehingga dapat mengubah topografi garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan kerapatan Mangrove tahun 1988 – 2016 dan pengaruhnya terhadap perubahan garis pantai di Teluk Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode survei dan pengolahan data citra satelit landsat. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengalihan fungsi lahan oleh masyarakat mengakibatkan berkurangnya kerapatan dan luas vegetasi Mangrove di Teluk Kolono tahun 1988 - 2016. Selain itu, perubahan kondisi Mangrove ini juga mempengaruhi profil pantai Teluk Kolono yang tergolong dalam kategori landai dengan tipe pasang surut semi diurnal. Keadaan ini mengakibatkan gelombang pada muara sungai dapat mempengaruhi perubahan garis pantai di Desa Awunio dan Meltumbo dengan terjadinya transpor sedimen di daerah pantai. Perubahan kerapatan dan luas vegetasi Mangrove tahun 1988 – 2016, dinamika oseanografi utamanya transpor sedimen serta keberadaan sungai mempengaruhi perubahan garis pantai Teluk Kolono setiap tahunnya.Kata Kunci : Teluk Kolono, Kerapatan Mangrove, Luas Mangrove

Page 1 of 1 | Total Record : 8