cover
Contact Name
Subhan
Contact Email
jsapalaut@uho.ac.id
Phone
+6285394139509
Journal Mail Official
jsapalaut@uho.ac.id
Editorial Address
Sekretariat Elektronik Jurnal Gedung Kardiyo P. Kardiyo, Lt.2 FPIK-UHO, Jl. HEA Mokodompit No.1, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari Sulawesi Tenggara 93232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sapa Laut
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : ""     EISSN : 25030396     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jsl.v5i4
Cakupan artikel Jurnal Sapa Laut Meliputi : Bio-ekologi Kelautan Oseanografi dan Sains Atmosfer Remote Sensing Kelautan dan GIS Bioteknologi Kelautan Mitigasi Bencana Pesisir dan Adaptasi Perubahan Iklim Pencemaran Laut Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Ekowisata Bahari
Articles 174 Documents
IDENTIFIKASI PENYAKIT KARANG (SCLERACTINIA) DI PERAIRAN PULAU SAPONDA LAUT, SULAWESI TENGGARA Hazrul, Hazrul; Palupi, Ratna Diyah; Ketjulan, Romy
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 1, No 2: Mei 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v1i2.928

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi penyakit karang dan jenis-jenis penyakit karang yang ada di Perairan Pulau Saponda Laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah transek sabuk berukuran 40x2 m yang ditarik sejajar garis pantai pada tiap titik stasiun penelitian. Hasil yang diperoleh adalah nilai prevalesi penyakit karang di lokasi penelitian rata-rata sebesar 6,5%. Nilai tersebut terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan prevalensi penyakit karang di beberapa perairan di Indonesia. Jenis penyakit karang yang ditemukan di ketiga titik lokasi penelitian berjumlah 6 jenis, yaitu White Syndromes (WS), Pink Blotch (PB), Black Band Disease (BBD),Ulcerative white spot (UWS), Gigitan ikan karang, dan Skeleton Eroding Band (SEB). Penyakit yang mendominasi di lokasi penelitian adalah disebabkan oleh gigitan ikan yang banyak dijumpai pada karang jenis massive dan submasive.
DENSITAS ZOOXANTHELLAE KARANG FOLIOSE PADA KEDALAMAN BERBEDA (ZONA TERUMBU KARANG) DI PERAIRAN WAWORAHA KECAMATAN SOROPIA Salim, Resni Agustina; Palupi, Ratna Diyah; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 2: Mei 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i2.12168

Abstract

Zooxanthellae merupakan mikroalga yang berperan penting bagi pertumbuhan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas zooxanthellae karang foliose pada 3 zona terumbu karang yang berbeda (reef flat, reef crest, reef slope) di Perairan Waworaha kecamatan soropia, Konawe. Pengambilan data telah dilakukan pada April sampai Mei 2017 melalui dua tahapan yaitu pengambilan  sampel jaringan  karang foliose di perairan dan perhitungan zooxanthellae di laboratorium.. Pengambilan sampel karang foliose dilakukan dengan metode koleksi bebas (free handpicking) dengan mengunakan alat SCUBA sedangkan analisisi densitas zooxanthellae dilakukan dengan metode homogenisasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa densitas zooxanthellae karang foliose di lokasi penelitian rata-rata sebesar 5.1x 106 sel/cm2. Densitas zooxanthellae berdasarkan zona terumbu karang di Perairan Waworaha tercatat paling tinggi pada zona reef flat (7.7 x 106 sel/cm2) diikuti zona reef crest (4.5 x 106 sel/cm2) dan yang terendah berada pada zona reef slope (3.2 x 106 sel/cm2). Perbedaan densitas zooxanthellae pada karang foliose lebih dipengaruhi oleh perbedaan intensitas cahaya.Kata kunci : Densitas zooxanthellae, karang foliose, Perairan Waworaha,  zona terumbu karang
PERBANDINGAN DAYA TAHAN TUBUH IKAN TERNATE CHROMIS (Chromis ternatensis) DAN COMMON GOBY (Bathygobius fuscus) TERHADAP KENAIKAN SUHU PADA WADAH TERKONTROL Gunawan Giu, La Ode Muh.; Ramli, Muhammad; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i1.3589

Abstract

Perubahan iklim menyebabkan naiknya suhu perairan yang dapat memengaruhi proses metabolisme dan tingkah laku organisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan daya tahan tubuh ikan Common goby (Bathygobius fuscus) dan Ternate chromis (Chromis ternatensis) terhadap kenaikan suhu perairan. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2015 di perairan Pulau Hoga, Kabupaten Wakatobi. Metode yang digunakan adalah Critical Thermal Method (CTM), dengan pendekatan batas kritis suhu maksimum (CTMax) pada wadah terkontrol dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Pengaturan kenaikan suhu sebesar 1⁰C dalam waktu 5 menit. Hasil penelitian menunjukan rata-rata CTMax ikan Common goby adalah 40,6⁰C pada menit ke-57, sementara rata-rata CTMax ikan Ternate chromis adalah 36,7⁰C pada menit ke-38.  Berdasarkan perbandingan rata-rata CTMax tersebut maka ikan Common goby lebih tahan terhadap kenaikan suhu perairan dibanding ikan Ternate chromis.Kata Kunci : CTMax, Common goby, Daya tahan tubuh, Suhu, Ternate chromis
STRUKTUR KOMUNITAS SPONS DI PERAIRAN LALANU KECAMATAN SOROPIA, SULAWESI TENGGARA Rahman, Sitti Rahmawati; Sadarun, Baru; Rahmadani, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13446

Abstract

Spons merupakan hewan yang memberikan sumbangan penting terhadap komunitas benthic laut. Keberadaannya mampu menjadi bioindikator kualitas perairan laut karena sifatnya yang menetap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 dan bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan mengetahui struktur komunitas spons yang meliputi indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi yang ada di Perairan Lalanu. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Belt transect dengan panjang 70m dan lebar 2m sehingga luas pengamatan 140m2 pengambilan data dilakukan 2 kali pengulangan. Jenis spons yang ditemukan di Perairan Lalanu 16 jenis, dimana komposisi jenis tertinggi terdapat pada spesies Petrosia sp., baik di daerah reef flat maupun daerah reef slope. Struktur kominitas spons pada Perairan Lalanu di daerah reef flat dan reef slope didapatkan hasil dengan kategori yang sama. Dimana indeks keanekaragaman dengan kategori sedang, indeks keseragaman dengan kategori tinggi dan indeks dominansi dengan kategori rendah.Kata kunci : Komposisi Jenis, Perairan Lalanu, Spons, Struktur Komunitas
RESPON IKAN Plectroglyphidodon lacrymatus TERHADAPKENAIKAN SUHU Iha, Lisa; Ramli, Muhammad; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i2.3595

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui respon dan suhu kritis atau Critical Thermal maximum (CTMax) ikan Plectroglyphidodon lacrymatus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 di Laboratorium Marine Research Centre, Pulau Hoga, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Metode yang digunakan yaitu Critical Thermal Method (CTM), dengan pendekatan batas suhu kritis atau Critical Thermal maximum (CTMax) pada wadah terkontrol dan selanjutnya di analisis secara deskriptif. Hasil pengamatan sejumlah sample ikan P. lacrimatus ditemukan respon ikan pada setiap kenaikan suhu, dimana terjadi pergerakan dan tingkah laku yang beragam mulai dari suhu awal dimasukan pada wadah terkontrol yaitu 27,5oC. Selanjutnya ikan terlihat berenang lebih cepat, berenang miring, menabrak wadah dan loncat kepermukaan wadah terkontrol pada suhu kritis. Suhu kritis/CTMax diperoleh pada titik suhu 36,49oC dengan rata-rata lama waktu uji 39,3/menit. CTMax terendah diperoleh pada suhu 35,8oC pada menit ke-39. Ikan Plectroglyphidodon lacrymatus mampu mencapai suhu kritis atau CTMax dikisaran paparan suhu 37,4oC dengan lama waktu pengujian selama 45 menit.Kata Kunci : Suhu, Respon Ikan, Plectroglyphidodon lacrymatus
KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN TERIPANG BERDASARKAN KARAKTERISTIK HABITAT (LAMUN DAN KARANG) DI PERAIRAN DESA BANABUNGI KEC. KADATUA KAB. BUTON SELATAN Sulita, Wa Ode; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13453

Abstract

Teripang merupakan salah satu hewan dari filum Echinodermata yang memiliki peranan secara ekologis maupun ekonomis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 dan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan teripang berdasarkan karakteristik habitat lamun dan karang. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat (1×1 m2) dengan panjang transek garis 100 m. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali pada tiap stasiun, yakni pada siang hari dan malam hari dengan jarak yang menyesuaikan dengan keberadaan teripang. Jenis teripang yang diperoleh yaitu Actinopyga miliaris,Stichopus horrens, Bohadschia vitiensis, Bohadschia similis, Actinopyga lecanora, Stichopus chloramatus, Holothuria pardalis, Stichopus variegatus, Synapta maculata, Halothuria scabra. Kepadatan (Di) teripang  yang diperoleh berkisar antara 0,1 - 0,16 (siang hari) dan 0,66 - 6,66 (malam hari). Indeks keanekaragaman (H') diperoleh berkisar antara 1,06 – 1,19 (siang hari) dan 1,16 – 1,68 (malam hari). Indeks keseragaman jenis (E) diperoleh berkisar antara 0,86 – 0,97 (siang hari) dan 0,72 – 0,83 (malam hari). Indeks dominansi (D) diperoleh berkisar antara 0,34 – 0,35 (siang hari) dan 0,22 – 0,36 (malam hari). persentase tutupan lamun teringgi terdapat pada stasiun II dengan nilai persentase rata-rata sebesar 112,54 % dan persentase terendah terdapat pada stasiun I dengan nilai persentase rata-rata sebsesar 74,68 %. Kondisi substrat pada lokasi penelitian adalah kerikil kecil, pasir sangat kasar dan pasir sangat halus.Kata Kunci: Teripang, Keanekaragaman, Kepadatan.
DISTRIBUSI SPASIAL LAMUN BERDASARKAN KERAPATAN DI PERAIRAN DESA SAWAPUDO KABUPATEN KONAWE Posad, Juston; Ira, .; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i3.3611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial lamun meliputi jenis, kerapatan dan persentase penutupan lamun berdasarkan  kerapatan dan kualitas perairan terhadap pertumbuhan lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016–Januari 2017 di Perairan Desa Sawapudo Kabupaten Konawe. Pengambilan sampel lamun menggunakan transek kuadrat ukuran 1 m x 1 m di wilayah penelitian yang ditentukan berdasarkan kerapatan lamun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian (Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Syringodium isoetifolium). Kerapatan lamun tertinggi berada pada substrat lempung berpasir (445,31 tegakan/m²) termasuk dalam kategori rapat, kerapatan jenis lamun sedang berada pada substrat pasir berlempung (233,98 tegakan/m²) termasuk dalam kategori agak rapat dan kerapatan jenis lamun terendah berada pada substrat lempung (180,65 tegakan/m²) termasuk dalam kategori jarang. Persentase penutupan jenis lamun tertinggi (56,71%), sedang (38,72%), dan terendah (25,80%).Kata kunci : Jenis Lamun, kerapatan Lamun, persen penutupan Lamun
STUDI KELIMPAHAN BENIH LOBSTER (PANULIRUS SPP.) BERDASARKAN KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DESA RANOOHA RAYA KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN Fitriansyah, Idul; Ramli, Muhammad; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15492

Abstract

Siklus hidup lobster terdiri dari beberapa stadia dan setiap stadia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Lobster berukuran benih menyerupai lobster dewasa namun belum memiliki kulit luar keras dan belum mengandung zat kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan benih lobster (Panulirus spp.) berdasarkan karakteristik oseanografi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2019 di Perairan Desa Ranooha Raya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Pengambilan data karakteristik oseanografi dilakukan secara in situ sedangkan pengumpulan data kelimpahan benih lobster menggunakan alat kolektor benih lobster yang dikenal dengan nama “pocong” pada tiga stasiun pengamatan dengan tiga kali ulangan. Suhu perairan berkisar 29-30 ̊C, salinitas 29-34 ppt, kecerahan 58-93%, kecepatan arus 0.08-0.09 m/det, pH 7-8 dan DO 5.3-5.73 mg/L. Karakteristik osenografi tersebut masih sesuai untuk kehidupan benih lobster. Jenis lobster yang tertangkap di lokasi penelitian adalah benih lobster mutiara (Panulirus ornatus) dan benih lobster pasir  (Panulirus homarus). Kelimpahan benih lobster yang tertinggi pada lokasi penelitian untuk jenis lobster  mutiara  (Panulirus ornatus) mencapai 69.85% dan benih lobster pasir (Panulirus homarus) mencapai 44.58%. Karakteristik oseanografi yang mempengaruhi kelimpahan benih lobster adalah suhu, salinitas, kecerahan, kecepatan arus, pH dan DO.Kata Kunci: Benih lobster, kelimpahan, karakteristik oseanografi, Desa Ranooha Raya.    
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON BERDASARKAN SEBARAN TEMPORAL DI PERAIRAN DESA LALANU KABUPATEN KONAWE Mirwana, Linda; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15497

Abstract

Struktur komunitas fitoplankton dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya, semakin dalam suatu perairan maka intensitas cahaya yang ada dalam perairan tersebut akan semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur komunitas fitoplankton berdasarkan sebaran temporal di Perairan Desa Lalanu. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari - Februari 2019 di tiga stasiun penelitian. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan selama 13 jam yaitu pagi - sore hari yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan interval waktu pengambilan sampel pagi, siang dan sore hari. Berdasarkan hasil penelitian, fitoplankton yang didapatkan pada Perairan Desa Lalanu terdiri dari 4 kelas yaitu Bacillariophyceae, Dinophyceae, Coscinodiscophyceaea, dan Cryptophyceaea yang ditemukan menyebar pada setiap stasiun pengamatan. Kelimpahan tertinggi berada pada stasiun I pada pengambilan sampel pagi hari dengan nilai 1022 sel/L, terendah berada pada stasiun I pagi hari dengan nilai 79 sel/L. Keanekaragaman tertinggi berada pada stasiun 1 siang hari dengan nilai 1.52. Keseragaman tertinggi berada pada stasiun III sore hari dengan nilai 0.65. Sedangkan dominansi tertinggi pada sore hari dengan nilai 0.97 dan terendah pada stasiun 1 dengan nilai 0.24.Kata kunci: Kelimpahan Jenis, Fitoplankton, Keanekaragaman, Perairan Lalanu
STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG (HOLOTHURIDEA) DI PERAIRAN DESA WAWORAHA KECAMATAN SOROPIA Gustiani, .; Ramli, Muh.; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 3, No 1: Februari 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v3i1.6503

Abstract

Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Penalitian ini dilaksanankan pada bulan  Mei 2017 dan bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas teripang di Perairan Waworaha. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat (1×1 m2) dengan panjang transek garis 100 m dan panjang interval 20 m. Pengambilan data dilakukan sebanyak     dua kali pada tiap stasiun, yakni pada bulan terang dan pada bulan gelap, dengan jarak yang menyesuaikan dengan keberadaan teripang. Jenis teripang yang diperoleh, yaitu Holothuria atra, Holothuria edulis, Actinopyga miliaris, dan Actinopyga mauritiana. Kepadatan (Di) teripang  yang diperoleh berkisar antara 1–2,2 (bulan terang) dan 0,2–3,2 (bulan gelap).  Indeks keanekaragaman (H') diper oleh berkisar antara 0,50–0,85 (bulan terang) dan 0–1,03 (bulan gelap). Indeks keseragaman jenis (E) diperoleh berkisar antara 0,77–0,90 (bulan terang) dan 0–0,80 (bulan gelap). Indeks dominansi (D) diperoleh berkisar antara antara 0,46–0,56 (bulan terang) dan 1–0,62 (bulan gelap).    Kondisi substrat pada lokasi penelitian adalah pasir berlempung, pecahan karang, dan pasir.Kata Kunci : Struktur Komunitas, Teripang, Perairan Waworaha

Page 1 of 18 | Total Record : 174