cover
Contact Name
Chairil Faif Pasani
Contact Email
chfaifp@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
edu.mat@ulm.ac.id
Editorial Address
Ruang Prodi Pendidikan Matematika Gedung FKIP ULM Banjarmasin Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 23382759     EISSN : 25979051     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Education,
EDU-MAT adalah jurnal yang didirikan pada tahun 2013 di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. EDU-MAT merupakan kumpulan artikel hasil penelitian maupun kajian dosen, peneliti, guru, maupun mahasiswa di bidang pendidikan matematika yang belum pernah dimuat/diterbitkan di media lain. EDU-MAT diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat yang terbit 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober
Arjuna Subject : -
Articles 346 Documents
Pengaruh Metode Improve terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Konsep Bangun Ruang di Kelas VIII SMP Hidayah, Ansori; Lisdawati, Sri
EDU-MAT Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika merupakan cabang ilmu eksak yang berperan penting untuk cabang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Siswa seringkali merasa kurang memiliki minat yang tinggi bila menjumpai masalah-masalah matematika yang sulit dan bahkan cenderung untuk menghindarinya. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa untuk mempelajari matematika, kemudian juga berakibat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Oleh karena itu hendaknya guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik belajar matematika. Salah satu metode tersebut adalah metode IMPROVE (Introducing New Concepts, Metacognitive questioning, Practicing, Reviewing and reducing difficulties, Obtaining mastery, Verification, Enrichment). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan metode IMPROVE dan metode ekspositori dan mengetahui pengaruh metode IMPROVE terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Banjarmasin tahun pelajaran 2013-2014. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling yang bertujuan untuk mengambil dua kelas sebagai kelas penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan metode IMPROVE berada pada kualifikasi baik sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan metode ekspositori berada pada kualifikasi cukup baik. Terdapat pengaruh metode IMPROVE terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Banjarmasin tahun pelajaran 2013-2014. kata kunci :             metode IMPROVE, metode ekspositori, kemampuan pemecahan masalah. 
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Handayani, Ngesti
EDU-MAT Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyak siswa yang tidak mencapai hasil belajar sebagaimana diharapkan, khususnya pada materi Fungsi, meskipun KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan masih di bawah KKM ideal yang diharapkan.Dalam pembelajaran sehari-hari sebagian besar siswa tidak terlibat secara aktif, ada yang tidak bersemangat dan guru masih mendominasi pembelajaran. Masalah di atas dicoba diatasi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) ketercapaian pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together), 2) aktivitas siswa, 3) hasil belajar siswa, dan 4) respon siswa terhadap pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus dengan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pelaihari Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, pemberian tes, dan penyebaran angket. Data kualitatif yang diperoleh dianalisa dengan teknik deskriptif secara naratif, sedangkan data kualitatif dianalisa dengan teknik persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ketercapaian pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) pada siklus I mencapai 98,25%, pada siklus II dan III masing-masing 100%; (2) aktivitas positif siswa pada siklus I berkisar antara 67,78% sampai 100% dan aktivitas negatif mencapai 5,56%; pada siklus II aktivitas positif siswa berkisar antara 80% sampai 100% tanpa ada aktivitas negatif, dan pada siklus III aktivitas positif siswa berkisar antara 85% sampai 100% juga tanpa aktivitas negatif; (3) hasil belajar siswa pada materi Fungsi di siklus I rata-rata kelasnya 42,07 dan secara klasikal tuntas 23,33%. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai 63,33 dan secara klasikal tuntas  56,67%. Sedangkan di siklus III rata-rata kelas 81 dengan ketuntasan klasikal mencapai 86,67%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan di tiap siklus, baik nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikalnya; (4) respon siswa positif terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa aktvitas dan hasil belajar matematika siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pelaihari pada materi Fungsi dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat diterima. Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Fungsi, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together)
Penggunaan Media Bermain "Bingo Pecahan" untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Kesamaan Nilai Pecahan Pada Siswa Tunarungu Sanyoto, Budi
EDU-MAT Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pecahan merupakan bagian dari konsep operasi hitung pembagian. Pada konsep pembagian, bilangan yang dibagi lebih besar dari pembaginya dan hasilnya menunjukkan bilangan yang utuh, hal ini anak bisa belajar dari kebalikan konsep berhitung perkalian. Sedangkan pada pecahan bilangan yang dibagi cenderung lebih kecil dari bilangan pembaginya dan hasilnya tidak bisa menunjukkan hasil yang utuh. Disinilah permasalahan yang sering terjadi pada siswa ketika mempelajari pecahan yang mana bilangan yang dilambangkan bersifat abstrak, apalagi bagi siswa tunarungu, maka guru perlu berimprovisasi dalam mengajarkan pecahan ini dengan menggunakan peraga-peraga dalam rangka meminimalkan verbalisme dan menghilangkan kesan abstrak tersebut. Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan pemahaman tentang kesamaan nilai pecahan siswa kelas D3-B SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru, dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran tentang kesamaan nilai pecahan dengan menggunakan media bermain ”Bingo Pecahan”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas D3-B SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru yang berjumlah 5 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam pemahaman kesamaan nilai pecahan dan respon siswa dalam pembelajaran tentang kesamaan nilai pecahan dengan menggunakan media bermain ”Bingo Pecahan”. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan angket, dan data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif (interpretasi) dan kuantitatif (persentase).  Berdasarkan atas penelitian tindakan  kelas D3-B SLB-C Negeri Pembina ini, didapatkan adanya perubahan hasil belajar dari siklus I ke siklus II  yaitu dari 40% pada akhir siklus I menjadi 80 % pada akhir siklus II. Maka media bermain “bingo pecahan” ini dapat meningkatkan kemampuan pemahaman kesamaan nilai pecahan.. Adapun respon siswa berkenaan pembelajaran menggunakan media bermain “bingo pecahan” menunjukkan respon positif.
Pengaruh Model Penemuan Terbimbing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMP Karim, Karim; Maulida, Tiya
EDU-MAT Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika merupakan cabang ilmu eksak yang berperan penting baik dalam cabang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sangatlah penting bagi siswa untuk memahami konsep matematika secara benar. Memahami konsep merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika. Salah satu cara untuk menanamkan pemahaman konsep adalah dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing, karena pada tahapannya model ini melibatkan siswa secara keseluruhan dan guru hanya sebagai fasilitator. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model penemuan terbimbing, (2) mendeskripsikan pemahaman konsep siswa dengan model penemuan terbimbing; dan (3) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model penemuan terbimbing terhadap pemahaman konsep siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan randomized posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Banjarmasin, sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu mengambil 2 kelas secara acak yang tidak mempunyai perbedaan yang signifikan, sehingga diperoleh kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model penemuan terbimbing, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model penemuan terbimbing berada pada kriteria baik dan sangat baik, (2) pemahaman konsep siswa yang menggunakan model penemuan terbimbing berada pada kualifikasi amat baik, dan (3) pemahaman konsep siswa kelas eksperimen yang menggunakan model penemuan terbimbing lebih tinggi dari pemahaman konsep siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, sehingga dapat dikatakan bahwa model penemuan terbimbing memberi pengaruh pada pemahaman konsep siswa. Kata kunci: model penemuan terbimbing, pembelajaran konvensional, pemahaman konsep
Konsep Ketakhinggaan dalam Matematika Sabirin, Muhamad
EDU-MAT Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketakhinggaan adalah sebuah konsep penting yang tidak hanya digunakan dalam matematika, tetapi juga dalam bidang lainnya. Ketakhinggaan melambangkan realitas yang menunjukkan kekuasaan Tuhan yang tak terbatas. Dalam tulisan ini dibahas sejarah konsep ketakhinggaan (infinity) dan contoh penerapan dalam bidang komputer.Kata Kunci : Infinity, Paradoks, Aleph Null, Potential Infinite.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama Karim, Karim; Normaya, Normaya
EDU-MAT Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dimiliki, karena dengan memiliki kemampuan berpikir kritis dapat membantu kita dalam berpikir secara rasional dalam mengatasi permasalahan yang tengah kita hadapi dan mencari serta mengembangkan alternatif pemecahan bagi permasalahan tersebut. Salah satu upaya untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis adalah melalui penerapan model Jucama (pengajuan dan pemecahan masalah) yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah sekaligus mengajukan masalah sehingga siswa  benar-benar berperan sebagai seorang pemikir kritis. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk (1) mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, (2) mengetahui respon siswa terhadap penerapan model Jucama dalam pembelajaran matematika, dan (3) mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model Jucama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data berupa tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan persentase dan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis yang dicapai siswa secara keseluruhan berada pada kategori tinggi, (2) siswa memberikan respon setuju terhadap pelaksanaan model Jucama dan (3) terdapat hubungan yang sangat kuat antara kemampuan berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model Jucama. Kata kunci : kemampuan berpikir kritis, respon, model Jucam
Penerapan Metode PQ4R dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Yuliana, Ira; Fajriah, Noor
EDU-MAT Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran saat ini seharusnya menunjuk pada proses belajar yang menempatkan siswa sebagai center stage performance. Metode PQ4R memiliki kelebihan dapat membuat siswa belajar secara mandiri dan aktif dalam proses pembelajaran. Maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode PQ4R dan metode ekspositori dan respon siswa terhadap pembelajaran  menggunakan metode PQ4R. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan membandingkan dua kelas dengan perlakuan yang berbeda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu memilih kelas VII A sebagai kelas kontrol dan  kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, tes dan respon. Teknik analisis data dengan menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa menggunakan metode PQ4R dan ekspositori berkualifikasi baik, tidak ada yang perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode PQ4R dengan ekspositori, dan siswa memberikan respon setuju terhadap pembelajaran matematika menggunakan metode PQ4R. Kata Kunci : Metode PQ4R, Hasil Belajar Siswa, Respon Siswa.
Peningkatan Hasil Belajar Materi Anuitas dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD pada Kelas XI Akutansi 1 SMK Negeri 1 Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Rukiyanto, Rukiyanto
EDU-MAT Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya kemampuan  siswa kelas  XI Akutansi 1 SMK Negeri  Pelaihari pada materi Anuitas terutama disebabkan model pembelajaran yang terpusat pada guru, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif. Untuk mengatasi masalah itu diperlukan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  peningkatan hasil belajar  siswa kelas XI Akutansi 1 dan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam mempelajari materi Anuitas melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMK Negeri 1 Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.  Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakkan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Akutansi 1 SMK Negeri 1 Pelaihari. Faktor yang diteliti adalah aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.  Data tentang aktivitas guru dikumpulkan melalui lembar observasi dianalisis dengan mengunakan skala ordinal sedangkan  data tentang aktivitas siswa dan hasil belajar dengan  teknik persentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran kooperatif  tipe STAD  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akutansi 1 SMKN 1 Pelaihari pada materi anuitas ditandai dengan adanya peningkatan pencapaian rata-rata nilai ketuntasan siswa secara klasikal dari 54,63% pada siklus I menjadi 85,52% pada siklus II, dan (2) aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 2,89 atau dengan kategori baik pada siklus I  menjadi nilai  rata-rata 3,59 atau dengan kategori sangat baik  pada siklus II. Demikian juga aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran meningkat dari 74,73% atau  dengan kategori baik pada siklus I   menjadi 94,89% atau dengan kategori sangat baik pada siklus II Kata Kunci : Pemebelajaran Kooperatif, STAD, Hasil Belajar Siswa
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Peer Lesson terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMK Zulkarnain, Iskandar; Hanisah Yukti Sari, Rospala
EDU-MAT Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tujuan matematika pada pendidikan menengah adalah agar siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah. Untuk membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat digunakan model pembelajaran. Model pembelajaran kooperatiftipe peer lesson (tutor sebaya) merupakan salah satu teknik instruksional dari belajar kooperatif yang menempatkan seluruh tanggung jawab pengajaran kepada siswa, karena siswa berperan sebagai guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe peer lesson di SMK Negeri Banjarmasin. (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan model cooperative learning tipe peer lesson di SMK Negeri Banjarmasin. (3) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif di SMK Negeri Banjarmasin. (4) pengaruh model cooperative learning tipe peer lesson terhadap kemampuan pemecahan matematis siswa di SMK Negeri Banjarmasin.  Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan populasi seluruh siswa kelas X RPL SMK Negeri 4 Banjarmasin. Sampel diambil secara acak, yaitu mengambil dua kelas secara acak yang tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes, dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dengan menerapkan model cooperative learning tipe peer lesson cenderung kurang baik, hasil pencapaian dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas eksperimen baik, hasil pencapaian dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas kontrol kurang baik, terdapat pengaruh penerapan model cooperative learning tipe peer lesson terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa..Kata kunci: cooperative learning tipe peer lesson, kemampuan pemecahan masalah matematis 
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMK Sukmawati, Ati; Puri Sukadasih, Lilis
EDU-MAT Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan penalaran siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran di Indonesia yang cenderung teacher-centered, sehingga siswa hanya tergantung dengan penjelasan guru dan tidak dapat menghasilkan kegiatan belajar aktif. Salah satu model yang melibatkan keaktifan siswa dalam mengeksplorasi dan menemukan sendiri pengetahuan mereka adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau gambaran tentang perbandingan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, dengan populasi seluruh siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan random sampling, melalui teknik tersebut terpilih kelas X-Boga 1 sebagai kelas eksperimen yang pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas X-Boga 2 sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya dilakukan secara konvensional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa SMK. Kata kunci: inkuiri terbimbing, penalaran matematis

Page 4 of 35 | Total Record : 346