cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Orasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022" : 10 Documents clear
PENGEMBANGAN WAKAF TUNAI MELALUI DAKWAH BERBASIS MASJID Jefik Zulfikar Hafizd
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.9831

Abstract

Dakwah adalah proses untuk mempengaruhi dan mengajak umat mengikuti ajaran Islam dalam seluruh sendi kehidupan. Wakaf tunai merupakan amal jariah yang pahalanya bisa terus mengalir kepada wakif selama harta wakaf masih bisa dimanfaatkan. Penelitian literatur ini mengkaji mengenai bagaimana konsep dakwah, konsep dan fungsi masjid, konsep wakaf tunai, potensi wakaf tunai, dan pengembangan wakaf melalui dakwah berbasis masjid. Penelitian ini memakai metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berasal dari buku, artikel jurnal, undang-undang, website, dan referensi lain yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan wakaf tunai dapat dilakukan melalui sosialisasi yang secara rutin dilakukan di masjid seperti pada waktu menjelang khutbah Jumat, saat khutbah, pada ceramah keagamaan, atau pada berbagai kesempatan lainnya. Pengembangan wakaf perlu didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, khususnya Kementerian Agama, Pemerintah Daerah, Badan Wakaf Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia, organisasi masyarakat Islam, dan seluruh lapisan masyarakat. Pengetahuan tentang wakaf tunai berbasis masjid bisa memberi pengaruh positif bagi kesejahteraan umat Islam.
MEDIA SOSIAL DAN BUDAYA SELEBRITI MILENIAL DI INSTAGRAM Salman Naning
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.9502

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjabarkan nilai-nilai pesan yang ditampilkan oleh entitas dalam media sosial. Media sosial merupakan representasi simulasi sosial yang terjadi karena adanya relasi dari berbagai tanda maupun kode acak, yang tidak memiliki relasional jelas secara nyata, diciptakan melalui kegiatan produksi melalui tanda-tanda abstrak dan semu. Di media sosial, orang tidak mampu mengenali yang asli atau nyata dan yang bukan asli alias palsu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakatn metode etnografi virtual. Berdasarkan dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kehadiran media sosial mampu membuat para penggunanya memproduksi pesan-pesan kepada khalayak. Pesan-pesan diproduksi sesuai dengan selera dan kemauan para pengguna Instagram tersebut. Banyak faktor yang mendorong pengguna Instagram memproduksi pesan di media sosial, misalnya sebagai bentuk representasi keberadaannya agar diakui oleh pengguna lainnya. Untuk itu, pengguna Instagram memrpoduksi nilai tanda melebihi dari realitas sebenarnya (hiperealitas). Nilai-nilai yang terkandung pada pesan yang disajikan pun memiliki maksud dan tujuan tersendiri, seperti: nilai-nilai hedonis, yaitu nilai-nilai yang mencerminkan kemewahan. Kemewahan yang ditampilkan sudah menjadi ideologi pengguna Instagram. Mereka seperti tidak bisa diakui kelompok dan lingkungannya ketika mereka tidak mampu menunjukkan kemewahan pada akun Instagram miliknya.
PEMAKNAAN RASISME DALAM FILM (Analisis Semiotika Film Pendek My Flag – Merah Putih Vs Radikalisme) Yoga Awi Fitra Nugraha; Mulia Ardi Ardi
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.8398

Abstract

Film Pendek My Flag – Merah Putih Vs Radikalisme menjadi salah satu film kontroversial di Tahun 2020. Film tersebut dinilai oleh sebagian kalangan menampilkan fragmen rasisme terhadap suatu kelompok, yakni kelompok bercadar, bercelana cingkrang, dan mengibarkan bendera hitam-putih. Melalui analisis semiotika Roland Barthes, penelitian ini berupaya mengetahui bentuk rasisme dalam film My Flag – Merah Putih Vs Radikalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat stereotip, prasangka, dan diskriminasi yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya. Isu radikalisme dan peristiwa terorisme yang diprovokasi media menguatkan mitos di masyarakat bahwa isu dan peristiwa tersebut erat kaitannya dengan cara berpakaian tertentu yang berimplikasi pada tindakan rasisme.
DAKWAH LITERASI DIGITAL TERHADAP PERILAKU GENERASI MILENIAL DALAM BERMEDIA SOSIAL Asriyanti Rosmalina
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.10443

Abstract

Dunia dengan mudah dipengaruhi oleh pemahaman media dari generasi milenial di era digital. Di dunia Barat, interaksi media sosial generasi milenial cukup beragam, mulai dari sekedar eksis, bersosialisasi, melakukan bisnis, hingga untuk alat politik. Akan tetapi, generasi milenial secara keseluruhan kurang mampu menyaring informasi dan mengabaikan standar moral dan etika saat menyebarkan informasi di media sosial. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui dampak dakwah literasi digital terhadap perilaku penggunaan media sosial pada generasi milenial. Penelitian ini menggunakan jenis tertentu dari penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang mendalam dari berbagai literatur, buku, jurnal, dan sumber-sumber lainnya, sesuai dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dakwah literasi digital memiliki andil yang luar biasa dalam membangun pondasi perilaku bangsa Indonesia. Tingkat literasi yang dilakukan oleh para generasi milenial mengalami sebuah peningkatan yang baik. Hal tersebut dapat terlihat dari perkembangan teknologi yang setiap hari tidak pernah berhenti membahas pembaharuan pesan dakwah yang tersebar di media sosial, dan masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial, mulai menunjukan sebuah perilaku yang tidak mudah untuk menyebarkan pesan dakwah apabila pesan dakwah tersebut tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist, serta generasi milenial  tidak mudah untuk menyebarkan berita hoax karena dengan adanya perkembangan era digital tingkat kesadaran generasi milenial semakin meningkat untuk selalu melakukan upaya literasi sebelum bertindak.
KRITIK DAN DISTORSI KOMUNIKASI PEMERINTAH DI MASA PANDEMI COVID-19, BAGAIMANA SEHARUSNYA? Ali Ridho
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.8367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi publik pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia dan bagaimana seharusnya pemerintah mengambil langkah untuk memperbaiki iklim komunikasi publik sehingga tidak menimbulkan kritik yang berasal dari masyarakat (baca: publik) yang disebabkan masih ditemukannya tumpang-tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui riset dan observasi secara mendalam terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang berhubungan dengan penanganan wabah Covid-19 yang mampu ditemukan di media digital/online dan media massa hingga kanal YouTube. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah masih ditemukan peraturan yang sifatnya tidak konsisten, masih kurang maksimalnya integrasi dan interkoneksi hubungan antarlembaga negara dengan dibuktikan oleh buruknya koordinasi, SDM bidang kehumasan pemerintah yang tidak cekatan dan cenderung slow to respond, serta penggunaan media digital yang belum optimal untuk mendukung tata kelola kehumasan pemerintah.
AGAMA DALAM KEKUASAAN MEDIA (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce terhadap Iklan Televisi) Efen Nurfiana; Umi Halwati
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.9619

Abstract

Kurangnya sikap kritis dan kentalnya tradisi keagamaan dalam masyarakat Indonesia memudahkan media untuk menanamkan kekuasaannya melalui komodifikasi agama. Adanya larangan Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang menyebutkan keterlibatan tokoh agama dalam iklan tidak membatasi adanya iklan yang melakukan komodifikasi tokoh agama. Iklan Biskuit Kokola, iklan Larutan Cap Kaki Tiga dan iklan Telkomsel Versi Haji, ketiga iklan tersebut menggandeng tokoh agama sebagai brand ambassador, yakni Mamah Dedeh dan Ustadz Maulana. Adanya unsur agama dalam kekuasaan media dapat mempengaruhi perkembangan Islam kontemporer. Kajian ini menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce untuk menginterpretasi tanda atas adanya relasi kuasa berdasarkan teori Michel Faucoult. Kajian ini menemukan bahwa ketiga iklan tersebut memiliki kemiripan pola kekuasaan media. Kekuasaan dibentuk melalui keterhubungan antara profesi da’i dan ideologi, yang secara garis besar dapat dikaitkan dengan budaya keagamaan masyarakat. Kekuatan relasi yang dibentuk oleh kesatuan profesi dan keagamaan tersebut mengelompokan dukungan masyarakat terhadap konsumsi produk, demikianlah sistem kapitalis dimenangkan.
PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “TRENDING TAUFIK WAL HIDAYAH” WALI BAND Zaenal Mutaqin; Dessy Kushardiyanti; Abdu Zikrillah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.10375

Abstract

Dakwah adalah panggilan keinsyafan atau upaya untuk mengajak kepada perubahan situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Salah satu cara atau media dakwah adalah melalui musik yang dituangkan dalam sebuah lirik lagu yang berisi pesan dakwah sehingga mudah diterima oleh pendengar. Lagu “Trending Taufiq wal Hidayah” karya Wali Band adalah salah satu lagu yang diluncurkan sebelum Ramadhan 1443 Hijriah, di tahun ketiga masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menganalisis lirik lagu ”Trending Taufiq Wal Hidayah” dengan menggunakan metode penelitian kualitatif interpretatif melalui pendekatan semiotik Ferdinand de Sausure. Lirik lagu dianalisis dari aspek signifier (tanda) dan signified (petanda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan dakwah dalam lirik lagu “Trending Wal Hidayah” adalah pesan dakwah tentang pentingnya taufik dan hidayah, yaitu carilah hidayah dengan sungguh dan jangan dinanti,  jangan takut kehilangan rezeki tapi takutlah jika Allah mencabut atau menjauhkan hamba-Nya dari hidayah atau petunjuk.
ETIKA KOMUNIKASI BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM Meyla Tazqiya Rakhma
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.9357

Abstract

Komunikasi adalah kegiatan pertukaran pesan antara dua pihak atau lebih. Sedangkan komunikasi bisnis adalah pertukaran pesan yang memiliki tujuan dan dalam lingkup kegiatan bisnis. Komunikasi bisnis Islami berarti kegiatan pertukaran pesan antara dua pihak atau lebih dalam lingkup bisnis berdasarkan aturan Islam. Jadi, segala bentuk pesan yang keluar dari komunikator harus memperhatikan berbagai etika dan prinsip Islam. Ini mencakup semua bentuk kegiatan bisnis, baik itu terkait produk, layanan perusahaan, atau komunikasi dengan berbagai pihak untuk memperlancar berbagai kepentingan bisnis. Penelitian ini menjelaskan mengenai etika-etika komunikasi dan bisnis dalam perspektif islam yang lebih komprehensif berdasarkan hasil dari tinjauan literatur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan tinjuan literatur yang dilakukan dengan mengkaji beberapa literatur yang terkait dengan fokus penelitian melalui artikel-artikel jurnal dan buku-buku serta data penunjang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam praktek penerapan prinsip-prinsip Islam meliputi kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan perbuatan baik. Prinsip-prinsip bisnis Islami juga harus dibarengi dengan pelaksanaan komunikasi Islam yang baik seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an tentang qaulan ma'ruf, qaulan tsabit, qaulan sadid, qaulan bhaliqh, qaulan karim, qaulan maysur dan qaulan layyin. Jika kedua aspek ini diterapkan dalam komunikasi bisnis maka semuanya akan berjalan dengan baik karena semua yang kita lakukan telah diberkati oleh Allah SWT.
ANALISIS RESPON WARGANET PADA AKUN YOUTUBE THE NEWSROOM NET (Episode Seputar Rumah Kecil yang Berhimpitan dengan Apartemen Mewah di Tengah Ibu Kota) Ifwana Fairuzil Faradini
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.8530

Abstract

The Newsroom NET merupakan program acara televisi yang dimiliki oleh stasiun televisi nasional yaitu NET TV yang saat ini sudah beralih ke media sosial YouTube sejak 2 tahun lalu dengan konsep tayangannya yaitu menayangkan proses dibalik layar jurnalis televisi ketika mencari sumber berita di lapangan. Episode yang dipilih adalah episode yang menimbulkan kontroversi oleh warganet karena di dalam episode tersebut terdapat reporter melakukan kesalahan terkait dengan kesopanan dan tingkah laku. Rumusan masalah yang diambil oleh peneliti adalah bagaimana respon yang dibentuk oleh warganet dengan adanya tayangan video tersebut yang semula bertujuan untuk mengedukasi penonton dan memberikan gambaran mengenai jurnalis televisi namun menjadi kontroversi dengan adanya permasalahan tersebut. Metode yang dipilih yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian netnografi guna melihat interaksi warganet pada kolom komentar di akun YouTube The Newsroom NET. Temuan penelitian yang didapat adalah sebuah kesalahan utama yang banyak menuai kritikan mengenai cara bersalaman terhadap orangtua. Dari kesalahan utama mulai muncul permasalahan baru yang menjadikan reporter tersudut dengan segala komentar warganet. Hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah komentar di atas dapat membentuk 2 model warganet, warganet yang pertama yaitu warganet yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dalam bertingkah laku kepada semua orang, sedangkan model yang kedua yaitu warganet yang memiliki sikap tidak sopan dalam bersosial media. Adanya fitur kolom komentar memiliki tujuan sebagai bentuk komunikasi antara komunikator dengan komunikan mengenai isi konten yang diunggah dan sebagai bentuk evaluasi ke depan untuk memproduksi konten selanjutnya. Akan tetapi, hal ini tidak terlihat dan tertutupi dengan komentar ujaran kebencian sehingga konsep utama tayangan ini tidak tersampaikan dengan baik kepada penonton.
BIAS PEMBERITAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBONGKAR KEPERAWANAN (TELAAH METODE SARA MILLS) zakiyah romadlany zakiyah romadlany
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i1.9464

Abstract

Maraknya perbincangan virginitas sangat perlu untuk diapresiasikan bagi siapapun yang bisa menjaga keperawanannya. Hal itu merupakan sebuah bonus bagi perempuan karena realitanya ketika seorang perempuan sudah tidak bisa lagi menjaga keperawanannya cenderung akan dihujat, dipojokkan, dan dicemooh, bahkan tidak diterima oleh lingkungan sekitarnya. Penelitian ini merupakan penelitian analisis wacana kritis tentang bagaimana bias pemberitaan media sosial dalam membongkar keperawanan dengan menggunakan metode Sara Mills. Kendati demikian, penelitian ini lebih fokus pada posisi aktor yang ada dalam teks dengan artian posisi siapa yang menjadi subjek dan objek dalam sebuah teks pemberitaan. Selain melihat posisi subjek-objek, di sini juga dibahas bagaimana teks dalam pandangan penulis dan pembaca, serta dalam pandangan media. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan akun media Instagram milik @indonesiafeminis sebagai objek kajiannya. Akun @indonesiafeminis ini memfokuskan postingan tentang sebuah pandangan terhadap perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis wacana kritis (AWK) Sara Mills yang lebih memfokuskan perhatiannya pada perempuan dalam teks atau gambar. Adapun hasil dari analisis wacana kritis (AWK) Sara Mills dalam akun @indonesiafeminis menunjukkan bahwa pemberitaan media sosial dalam membongkar keperawanan sangatlah berperan penting dalam memerankan perempuan sebagai subjek agar bisa menjaga keperawanannya dan memposisikan penulis atau pembaca sebagai subjek dalam teks tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 10