cover
Contact Name
Ni Luh Gde Sumardani
Contact Email
-
Phone
+6281338996609
Journal Mail Official
fapetmip@gmail.com
Editorial Address
Gd. Agrokompleks Lt.1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Majalah Ilmiah Peternakan
Published by Universitas Udayana
ISSN : 08538999     EISSN : 26568373     DOI : https://doi.org/10.24843/MIP
Majalah Ilmiah Peternakan (MIP) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana. MIP terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun, pada bulan Februari, Juni dan Oktober. MIP merangkum berbagai manuskrip di bidang peternakan seperti nutrisi, produksi, reproduksi, pasca panen (pengolahan dan tekhnologi) serta sosial ekonomi bidang peternakan. Manuskrip terbuka untuk para dosen dan peneliti yang berkaitan dengan bidang peternakan, serta terbuka untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, dengan mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh MIP.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)" : 9 Documents clear
Cover and Table Content admin MIP
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.24 KB)

Abstract

cover & table content
MARKETING EFFICIENCY OF BALI PIG IN ORDER TO INCREASE FARMERS’ INCOME IN THE MARGINAL REGION Sukanata I W.; I K. W. Parimartha; B. R. T. Putri
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.31 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p05

Abstract

Penelitian ini di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, danKecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, dari bulan Juni hingga Oktober 2018, dengan tujuan untukmenganalisis sejauh mana efisiensi pemasaran babi bali di daerah marginal. Jenis data yang digunakan adalah datakuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 100 orang perternak, 20 orang pedagang perantara yang terdiriatas 5 penyotek (informan), 5 pengepul, 5 pedagang antar daerah, dan 5 pedagang pembuat babi guling. Efisiensipemasaran dilihat dari struktur pasar, saluran pemasaran, farmer’s share, margin pemasaran, dan rasio keuntunganterhadap biaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemasaran babi bali yang dihasilkan di daerahpenelitian kurang efisien. Ada empat saluran pemasaran babi bali dengan struktur pasar bersaing tidak sempurna(oligopsoni). Rata-rata farmer’s share dari keempat saluran pemasaran hanya 61,41%. Margin pemasaran diantaralembaga-lembaga pemasaran juga kurang merata, yaitu berkisar antara 0,94%-37,5% dari harga di konsumen.Rasio keuntungan terhadap biaya diantara lembaga-lembaga pemasaran mencapai 172,73% - 700%, sedangkanyang dicapai peternak berkisar antara 15,16%-24,02%.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, PROFIL ASAM AMINO DAN KUALITAS MIKROBA BEBONTOT DAGING AYAM PRODUK FERMENTASI TRADISIONAL BALI Okarini I. A.; H. Purnomo; Aulanni'am .; L. E. Radiati
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.497 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p01

Abstract

Antioxidant activity, amino acids profile and microbial quality of raw bebontot of chicken meat of spent laying henwere investigated. The samples were prepared using meat dices (1.5 x 2.0 cm) mixed with fresh ground coriander,garlic, galangal, white pepper, salt, sugar and coconut oil then wrapped in Areca catechu palm dried sheaths andfinally fermented spontaneously by drying under the sun for 5 days. The results showed there was a decreasing inpH value, moisture content and 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl radical scavenging activity of final products, whileits total phenolic content was increasing. Glutamic acid was the most abundant amino acid in products after 5days fementation, followed by tyrosine, aspartic acid, lysine, leucine and histidine. The total plate count and lacticacid bacteria counts were decreasing to 9.39 log cfu/g and 8.98 log cfu/g; the Micrococcaceae was decreased to5.31 log cfu/g; the yeast and moulds counts were increased to 8.58 log cfu/g and 6.51 log cfu/g at the final stageof fermentation. It can be concluded that bebontot chicken meat in this study is a good source of natural phenolicantioxidant, and the present microorganisms will provide the source for the selection of strains well adapted to theenvironment and able to compete with contaminant bacteria.
MAPPING AND PRODUCTION OF LOCAL FORAGE BIOMASS PLANT IN BALI PROVINCE Suarna I W.; M. A. P. Duarsa; A. A. A. S. Trisnadewi; N. N. Candraasih K.; I W. Wirawan
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.839 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p06

Abstract

Tumbuhan pakan ternak (TPT) memiliki peran yang sangat strategis dengan semakin meningkatnya kebutuhanhijauan untuk peningkatan produktivitas ternak ruminansia. Berbagai jenis TPT lokal dan introduksi memilikikualitas yang sangat baik dan berpotensi sebagai konsentrat hijau. Berdasarkan hal tersebut sangat diperlukansebuah penelitian yang bertujuan untuk memetakan dan menghitung produksi biomasa TPT lokal di ProvinsiBali. Penelitian menggunakan metode survei di 190 unit lahan. Unit lahan disusun dengan metode tumpangtindih dari peta jenis tanah, peta tata guna lahan, dan peta iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatperbedaan potensi dan karakteristik tumbuhan pakan pada berbagai kondisi iklim, tataguna lahan dan jenis tanah.Kawasan dengan tipe iklim D, E, dan F banyak didominasi oleh rumput-rumputan jenis Heteropogon contortus,Botriochloa, Themeda, Polytrias, dan rumput Hyparhenia rupa. Produksi hijauan rata-rata dari tumbuhan yangtergolong pastura alami adalah 214,11 kg DM ha-1 dengan kontribusi utama adalah rumput Paspalum conyugatumdan Cynodon dactilon masing-masing sebesar 20,99% dan 8,60%. Rata-rata produksi pada kebun hijauan, semak,pohon, dan tumpang sari berturut-turut adalah: 871,11 kg DM ha-1, 0,88 kg DM pohon-1, 2,10 kg DM pohon-1 151,2kg DM ha-1. Untuk hijauan pohon kontribusi terbesar dan daya adaptasinya paling baik adalah tanaman gamal(Gliricidia sepium). Produksi biomassa hijauan pakan di Bali mencapai 476.057,27 ton dan simpanan karbonnyamencapai 223.746.92 ton. Dapat disimpulkan bahwa TPT lokal memiliki keberagaman dan perbedaan yang spesifikpada berbagai kawasan di Provinsi Bali, serta produksi biomasa yang tinggi berperan penting dalam mitigasiperubahan iklim.
THE EFFECT OF ESSENTIAL AMINO ACIDS USE IN CORN-POLLARD BASE RATIONS ON BALI PIGS PERFORMANCE Wibawa A. A. P.; I K. Sumadi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.089 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p02

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi campuran asam aminoesensial (lisin, metionin dan triptofan) dalam ransum tradisional berbasis jagung-polar pada babi bali selama16minggu . Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuandan setiap perlakuan terdapat 4 kali ulangan, sehingga dalam penelitian ini menggunakan 3×4 ekor = 12 ekor babibali jantan lepas sapih. Perlakuan yang dicobakan kepada babi bali lepas sapih adalah perlakuan P0: ransum dasarcampuran jagung dan pollard; P1: Ransum P0 + campuran asam-asam amino lisin, metionin dan triptofan; danP2: ransum standar. Variabel penelitian meliputi berat badan awal, berat badan akhir, petambahan berat badan,konsumsi ransum dan konversi ransum (FCR). Data dianalisis dengan sidik ragam bila terdapat perbedaan yangnyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi campuran asamasamamino lisin, metionin dan triptofan dapat meningkatkan secara nyata konsumsi ransum 13%, berat badan akhir18%, pertambahan berat badan 27% dan menurunkan FCR 11,61% dibandingkan dengan ransum tradisional Dapatdisimpulkan bahwa suplementasi campuran asam-asam amino lisin, metionin dan triptofan dapat meningkatkankonsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan dan menurunkan FCR.
OPTIMALIZATION OF THE UTILIZATION OF RICE STRAW AS THE BASIC FEED OF BALI FATTENING CATTLE THROUGH AMMONIATION AND BIOFERMENTATION TREATMENT WITH MICROBA Partama I. B. G.; I G. N. G. Bidura; D. P. M. A. Candrawati
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.016 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p07

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Gianyar-Bali, untuk mengoptimalkan pemanfaatan jerami padi sebagai pakandasar sapi bali penggemukan melalui perlakuan amoniasi dan biofermentasi dengan Starbio dan Trichodermavirideae. Rancangan acak kelompok digunakan dalam percobaan ini yang terdiri atas empat perlakuan dan tigablok sebagai ulangan dengan 1 unit percobaan adalah 1 ekor sapi bali jantan. Perlakuan pertama adalah ransumkontrol yang terdiri atas jerami padi tanpa perlakuan diberikan secara ad libitum + complete feed sebanyak 1.5%dari bobot hidup sapi. Perlakuan kedua, ketiga, dan keempat adalah sama dengan ransum kontrol tetapi jerami padidiberi perlakuan berturut-turut amoniasi urea, biofermentasi dengan starbio, dan Trichoderma virideae. Peubahyang diamati meliputi konsumsi ransum, deposisi nutrien, retensi energi, pertambahan bobot hidup sapi danfeed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering ransum kontrol nyatalebih tinggi daripada ransum dengan jerami padi yang diberi perlakuan biofermentasi mikroba. Namun demikian,deposisi nutrien (lemak dan protein), retensi energi dan pertambahan bobot hidup sapi lebih tinggi pada ransumberbasis jerami padi yang diberi perlakuan amoniasi urea dan biofermentasi dengan starbio maupun denganTrichoderma virideae. Dari keempat perlakuan tersebut, ternyata jerami padi yang diberi perlakuan amoniasiurea memberikan hasil paling baik dengan pertambahan bobot hidup sapi paling tinggi (0,53 vs 0,47, 0,46, dan0,41 kg/ekor/hari). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jerami padi dengan amoniasi ureamemberikan pemanfaatan secara optimal sebagai pakan dasar sapi bali penggemukan.
STUDY OF OFFERING DIETS CONTAINING RICE HULL, MONOSODIUM GLUTAMAT SUPPLEMENTED WITH EFFECTIVE MICROORGANISMS-4 (EM-4) OF THE CARCASS AND MEAT QUALITY OF THE CAMPBELL DUCKS yadnya T. G. B; I M. Nuriyasa; N. M. S. Sukamawati; A. A. A. S. Trisnadewi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.421 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p03

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengatahui pemberian ransum dengan sumber serat yang berbeda denganMonosodium Glutamat disuplementasi Effective Microorganisms-4 (EM-4) terhadap karkas dan kualitas dagingitik Campbell. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan empat perlakuan yaitu pemberianransum kontrol (A), ransum dengan 4,54% sekam padi, 3,36% MSG, dan EM-4 (B), Ransum dengan 5,97% sekampadi, 5,94% MSG, dan EM-4 (C), dan ransum dengan 6,94% sekam padi, 6,36% MSG dan EM-4 (D). Setiapperlakuan dengan empat ulangan, dan setiap ulangan berisi empat ekor itik Campbell. Variabel yang diamati adalahbobot karkas, persentase karkas dan kualitas daging termasuk kadar air, daya ikat air, dan pH. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian perlakuan B dan C bobot potong masing-masing adalah 18,18% dan 10,38%berpengaruh nyata, sedangkan dengan perlakuan D tidak berpengaruh terhadap bobot karkas dibandingkandengan perlakuan A. Pemberian perlakuan B, C, dan D tidak berpengaruh terhadap persentase karkas. Pemberianperlakuan B, C, dan D dapat meningkatkan persentase daging dan tulang, sedangkan pada persentase lemak karkasterjadi penurunan secara nyata daripada perlakuan A. Penilaian kualitas daging secara obyektif, pada pemberianperlakuan B, C, dan D tidak berpengaruh terhadap pH dan kadar air daging, sedangkan pada daya ikat air terjadipeningkatan berbeda nyata dibandingkan dengan pemberian perlakuan A. Penilaian kualitas daging secaraorganoleptik, pada pemberian perlakuan B, C dan D dapat meningkatkan secara nyata aroma, cita rasa dan tekstur,kecuali pada perlakuan C dan D tidak berpengaruh terhadap cita rasa daripada pemberian perlakuan A. Dari hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan 4,94% sekam padi dan 3,36% MSG dan EM-4(perlakuan B) menghasilkan karkas dan kualitas daging yang terbaik diantara perlakuan.
SUPPLEMENTATION OF PROBIOTICS Saccharomyces spp.KB-13 IN DIETS ON EGG PRODUCTIONS, EGG CHARACTERISTICS, AND YOLK CHOLESTEROL IN EGG OF LOHMANN BROWN LAYING HENS I G. N. G. Bidura
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.665 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p08

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efek dosis Saccharomyces spp.Kb-13 (isolasi dari cairan rumenkerbau) sebagai probiotik pada kinerja produksi, karakteristik kualitas telur, dan kadar kolesterol kuning telurayam Lohmann Brown. Seratus dua puluh ayam petelur Lohmann Brown umur 72 minggu digunakan dalampercobaan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 macam perlakuan, yaitu: S0: tanpa pemberian probiotik; S1:Dengan penggunaan 0,10% Saccharomyces spp.Kb-13; S2: dengan penggunaan 0,20% Saccharomyces spp.Kb-13;and S3: dengan penggunaan 0,30% Saccharomyces spp.Kb-13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberianSaccharomyces spp.Kb-13 secara nyata (P<0,05) dapat meningkatkan berat telur total, efisiensi penggunaanpakan, warna kuning telur, persentase kuning dan kulit telur, dan ketebalan cangkang. Suplementasi probiotik kedalam diets ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, indek telur, HU, dan BJ telur.Administrasi 0,20-0,30% Saccharomyces spp.Kb-13 menghasilkan kadar kolesterol kuning yang lebih rendah(P<0,05). Disimpulkan bahwa penerapan dalam diet 0,20-0,30% Saccharomyces spp.Kb-13 meningkatkan massatelur, efisiensi pakan, warna kuning telur, persentase kuning telur dan kulit telur, dan ketebalan cangkang telur,serta menurunkan kadar kolesterol dalam yolk pada ayam petelur Lohmann Brown
HAMBATAN DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PETERNAKAN KAMBING DI KABUPATEN TABANAN, PROVINSI BALI Doloksaribu L.; I. G. N. Kayana; M. Dewantari; G. A. M. K. Dewi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.6 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p04

Abstract

This study was undertaken to establish a database as consideration for improving goat production in TabananRegency. A survey was conducted from April to September 2018 on 38 smallholder goat farmers integrated withcommodity plantations, owning 142 goats. Data were used to measure constraints to, challenges of, and opportunitiesfor improving goat production, through a hybrid method of Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats andAnalytic Hierarchy Process analyses. Problem priority faced was the competition between average numbers of 2.0± 0.1 family labourers aged 38.8 ± 2.1 years who cultivated average 0.9 ± 0.1 hectare of commodity plantationsintegrated with flock size of 2.5 ± 0.2 goats per household. Goats were housed in battery systems and fed forage.About 33% farmers had just sold all or portion of their goats due to the busy activity of clove and coffee harvestingin July-September and time consuming for cut and carry forage while commercial concentrates were not given totheir goats. Recommendation taken was to providing Pennisetum purpureum silage as sustainable feed resource forgoats thus improved the nutritious content of feed particularly during dry season where feed was limited or duringharvesting and Bali Hindu ceremonies where family labourer was limited.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2019 2019