cover
Contact Name
Ni Luh Gde Sumardani
Contact Email
-
Phone
+6281338996609
Journal Mail Official
fapetmip@gmail.com
Editorial Address
Gd. Agrokompleks Lt.1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Majalah Ilmiah Peternakan
Published by Universitas Udayana
ISSN : 08538999     EISSN : 26568373     DOI : https://doi.org/10.24843/MIP
Majalah Ilmiah Peternakan (MIP) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana. MIP terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun, pada bulan Februari, Juni dan Oktober. MIP merangkum berbagai manuskrip di bidang peternakan seperti nutrisi, produksi, reproduksi, pasca panen (pengolahan dan tekhnologi) serta sosial ekonomi bidang peternakan. Manuskrip terbuka untuk para dosen dan peneliti yang berkaitan dengan bidang peternakan, serta terbuka untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, dengan mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh MIP.
Articles 374 Documents
EVALUASI PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM CLOSED HOUSE Suasta I M.; I G. Mahardika; I W. Sudiastra
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 1 (2019): Vol. 22 No.1 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.404 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i01.p05

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui tentang performa produksi dan analisis usaha ayam broiler yangdipelihara pada kandang closed house. Penelitian dilakukan pada kandang system closed house dengan kapasitas11.000 ekor. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan ayam, konsumsi pakan, efisiensi penggunaan pakan,deplesi serta aspek ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat badan rata-rata pada umur 30 hari adalah1620 g/ekor, deplesi sebesar 2,13%, FCR sebesar 1,56 dan Indek performa 339,2. Secara ekonomis pemeliharaanayam broiler dengan sistem close house menguntungkan, yang ditunjukan oleh pendapatan bersih Rp. 2.781/ekordan R/C rasio sebesar 1,10. Break Event Point (BEP) harga usaha pemeliharaan ayam broiler adalah: Rp. 16.032/kg.Kata kunci: ayam broiler, produktivitas, closed house
PENGARUH PENGGANTIAN PENGGUNAAN JAGUNG KUNING DALAM RANSUM DENGAN CAMPURAN LIMBAH ROTI DAN TEPUNG JERAMI BAWANG PUTIH TERHADAP PENAMPILAN DAN JUMLAH LEMAK ABDOMEN ITIK BALI JANTAN TRISNADEWI, A. A. A. S.; UTAMI, I. A. P.; ARYANI, I G. A. I.; PARTAMA, I. B. G.; BIDURA, I G. N. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 15, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.926 KB) | DOI: 10.24843/mip.2012.v15.i01.p01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih sebagai pengganti jagung dalam ransum terhadap penampilan dan jumlah lemak abdomen itik bali jantan umur 2-8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan lima ekor itik Bali jantan umur dua minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan disusun dengan kandungan protein kasar 18% dan energi termetabolis 2900 kkal/kg yang mengandung 50% jagung kuning sebagai kontrol (A). Penggantian masing-masing: 30%, 60%, dan 100% penggunaan jagung kuning dalam ransum dengan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih (LRBP), masing-masing sebagai perlakuan B, C, dan D. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum.Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi zat makanan, berat badan akhir, pertambahan berat badan, Feed Conversion Ratio (FCR) dan lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum pada itik perlakuan B, C, dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada kontrol (A). Akan tetapi jumlah lemak abdomen nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penggantian 100% jagung kuning dalam ransum dengan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih (LBRP) dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan lemak abdomen itik bali jantan umur 2–8 minggu.
KEBERHASILAN PENGGUNAAN TIGA PENGENCER DALAM DUA JENIS KEMASAN PADA PROSES PEMBEKUAN SEMEN SAPI FRISIEN HOLSTEIN ARIFIANTINI, RI.; YUSUF, TL.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 9 No 3 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.984 KB)

Abstract

RINGKASAN Motilitas sperma (% SM) dan sperma hidup (% SH) setelah pascathawing digunakan sebagai kriteria penilaian keberhasilan penggunaan tiga macam pengencer dalam dua kemasan yang berbeda. Lima belas ejakulat dari tiga ekor sapi FH diencerkan dengan tiga macam pengencer, yaitu tris kuning telur (TKT), home made triladyl (HMT) dan androMed, yang mengandung lesitin kacang kedelai (KK), masing-masing dikemas dalam minitub 0.3 ml and straw Cassou 0.25 ml. Sampel diekuilibrasi selama empat jam pada temperatur 5oC kemudian dibekukan dalam uap nitrogen cair selama 10 menit. Hasil pascathawing menunjukkan % SM dan % SH pada pengencer KK (56,28; 74,22) lebih tinggi (P<0.05) jika dibandingkan dengan HMT (47,60; 65,93) dan TKT (48,74; 69,63). Tidak ada perbedaan kualitas pada teknik pengemasan dengan SM dan SH masing-masing 52,16; 69,4% (minitub) dan 49,59; 70,44% (Cassou). Persentase SH pada KK minitub (72,76?10,83) dan KK Cassou (75,67?8,1) menunjukkan hasil yang sama lebih baik jika dibandingkan dengan kombinasi lainnya. Persentase SM pada KK minitub (57,9?7,81) lebih tinggi jika dibandingkan dengan KK Cassou atau kombinasi lainnya.
PENGARUH TEPUNG DAUN GAMAL DAN DAUN KELOR DALAM UREA CASSAVA BLOK (UCB) TERHADAP KECERNAAN, KADAR VFA, DAN NH3 IN-VITRO WITARIADI, N M.; BUDIASA, I K. M.; PUSPANI, E.; CAKRA, I G. L. O.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13 No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.892 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh tepung daun gamal dan daun kelor sebagai sumber protein dalam urea cassava blok (UCB) terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, kadar VFA, dan NH3 cairan rumen pakan jerami padi secara invitro. Penelitian dilaksanakan dengan mempergunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Sehingga secara keseluruhan terdapat 15 unit penelitian. Adapun ketiga perlakuan tersebut adalah: Perlakuan A (jerami padi + UCB yang ditambah tepung daun kelor); B (jerami padi + UCB yang ditambah tepung daun gamal), dan C (jerami padi + UCB yang ditambah tepung daun kelor dan daun gamal). Varibel yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KCBK) , kecernaan bahan organik (KCBO) in-vitro, produksi vollatile fatty acid (VFA), produksi NH3, dan pH supernatan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa KCBK, KCBO invitro, VFA, NH3, dan pH supernatan pada ketiga perlakuan berbeda nyata (P<0,05). Penggunaan daun gamal sebagai sumber protein pada UCB menghasilkan KCBK, KCBO, VFA, NH3, tertinggi dibandingkan dengan daun kelor maupun kombinasi antara daun gamal dan daun kelor. EFFECT OF USING GLIRICIDIA (Gliricidia sepium) AND MORINGA (Moringa oleifera) LEAVES MEALS IN UREA CASSAVA BLOCK (UCB) ON DIGESTIBILITY, VOLLATILE FATTY ACID, AND NH3 IN-VITRO. ABSTRACT The experiment has been conducted in order to now the effect of Gliricidia sepium and Moringa oleifera leaves meal a source of protein in urea cassava block (UCB) to the digestibility dray matter and organic matter , VFA and ammonia concentration with rice straw diet. The experiment set in completely randomized design using three treatment. The treatment are: A (rise straw + UCB with Moringa; B (rise straw + UCB with Gliricidia sepium, and C (rise straw + UCB with Moringa and Gliricidia sepium). The observed variable are: dry matter, organic matter digestibility, volatile fatty acid, ammonia concentration, and pH rumen juice. From the result can be conclude that dray matter and organic matter digestibility in-vitro, VFA , ammonia and pH rumen juice from the three treatment, significantly deffren (P<0.05). The utilization of Glirisidia leaves meal as protein source in UCB, given the highest dray matter, and organic matter digestibility, VFA and ammonia compare to the utilization of Moringga leaves meal or the combination of both Glirisidia sepium and Moringga leaves meal.
EVALUATION OF EGG SHELL MICROSTRUCTURE PASCA FORMULATION OF KHITOSAN LIQUID SMOKE IN POST TIME SALTING MIWADA I N. S.; M. HARTAWAN; I K. SUKADA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 1 (2018): Vol 21, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.452 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i01.p03

Abstract

This study aims at analyzing the ability of chitosan-formula liquid smoke to make innovation of curing timeswith penetration through the pores of duckling egg shells on the process of salting. A completely randomized design(CRD) was used with long curing treatment in 5, 10, 15, and 20 days. Besides, formula chitosan-liquid smoke with20 g/l and 3% concentration were used in this experiment. The results showed that the curing of time up to 15 daysgave the highest score (P<0.05) with good criteria. The quality of chemical in a long curing times gave significantdifferences (P<0.05) from indicators as of pH value, protein, and content of total phenol, and acids. The resultof SEM (Scanning Electron Microscope) showed that formulation of chitosan-liquid smoke could give effect to arelatively open eggshells microstructure. It can be concluded that chitosan formulation with 20 g/l concentrationand 3% of liquid smoke concentration can be effective at 15 days curing time.
PENGARUH LEVEL KONSENTRAT DALAM RANSUM TERHADAP KOMPOSISI TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH A. P. I. K. D., Yogyantara; I. W., Suarna; N. N., Suryani
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 3 (2014): Vol 17, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.587 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i03.p07

Abstract

Pengaruh level konsentrat dalam ransum telah diteliti untuk menghasilkan komposisi tubuh pada kambing peranakan etawah.Penelitianmenggunakanrancanganacakkelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Keempatperlakuannyaadalah: (A) konsentrat 75% +hijauan 25%; (B) konsentrat 60% +hijauan 40%; (C): konsentrat 45% +hijauan 55%; dan (D): konsentrat 30% +hijauan 70%. Hijauan yang diberikan terdiri dari atasrumput raja 60% dangamal 40%. Peubah yang diamati adalah pertambahanbobot badan, protein tubuh, lemak tubuh, retensi protein, retensi lemak dan retensi energi. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, bila nilai rata-rata perlakuan berbeda nyata (P<0,05) akan dilanjutkan dengan Uji Duncan pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan, retensi protein, retensi lemak dan retensi energi kambing yang mendapat perlakuan A dan B nyata lebih tinggi (P<0,05) dari kambing yang mendapat perlakuan D.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemberian level konsentrat dalam ransum dapat meningkatkankomposisi tubuh kambing peranakan etawah.
PERBAIKAN MUTU PAKAN YANG DISUPLEMENTASI SENG ASETAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN POPULASI BAKTERI DAN PROTEIN MIKROBA DI DALAM RUMEN, KECERNAAN BAHAN KERING, DAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BUNTING PUTRA, SENTANA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 9 No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.408 KB)

Abstract

RINGKASAN Suatu penelitian telah dilaksanakan untuk meningkatkan populasi bakteri, protein mikroba rumen, kecernaan bahan kering, dan nutrien ransum sapi Bali bunting melalui perbaikan mutu pakan yang disuplementasi seng (Zn) asetat. Rancangan acak kelompok digunakan pada penelitian ini dengan duabelas ekor sapi dara bunting diletakkan pada tiga kelompok berdasarkan rata-rata bobot badan sapi tersebut (261 ? 17 kg). Pada setiap kelompok, ada empat grup perlakuan sapi dara yang diberi ransum, yaitu ransum A = 100% hijauan (pakan konvensional) terdiri atas 70% rumput gajah (RG) + 30% gamal; ransum B = 100% hijauan berbasis daun-daunan leguminosa (dengan perbaikan mutu pakan) dan terdiri atas 30% RG + 58% gamal + 12% waru; ransum C = 75% ransum B + 25% konsentrat tampa suplementasi Zn-asetat; dan ransum D = ransum C yang disuplementasi Zn-asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan mutu pakan dan suplementasi Zn-asetat nyata dapat meningkatkan pH cairan rumen, populasi bakteri, dan protein mikroba dengan nilai tertinggi terdapat pada sapi ransum D. Pemberian daun waru (Hibiscus tilliaceus) pada ransum B dapat menurunkan populasi protozoa dalam rumen 32,3% (5,51 x 104 Cell/ml vs 8,14 x 104 Cell/ml; P>0,05) jika dibandingan dengan sapi ransum A. Suplementasi Zn-asetat pada ransum D juga dapat menurunkan populasi protozoa dalam rumen 37,3% (15.3 x 104 Cell/ml vs 24.4 x 104 Cell/ml; P<0,001) jika dibandingkan dengan sapi ransum C. Kecernaan bahan kering (BK) dan nutrien semakin meningkat secara nyata ke arah perbaikan mutu pakan dan suplementasi Zn-asetat dengan koefisien cerna tertinggi terdapat pada sapi ransum D. Peningkatan koefisien cerna ini disebabkan oleh semakin nyata tingginya populasi bakteri dan protein mikroba dalam rumen pada sapi ransum D. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perbaikan mutu pakan (pakan dasar dan konsentrat) yang disuplementasi Zn-asetat (ransum D) dapat meningkatkan populasi bakteri, protein mikroba dalam rumen, kecernaan bahan kering, dan nutrien ransum secara dramatis.
PERFORMANS DAN KOMPOSISI KARKAS BABI BALI BETINA MUDA YANG DIBERI RANSUM DENGAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK Wibawa I. M. S. P.; K. Budaarsa; I G. Mahardika
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 2 (2019): Vol. 22 No.2 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.45 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i02.p01

Abstract

This study aims at determining the performance and carcasses composition of young female pig which arereared intensively and fed good quality rations and probiotic supplementation Saccharomyces sp. This researchwas conducted at Experimental Laboratory, Faculty of Animal Science, Udayana University, Bukit, Jimbaran. Thedesign using a randomized block design (RBD) with basic weighting grouping. This design is used randomly groupedin basic body weight. The bali pigs were allocated randomly into four treatments i.e. ration without additionalprobiotics (A), ration with 0.20% additional probiotics (B), ration with 0.25% additional probiotics (C), and rationwith 0.30% additional probiotics (D). The treatments were conducted in 4 times replication so there are 16 pigsand kept in individual pens. The variables observed were the performance and composition of carcass. Based onthe results, ration consumption, additional of body weight, FCR, digestibility rations and carcasses compositionshowed not significant differences. It can be concluded that the additional of probiotics in the ration of youngfemale Bali pigs did not effect to the variable performance and carcass characteristic up to 0.30% addition level.
UPAYA MENEKAN JUMLAH LEMAK TUBUH DAN GAS AMONIA EKSKRETA ITIK MELALUI MANAJEMEN PAKAN PROBIOTIK Roni, N. G. K.; Puspani, E.; Bidura, I. G. N. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.644 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i03.p08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransumsebagai upaya untuk menekan jumlah lemak tubuh dan gas ammonia ekskreta itik, dilaksanakan di Tabanan,Bali. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kaliulangan. Tiap ulangan menggunakan enam ekor itik bali jantan umur dua minggu dengan berat badan homogen.Ransum yang diberikan selama penelitian disusun dengan kandungan protein kasar 18% dan energi termetabolis2900 kkal/kg tanpa suplementasi kultur Saccharomyces spp. sebagai kontrol (A); suplementasi masing-masing:0,10%, 0,20%, dan 0,30% kultur Saccharomyces spp. dalam ransum kontrol, masing-masing sebagai perlakuanB, C, dan D. Ransum dan air minum selama penelitian diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalahkonsumsi ransum, berat potong, lemak abdomen, dan kadar gas amonia ekskreta. Hasil penelitian menunjukkanbahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransum basal pada level 0,20% (C) dan 0,30% (D) secaranyata (P<0,05) dapat meningkatkan berat potong itik dibandingkan dengan tanpa suplementasi (A). Akan tetapi,jumlah lemak abdomen, kadar kolesterol plasma, dan kadar gas amonia ekskreta itik nyata (P<0,05) lebih rendahdaripada kontrol. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp. yang diisolasi dari ragi tapedalam ransum basal pada level 0,20-0,30% dapat meningkatkan bobot potong dan menurunkan jumlah lemakabdomen tubuh, serta kadar gas amonia dalam ekskreta itik Bali jantan umur 2-8 minggu.
KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (STUDI KASUS DI DESA BATUNGSEL, KECAMATAN PUPUAN, KABUPATEN TABANAN) KAYANA, I G.N.; SUKANATA, I W.; BUDIARTHA, I W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 12 No 3 (2009)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.194 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pendapatan usaha peternakan kambing terhadap tingkat pendapatan petani, skala usaha minimal yang memberikan keuntungan bagi petani, dan kelayakan finansial usahatani ternak kambing. Penelitian ini dilakukan di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Wawancara dengan bantuan quisioner terhadap peternak dilakukan untuk memperoleh data. Analisis pendapatan, BEP (Break Event Point), Profit Rate, dan R/C rasio, digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih petani dari usahatani ternak kambing selama setahun sebesar Rp. 6.375.000. Tingkat profit rate 66,93% dan R/C ratio 1,67 menunjukkan bahwa usahatani ternak kambing tersebut secara finansial layak untuk diusahakan. BEP usaha peternakan kambing tejadi pada tingkat penerimaan sebesar Rp 6.284.393 atau pada tingkat produksi 8 ekor. Pendapatan dari usahatani ternak kambing mampu memberikan kontribusi paling besar (74,56%) terhadap total pendapatan petani. Hasil kajian ini mengindikasikan bahwa usahatani ternak kambing dapat dijadikan solusi alternatif dalam mengurangi tingkat kemiskinan di perdesaan. THE CONTRIBUTION OF GOAT FARM TO INCREASE FARMER INCOME (Case Study in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency) ABSTRACT The aims of this study were to analyze: (1) goat farm contribution to the farmer’s income, (2) minimum farm scale for providing benefit, and (3) financial feasibility of the goat farm. This study was conducted in the Batungsel Village, Pupuan District, Tabanan Regency. Interview used questioner to farmers is done to collect data. Income analysis, BEP (Break Event Point), Profit Rate, and R/C ratio, was used in this study. The results of this study showed that: net income of the farmer from goat farm was Rp. 6,375,000. Profit rate 66.93% and R/C ratio of 1.67 showed that the goat farm was feasible financially. Break Event Point can be attain on Rp. 6,284,393 of the revenue or 8 goat of production. Income from goat farm give the largest contribution to total farmer income. This study indicated that the goat farm can be used as a solution to reducing poverty rate in the villages.

Page 1 of 38 | Total Record : 374


Filter by Year

2004 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 1 (2024): Vol. 27 No. 1 (2024) Vol 26 No 3 (2023): Vol. 26 No. 3 (2023) Vol 26 No 2 (2023): Vol. 26 No. 2 (2023) Vol 26 No 1 (2023): Vol. 26 No. 1 (2023) Vol 25 No 3 (2022): Vol. 25 No. 3 (2022) Vol 25 No 2 (2022): Vol. 25 No. 2 (2022) Vol 25 No 1 (2022): Vol 25, No 1 (2022) Vol 24 No 3 (2021): Vol. 24 No. 3 (2021) Vol 24 No 2 (2021): Vol. 24 No. 2 (2021) Vol 24 No 1 (2021): Vol. 24 No. 1 (2021) Vol 23 No 3 (2020): Vol. 23 No. 3 (2020) Vol 23 No 2 (2020): Vol. 23 No. 2 (2020) Vol 23 No 1 (2020): Vol. 23 No. 1 (2020) Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019) Vol 22 No 2 (2019): Vol. 22 No.2 (2019) Vol 22 No 1 (2019): Vol. 22 No.1 (2019) Vol 21 No 3 (2018): Vol 21, No 3 (2018) Vol 21 No 2 (2018): Vol 21, No 2 (2018) Vol 21 No 1 (2018): Vol 21, No 1 (2018) Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017) Vol 20 No 3 (2017): Vol 20, No 3 (2017) Vol 20 No 2 (2017): Vol 20, No 2 (2017) Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016) Vol 19 No 2 (2016): Vol 19, No 2 (2016) Vol 19 No 1 (2016): Vol 19, No 1 (2016) Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015) Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015) Vol 18 No 1 (2015): Vol 18, No 1 (2015) Vol 17 No 3 (2014): Vol 17, No 3 (2014) Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014) Vol 17 No 1 (2014): Vol 17, No 1 (2014) Vol 16, No 1 (2013) Vol 15, No 1 (2012) Vol 14, No 1 (2011) Vol 13, No 3 (2010) Vol 13 No 1 (2010) Vol 12 No 3 (2009) Vol 11 No 1 (2008) Vol 10 No 3 (2007) Vol 10 No 2 (2007) Vol 10 No 1 (2007) Vol 9 No 3 (2006) Vol 9 No 2 (2006) Vol 9 No 1 (2006) Vol 8 No 3 (2005) Vol 8 No 2 (2005) Vol 8 No 1 (2005) Vol 7 No 2 (2004) More Issue