cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika)
ISSN : 25027638     EISSN : 25028391     DOI : -
Core Subject : Education,
JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) is registered with p-ISSN 2502-7638 and e-ISSN 2502-8391 is a scientific journal of Mathematics Education Department Universitas PGRI Semarang which focuses on the delivery of information on mathematics education from elementary school to university high. JIPMat is published 2 times a year in April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019)" : 10 Documents clear
PENERAPAN PEMBELAJARAN ENTREPRENEUR BERBASIS MATEMATIKA Lusi Rachmiazasi Masduki; Eem Kurniasih
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3663

Abstract

Di Indonesia masih banyak pengangguran dan makin kecil peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi para lulusan sekolah. Diperlukan inovasi pengajar dalam pembelajaran untuk menumbuhkan karakter siswa seperti kerja keras, tanggung jawab, ulet, jujur, dan sebagainya, dalam karakter tersebut bisa dirangkum sebagai karakter kewirausahaan. Karakter kewirausahaan perlu ditumbuhkan pada setiap siswa untuk membentuk jiwa wirausaha, sehingga dapat mewujudkan pembangunan ekonomi dan membuka lapangan kerja sendiri. Untuk membangun karakter kewirausahaan melalui internalisasi dalam kehidupan, pembelajaran di sekolah dibutuhkan suatu kajian yang komprehensif mengenai potensi dari mata pelajaran matematika yang diajarkan kepada siswa. Pembelajaran Entrepreneur berbasis matematika dapat menjadi solusi dalam menanamkan karakter kewirausahaan kepada siswa melalui pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika secara tidak langsung memiliki nilai-nilai kewirausahaan salah satu contohnya materi aritmatika yang dapat mengenalkan siswa mengenai prinsip jual-beli, untung dan rugi.
PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Muhammad Saifuddin Zuhri; FX. Didik Purwosetiyono
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3548

Abstract

NCTM (2000) menetapkan 5 keterampilan proses yang perlu dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika yaitu: (1) pemecahan masalah (problem solving); (2) Penalaran dan pembuktian (reasoning and proof); (3) Komunikasi (communication); (4) Koneksi (connection); dan (5) Representasi (representation). Berdasarkan 5 keterampilan proses di atas, penalaran merupakan salah satu keterampilan yang memegang peranan penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil profil kemampuan penalaran matematis dalam pemecahan masalah pada mahasiswa calon guru matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif karena  mendeskripsikan bagaimana profil kemampuan penalaran dalam pemecahan masalah pada mahasiswa calon guru matematika melalui jawaban yang diberikan siswa terhadap tes tertulis serta wawancara. Subjek yang akan dijadikan penelitian ini adalah mahasiswa calon guru matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universtias PGRI Semarang. Pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes tertulis dan wawancara. Analisis data dilakukan berdasarkan data hasil tes tertulis dan data hasil wawancara. Kemudian dilakukan triangulasi metode untuk menghasilkan data dari subjek penelitian yang valid. Hasil dari penelitian ini adalah Subjek dengan gender laki-laki memiliki kemampuan penalaran matematis sebagai berikut: menyajikan pernyataan secara lisan, tertulis, tanpa menggunakan gambar, mampu membuat dugaan bahwa untuk mengetahui waktu yang diperlukan kedua mobil berpapasan adalah dengan menjumlahkan kecepatan kedua mobil, mampu menjelaskan dengan menggunakan model, tetapi subyek tidak melakukan  koreksi terhadap jawabannya. Subjek dengan gender perempuan memiliki kemampuan penalaran matematis sebagai berikut: mengidentifikasi fakta dan masalah yang diketahui dalam soal tersebut dengan jelas dan logis, subjek juga mengilustrasikan permasalahan menggunakan gambar, subyek mampu memilih konsep dan aturan yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah secara tepat, Subjek melaksanakan rencana yaitu dengan mengalikan kecepatan mobil A dengan waktu (t) tertentu dijumlahkan dengan kecepatan mobil B dengan waktu (t) tertentu., dan subyek tidak melakukan  koreksi terhadap jawabannya, karena telah yakin dengan jawaban tersebut. 
DESKRIPSI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA BERKEMAMPUAN TINGGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA Ria Amalia; Lutfiyah Lutfiyah; Venty Afrillia Permatasari
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3664

Abstract

Materi dalam matematika saling berhubungan satu sama lain sehingga untuk memecahkan masalah matematika diperlukan koneksi matematis. Dalam menyelesaikan soal cerita, sering kali siswa tidak sepenuhnya mengenali dengan baik konsep yang digunakan dalam menjawab soal sehingga kurang tepat dalam menyelesaikannya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian 3 siswa kelompok berkemampuan tinggi kelas VII A MTs Ma’arif Ambulu. Teknik pengumpulan data dengan tes dan wawancara. Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap kemampuan koneksi matematis siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal cerita dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian konsep/prosedur terhubung dan teraplikasi pada A1, serta sebagian besar konsep/prosedur/masalah terhubung dan teraplikasi pada A2, A3, dan A4.
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN Sri Rahmawati Fitriatien
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3550

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis kesalahan serta penyebab siswa kelas VIII-E SMP Dharma Wanita Surabaya dalam menyelesaikan soal cerita materi koordinat kartesius menggunakan prosedur analisis kesalahan Newman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan wawancara dimana instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dengan jumlah 2 soal essay, sedangkan teknik wawancara dilakukan dengan siswa yang terpilih guna memastikan jenis kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita. Peneliti memilih tiga orang siswa untuk dijadikan subjek penelitian dari keseluruhan siswa kelas VIII-E yang melakukan kesalahan terbanyak dalam mengerjakan soal nomor 1 dan soal nomor 2 untuk diwawancarai. Selain itu, ketiga siswa yang terpilih sebagai subjek penelitian ini dipilih berdasarkan kemampuannya berkomunikasi dengan baik. Pada peneitian ini, peneliti mengungkap Dari penelitian ini memberikan informasi bahwa jenis kesalahan yang dilakukan oleh subjek penelitian pertama (S1) mewakili siswa yang melakukan kesalahan pada 5 tahapan, diantarannya adalah  tahap membaca (reading error,T1), tahap memahami masalah (comprehension error, T2), tahap trasfomasi masalah (transformation error, T3), tahap keterampilan proses (process skill error, T4), dan tahap penulisan jawaban akhir (encoding error, T5). Kesalahan yang dilakukan subjek penelitian kedua (S2) yang mewakili siswa yang melakukan kesalahan pada 3 tahapan, diantarannya adalah tahap memahami masalah (comprehension error, T2), tahap keterampilan proses (process skill error, T4), dan tahap penulisan jawaban akhir (encoding error, T5). Kesalahan yang dilakukan subjek penelitian ketiga (S3) yang mewakili siswa yang melakukan kesalahan pada 3 tahapan, diantarannya adalah tahap trasfomasi masalah (transformation error, T3), tahap keterampilan proses (process skill error, T4), dan tahap penulisan jawaban akhir (encoding error, T5).Kata kunci: analisis kesalahan siswa, newman, soal cerita matematika
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMK KIMIA INDUSTRI THERESIANA SEMARANG Sutrisno Sutrisno; Sudargo Sudargo; Ringgani Anggar Titi
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa pada materi barisan dan deret aritmatika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa SMK Kimia Industri Theresiana Semarang kelas XI yang dipilih secara purposive sampling. Subyek pada penelitian ini yaitu 6 siswa, yang terdiri dari siswa dengan kemampuan matematis tinggi, sedang, dan rendah masing-masing 2 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes uraian, wawancara, serta dilengkapi dengan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Pada penelitian ini digunakan software QSR NVivo untuk membantu mengelola dan menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada siswa dengan kemampuan matematis tinggi menggunakan kemampuan representasi visual, verbal, dan simbolik. Namun, siswa kurang dalam penguasaan kemampuan representasi verbal, terlihat dari ragu-ragu dalam mengerjakan soal; (2) pada siswa dengan kemampuan matematis sedang menggunakan kemampuan representasi visual dan simbolik. Namun, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan representasi verbal. Siswa lebih memilih untuk tidak menjawab soal karena tidak paham dengan apa yang ditanyakan; serta (3) pada siswa dengan kemampuan matematis rendah hanya bisa menggunakan kemampuan representasi visual dan mengalami kesulitan dalam representasi simbolik dan verbal. Siswa tidak memahami konsep materi, sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah representasi simbolik dan verbal.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Arcy Suzana Dewi; Isnani Isnani; Ahmadi Ahmadi
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran mencapai target, 2) model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap sikap, 3)-model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, 4) ada perbedaan model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional terhadap sikap dan kemampuan pemecahan masalah matematika, 5) model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap sikap dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Sampel yang digunakan sebanyak 3 kelas dengan teknik pengambilannya menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik analisis data menggunakan uji proporsi satu pihak kanan, uji t satu pihak kanan, uji manova dan  Hotelling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran mencapai target, 2) model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap sikap, 3) model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, 4) ada perbedaan model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional terhadap sikap dan kemampuan pemecahan masalah matematika, 5) model pembelajaran STAD berbantuan media pembelajaran lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap sikap dan kemampuan pemecahan masalah matematika.
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI VERBAL SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TAHAPAN KRULIK AND RUDNICK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Yanuar Hery Murtianto; Ahmad Suhendar; Sutrisno Sutrisno
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3630

Abstract

Kemampuan representasi verbal memberikan manfaat untuk membantu memudahkan dalam menyelesaikan masalah matematika. Kemampuan representasi verbal dapat dilihat dari proses pemecahan masalah matematika. Krulik dan Rudnick menyebutkan bahwa pemecahan masalah terdiri dari lima tahapan. Sedangkan motivasi belajar mengacu pada keseluruhan daya penggerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi verbal dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tahapan Krulik dan Rudnick ditinjau dari motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Tahunan Jepara. Subjek pada penelitian ini adalah tiga siswa di kelas X MIPA 5 SMA N 1 Tahunan Jepara dengan tingkat motivasi belajar siswa tinggi (subjek MT), sedang (subjek MS), dan rendah (MR). Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Indikator kemampuan representasi verbal berdasarkan pendapat Rangkuti. Berdasarkan hasil diperoleh 1) subjek dengan motivasi tinggi hampir semua indikator kemampuan representasi verbal terpenuhi dapat dikatakan baik, 2) subjek dengan motivasi sedang hanya memenuhi sebagian indikator kemampuan representasi verbal dapat dikatakan cukup baik, 3) subjek dengan motivasi rendah hanya memenuhi beberapa indikator kemampuan representasi verbal dapat dikatakan cukup.
LUDO 3D-MB MEDIA SEBAGAI PENGENALAN MITIGASI BENCANA ALAM BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG Dewi Suwaibah; Lala Anggraini; Himmatul Mursyidah
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3514

Abstract

Deretan bencana alam terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2018. Sampai Oktober 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 1.999 bencana, diantaranya tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dan banjir bandang. Akibat bencana alam tersebut lebih dari 3.548 orang meninggal dunia dan hilang. Bencana alam yang terjadi di Indonesia disebabkan karena letak geografis Indonesia diantara tiga lempeng yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Pergerakan lempeng menjadikan Indonesia berpeluang besar mengalami bencana alam. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus siap dan tanggap dalam menghadapi bencana alam. LUDO 3D-MB Media menjadi solusi untuk memperkenalkan siswa SMP dalam menghadapi bencana alam dengan pendekatan matematika materi bangun ruang. Perbedaan LUDO 3D-MB Media dengan LUDO pada umumnya adalah setiap petak memiliki kartu yang berisi sikap siaga menghadapi suatu peristiwa bencana alam tertentu yang dihubungkan dengan soal cerita matematika bangun ruang. Sebagai contoh “Salah satu upaya mencegah banyaknya korban gempa bumi adalah dengan meletakkan barang yang berat di bawah dan barang yang ringan di atas. Jika di dalam kamarmu terdapat lemari yang berukuran , dan televisi berbentuk kubus dengan volume , Kamu harus memasukkan televisi tersebut ke dalam lemari bagian bawah untuk mencegah adanya korban. Berapakah volume lemari yang tidak ditempati televisi?”. Adanya LUDO 3D-MB Media dapat mendidik sejak dini kesiapsiagaan bencana alam melalui lingkup pendidikan formal.
LEVEL BERPIKIR VAN HIELE DAN KEMAMPUAN SPASIAL: APAKAH PENGARUHNYA TERHADAP KETRAMPILAN HOTS MAHASISWA? Aan Hendroanto; Harina Fitriyani; Rostien Puput Anggoro
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3662

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) memiliki peranan penting bagi siswa terutama di abad 21. HOTS dipandang sebagai kemampuan dasar yang wajib dikembangkan terutama pada pembelajaran matematika. Oleh karena itu penting bagi calon guru pendidikan matematika untuk mengembangkan kemampuan HOTS. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan HOTS mahasiswa pendidikan matematika Universitas Ahmad Dahlan dalam mengerjakan soal HOTS pada mata kuliah geometri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Ada sebanyak 3 orang mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah geometri ruang dengan kemampuan matematika yang berbeda-beda. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner berupa 5 soal geometry ruang berbasis HOTS. Hasil yang diperoleh yaitu bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami soal dan menentukan strategi yang akan digunakan. Beberapa mahasiswa juga kesulitan dalam menggambarkan situasi objek geometri pada soal.
PENERAPAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DI SMP NEGERI 7 KOTA SERANG Jaka Wijaya Kusuma; Sarah Caesarani
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3500

Abstract

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen berbentuk desain kontrol non-ekivalen yang bertujuan untuk menelaah peranan pendekatan konflik kognitif terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 7 Serang, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Serang dan dipilih secara acak dengan teknik klaster atau cluster random sampling menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian terdiri atas tes pemahaman matematis yang disusun dalam bentuk uraian (pretes dan postes). Analisis data menggunakan uji Gain, uji normalitas, uji homogenitas, uji t. Hasil penelitian menemukan bahwa Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konflik kognitif lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa, Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konflik kognitif lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa.

Page 1 of 1 | Total Record : 10