Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

EFFECT OF LEARNING USING MATHEMATICA SOFTWARE TOWARD MATHEMATICAL ABSTRACTION ABILITY, MOTIVATION, AND INDEPENDENCE OF STUDENTS IN ANALYTIC GEOMETRY Yanuar Hery Murtianto; Sutrisno Sutrisno; Nizaruddin Nizaruddin; Muhtarom Muhtarom
Jurnal Infinity Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Number 2, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.128 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v8i2.p219-228

Abstract

Rapid development of technology for the past two decades has greatly influenced mathematic learning system. Mathematica software is one of the most advanced technology that helps learn math especially in Geometry. Therefore this research aims at investigating the effectiveness of analytic geometry learning by using Mathematica software on the mathematical abstraction ability, motivation, and independence of students. This research is a quantitative research with quasi-experimental method. The independent variable is learning media, meanwhile the dependent variables are students’ mathematical abstraction ability, motivation, and independence in learning. The population in this research was the third semester students of mathematics education program and the sample was selected using cluster random sampling. The samples of this research consisted of two distinct classes, with one class as the experimental class was treated using Mathematica software and the other is the control class was treated without using it. Data analyzed using multivariate, particularly Hotelling’s T2 test. The research findings indicated that learning using Mathematica software resulted in better mathematical abstraction ability, motivation, and independence of students, than that conventional learning in analytic geometry subject.
Analisis Profil Kemampuan Representasi Matematika Siswa SMA pada Pemecahan Masalah Ditinjau dari Tahapan Polya Dede Febriani Ratnasari; Nizaruddin Nizaruddin; Yanuar Hery Murtianto
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 5 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i5.6671

Abstract

Siswa cenderung masih kesulitan merepresentasikan mata pelajaran matematika kedalam bentuk grafik, gambar, ataupun diagram. Salah satu kemampuan berpikir yang mendukung siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran matematika adalah kemampuan representasi. Representasi diperlukan pada pemecahan masalah untuk mengkomunikasikan ide pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana profil kemampuan representasi matematika siswa berdasarkan pemecahan masalah ditinjau dari tahapan polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah 8 siswa kelas XI MIPA 2 SMA N 1 Gebog, terbagi atas siswa dengan kemampuan memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana serta memeriksa kembali dengan kategori tinggi dan rendah. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis, observasi, dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode.Hasil penelitian ini adalah a) Siswayang mampu memahami masalahdengan kategori tinggi memiliki kemampuan representasi: model matematika dan teks tertulis. Sedangkansiswadengan kategori rendah hanya memiliki kemampuan representasi model matematika. b) Siswa yang mampu menyusun rencanadengan kategori tinggi memiliki kemampuan representasi matematika: gambar, model matematika dan teks tertulis. Sedangkansiswa dengankategori rendah tidak memiliki satupun kemampuan representasi matematika. c) Siswa yang mampumelaksanakan rencana dengan kategori tinggi memilikikemampuan representasi matematika: gambar, model matematika dan teks tertulis. Sedangkansiswadengan kategori rendah tidak memiliki satupun kemampuan representasi matematika. d) Siswa yang mampumemeriksa kembalidengan kategori tinggi memilikikemampuan representasi matematika: gambar, model matematika dan teks tertulis. Sedangkansiswadengan kategori rendah tidak memiliki kemampuan representasi matematika.
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Contextual Teaching and Learning Berbantuan Pop Up Book untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII Peni Nur Widya; Lilik Ariyanto; Yanuar Hery Murtianto
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i2.5769

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar matematika berbasis Contextual Teaching and Learning berbantuan Pop Up Booksehingga menghasilkan media pembelajaran yang layak, serta diharapkan dapat efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII pada materi bilangan dan lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan desain pengembangan model ADDIE. Populasi penelitian adalah siswa SMP Kesatrian 2 Semarang. Sampel penelitian adalah kelas VIII C sebagai kelas ujicoba soal instrumen, kelas VII A sebagai kelas kontrol, dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Hasil dari validasi ahli media baik dan validasi ahli materi sangat baik. Angket tanggapan siswa menyatakan baik. Berdasarkan hasil analisis akhir dengan uji t pihak kanan diperoleh nilai thitung> ttabelmaka H0ditolak. Kesimpulannya bahan ajar ini layak dan rata – rata kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan bahan ajar matematika berbasis Contextual Teaching and Learning berbantuanPop Up Bookefektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII dan lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Tes Multiple Intelligences Siswa SMAN 1 Bae Kudus Idfi Oxza Prameswari; Yanuar Hery Murtianto; Lukman Harun
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4454

Abstract

Setiap siswa mempunyai kecerdasan-kecerdasan yang berbeda, maka diadakan penelitian ini yang bertujuan untuk menyelidiki kecerdasan siswa dengan jenis kecerdasan itu sendiri terdiri dari sembilan kecerdasan yaitu: linguistik, logika matematika, spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, eksistensi, dan musik. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas XI SMAN 1 Bae. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes Multiple Intelligences dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siswa yang mempunyai kecerdasan tertentu namnun tidak menyukai kegiatan yang berhubungan dengan kecerdasan tersebut.
Pengembangan Bahan Ajar Model Problem Posing Tipe Post Solution Berbantuan Microsoft Mathematics terhadap Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP Nila Nur Auliya; Lilik Ariyanto; Yanuar Hery Murtianto
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 4 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i4.3881

Abstract

Matematika merupakan suatu ilmu yang menjadikan alat untuk menumbuhkan kemampuan matematis siswa dan keaktifan siswa, salah satunya berpikir kreatif matematis dan model pembelajaran Problem Posing tipe Post Solution. Penggunaan bahan ajar yang monoton dan jarang digunakannya software yang inovatif dan menarik siswa menyebabkan kurangnya minat belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan bahan ajar berbentuk brosur model Problem Posing tipe Post Solution berbantuan software Microsoft Mathematics terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4D. Tahap Define yaitu studi pendahuluan mengenai analisis kebutuhan siswa yang hasilnya adalah siswa membutuhkan bahan ajar yang menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Tahap Design dilakukan dengan merancang bahan ajar berbentuk brosur yang terdapat empat lembar brosur bolak balik dengan format adalah indikator, tujuan pembelajaran, materi, latihan soal dan contoh soal. Tahap Develop yaitu (1) pembuatan produk sesuai dengan desain, (2) bahan ajar brosur ini valid digunakan menurut ahli materi dengan presentase 88% dalam kategori sangat baik dan menurut ahli media dengan presentase 94% dalam kategori sangat baik, (3) menyatakan bahan ajar berbentuk brosur praktis dan layak digunakan dengan presentase kelayakan 90% dan berada pada kategori sangat baik, (4) menyatakan modul ini efektif dengan rata-rata ketuntasan belajar melebihi KKM yaitu 70,58, dan presentase ketuntasan klasikal adalah 87,5%.
PROFILE OF PROSPECTIVE TEACHERS' MATHEMATICAL COMMUNICATION ABILITY REVIEWED FROM ADVERSITY QUOTIENT Muhtarom Muhtarom; Adelia Dian Pratiwi; Yanuar Hery Murtianto
Jurnal Infinity Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NUMBER 1, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v10i1.p93-108

Abstract

Communication skills are an essential aspect that students need to possess by students who want to succeed in their studies, where students' mathematical communication can organize mathematical thinking both orally and in writing. While AQ is intelligent in facing difficulties, a student must face the problems that exist in them. This study aims to determine the profile of prospective mathematics prospective teacher's mathematical communication skills in terms of adversity quotient. This study was conducted on mathematics education students in the 6th semester of Universitas PGRI Semarang. This research is a descriptive qualitative study. Subjects taken from 57 respondents were three students in the category of climbers, campers, and quitters. Written tests and interviews do data collection. Indicators of mathematical communication skills used in this study include drawing, writing, and mathematical expression. The results showed that the subject climber can meet all the indicators of mathematical communication skills and can be said to be good. Subject campers tend to meet all indicators of mathematical communication skills, have the power of communication in indicators drawing, and be quite useful. Quitter's subject tends not to meet all the communication indicators. The subject does not answer the drawing indicator's problem, and the writing and mathematical expression indicators are still wrong.
Profile Analysis of Mathematical Problem Solving Abilities with Krulik & Rudnick Stages Judging from Medium Visual Representation Iva Desi Ruliani; Nizaruddin Nizaruddin; Yanuar Hery Murtianto
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.999 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v7i1.2123

Abstract

The ability to solve mathematical problems is very important in learning math and everyday life. According to Krulik & Rudnick there are 5 stages of problem solving that is Read, Explore, Select A Strategy, Solve And Look Back. Mathematical problems require multiple representational skills to communicate problems, one of which is visual representation. Trigonometry is one of the materials that uses visual representation. This research is a qualitative descriptive research that aims to describe the ability of problem solving mathematics with Krulik & Rudnick stages in terms of visual representation. The study was conducted in MAN 2 Brebes. Determination of Subjects in this study using Purposive Sampling. Research instruments used to obtain the required data are visual representation and problem-solving tests, and interview guidelines. The data obtained were analyzed based on the Krulik & Rudnick problem solving indicator. Subjects in this study were subjects with moderate visual representation. Based on the results, problem solving ability of the subject is not fully fulfilled. Subjects with visual representations are able to do problem solving well that is solving the problem through a concept that is understood without visualization of the image. Subjects with visual representations are having a schematic visual representation type.
Pemahaman Konsep Logaritma Siswa SMA Ditinjau dari Kemampuan Matematika Yanuar Hery Murtianto; Muhtarom Muhtarom; Eka Devi Setiyaningrum
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.413 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v13i1.5087

Abstract

This Understanding the concept is the ability of students to understand a mathematical meaning both in theory and its application in solving problems based on the formation of their own knowledge, not just memorizing. The purpose of this study was to analyze the understanding of students' concepts in the material logarithm class x in terms of mathematical abilities. This research is descriptive qualitative research conducted at SMK N 5 Semarang, with research subjects in class X TP 1. To be able to know the understanding of concepts in students it is done by giving a test that includes seven indicators of mathematical abilities namely understanding, solving problems, connections, communication, reasoning, critical thinking, and creative thinking. The stages carried out consisted of three phases, namely: giving a test of mathematical ability, giving a concept understanding test, and interviewing. From the results of the study using triangulation methods, namely by comparing the results of tests of mathematical understanding in writing with the interview test. The results of qualitative analysis show that: (1) students with TKA mathematical abilities can understand the concept by defining logarithms using writing and symbols, can mention and apply logarithmic properties, can transform logarization forms into exponent forms, can compare examples and not logarithmic examples. (2) students with mathematical skills TKC mathematical abilities can understand the concept by defining logarithms with writing and symbols, changing the shape of logarithms to exponent forms, can only apply logarithmic properties to addition and subtraction, can only compare examples and not just 2. logarithms. (4) students with TKE mathematical abilities can understand the concept by defining logarithms using symbols, can only apply the logarithmic properties of addition and subtraction but cannot specify the properties, can only mention examples and not examples of logarithms 1.
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI VERBAL SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TAHAPAN KRULIK AND RUDNICK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Yanuar Hery Murtianto; Ahmad Suhendar; Sutrisno Sutrisno
JIPMat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i1.3630

Abstract

Kemampuan representasi verbal memberikan manfaat untuk membantu memudahkan dalam menyelesaikan masalah matematika. Kemampuan representasi verbal dapat dilihat dari proses pemecahan masalah matematika. Krulik dan Rudnick menyebutkan bahwa pemecahan masalah terdiri dari lima tahapan. Sedangkan motivasi belajar mengacu pada keseluruhan daya penggerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi verbal dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tahapan Krulik dan Rudnick ditinjau dari motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Tahunan Jepara. Subjek pada penelitian ini adalah tiga siswa di kelas X MIPA 5 SMA N 1 Tahunan Jepara dengan tingkat motivasi belajar siswa tinggi (subjek MT), sedang (subjek MS), dan rendah (MR). Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Indikator kemampuan representasi verbal berdasarkan pendapat Rangkuti. Berdasarkan hasil diperoleh 1) subjek dengan motivasi tinggi hampir semua indikator kemampuan representasi verbal terpenuhi dapat dikatakan baik, 2) subjek dengan motivasi sedang hanya memenuhi sebagian indikator kemampuan representasi verbal dapat dikatakan cukup baik, 3) subjek dengan motivasi rendah hanya memenuhi beberapa indikator kemampuan representasi verbal dapat dikatakan cukup.
STRUCTURAL EQUATION MODELING SEBAGAI MATERI UNTUK PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH KOMPUTASI STATISTIK Dewi Wulandari; Yanuar Hery Murtianto
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.755 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1392

Abstract

Dalam SEM (Structural Equation Modeling) terdapat salah satu teknik analisis yaitu analisis faktor konfirmatori atau CFA (Confirmatory Factor Analysis). Analisis ini digunakan untuk menganalisis variabel-variabel terobservasi yang akan dikumpulkan ke dalam faktor-faktor yang saling independen satu sama lain. Sehingga analisis ini sering digunakan untuk mengonfirmasi apakah data yang dihasilkan dari kuesioner cukup mewakili untuk menjawab pertanyaan peneliti. Misalnya beberapa pertanyaan dalam kuesioner apakah cukup menggambarkan kemarahan seseorang, kepedulian seseorang dll. Data yang dihasilkan dari jawaban responden atas pertanyaan dalam kuesioner disebut variabel terobservasi, sedangkan kemarahan, kepedulian dll disebut sebagai faktor atau variabel laten. Dalam penelitian  ini dilakukan studi kasus yang diambil dari data simulasi. Data simulasi ini berupa 6 pertanyaan kuesioner di mana pertanyaan 1-3 merupakan faktor-faktor yang akan digunakan untuk mengukur variabel laten 1, pertanyaan 4-6 merupakan faktor-faktor yang akan digunakan untuk mengukur variabel laten 2 dan pertanyaan 7-9 merupakan faktor-faktor yang akan digunakan untuk mengukur variable laten 3. Dari hasil output LISREL faktor tidak dapat mewakili variabel laten karena nilai chi-square output lebih besar dibandingkan chi-square tabel dengan derajat bebas 24 dan alpha 0.05.