cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Bangunan
ISSN : 08522480     EISSN : 26210959     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Bangunan terbit minimal 1 (satu) kali setahun berisi gagasan konseptual, kajian teori, praktik, penelitian, dan pengajaran dalam bidang Teknik Bangunan.
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
PENGARUH KARAKTERISTIK SUB-DAS GANGGANG TERHADAP BANJIR DI DESA NGULANAN KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO Windarti Eko Rahayu; Mujiyono; Anie Yulistyorini Nugroho Suryoputro; Gilang Ifdi
BANGUNAN Vol 22, No 2 (2017): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.719 KB) | DOI: 10.17977/um071v22i22017p%p

Abstract

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sub DAS Ganggang berupa : (1) tata guna lahan, (2) topografi (Slope), (3) bentuk DAS, (4) kerapatan jaringan dan (5) kekasaran permukaan. Metode yang digunakan dalam studi adalah penelitian deskripsi yang didasarkan observasi lapangan dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub DAS Ganggang memiliki karakteristik : (1) tata guna lahan sebagian besar sawah (2) topografi masuk kategori datar (3) bentuk DAS radial (4) kerapatan jaringan sedang dan (5) kekasaran permukaan 0,2 mempengaruhi banjir Desa Ngulanan Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.Kata-kata kunci: Bentuk DAS Ganggang, karakteristik DAS Ganggang, kekasaran permukaan DAS GanggangAbstract: The research was aimed to observe the characteristic of Ganggang sub-watershed in Bojonegoro regency. Several characterstics of Ganggang sub-watershed that observed in this study were (1) land use, (2) topography, (3) shape of the Ganggang sub-watershed, (4) local drainage system, and (5) land use coefficient. Field study observation and literature review were conducted to support this study. The results shown that Ganggang sub-watershed is characterized by several characteristics such as the majority of land use is paddy field, it has very flat topography, the sub-watershed is radial shape, it has medium drainage system, and land use coefficient of 0,2. These characteristics influence the regular flooding in Ngulanan, District Dander of Bojonegoro regency.Keywords: Ganggang sub-watershed shape, Ganggang sub-watershed characteristics, and land use coefficient.
PENYUNTING PENYUNTING PENYUNTING
BANGUNAN Vol 22, No 1 (2017): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.274 KB) | DOI: 10.17977/um071v22i12017p%p

Abstract

IDENTIFIKASI AWAL VOLUME NAIK TURUN PENUMPANG DI TIAP-TIAP STASIUN PEMBERHENTIAN KERETA API KOMUTER SURABAYA-LAMONGAN Anita Susanti; Ria Asih Aryani Soemitro; Hitapriya Suprayitno
BANGUNAN Vol 22, No 2 (2017): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.117 KB) | DOI: 10.17977/um071v22i22017p%p

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi volume naik dan turun penumpang KA Komuter sulam (Surabaya-Lamongan) di tiap-tiap stasiun pemberhentian. Metode yang digunakan dalam identifikasi ini adalah pengumpulan data sekunder dan data primer. Survai dilakukan pada setiap jam keberangkatan dari dua arah yang berbeda. Hasil identifikasi pada jam keberangkatan sore hari arah Surabaya-Lamongan menunjukkan bahwa Stasiun Pasar Turi memiliki volume penumpang terbesar, yang naik KA sebesar 147 penumpang (65 percent), sedangkan volume penumpang turun dari KA terjadi di Stasiun Lamongan sebesar 203 penumpang (89 percent). Keberangkatan pagi hari dari arah Lamongan-Surabaya, Stasiun Lamongan memiliki potensi volume penumpang terbesar, yang naik sebesar 163 penumpang (72 percent), sedangkan volume penumpang terbesar turun dari KA yang terjadi di Stasiun Pasar Turi sebesar 164 penumpang (73 percent ). Perbandingan load factor KA Komuter diketahui bahwa terbesar dari arah Surabaya-Lamongan terjadi pada jam keberangkatan sore hari sebesar 54,05 percent, sedangkan load factor terbesar dari arah Lamongan-Surabaya terjadi pada jam keberangkatan pagi hari sebesar 53,33 percent.Kata-kata Kunci: identifikasi, volume penumpang, load factorAbstract: The facility must be tailored to the needs tailored to the passengers’ wishes. The purpose of this research was for identification of the volume of up and down passenger KA Komuter sulam (Surabaya-Lamongan) in each station of termination. The method used in this initial identification is the collection of secondary data and primary data. Primary data collection is done by calculating the volume of up and down passengers at each stop station KA Komuter SULAM. Surveys are conducted at each hour of KA SULAM departure from two different directions. Initial identification results indicate that at the afternoon departure time of Surabaya-Lamongan direction, Pasar Turi Station has the largest potential passenger volume that rode by 147 passengers (65 percent), while passenger volume dropped from KA happened at Lamongan Station by 203 passengers (89 percent ). On the morning departure from Lamongan-Surabaya, Lamongan Station has the largest passenger volume potential to reach 163 passengers (72 percent), while the largest passenger volume dropped from the railway at Pasar Turi Station with 164 passengers (73 percent). The comparison of KA Komuter load factor is known that the largest load factor from Surabaya-Lamongan direction occurs at the afternoon departure hour of 54.05 percent, while the largest load factor from Lamongan-Surabaya direction occurs at 53.33 percent in morning departure hours.Keywords: identification, passenger volume, load factor 
PENYUNTING PENYUNTING PENYUNTING
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS PRAKTIK DI SEKOLAH DAN KUALITAS PRAKERIN DENGAN MINAT WIRAUSAHA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 3 BOYOLANGU Jonathan Muhamad R; N. Bambang Revantoro; Eko Suwarno
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.97 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

ABSTRAK: Faktor yang diduga dapat menumbuhkan minat wirausaha siswa adalah kelengkapan fasilitas praktik di sekolah dan kualitas prakerin. Penelitian ini bertujuan untuk (1) hubungan kelengkapan fasilitas praktik dengan minat wirausaha, (2) hubungan kualitas prakerin dengan minat wirausaha, (3) hubungan kelengkapan fasilitas praktik di sekolah dan kualitas prakerin dengan minat wirausaha. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kuantitatif. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa angket. Teknik analisa data menggunakan analisis deskriptif variable, korelasi parsial dan korelasi simultan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan: (1) kelengkapan fasilitas praktik di sekolah memiliki hubungan positif dengan minat wirausaha, (2) kualitas prakerin memiliki hubungan positif dengan minat wirausaha, (3) kelengkapan fasilitas praktik di sekolah dan kualitas prakerin bersama-sama memiliki hubungan positif dengan minat wirausaha. Kata kunci: Kelengkapan Fasilitas Praktik, Kualitas Prakerin, Minat Wirausaha.
HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU M. Rizal At-Thariq; R.M Sugandi; Priyono Priyono
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.485 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Bagaimana deskripsi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, beserta minat berwirausaha siswa, (2) hubungan antara lingkungan keluarga dan minat berwirausaha, (3) hubungan antara lingkungan sekolah dan minat berwirausaha, (4) hubungan antara lingkungan masyarakat terhadap minat berwirausaha. Kondisi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat diduga memiliki hubungan dengan minat berwirausaha siswa. Minat berwirausaha sangat penting bagi lulusan SMK. Adanya lulusan SMK yang berminat menjadi wirausahawan diharapkan tercipta wirausahawan baru di daerah tersebut. Sehingga meningkatkan jumlah wirausahawan dari lulusan SMK .Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi penelitian adalah semua kelas XI jurusan Teknik Konstruksi Kayu dan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMKN 3 Boyolangu sebanyak 70 orang. Ukuran sampel di ambil dari keseluruhan populasi. Hasil uji intrumen didapatkan hasil bahwa 90 soal dari 93 soal dinyatakan valid dan nilai reabilitas sebesar 0,956, maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptif untuk memperoleh harga rerata (Mean), standar deviasi (SD), median (Me), modus (Mo), nilai maksimum dan nilai minimum, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, dan linieritas.Simpulan penelitian ini sebagai berikut (1) Kondisi lingkungan keluarga, sekolah, minat berwirausa yang tergolong cukup baik dan lingkungan masyarakat yang tergolong baik dari siswa SMK Negeri 3 Boyolangu; (2) Ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha siswa; (3) Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan minat berwirausaha siswa; (4) Ada hubungan antara lingkungan masyarakat dengan minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 3 Boyolangu; (5) dan ada hubungan antara lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat dengan minat berwirausaha siswa kelas XI kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu dan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung. Kata Kunci : Minat Berwirausaha, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Masyarakat
ANALISIS NUMERIK MODULUS ELASTISITAS BETON GRADASI M. Mirza Abdillah Pratama
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.751 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

Beton gradasi merupakan material konstruksi yang tergolong baru yang dapat mereduksi penggunaan semen untuk menciptakan elemen struktur bangunan yang berperforma tinggi. Beton gradasi dibentuk dengan menggabungkan dua jenis campuran beton atau lebih yang memiliki mutu yang berbeda sehingga diperoleh elemen bangunan yang memiliki properties material yang bervariasi pada setiap ketinggiannya. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kuat tekan beton gradasi ditentukan oleh beton yang memiliki kekuatan terendah, sementara studi terkait modulus elastisitas beton gradasi belum dilaksanakan lebih lanjut. Model uji terdiri atas enam jenis beton gradasi yang menggabungkan mutu 24.7 – 30 MPa; 24.7 – 40 MPa; 24.7 – 50 MPa; 24.7 – 57.2 MPa; 24.7 – 60 MPa; dan 24.7 – 70 MPa. Model kontrol merupakan model beton normal dengan mutu seragam 24.7 MPa. Hasil analisis program berupa data beban – deformasi untuk mendapatkan modulus elastisitas beton dari masing-masing model. Hasil analisis menunjukkan bahwa beton gradasi dapat meningkatkan modulus elastisitas beton. Nilai modulus elastisitas tersebut dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan menggabungkan dua mutu beton dengan selisih kuat tekan yang drastis. Pengaplikasian beton gradasi ini dapat meningkatkan tingkat layan elemen struktur bangunan karena semakin tinggi modulus elastisitas beton maka semakin rendah nilai defleksi yang dihasilkan.Kata Kunci: Beton gradasi; Tegangan-regangan beton; Modulus elastisitas.
KAJIAN PENAMBAHAN ABU BONGGOL JAGUNG YANG BERVARIASI DAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BETON MEMADAT SENDIRI (SELF – COMPACTING CONCRETE) Nindi Fakhrunisa; Boedya Djatmika; Adjib Karjanto
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.658 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

Pembangunan di Indonesia seperti saat ini memunculkan keperluan pemakaian beton yang cukup besar dan cepat. Upaya penyelesaian  masalah tersebut dengan membuat beton jenis self - compacting concrete. Beton SCC adalah beton yang memiliki nilai slump cukup tinggi sehingga mampu mengisi ruang-ruang sempit tanpa harus adanya pemadatan. Pembuatan beton SCC diperlukan superplasticizer atau bahan tambah lainnya. Dan pada penelitian ini beton SCC ditambahkan abu bonggol jagung dan dapat mengurangi pemakaian semen yang merupakan penyumbang polusi udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui presentase unsur kimia abu bonggol jagung,  mengetahui sifat fisik beton SCC, nilai kuat tekan dan modulus elastisitas beton SCC, komposisi campuran beton SCC pada kuat tekan rencana fc’ 30 MPa, perbedaan sifat fisik dan mekanik beton SCC dengan penambahan abu bonggol jagung yang bervariasi dan, dan kadar abu bonggol jagung optimum yang menghasilkan kinerja terbaik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Dengan variasi penambahan abu bonggol jagung 0 persen, 4 persen, 8 persen, 12 persen dan superplaticizer 0,8 persen.  Benda uji yang digunakan Ø 7,5 cm x 15 cm sebanyak 60 benda uji dan Ø 15 cm x 30 cm sebanyak 8 benda uji. Pengujian beton SCC dilakukan dengan menguji sifat fisik berupa slump flow, berat volum, porositas, sedangkan sifat mekanik yaitu kuat tekan yang dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari dan modulus elastisitas pada umur 28 hari. Hasil Penelitian didapatkan (1) Presentase kimia abu bonggol jagung yang dominan yaitu pada unsur kalium sebesar 81,2 persen, (2) Hasil pengujian sifat fisik beton SCC dengan penambahan abu bonggol jagung memenuhi persyaratan dari masing-masing pengujian, (3) Nilai kuat tertinggi umur 28 hari didapatkan pada kadar abu bonggol jagung 4 persen sebesar 36,25 MPa, dan nilai modulus elastisitas umur 28 hari didapatkan pada kadar abu bonggol jagung 4 persen sebesar 20.078,37 MPa, (4) Campuran beton SCC kadar 4 persen dan 8 persen umur 28 hari melebihi fc’ 30 MPa. (5) Uji hipotesis berat volume, porositas, dan kuat tekan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun pada modulus elastisitas ada perbedaan secara signifikan dengan Sig kurang dari 0,05. (6) Kadar abu bonggol jagung yang menghasilkan kinerja terbaik adalah pada kadar 4 persen. Kata Kunci: abu bonggol jagung, beton SCC, sifat fisik, sifat mekanik 
KAJIAN EKSPERIMENTAL CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN BAHAN TAMBAHAN PLASTIK HDPE (HIGH DENSITY POLY ETHYLENE) Izzanur Rusyda DS; Boedi Rahardjo; Pranoto Pranoto
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.365 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

Abstrak: Di Indonesia jumlah limbah plastik setiap tahun terus meningkat dan belum dimanfaatkan secara maksimal serta perlunya solusi pada perkerasan jalan yang rusak akibat air hujan. Aspal porus merupakan teknologi dalam dunia perkerasan jalan, yaitu perkerasan yang memiliki rongga yang besar yang dapat mengalirkan air dari permukaan ke dalam tanah. Rongga yang besar membuat aspal porus memiliki nilai stabilitas yang rendah. untuk meningktakan stabilitas diperlukan bahan tambah. Plastik HDPE merupakan bahan yang memiliki sifat seperti aspal yaitu termoplastik yang meleleh bila dipanaskan, mengeras bila didinginkan. Penggunaan plastik HDPE selain sebagai bahan tambah untuk meningkatkan stabilitas pada campuran aspal porus serta mengurangi jumlah limbah plastik. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan karakteristik bahan penyusun campuran aspal porus, (2) mendeskripsikan karakteristik campuran aspal porus dengan tambahan HDPE menggunakan cara basah ditinjau dari parameter marshall,  permeabilitas, cantabro loss,  dan binder drain down. Metode penelitian ini yaitu pemeriksaan bahan yang akan digunakan, pembuatan benda uji dengan kadar aspal 4 persen, 4,5 persen, 5 persen, 5,5 persen, dan 6 persen. Kemudian diuji Marshall untuk medapatkan nilai kadar aspal optimum (KAO). Selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji dengan KAO dan penambahan plastik HDPE dengan kadar 0 persen, 5 persen, 10 persen, 15 persen, 20 persen serta diuji Marshall, Cantabro Loss, Permeabilitas, dan Binder Drain Down. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Karakteristik bahan penyusun campuran aspal porus yang meliputi agregat, filler, dan aspal telah memenuhi standar RSNI 2 Tahun 2012. (2) Penambahan Plastik HDPE dalam campuran aspal porus dapat meningkatkan nilai stabilitas, nilai rata-rata stabilitas tertinggi pada kadar plastik HDPE 15 persen sebesar 514,43 kg. Selain itu nilai flow juga semakin meningkat dengan nilai rata-rata  flow tertinggi pada kadar plastik HDPE 20 persen sebesar 3,3 mm. Namun, nilai VIM semakin menurun dengan nilai rata-rata VIM terendah pada kadar plastik HDPE 20 persen sebesar 14,22 persen. Nilai rata-rata cantabro loss sebesar 17,94 persen adalah nilai terbaik yang didapatkan pada kadar plastik HDPE 15 persen. Sedangkan nilai permeabilitas mengalami penurunan hingga kadar plastik HDPE 20 persen dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 0,123 cm/det. Nilai binder drain down mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar plastik, nilai rata-rata terendah terdapat pada kadar plastik HDPE 20 persen yaitu 0,0302 persen. Kata kunci: aspal porus, plastik HDPE, parameter marshall, cantabro loss, permeabilitas, binder drain down. 
PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL PONDASI TIANG BOR TUNGGAL MENGGUNAKAN DATA STANDARD PENETRATION TEST (SPT) DAN PILE DRIVING ANALIZER (PDA) TEST PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL PANDAAN MALANG Nur Latifah Khomsiati; I Wayan Jirna; Eko Setyawan
BANGUNAN Vol 24, No 1 (2019): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.787 KB) | DOI: 10.17977/um071v24i12019p%p

Abstract

Abstrak: Hasil hitungan daya dukung pondasi tiang yang didasarkan pada teori mekanika tanah, sebaiknya perlu dicek dengan mengadakan pengujian tiang untuk meyakinkan hasilnya. Salah satu pengujian tiang yang dilakukan adalah Pile Driving Analyzer (PDA) Test. Penelitian ini membandingkan nilai daya dukung SPT menggunakan 3 metode yaitu Metode Meyerhof, Poulos Davis, dan Luciano Decourt dengan hasil daya dukung PDA Test serta mengetahui rumus perhitungan daya dukung SPT yang paling mendekati hasil PDA Test. Nilai daya dukung ultimit (Qu) pondasi tiang bor tunggal yang dihitung dengan Metode Meyerhof dan Luciano Decourt menggunakan data SPT sudah mendekati nilai daya dukung PDA Test. Sehingga daya dukung SPT dikatakan mampu memprediksi daya dukung pondasi dengan baik Sedangkan metode Poulos Davis hasilnya jauh dari metode lainnya karena tidak memperhitungkan koreksi nilai N-SPT. Nilai daya dukung hasil PDA relatif lebih besar dikarenakan itu pada saat pelaksanaan pengeboran tiang, bentuk dinding tiangnya tidak seragam sehingga luas ujung tiang dan selimut tiang bertambah dan menyebabkan daya dukung menjadi lebih besar. Metode yang paling mendekati hasil Qu PDA adalah Metode Meyerhof, terbukti ada tiga titik yang selisih nilai daya dukungnya kecil. Hal ini dikarenakan pada Metode Meyerhof dilakukan koreksi pada nilai N-SPT.Kata-kata kunci: Daya Dukung Tiang Bor, Daya Dukung SPT, Daya Dukung PDA Test.Abstract: Bearing capacity of pile foundation based on soil mechanics theory, should be checked by conducting pole test to assure the result. One of the pole tests performed is the Pile Driving Analyzer (PDA) Test. This study compares the value of SPT support capacity using 3 methods, Meyerhof Method, Poulos Davis, and Luciano Decourt with the result of PDA Test bearing capacity and know the formula of calculation of SPT bearing capacity closest to PDA Test result. The value of bearing capacity (Qu) of single mast pile foundation computed by the Meyerhoff and Luciano Decourt Methods using SPT data is close to the bearing capacity of the PDA Test. So SPT bearing capacity is to be able to predict the bearing capacity of the foundation well. While the Poulos Davis method is far from other methods because it does not take into account the correction of N-SPT value. The value of the bearing capacity of the PDA results is relatively greater because of the time of drilling the pile, the shape of the pile wall is not uniform so that the pole end and the shaft of the pole increases and causes the bearing capacity becomes larger. The method that most closely approximates Qu PDA is Meyerhof Method, there are three points where the difference of the small bearing capacity value. This is because the Meyerhof Method corrected the N-SPT value.Keywords: Bored Pile Bearing Capacity, SPT Bearing Capacity, PDA Test .