cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Energi Dan Manufaktur
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23025255     EISSN : 25415328     DOI : -
"Jurnal Energi dan Manufaktur" is a journal published by Department of Mechanical Engineering, University of Udayana, Bali since 2006. During 2006-2011 the journal's name was "Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM" (Scientific journal in mechanical engineering, CAKRAM). "Jurnal Energi dan Manufaktur" is released biannually on April and October, respectively. We invite authors to submit papers from experimental research, review work, analytical-theoretical study, applied study, and simulation, in related to mechanical engineering (energy, material, manufacturing, design) to be published through "Jurnal Energi dan Manufaktur".
Arjuna Subject : -
Articles 387 Documents
Destilasi air energy surya dengan energy recovery menggunakan metode kapilaritas I Gusti Ketut Puja; Sudi Mungkasi; FA Rusdi Sambada
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.357 KB)

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan membuat prototipe alat destilasi energi surya sederhana menggunakan energy recovery dengan metodekapilaritas untuk masyarakat di daerah yang kesulitandalammendapatkan air minum. Alat destilasi air energi surya yang akandibuat harus memenuhi kriteria (1) dapat menghasilkan air yang layak dikonsumsi dengan kapasitas yang memadai untuk satukeluarga (sekitar 6,5 liter/ hari), (2) tidak memerlukan banyak perawatan, mudah dioperasikan dan dirawat oleh masyarakat dan(3) mampu dibuat dengan teknologi yang ada di daerah. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi efisiensi adalahkonsentrasi kelebihan uap pada alat distilasi selama proses penguapan air.Penggunaan kondensor pasif sebagai energyrecovery adalah salah satu cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah konsentrasi uap berlebih. Perbedaan kinerjadistilasi air energi surya dengan dan tanpa penambahan sistem pemulihan energi telah diselidiki. Hasil penelitian menunjukkanbahwa hasil air destilasi terbanyak pada variasi tanpa menggunakan pendingin kaca dan reflektor dengan ketinggian air bak 0.5cm yakni 4,38 liter/ (m2.hari). Efisiensi maksimum dan efisiensi rata-rata yang diperoleh pada variasi ini adalah 49,6% dan44,6%. Prosentase uap maksimum dari bak yang dapat masuk kedalam kondensor sebesar 38% yakni pada variasimenggunakan reflektor dengan ketinggian air bak 0.5 cm. Prosentase pemanfaatan panas pengembunan (heat recovery)maksimum dari uap yang masuk kedalam kondensor sebesar 96% yakni pada variasi menggunakan reflektor dengan ketinggianair bak 0.5 cmKata kunci: destilasi air, energisurya, efisiensi, energy recoveryAbstract:This research aims to develop a prototype of simple solar energy distillation using capillarity methods of energy recovery for thecommunities’ whohave difficulty in getting drinking water. Solar energy water distillation equipment to be made must meet thecriteria: (1) can produce water suitable for consumption with sufficient capacity for a small family (about 6.5 liters per day, (2)easily operated and maintained by the community, and (3) able to be made with existing technology in the area. One of thefactors that greatly affect the efficiency is the concentration of excess steam in the distillation apparatus during the process ofevaporation of water. The use of passive condenser as an energy recovery system is one of the effective and efficient way toovercome the problem of the excess vapor concentration. The differences in performance of the solar energy distillation with andwithout the addition of energy recovery system were investigated.The results showed that the distilled water results mostly invariations without using a cooling glass and reflector with a height of 0.5 cm of water tub that is 4.38 liters / (m2.hari).Maximumefficiency and average efficiency obtained in this variation are respectively 49.6% and 44.6%.The maximum percentage of steamfrom the bath to get into the condenser by 38%, occur in the variation using a reflector with a height of 0.5 cm of water tub.Percentage of utilization of condensation heat (heat recovery) maximum of vapor into the condenser is about 96% occur in thevariation using a reflector with a height of 0.5 cm of water tubKeywords: water distillation, solar energy , efficiency, energy recovery
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram Nasmi Herlina Sari
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 1 (2013): April 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.156 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis sifat kekuatan tekan dan struktur mikrokomposit urea formaldehyde diperkuat serat batang kedelai. Pada penelitian ini bahan yang digunakanadalah serat batang kedelai dengan variasi arah serat 00, ±450, 900 dengan masing-masing fraksi volumeserat 10%, 20%, 30%, menggunakan resin urea formaldehyde sebagai matriknya. Pembuatan dengan carahand lay up, pengujian yang dilakukan adalah uji tekan dengan standar spesimen ASTM D 695-96.Hasilpengujian menunjukkan bahwa kekuatan tekan komposit urea formaldehyde dengan variasi fraksi volume10%, 20% dan 30% dengan masing-masing variasi arah serat 00, ±450, 900 cenderung menunjukkanpenurunan dimana kekuatan tekan tertinggi pada fraksi volume 10% terdapat pada arah serat ±450dengan nilai kekuatan tekan berturut-turut yaitu 63.13 Mpa, 49.9 Mpa dan 38.07 Mpa. Sedangkankekuatan tekan rata-rata terendah pada variasi fraksi volume serat 10%, 20% dan 30% terdapat padavariasi arah serat 00 dengan nilai kekuatan tekan berturut-turut yaitu sebesar 35,50 Mpa, 24.20 Mpa dan23.93 Mpa. Selanjutnya pada foto mikro memperlihatkan morfologi interface resin urea formaldehyde –serat batang kedelai cukup kuat.
Usulan Penjadwalan Job Machine Seri Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) untuk Meminimasi Makespan di UD. Wira Vulkanisir Tengku Nurainun; Wira Oktiandri
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 2 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.928 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i02.p03

Abstract

Dalam perkembangan industri saat ini yang terus maju maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dan mempunyai strategi yang tepat agar tidak ketinggalan dari perusahaan pesaing yang lainnya. Strategi dari perusahaan itu sendiri bermacam-macam, dapat berupa peningkatan kualitas, ketepatan waktu penyelesaian suatu pekerjaan dan lain sebagainya. UD. Wira Vulkanisir merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang vulkanisir ban, dengan jenis sistem produksi yang diterapkan yaitu MTO (Make To Order) dimana perusahaan ini sering mengalami keterlambatan dalam pengirim kepada konsumen, yang tentunya berdampak terhadap performa perusahaan itu sendiri. Penjadwalan dengan menggunakan metode CDS pada bulan maret 2019 mengahsilkan urutan job 9-8-7-6-3-4-2-5-1 dengan makespan sebesar 284,49 jam dimana metode ini lebih optimal dibandingkan dengan metode aktual perusahaan dengan selisih makespan sebesar 17,29 jam.Dari hasil penjadwalan menggunakan metode CDS dapat mempercepat proses produksi sebesar 5,6% di bandingkan penjadwalan perusahaan saat ini. Oleh karena ini itu, penajdwalan menggunakan metode CDS dapat di pertimbangkan oleh perusahaan untuk di terapkan di lantai produksi. In an industry scheduling is a very important thing to support the productivity of a company. Therefore, to meet customer demand and satisfaction, a scheduling system that is properly planned, effective and efficient is needed. UD. Wira Vulkanisir is a company engaged in tire retreading, with the type of production system being applied, namely MTO (Make To Order) where the company often experiences delays in the sender to consumers, which of course has an impact on the performance of the company itself. Scheduling using the CDS method in March 2019 produces a sequence of jobs 9-8-7-6-3-4-2-5-1 with makespan of 284.49 hours where this method is more optimal than the actual method of the company with a difference of makespan of 17.29 hours. From the results of scheduling using the CDS method it can speed up the production process by 5.6% compared to the current company scheduling. Because of this, the prediction of using the CDS method can be considered by the company to be applied on the production floor.
Kata Pengantar dan Daftar isi : Volume 10, Nomor 1, April 2017 Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D.
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 10 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.655 KB)

Abstract

Penanggung Jawab Ketua Jurusan Teknik Mesin UNUD Ketua Penyunting Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D. Mitra Bestari Prof. Dr. Ir. I Wayan Surata, M.Erg. (UNUD) Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,Ph.D. (UNUD) Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng. (UNUD) Prof. IN Suprapta Winaya, ST, MASc., Ph.D. (UNUD) Prof. Dr. Ir. I GB Wijaya Kusuma (UNUD) Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia, ST, MT. (UNUD) Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, MEng. (ITS) Prof. Ir. IN Sutantra, MSc., PhD. (ITS) Prof. Dr. Ir. I NG Wardana, MEng. (UB) Dr. Ir. Suhanan, DEA. (UGM) Dr. Ir. Yanuar, MEng, MSc. (UI) Prof. Dr. Ir. Johny Wahyudi S, DEA. (UI) Ir. I GN Wiratmaja Puja, MSME, PhD. (ITB) Dr. Ir. Dipl.Ing. Berkah Fajar TK. (UNDIP) Prof. Dr. Ing. Ir. Harwin Saptoadi, MSE. (UGM) Penyunting Pelaksana I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T. Dewa Ngakan Ketut Negara Putra Negara, ST., MSc. I Made Widiyarta, ST., MSc., Ph.D. I Gusti Ketut Sukadana, ST., MT. Ketut Astawa, S.T., M.T. I Made Astika, ST., MErg., MT, Dr. Wayan Nata Septiadi, S.T., M.T.
Transient Performance of Radiator on Engine Rpm Variation with AC Loading Made Ricki Murti
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 3, No.2 Oktober 2009
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.313 KB)

Abstract

Radiator is one of heat exchanger applications that has a function to remove out of heat must be able to operate properly for allowed engine temperature limit. Vehicles that operate on the street usually driving with varying rpm so that the heat produced by the combustion process is not constant and then this study analyze the performance of radiators as a function of time (transient condition). Tests is done on the condition of operating the engine with five rpm variations, each for one hour with air conditioning load and without air-conditioning load. The data to be collected includ the inlet and outlet temperature of radiator and radiator fluid volume flow. The results obtained is heat exhausted rate as a performance radiator is increasing as with increasing of engine rpm and at load conditions with the AC produces heat exhausted rate is greater than AC without AC load. The heat exhausted rate in an hour of machine operation still shows the system operates at a transient condition due to there still exists a numerical increase in the heat exhausted rate as a function of time.
Usulan Perbaikan Kualitas Penggulungan Benang Nilon Dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ I Wayan Sukania; Iphov Kumala Sriwana; Edwin Suryajaya
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 8 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.031 KB)

Abstract

Abstrak:PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang textil yang memproduksi benang jahit. Perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya dalam penanganan produk yang cacat yang terjadi pada proses produksi karena jumlah cacat yang timbul cukup banyak. Untuk itu perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam menurunkan tingkat cacat yang terjadi. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode six sigma dengan model perbaikian Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis kinerja proses dan produk yang dihasilkan. Penerapan metode tersebut diharapakan mampu meningkatkan kualitas perusahaan yang sekarang pada level sigma 3,8 menuju tingkat kinerja kualitas 6 Sigma. Kata kunci: Six Sigma, FMEAAbstract:PT. XYZ is a company engaged in textile-producing sewing thread. The company is always trying to improve the quality of products due to quite a lot of products defects occur in the production process. It is necessary for corrective action in reducing the level of defects that occur. In this research, the six sigma with Define-Measure Analyze-Improve-Control (DMAIC) and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) models were used to analyze the performance of processes and products. Application of those methods are expected to be able to improve the quality of company that are now at the level of sigma 3,8 to 6 sigma level of quality performance . Keywords: Six Sigma, FMEA
Analisis ergonomi postur kerja operator pada proses pembuatan batako Regina Anggraini; Lamto Widodo; Wayan Sukania
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.829 KB)

Abstract

Abstrak:Proses pembuatan batako merupakan salah satu pekerjaan yang membutuhkan penanganan material secara manual,sehingga tenaga fisik pekerja diperlukan meskipun mesin bantu cetak sudah tersedia. Berdasarkan pengamatan dilapangandiketahui bahwa seluruh aktivitas pembuatan batako banyak membutuhkan tenaga fisik. Pekerjaan membuat batako dapatdibagi menjadi beberapa elemen kerja dan setiap elemen kerja memberikan postur kerja yang bervariasi. Hasil analisis posturkerja dengan menggunakan REBA menunjukkan pekerja pada proses pemindahan batako basah memiliki nilai 11 dengan levelrisiko sangat tinggi. Perbaikan dilakukan dengan menambahkan kursi pekerja dan berhasil menurunkan skor REBA menjadi 5.Kata Kunci: Postur kerja, REBAAbstract:Brick-making process is one of those jobs that require manual materials handling, so that the physical exertion of workersneeded though a production machine is already available. Based on observations in the field note that the entire activity ofbrick-making requires a lot of physical exertion. Brick-making can be divided into several working elements and each element ofthe work provides a varied work posture. The results of the analysis work posture using REBA showed workers in the processof moving the wet concrete blocks have a value of 11 with a very high risk level. Improvement of working conditions by adding aseat for workers reduce the REBA score to 5 .Keywords: Work Posture , REBA
Implementasi Lean Manufacturing dan 5 S untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi H. Harisupriyanto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 1 (2013): April 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.63 KB)

Abstract

Tujuan utama perusahaan adalah mengincar profit sebesar-besarnya. Aktifitas produksi dan maintenancemerupakan aktifitas utama di dalam membentuk produk akhir. Bila salah satu aktifitas mengalamikegagalam maka akan berpengaruh langsung pada kualitas dan kapasitas produksi. Kegagalan yangmuncul biasanya terindikasi dari waste/ pemborosan di sepanjang aliran sistem produksi. Permasalahanutama adalah bagaimana mengidentifikasi pemborosan yang mengakibatkan penurunan kualitas dankapasitas produksi. Tujuannya adalah identifikasi nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), identifikasiwaste, dan menentukan alternatif kebijakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasproduksi. Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan adalah Lean Manufacturing. Konsep inimenelusuri permasalahan inefisiensi dengan mencari waste (pemborosan) di sepanjang value stream.Kemunculan waste dapat diidentifikasi dengan root cause analisys (RCA) dan 5 S sehingga penyebabutama dari tiap kategori waste dapat ditemukan. Alternative terbaik yang mungkin dapat dijalankan adalahpengadaan alat bantu kereta dorong, pelatihan karyawan, dan pengadaan alat bantu sistem tandonminyak.
PENGARUH DIFFUSER PADA FLENS ISAP DAN LOCK NUT IMPELLER BERBENTUK TIRUS TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL Bramantya M. A.; Sugiyono -; Rama Doni
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 2, No.2 Desember 2007
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.541 KB)

Abstract

Centrifugal pump is a widely used pump in daily application related to its wide range of head and capacity. In recent years, a number of researches have done considerable work on the improvement of characteristic and performance of centrifugal pumps. This paper explained result of the experiment on the effect of diffuser and haggard lock nut impeller toward to characteristic and performance of the centrifugal pump. Type of the modified pump was GRUNDFOS NF 13-18 no. 9199756 with water 27OC as working fluids. The result showed that the total head and efficiency of the modified pumps was well improved.
Redesain Tempat Kerja Untuk Meningkatkan Kenyamanan Dalam Proses Peleburan Paduan Perunggu Perajin Gamelan Bali Di Desa Tihingan IGN. Priambadi; IKG. Sugita
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.482 KB)

Abstract

Gamelan Bali merupakan suatu alat akustik yang keberadaannya dimanfaatkan sebagai salahsatu sarana pendukung dalam melakukan upacara ritual bagi umat Hindu di Bali. Desa Tihinganadalah merupakan ikon dari gamelan Bali, karena desa ini terkenal dengan produksi gamelannyadan terkenal sampai ke Mancanegara. Proses pembuatan gamelan dimulai dari peleburanpaduan perunggu, forging, serta pelarasan yang bertujuan untuk mendapatkan nada dasar daribilah gamelan. Proses peleburan adalah merupakan peleburan paduan perunggu yang terdiridari unsur 80 % Cu dan 20 % Sn, dimana komposisi tersebut secara konvensional dipakai olehperajin untuk menjaga kualitas gamelan yang dihasilkan. Pada proses peleburan paduanperunggu temperatur yang diperlukan ± 1083 o C, pencapaian temperatur ini tentunyamenyebabkan temperatur lingkungan tempat kerja menjadi tinggi. Berdasarkan studi yangdilakukan temperatur tempat kerja perajin diukur dengan metode MRT rata-rata mencapai 42,69± 0,73 o C, temperatur ini menunjukkan kondisi tempat kerja kurang nyaman. Berdasarkankondisi tersebut, maka dilakukan studi terhadap tempat kerja perajin agar paparan panas yangterjadi dapat dikurangi sehingga tempat kerja perajin dapat ditingkatkan kenyamanannya. Studiyang dilakukan adalah mendesain ulang tempat kerja dengan memperhatikan konseppenugasan, lingkungan dan organisasi kerja. Penerapan ketiga konsep ini dalam prosespendesainan ulang (redesain) pada tempat kerja perajin dimulai dari paparan panas yang terjadi,selanjutnya dilakukan perhitungan dimensi dari tempat kerja yang didasarkan atas konseptermodinamika. Studi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa redesain yang dilakukanmemberikan dampak yang positif terhadap kondisi lingkungan tempat kerja. Kondisi lingkungantempat kerja perajin secara thermodinamika menunjukkan bahwa faktor kenyamanan mengalamipeningkatan. Adapun perubahan dimensi bangunan sebelum redesain (S1) dan sesudahredesai (S2 ) tersebut mulai dari ketinggian total bangunan meningkat 35,33 %, perubahanterhadap volume ruang tempat kerja meningkat 26,19 %, luas ventilasi bertambah sebesar 6,08%. .Kata kunci : Redesain, kenyamanan, peleburan, paduan perungguThe Balinese gamelan is an acoustic instrument which existence was used as one means ofsupport in performing ritual for Hindus in Bali. The village is famous for the production of gamelanand well-known internationally. Gamelan-making process starts from a bronze alloy casting,forging, and tunings which aims to get the basic tone of the blades gamelan. Casting processis an amalgamation of bronze alloy consisting of elements of 80% Cu and 20% Sn, wherein thecomposition is conventionally used to maintain the quality of the resulting gamelan. In thebronze alloy casting process required temperature ± 1083 ° C is certainly causing temperaturesworkplace environment becomes high. Based on studies conducted, workplace temperaturemeasured by the method MRT average reached 42.69 ± 0.73 ° C, the temperature shows lesscomfortable working conditions. Under these conditions, then study was made of workplaceartisans so that heat exposure occurs can be reduced so that the workplace can be improved.Studies conducted is redesigning the workplace by taking into account the concept of theassignment, environmental and labor organizations. The third application of this concept in theprocess of redesign the craftsmen work starts from heat exposure occurs, then performed thecalculation of the dimensions of the workplace that is based on the concept of thermodynamics. itcan be concluded that the redesign made a positive impact on condition of the workplaceenvironment. Environmental conditions in the workplace indicates that the comfort factor hasincreased. The change in the dimensions of the building before the redesign (S1) and afterredesai (S2) of the total height of the building ranging from increased 35.33%, changes to thevolume of work space increased 26.19%, ventilation increases by 6.08%.Keywords: Redesigning, comfort, casting, bronze alloy

Page 2 of 39 | Total Record : 387