Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Efek Antiplasmodium Ekstrak n-Heksan Kulit Batang Mundu (Garcinia dulcis Kurz.) pada Mencit Jantan Swiss Webster yang Diinduksi Plasmodium berghei Rosa Juwita Hesturini; Gunawan Pamudji Widodo; Mamik Ponco Rahayu
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 8 No 1 (2011): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4899.496 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v8i1.39

Abstract

Mundu (Garcinia dulcis Kurz.) is one of the potential with the chemical compound xanton and triterpenoid for antiplasmodial. The purpose of this study was to determine the activity of n-hexane extract of stem bark Mundu (Garcinia dulcis Kurz.) as the antiplasmodial in mice induced by Plasmodium berghei through a reduction in parasitemia and to find out the most effective doses that have antiplasmodial activities. The animal test mice before treatment with extract induced by Plasmodium berghei to the number of erythrocytic in the blood of 107 and antelmintika were given pirantel pamoat. The concentrate extract was tested in each group of animals test with a dose of 50 mg/kgBW mice, 100 mg / kgBW mice and 150 mg/kgBW mice, negative control group were given 0,5 % CMC and the positive control were given chloroquine be suspention in CMC solution. Antiplasmodial effect was observed by calculating the decrease of the amount of paracitemia. The results showed that the n-hexane extract of Mundu’s stem bark dose 50 mg / kgBW, 100 mg/kgBW and 150 mg/kgBW provide as antiplasmodial activity. Dose of 50 mg/kgBW provide antiplasmodial activity more effective.
Uji Aktivitas Analgetika Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa (Justicia gendarussaBurm. f) dengan Metode Tail Flick Rosa Juwita Hesturini; Rina Herowati; Gunawan Pamudji Widodo
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.439 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v15i1.346

Abstract

ABSTRACTGandarusa (Justicia gendarussa Burm. f) is a potential plant as analgetic activities.The aim of the present research was to investigate the analgetic activity with tail flick method onrat models of ethanol extract and the fractions of gandarusa leaf.Partitioned fractinations isolated from ethanolic extract of gandarusaleaves with nheksana,etil asetat and water. Dosage extracts and fractions gandarusa leaf, respectively, are250 mg/kg bw, 500 mg/kg bw, n-hexane fraction of 314 mg/kg bw, the fraction of 41,05 mg/kgbw and water fractions 144,8 mg/kg bw, the negative control group CMC and aspirin 360 mg/kgbw. The results showed the n-heksana fraction has optimal analgesic activity withantinociceptive percentage 94,58% comparable to aspirin.The preliminary phytochemical analisys showed the presence of active phytochemicalsuch as flavonoids, alkaloids, saponins, steroids dan tannins and these compound might beresponsible for analgetic mechanism. The possibility analgetic mechanism of the gandarussa itsstimulate lipomodulin protein biosynthesis which inhibit the action of phospolipase enzimaticthat affecting the enzyme activity arachidonic acid but there is also has gastroprotective activitywith increased mucus production and prevents the release of histamine.
Sosialisasi “Generasi Muda Sadar Vaksinasi” Rosa Juwita Hesturini; Hari Untarto Swandono
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Corona virus 2019 (covid-19) yang terjadi di Indonesia tidak kunjung berakhir dengan jumlah kasus dan angka kematian yang terus meningkat, adanya reinfeksi dan mutasi virus. Untuk menanggulangi hal tersebut, masyarakat diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan lebih ketat dan melaksanakan vaksinasi. Namun kesadaran dan kesediaan masyarakat untuk menerima vaksinasi covid-19 cukup rendah dengan persentase yaitu 45,7%. Penolakan vaksin ini terjadi karena berbagai alasan yaitu diantaranya tidak yakin keamanannya, tidak yakin efektif, takut akan efek samping dan lain sebagainya (Marwan, 2020; Kemenkes, 2021). Dengan adanya fakta tersebut maka dilakukan sosialisasi dengan sasaran yaitu remaja/dewasa berusia 18 tahun keatas sehingga meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk melaksanakan vaksinasi di masyarakat dapat meningkat dan terbentuk herd immunity. Metode : Sosialisasi kepada masyarakat remaja/dewasa di Desa Bandar Lor dilakukan secara on line/daring agar tidak membuat kerumunan dengan protokol kesehatan yang tepat. Hasil dan kesimpulan : Pemahaman urgensi vaksinasi dan peningkatan keinginan masyarakat remaja/dewasa mengenai vaksinasi di Desa Bandar Lor meningkat dari rata-rata 52% menjadi 76%. Masyarakat remaja dapat memahami pentingnya vaksinasi covid-19.
ANALGESIC TEST AND TOXICITY OF n-HEXANA FRACTION TREMBESI LEAVES (Samanea saman (Jacq.) Merr.) IN MICE (Mus musculus L.) Rosa Juwita Hesturini; Krisna Kharisma Pertiwi; Meylisa Nurvita Astari; Adellia Ayu Febriana
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 8 No 1 (January-April 2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v8i1.3867

Abstract

Trembesi plant (Samanea saman (Jacq.) are used for traditional medicine as an antibacterial, an analgesic, treat headaches and diarrhea. The aims of this research were to determine analgesic activity and toxicity of n-hexana fraction of trembesi leaves in mice. Extraction using maceration method with 70% ethanol solvent, then solid-liquid partitioned. The activity of an analgesic test by induction acetic acid 1% using negative control CMC Na 0,5%, positive control acetosal dose of 360 mg/kgBW, the treatment group n-heksana fraction doses of 200, 350 and 500 mg/kgBW, while the toxicity test used negative CMC Na 0,5%, with the treatment group dose 5, 50, 500 and 5000 mg/kgBW. Analysis analgesic test data using the Hendersot and Forsaith equations for know the amount of stretching mice. Observation irritation gastric done by observation in makroskopis. While the toxicity test is done within 24 hours for calculated LD50 and make observations and Kruskal-Walli’s test in time 7 days to find out the delayed toxic effects. The results obtained the percent of the analgesic of the n-heksana fraction by 37.86%, 55.78% and 70.9% and LD50 values of 5000 mg/kgBW with the results observations made no significant difference (p>0.05). This research conclusion was the n-hexana fraction trembesi leaves having an analgesic doses activity with effective 350 mg/kgBW with a 55,78% analgetika potential and a toxic effect are categorized as toxic mild and there is no on the irritation.
Potensi Analgesik Ekstrak Etanol Kulit Dan Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Dan Pengamatan Makroskopis Lambung Tikus Rosa Juwita Hesturini; Dewy Resty Basuki; Pri Hardini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v16i2.1552

Abstract

Kulit jeruk purut dan daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C) memiliki beberapa kandungan senyawa kimia seperti tanin, saponin, alkaloid, terpenoid, triterpenoid lupeol serta flavonoid. Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki aktivitas farmakologis secara luas karena bioaktivitasnya seperti analgesik, antiinflamasi dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas analgetik pada ekstrak etanol kulit dan daun jeruk purut yang tidak menimbulkan iritasi pada lambung tikus secara makroskopis atau aman terhadap lambung. Uji aktivitas analgesik writhing test dengan induksi asam asetat 0,7% dilakukan pada 8 kelompok hewan uji yaitu kelompok kontrol negatif CMC-Na 0,5%, kelompok kontrol positif asetosal 500 mg, kelompok 3, 4 dan 5 perlakuan ekstrak daun jeruk purut dosis 100, 200 dan 300 mg/kgBB, dan kelompok 6, 7 dan 8 perlakuan ekstrak kulit jeruk purut dosis 300, 400, 500 mg/kgBB. Uji keamanan lambung dilakukan setelah perlakuan selama 7 hari secara pengamatan makroskopis. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit dosis 400 mg/kgBB dan daun jeruk purut 300 mg/kgBB memiliki aktivitas sebagai analgesik sebanding dengan asetosal (p>0,05) dengan gambaran makroskopik lambung tidak ditemukan iritasi dan normal dengan total skoring 2
Potensi Analgetika Ekstrak Etanol Daun Bawang Prei (Allium ampeloprasum) Pada Mencit Dengan Metode Writhing Test Rosa Juwita Hesturini; Retno Sofia Sukma Rahayu; Feny Oktaviana; Krisna Kharisma Pertiwi
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun bawang prei (Allium ampeloprosum) merupakan jenis bawang ketiga yang luas dikonsumsi dan juga telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai bahan masakan. Kandungan daun bawang prei dari hasil skrining dan KLT antara lain flavonoid, polifenol, tanin, dan saponin. Nyeri merupakan persepsi sensorik mengganggu yang dapat ditangani dengan analgetika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas analgetika pada daun bawang prei pada mencit jantan (Mus musculus) menggunakan metode writhing test ditandai dengan penarikan kedua kaki ke belakang serta menempelkan perut ke lantai. Pengamatan dilakukan selama 30 menit, sebagai kontrol positif digunakan asetosal 500 mg/kg BB yang diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal sebanyak 0,1 ml. Rute pemberian ekstrak etanol daun bawang prei (Allium ampeloprosum) secara oral dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB yang disuspensikan dalam CMC-Na 0,5%. Data yang diperoleh dengan menggunakan analysis of varian (ANOVA) satu arah adalah (sig <0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bawang prei mempunyai efek sebagai analgesik. Persentase daya analgesik asetosal, dosis 100 mg/kg BB, dosis 200 mg/kg BB, dosis 400 mg/kg BB adalah 70,72 %, 44,34 %, 60,28 %, 65,21 %. Dan dapat disimpulkan bahwa dosis paling efektif adalah 200 mg/kg BB dinyatakan sebanding dengan asetosal dengan Sig. 0.085.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL HERBA KROKOT (Portulaca oleracea L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis Annisa Diyan Meitasari; Rosa Juwita Hesturini; Infika Indriana
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purslane is a plant that is empirically used in medicine, one of the benefits is that can inhibit the growth of bacteria. The study aimed to identify the obstruent extract ethanol herbaceous purslane (Portulaca oleracea L.) against Staphylococcus bacteria epidermidis. Extraction of herbaceous purslane using maceration method with 96% ethanol solvent for five day. Bacterial inhibition test was carried out using the disc diffusion method with variantions concentration extract of purslane herbaceous 25%, 50%, and 75%. The Results of the inhibition test of purslane herbaceous ethanol showed that purslane herbaceous extract could inhibit Staphylococcus epidermidis bacteria. At a concentration of 25% (10,0), 50% (11,0), and 75% (11,5) with positive control chloramfenicol (22,2). From the results of the inhibition test of the both extract ethanol herbaceous purslane, the concentration was resistent to Staphylococcus epidermidis bacteria.
AKTIVITAS PENURUNAN LEVEL SERUM KOLESTEROL TOTAL, PENINGKATAN KANDUNGAN TOTAL FENOLIK DAN FLAVONOID PADA EKSTRAK DAUN SRIKAYA Rosa Juwita Hesturini; Dewi Venda Erlina
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Aterosklerosis salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskuler dengan jumlah penderita yang semakin meningkat setiap tahunnya. Daun Srikaya (Anonna squamosa) dikenal memiliki aktivitas sebagai antikanker, antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan antiaterosklerosis. Tujuan: untuk mengetahui dosis optimal yang dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus hiperlipidemia, mengetahui kadar total fenolik dan flavonoid terfermentasi dan non fermentasi dari ekstrak daun srikaya. Metode: Kelompok uji dibagi menjadi 10, masing-masing terdiri dari 3 ekor tikus. Kelompok 1 yaitu kontrol normal, kelompok 2 yaitu kontrol negatif CMC Na 0.5 %, kelompok 3 yaitu kontrol susu fermentasi, kelompok 4 yaitu kontrol positif (simvastatin dosis 0,18 mg/200 gram BB tikus), kelompok 5, 6 dan 7 merupakan kelompok ekstrak daun srikaya dosis 100 mg/KgBB; 200 mg/KgBB dan 400mg/KgBB) kelompok 8, 9 dan 10 merupakan kelompok ekstrak daun srikaya terfermentasi dengan dosis 100 mg/KgBB; 200 mg/KgBB dan 400mg/KgBB. Hasil: Aktivitas penurunan total kolesterol ada pada dosis 400 mg/kgBB ekstrak daun srikaya terfermentasi yaitu sebesar 94,23 mg/dL. Total fenolik yang didapat pada daun srikaya fermentasi dan non fermentasi yaitu 0,9277±0.0146 dan 0.0823±0,0131, sedangkan total flavonoid pada daun srikaya fermentasi dan non fermentasi yaitu diperoleh 0.6793±0.0081 dan 1±0,014. Simpulan: aktivitas optimal ditunjukkan oleh dosis 400 mg/kgBB ekstrak daun srikaya terfermentasi yaitu sebesar 94,23 mg/dL.
AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI FRAKSI-FRAKSI EKSTRAK ETANOL DAUN GANDARUSSA (Justicia gendarussa Burm. F) PADA TIKUS PUTIH Rosa Juwita Hesturini; Rina Herowati; Gunawan Pamudji Widodo
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Salah satu tanaman potensial Indonesia yang telah diketahui kegunaannya sebagai analgetika dan anti-inflamasi dengan penggunaan secara empiris adalah Gandarusa (Justicia gendarussa). Gandarusa diketahui mengandung steroid, terpenoid, alkaloid, dan flavonoid. Tujuan: Mengetahui aktivitas anti-inflamasi fraksi-fraksi ekstrak etanol gandarusa dengan penginduksi λ-karagenan. Metode: Ekstrak etanol daun gendarussa difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Uji anti-inflamasi dilakukan dengan induksi λ-karagenan pada bagian subplantar kaki belakang dan diamati pembengkakan dengan plestimometer. Dosis ekstrak dan fraksi daun gandarusa berturut-turut yaitu 250 mg/kgbb, 500 mg/kgbb, fraksi n-heksana 314 mg/kgbb, fraksi etil asetat 41,05 mg/kgbb dan fraksi air 144,8 mg/kgbb dengan kontrol negatif CMC 0,5% dan kontrol positif asetosal 360 mg/kgbb. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dimunculkan pada ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air. Fraksi etil asetat 144,8 mg/kgbb menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang sebanding dengan asetosal. Analisa kandungan senyawa pada penelitian sebelumnya menunjukkan adanya kandungan fitokimia aktif yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tanin yang diduga bertanggung jawab sebagai anti-inflamasi dengan mekanisme yaitu merangsang biosintesis protein lipomodulin yang menghambat kerja enzimatik fosfolipase yang mempengaruhi aktivitas metabolisme enzim asam arakhidonat. Simpulan: Aktivitas optimal ditunjukkan oleh fraksi etil asetat 41,05 mg/kgbb dengan penurunan udema pada kaki tikus.
UJI AKTIVITAS ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum) METODE WRITHING TEST Rosa Juwita Hesturini; Krisna Kharisma Pertiwi; Rachma Nurhayati
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Eksplorasi potensi analgetika pada tanaman yang diketahui khasiatnya secara empiris secara kontinue dilakukan. Salah satunya adalah pada daun kamboja jepang (Adenium obesum) yang teridentifikasi memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin. Tujuan : untuk mengetahui aktivitas analgetika dan dosis optimum pada ekstrak etanol daun kamboja jepang. Metode : Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi pelarut etanol 70% dan pengujian analgetika dilakukan dengan metode writhing test penginduksi asam asetat 1%. Kelompok perlakuan dibagi dalam 3 kelompok dosis secara berturut-turut 200 mg/kgBB, 250 mg/kgBB dan 350 mg/kgBB, kelompok control negative menggunakan CMC-Na 0,5% dan kelompok kontrol positif parasetamol 500 mg/kgBB. Geliat yang muncul diamati sebagai parameter penetuan besar daya analgetika yang muncul. Hasil: Pengujian menunjukkan persentase daya analgetika kontrol positif sebesar 72,27%, dosis I sebesar 39,37%, dosis II sebesar 44,36%, dan dosis III sebesar 71,71%. Adanya aktivitas analgetika ini diduga karena adanya kandungan flavonoid dengan peran penghambatan katalisis enzim siklooksigenase. Kesimpulan : Ekstrak daun Kamboja Jepang dosis 350 mg/kgBB memiliki aktivitas analgetik yang hampir sama dengan parasetamol.