Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SRIKAYA (Annona squamosa) TERFERMENTASI BAKTERI ENDOGEN ASAM LAKTAT TERHADAP Staphylococcus aureus Rosa Juwita Hesturini; Dewi Venda Erlina; Dini Rizkiawati; Dewy Resty Basuki; Pri Hardini
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 4 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tanaman srikaya (Annona squamosa) adalah salah satu tanaman pilihan karena adanya kandungan flavonoid, terpenoid dan alkaloid yang diduga memiliki aktivitas secara mikrobiologi (Manoi dan balittro, 2009). Proses fermentasi menggunakan bakteri yang berasal dari bakteri asam laktat (BAL) terbukti dapat menghambat bakteri patogen, menurunkan pH, dan menghasilkan senyawa antibakteri dengan cara mengubah gula menjadi sejumlah asam organik. Tujuan: Untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun srikaya yang telah difermentasi asam laktat melawan bakteri patogen Staphylococcus aureus dibandingkan dengan ekstrak tanpa fermentasi. Metode: Terdiri dari tiga tahapan yaitu pertama ekstraksi maserasi daun srikaya. Tahap kedua yaitu pembuatan fermentasi asam laktat dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus 10% (v/v) pada ekstrak dengan konsentrasi 100% (b/v), 75% (b/v), dan 50% (b/v). Tahap ketiga yaitu uji antibiotik dengan metode difusi cara sumuran. Hasil: Perbedaan secara bermakna ditunjukkan pada uji Anova nilai Sig. < 0,05. Dilanjutkan dengan Uji Post Hoc menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ekstrak fermentasi 80% dengan semua kelompok perlakuan dengan nilai Sig. < 0,05. Simpulan: Ekstrak daun srikaya terfermentasi bakteri asam laktat memiliki aktivitas antibakteri lebih optimal dibandingkan dengan ekstrak daun srikaya tanpa fermentasi BAL dengan persentase peningkatan 25%.
Skrining Fitokimia dan Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Faisal Muslikh; Dyah Aryantini; Fita Sari; Rosa Juwita Hesturini; Winartiana Winartiana; Fendy Prasetyawan
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 8 No 1 (2024): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Universitas Borneo Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/bjp.v8i1.519

Abstract

Skin aging is a natural process influenced by intrinsic and extrinsic factors. This process often leads to various skin problems, including wrinkles, sagging, and hyperpigmentation. One of the main triggers of skin aging is oxidative stress, which produces reactive species oxygen (ROS) that can damage various components of the skin. Temulawak, locally known as Curcuma xanthorrhiza Roxb., has been traditionally used in Indonesia for various skin health conditions due to its antioxidant, antibacterial, and anti-aging properties. This research aims to create a new formula of peel-off gel mask from temulawak extract and evaluate the preparation. Two formulations were made, with the second formulation modified by adding the fragrance oleum rosae to reduce the aroma of temulawak. Evaluation was conducted through a series of tests, including The results showed differences between the two formulations, especially in the organoleptic test where Formula 2 experienced changes in color and aroma. However, other parameters were relatively similar between the two formulations. The developed peel-off gel mask has the potential to improve skin health, further research is needed to understand product acceptance by the public, using approaches such as hedonic testing. This will help in developing products that are more suitable for consumer needs and preferences.