Christin Rony Nayoan
Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Palu – Bagian THT-KL RSUD Undata, Palu

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN HIV DAN AIDS PADA LELAKI SUKA LELAKI (LSL) DI KOTA KUPANG TAHUN 2014 Kana, Indah M.P; Nayoan, Christina R; Limbu, Ribka
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 3 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.506 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i3.10995

Abstract

HIV prevalence among men who have sex with men (MSM) in Indonesia increasing time to time, 7% in 2009 to 12,8% in 2013. The high prevalence of HIV in this population is associated with the low level of prevention, because as lack of information and low condom use. The purpose of this study was to obtained in-depth information about the behavior of HIV and AIDS prevention in MSM assessed the intention, social support, access to information, personal autonomy, and action situation. Design of this study is descriptive using qualitative approach. Five informants were selected by purposive sampling from IMOF Kupang Community for indepth interview, using guidance structured interview. The result was transcipted then classified according to the themes that emerged. The results shows that informants were attitude, subjective norm, and behavior control the influencing their intention to HIV and AIDS prevention. MSM obtained social support from the MSM community friends and KPA, the support are emotional support and information. Informants get the information about HIV and AIDS from socialiszations and mass media (internet). The informants also have their own initiatives for preventing HIV and AIDS (using condoms during sex). Health services can be accessed easily by the informant because there is a cooperation with the health institution. From this research it can be concluded that informants have a good intention, social support, the availability of information acces, personal autonomy and action situation to prevent HIV and AIDS.
Method and Media of Health Promotion in Adolecents with Disability in Kupang City Moeda, Yermia P. T.; Nayoan, Christina Rony; Ndun, Helga J. N.
Unnes Journal of Public Health Vol 8 No 2 (2019): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v0i0.30406

Abstract

  Teenager with disability is unable to access health promotion service. This is due to the absence of method and special media of health promotion for disability teenager according to what they need. The purpose of this research was to know the appropriate method and media for disability teenager according their impairment. This research using qualitative approach with purposive sampling method. The informant in this research is taken from 8 disability teenager which are daksha, deaf/speech impairment and intelectual disability. The result shows that health topics that informant need to know is reproductive health, hygiene and health life style. The communicators of health topics selected by informants are healthy staff and teacher. Methods and media selected by informants are based on their impairment: teenager with daksha disability choose the method of disscussion and playing games with the media learning in the form of moving image; teenager with intelectual disability choose a method of sharing and disscussion with media learning in the form of illustrated books and moving image (film/video); deaf/speech impaired teenager didn’t choose any spesific methods., but they asked to use the sign language in delivery the information. The selection method health promotion have to involve teenager with disability. In planning health promotion methods and media for teenager with disability have to involve teacher and/or their parent, who know and understand the needs of each disable teenager.  
SKORING INDEKS ENDOSKOPI NASOFARING HONGKONG PADA KEGANASAN NASOFARING DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Nayoan, Christin Rony; Resmi, Ayu Citra; Suryaningrum, Dina
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Keganasan nasofaring bisa berasal dari epitel maupun dari jaringan limfoid. Jumlah penderita keganasan nasofaring semakin meningkat dari tahun ke tahun. Endoskopi nasofaring merupakan pemeriksaaan awal untuk menegakkan keganasan nasofaring. Skor indeks endoskopi nasofaring Hong Kong merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mendeteksi keganasan nasofaring secara dini. Tujuan: Untuk memberikan gambaran skoring indeks endoskopi nasofaring Hong Kong pada keganasan nasofaring di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode: Sampel diambil secara berurutan di bagian endoskopi Clinical Diagnosis Centre (CDC) dan One Day Surgery (ODS) RSUP Dr. Kariadi selama bulan Juni-Juli 2014. Peneliti memeriksa nasofaring secara sistematis dan teliti dengan endokopi rigid atau flexibel. Tampilan nasofaring dinilai menggunakan indeks endoskopi nasofaring Hong Kong yang terdiri 44 variabel. Biopsi massa nasofaring dilakukan pada satu tempat atau lebih tergantung pada kondisi klinis penilaian endoskopi. Hasil: Jumlah subyek penelitian 10 pasien terdiri dari 6 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Skor endoskopi nasofaring pada penelitian ini berada pada rentang 12-39 dan hasil histopatologi didapatkan 100 % ganas. Skor rerata indeks endoskopi nasofaring berdasarkan hasil histopatologi didapatkan skor endoskopi nasofaring pada LNH (36) lebih besar dibandingkan pada KNF (24.25). Simpulan : Skor indeks endoskopi nasofaring Hong Kong merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mendeteksi keganasan nasofaring secara dini. Skoring indeks endoskopi nasofaring Hong Kong pada penelitian ini berada pada rentang 12-39 dan 100% hasil pemeriksaan histopatologi adalah ganas. Kata Kunci : Keganasan nasofaring, Skor indeks endoskopi nasofaring Hong Kong
EFEK AIR KELAPA (Cocos Nucifera Linn) DALAM MENCEGAH DEMAM Nayoan, Christin Rony; Fitriani, Junjun; Pakaya, David
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Tanaman kelapa (Cocos nucifera lin) memiliki banyak unsur-unsur yang bermanfaat untuk tubuh, dan air kelapa muda digunakan masyarakat untuk mengobati demam. Diperlukan uji untuk membuktikan bahwa air kelapa berkhasiat sebagai antipiretik. Tujuan: Untuk mengetahui efek antipiretik Air kelapa muda (Cocos nucifera lin), pada mencit yang diinduksi demam dengan vaksin DPT-Hb. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dengan sampel 25 ekor mencit jantan, berusia 8 minggu, berat badan (BB) 20–30 gr, yang dibagi menjadi 5 kelompok. K1: Kelompok Kontrol Negatif, K2: Kelompok Kontrol Positif (terapi paracetamol dosis 1,3 mg/20 grBB), K3: Kelompok Terapi Air Kelapa 0,5 cc, K4: Kelompok Terapi Air Kelapa 1 cc, K5: Kelompok Terapi Kelapa 1,5 cc. Mencit diinduksi vaksin DPT–Hb secara intraperitoneal, dilakukan pengukuran suhu rektal 2 jam dan 4 jam pasca induksi vaksin DPT–Hb. Analisis hasil penelitian menggunakan SPSS versi 22. Data yang didapat dilakukan uji Friedman. Hasil: Terdapat perbedaan suhu yang bermakna pada kedua waktu pengukuran suhu (p=0,003)dan terdapat penurunan suhu yang setara antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan yang diterapi dengan air kelapa dosis 0,5 cc. Kesimpulan: Air kelapa (Cocos nucifera L.) mampu mencegah terjadinya demam setelah induksi DPT-Hb pada mencit. Kata Kunci: cocos nucifera L., antipiretik
EFEKTIVITAS DIMENHIDRINATE MENURUNKAN SKOR DAN SUB SKOR DIZZINESS HANDICAP INVENTORY PADA PENDERITA GANGGUAN VESTIBULER PERIFER Nayoan, Christin Rony
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar belakang : Gangguan Vestibuler Perifer (GVP) adalah gangguan pada sistem vestibuler perifer dengan gejala pusing berputar (vertigo). Gejala GVP mempengaruhi kualitas hidup penderitanya dari derajat sedang sampai berat. Penilaian secara objektif terhadap berat ringannya gejala sulit sehingga dikembangkan kuesioner  Dizziness Handicap Inventory (DHI). Tujuan terapi GVP kualitas hidup optimal dengan salah satu pilihan terapi simptomatis, obat vestibulo suppressive seperti dimenhidrinateTujuan :  Membuktikan efektifitas dimenhidrinate terhadap penurunan skor dan sub skor DHI.Metode :  Penelitian intervensi, pretest and posttest design. Penderita GVP mengisi kuesioner DHI pre test dilanjutkan pemberian  dimenhidrinate 50 mg/ 8jam. Setelah 2 minggu pemberian obat dilakukan pengisian skor DHI post test. Analisis uji komparatif menggunakan uji t berpasangan.  Hasil : Jumlah subyek penelitian 20 orang. Skor DHI dan sub skor DHI pasca test lebih rendah dibanding pre test pada kelompok dimenhidrinate dengan nilai kemaknaan p < 0,05.Simpulan :  Dimenhidrinate terbukti efektif menurunkan skor dan sub skor DHI  penderita GVP.  Kata Kunci : Gangguan vestibuler perifer, Dimenhidrinate,  Dizziness Handicap Inventory ABSTRACTBackground: Peripheral vestibular disorder is a disorder of the peripheral vestibular system.  Its symptoms affecting the quality of life from moderate to severe. An objective assessment quite difficult therefore a questionnaire method has developed such as Dizziness Handicap Inventory  (DHI). Aim of the Treatment is to achieved optimal quality of life by using symptomatic treatment like dimenhydrinate. Objective: To prove the effectiveness of dimenhidrinate in reducing DHI score and subscore. Methods: This was intervention study with pretest and posttest design.  Subject filled out the DHI pre-test questionnaire  and  received dimenhidrinate 50 mg / 8 hours. After 2 weeks of drug administration, subject filled out a post test questionnaire of DHI. Results: Subjects  was 20 people; dimenhidrinate, 20 people.  Result showed that DHI score and subscore  of post test is lower than pre test with significance value of p < 0.05. Conclusion: Dimenhidrinate shown to be effective in lowering the DHI score.and sub score. Keywords: Peripheral Vestibular Disorder, Dimenhidrinate, Dizziness Handicap Inventory
GAMBARAN PENDERITA DISFAGIA YANG MENJALANI PEMERIKSAAN FIBEROPTIC ENDOSCOPIC EVALUATION OF SWALLOWING DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG PERIODE 2015 - 2016 Rony Nayoan, Christin
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.104 KB) | DOI: 10.22487/htj.v3i2.51

Abstract

Disfagia merupakan gejala kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke lambung atau proses penelanan. Disfagia dapat menyebabkan kematian karena memberikan komplikasi yang serius seperti malnutrisi, dehidrasi, pneumonia aspirasi, abses paru dan bahkan kematian. Prevalensi disfagia pada dewasa paling banyak diatas 50 tahun yakni sekitar 7 – 22 % populasi. Fiberoptic Endoscopic Evaluation of Swallowing (FEES) merupakan pemeriksaan standard untuk menilai pasien dengan disfagia, terutama menilai resiko aspirasi saat intake oral dan untuk menentukan penatalaksanaan selanjutnya. Untuk memberikan gambaran mengenai hasil pemeriksaan FEES pada penderita disfagia di RSUP Dr.Kariadi Semarang selama tahun 2015 - 2016. Subyek dalam penelitian ini adalah penderita disfagia yang menjalani pemeriksaan FEES di bedah sehari RSUP dr.Kariadi Semarang periode 2015-2016. Penelitian ini adalah deskriptif – retrospektif yang diambil dari data rekam medik dari penderita disfagia yang menjalani pemeriksaan FEES di bedah sehari RSUP dr.Kariadi Semarang periode 2015-2016. Jumlah subyek penelitian 28 orang, laki – laki lebih banyak dibanding wanita dengan distribusia usia terbanyak adalah lebih dari 50 tahun Disfagia terbanyak adalah fase orofaringeal dengan etiologi disfagia terbanyak adalah gangguan neuromuskular. gambar.6).Evaluasi pre swallowing didapatkan 32 % penderita memberikan kelainan dan 79 % penderita memberikan kelainan pada evaluasi swallowing. Hasil evaluasi teraupetik didapatkan jumlah penderita yang direkomendasikan menggunakan NGT pada 13 penderita dan tetap diet per oral pada 15 penderita. Penilaian dengan FEES pada penderita dengan disfagia penting untuk dilakukan karena dapat menemukan resiko kejadian aspirasi baik sebelum proses menelan maupun saat proses menelan serta dapat merekomendasikan penggunaan NGT dan jenis konsistensi dan tehnik menelan yang tepat.
SKRINING PENDENGARAN PADA ANAK DENGAN SINDROMA AUTISME Rony Nayoan, Christin
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.908 KB) | DOI: 10.22487/htj.v4i2.65

Abstract

Latar belakang : Skrining pendengaran pada anak perlu dilakukan setelah kelahiran. Hal tersebutdikarenakan prevalensi kurang pendengaran tipe sensorineural pada anak cukup tinggi yaitu 6 per 1000kelahiran hidup. Prevalensi autisme semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun 2010, di Amerika Serikatterdapat 14,7 per 1000 anak berumur 8 tahun. Prevalensi autisme pada anak kurang pendengaran berat adalah 1 dari 59 anak berumur 8 tahun. Anak dengan autisme seringkali mendapat tatalaksana yang tidak tepat karena ketidaklengkapan dalam menentukan diagnosis dan kelainan penyertanya, seperti tidak diperiksa kemungkinan autisme pada anak kurang pendengaran dan sebaliknya. Tujuan : menambah pengetahuan mengenai skrining pendengaran pada anak dengan autisme Kasus : Melaporkan seorang anak berumur 3 tahun dengan diagnosis sindroma autism yang menajalani skrining pendengaran Kesimpulan : Adanya kecurigaan kurang pendengaran pada anak yang terlambat berbicara merupakan salah satu indikator untuk dilakukan skrining pendengaran. Skrining pendengaran yang sistematis pada anak dengan autisme sangat penting untuk penatalaksanaan yang lebih tepat dan sesuai.
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN KOPING TERHADAP KINERJA PERAWAT INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD UNDATA Rony Nayoan, Christin; Sabir, M; Putu Evvy Rossanty, Niluh
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.449 KB) | DOI: 10.22487/htj.v6i2.88

Abstract

PENATALAKSANAAN PAPILLOMA LARING PADA PENDERITA DEWASA Rony Nayoan, Christin
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.148 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i2.123

Abstract

Papilloma laring adalah perkembangan dari lesi epitelial yang eksofitik bersifat jinak dan sering rekuren. Insidensi papilloma laring pada dewasa adalah 0,54 per 100.000 / tahun, sering terjadi pada pria dibanding wanita. Penatalaksaan papilloma laring berupa terapi operatif dengan berbagai tehnik seperti mikrolaringoskopi-ekstirpasi, reseksi dengan laser CO2, bedah beku, mikrodebrider dan terapi adjuvan seperti injeksi cidofovir dan beberapa terapi lainnya yang masih dikembangkan Uuntuk menambah pengetahuan mengenai penatalaksaan papilloma laring pada penderita dewasa. Seorang wanita, 39 tahun, dengan diagnosis papilloma laring dan menjalani operasi ekstirpasi dan terapi adjuvan untuk mencegah rekurensi. Selama evaluasi 2 bulan paska tindakan belum didapatkan tanda rekurensi. Penatalaksanaan papilloma laring adalah dengan pembedahan bertujuan untuk mengambil seluruh papilloma dan memelihara struktur normal sehingga membebaskan obstruksi jalan nafas, memperbaiki kualitas suara, mengembalikan ke fungsi senormal mungkin. Namun karena rekurensi penyakit ini sangat tinggi maka tindakan pembedahan dikombinasi dengan terapi adjuvan.
Penggunaan Trans Cranial Doppler sebagai Modalitas Pencarian Etiologi Pada Kasus Tinitus Subyektif Akut Christin Nayoan
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 4 No. 1 (2016): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.26 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v4i1.248

Abstract

Latar belakang : Tinitus subyektif adalah persepsi suara tanpa stimulus akustik yang hanya dapat didengar oleh penderitanya. Berdasarkan durasi tinitus dibagi menjadi akut dan kronik. Tinitus merupakan gejala beberapa penyakit / kelainan salah satu etiologinya gangguan dikoklea. Etiologi tinitus penting diketahui untuk dapat memberikan tatalaksana yang tepat dan sesuai. Trans Cranial Doppler (TCD) merupakan salah satu modalitas untuk memeriksa peredaran darah di otak termasuk di koklea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan TCD pada kasus tinitus. Kasus : Dilaporkan 2 kasus wanita berusia 53 dan 54 tahun dengan keluhan tinitus yang berlangsung kurang 1 bulan. Hasil pemeriksaan TCD diketahui adanya atherosclerosis pada pembuluh darah diotak. Penatalaksanaan : Pasien diberikan penatalaksanaan vasodilator dan penyebab mendasarinya yaitu dislipidemia selama 1 bulan, keluhan tinitus tersebut bekurang dan menghilang. Simpulan : TCD dapat digunakan sebagai modalitas untuk mencari etiologi tinitus subyektif akut.