Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI POST PARTUM DI PUSKESMAS ‘X’ CIPAYUNG JAKARTA TIMUR kusmayra Ambarwati; Yuna Trisuci A; Fitria Sari
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.218 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.283

Abstract

Dampak depresi post partum (DPP) yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan  akibat yang berat dan berbahaya, yaitu  gangguan neurologis serta adanya keinginan untuk bunuh diri, atau membunuh orang lain termasuk anaknya. Dampak ini dimungkinkan menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya kekerasan dan pembunuhan yang terjadi pada anak usia di bawah tiga tahun yang sering terjadi akhir – akhir ini. Diketahui bahawa kasus DPP dapat dicegah dengan upaya yang tepat sesuai dengan faktor risiko yang muncul.Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui  beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DPP. Studi dilakukan di Puskesmas ‘X’ Cipayung Jakarta Timur, dimana dari pengamatan awal diketahui prosentase yang sangat tinggi (55%) ibu nifas menunjukkan tanda – tanda DPP pada kunjungan ulang hari ke – 7 sesuai dengan Edinburgh Postnatal Depression Scale   (EPDS). Studi dilakukan pada ibu hamil usia kehamilan minimal mulai 34 minggu atau lebih, dilakukan dengan metode kohort perspektif diikuti  maksimal hingga masa nifas 6 minggu.Hasil studi ini menunjukkan hasil yang signifikan bahwa Riwayat depresi, status ekonomi dan Riwayat Obesitas  berhubungan erat dengan kejadian DPP dengan p – value kurang dari 0.05.Diharapkan dari pengkajian awal faktor yang berhubungan dengan DPP ini dapat dibentuk sebuah model screening berbentuk guidlene atau panduan sebagai salah satu sarana antisipasi dan prediksi kejadian DPP, agar tidak menimbulkan dampak yang luas dan membahayakan. Kata Kunci: Ibu nifas, depresi post partum, faktor risiko,
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CARA IBU MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN BANTARKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA Ririn Alawiyah; Yuna Trisuci Aprilia
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.98 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.50

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang Berdasarkan studi pendahuluan di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, pada tahun 2016 didapatkan bayi sebanyak 679 bayi. Peneliti mengambil 20 responden ibu yang memiliki bayi usia 0-28 hari di Puskesmas Bantarkalong. Dari 20 ibu tersebut 8 ibu sudah mampu memandikan bayinya sendiri, sedangkan 12 ibu belum berani memandikan bayinya sendiri dikarenakan tali pusat belum lepas dan takut nanti bayinya tergelincir. Tujuan penelitian membuktikan faktor yang berhubungan dengan cara Ibu memandikan bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017. Metode Penelitian kuantitatif, studi crosectional, populasinya ibu yang melahirkan di dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Sampel sebanyak 57 ibu yang melahirkan diambil secara accidental dengan kriteria  bayinya usia 0-2 bulan. Analisis deskriptif dan analitik dengan Chi Square. Hasil analisis distribusi dan frekuensi penelitian menunjukkan  cara ibu memandikan bayinya baik 72%, pengetahuan tentang memandikan bayi tinggi 67%, pendidikan tinggi 63%, sumber informasi tenaga kesehatan 73%.  Hasil analisis hubungan menunjukkan  ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan cara ibu memandikan bayi nilai p 0,048, OR 3,986, OR 95%CI 1,335-15.480; ada hubungan bermakna antara pendidikan Ibu dengan cara ibu memandikan bayi p0,028, OR 4,545, 95%CI 1,335-15,480; ada hubungan bermakna antara sumber informasi dengan cara ibu memandikan bayi p 0,033, OR 4,537,95%CI 1,220-16,876.Kesimpulan pengetahuan, pendidikan ibu dan sumber informasi  berhubungan dengan cara ibu memandikan bayi. Saran  Bagi Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Kecamatan Bantarkalong diharapkan lebih intensif memberikan informasi mengenai pendidikan kesehatan terkait memandikan bayi pada ibu hamil. Kata Kunci                :  Ibu Memandikan Bayi, Pengetahuan, Pendidikan, Sumber Informasi
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA TANDA BAHAYA KEHAMILAN Fitria Hajri; Yuna Trisuci Aprillia
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2016): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.605 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i1.158

Abstract

Data Poskesdes Cimacan pada tahun 2013 dari 415 orang ibu hamil yang berisiko tinggi kehamilan sebanyak 321 (77,5%%) dan tahun 2014 dari 403 orang ibu hamil yang berisiko tinggi kehamilan sebanyak 219 (54,4%). Hasil survey awal yang peneliti lakukan terhadap 12 orang ibu hamil didapat 8 (66,7%) orang ibu hamil yang kurang mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan yang didapatkan data tersebut dari Poskesdes Cimacan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dan melakukan wawancara kepada ibu hamil tersebut. Desani penelitian cross sectional terhadap ibu hamil di Wilayah Kerja Poskesdes Cimacan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dengan jumlah sampel 55 orang ibu hamil diambil secara accidental. Pengumpulandata dengan wawancara langsung menggunakan kuesiner. Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan rendah masih tinggi sebesar 49,1%, pendidikan rendah 65,5%,Umur berisiko 40 %, bekerja 43,7%, dan paritas multipara 52,7%.Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam mengenali tanda bahaya kehamilan didapatkan sebagai berikut : Faktor yang berhubungan dengan pengetahuan Ibu hamil tentang  tanda-tanda bahaya kehamilan adalah  4 faktor yaitu pendidikan,umur, pekerjaan, dan paritas dengan nilai p<0,05; Simpulan  faktor yang dominan adalah pendidikan rendah dengan risiko 54 kali lebih besar pengetahuannya rendah tentang tanda –tanda bahaya kehamilan dibandingkan yang pendidikan rendah, dan selanjutnya umur 21 - 34 Tahun  berisiko 12 kali lebih besar pengetahuannya tinggi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dibandingkan umur<21 dan >34 Tahun. Ibu yang bekerja berisiko 4 kali lebih mempunyai pengetahuan tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.Paritas multipara mempunyai risiko 3,5 kali lipat lebih pengetahuan tinggi dibandingkan dengan yang primipara.  Kata Kunci : Pendidikan,Pengetahuan Ibu Hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. 
Efektifitas Kelas Edukasi Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi)Dalam Peningkatan Pengetahuan Ibu Bayi Yuna Trisuci Aprillia; Susiana Nugraha; Endang Siti Mawarni
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v9i2.500

Abstract

Bayi dan balita masuk dalam kelompok rawan gizi di masyarakat dimana prevalensi gizi kurang tertinggi  pada bayi dan balita. Dalam laporan RISKESDAS 2018 balita gizi kurang di Indonesia tercatat sebesar 17.7%  masih dibawah taret RJPMN yaitu 17%. Sedangkan permasalahan gagal tumbuh yang dtandai dengan dengan tubuh pendek atau stunting sebesar 30,8%. Besaran prevalensi di Jawa Barat untuk gizi kurang di wilayah Jawa Barat masih di atas 14% dan angka stunting masih diatas angka nasional yaitu 31%. Profil Dinas kesehatan Kota Depok tahun 2017 menyampaikan Jumlah balita gizi lebih sebanyak 5,57%, jumlah balita kurus sebanyak 2,99% dan jumlah balita sangat kurus/gizi buruk sebanyak 0,06%. Masalah tersebut muncul bukan hanya karena kekurangan pangan namun bisa dari faktor lain seperti pemberian MP-ASI yang tidak adekuat tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang ada diusianya dan penyapihan dini. Memburuknya keadaan gizi bayi juga terjadi akibat ketidaktahuan ibu mengenai metode MP-ASI yang tepat sehingga praktik pemberian makanan pada bayi dapat mengakibatkan masalah gizi kurang, stunting serta gizi lebih atau obesitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan one group pre-posttest design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 35 ibu balita usia 6-24 bulan di wilayah Kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok. Rata-rata pada pengetahuan sebelum intervensi adalah 13.43. pada pengukuran kedua didapatkan rata-rata 14.7. Terlihat perbedaan nilai mean sebelum dan setelah intervensi adalah 1.27. Hasil uji statistic  P Value 0.03 (<0.05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi.
FAKTOR INTERNAL KEPATUHAN TERHADAP PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK MANIDIRI (BPM) DI KOTA “X” TAHUN 2013 Yuna Trisuci Aprillia
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.857 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i1.112

Abstract

Bidan merupakan profesi tenaga kesehatan yang mempunyai peran penting dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Dalam melaksanakan perannya bidan mempunyai resiko tertularnya penyakit pada saat melakukan pertolongan persalinan jika tidak melaksanakan prosedur pencegahan infeksi dengan benar. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dengan variabel independen pengetahuan, sikap, umur, lama praktik, jumlah persalinan, pelatihan, pengawasan dan dukungan. Populasi dan sampel penelitian ini adalah bidan yang mempunyai praktik mandiri di Kota Depok berjumlah 120 bidan yang diambil dari 11 kecamatan secara proporsional dan random. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivaratHasil analisis membuktikan bahwa, bidan yang patuh terhadap pencegahan infeksi sebanyak (54.2%). Variabel yang berhubungan dengan analisis chi square adalah pengetahuan dan lama praktik. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pencegahan infeksi adalah lama praktik (OR = 8.275). Saran penulis dalam penelitian ini adalah agar tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan infeksi pada persalinan.Kata Kunci : Kepatuhan bidan, Pencegahan Infeksi, Persalinan
Edukasi Pembuatan Dapur MPASI Darurat Bencana Yuna Trisuci Aprillia; Fitria Sari; Miftahul Jannah; Nafszaqyah Desma Putri
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v6i1.1912

Abstract

Indonesia secara geografis dan demografis daerah rentan terhadap terjadinya bencana alam dan bencana non alam, termasuk potensi bencana akibat konflik social dan pandemi COVID-19 seperti saat ini. Kondisi ini dapat berdampak pada perubahan status gizi korban bencana khususnya kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia. Bantuan makanan yang sering terlambat, tidak berkesinambungan dan terbatasnya ketersediaan pangan lokal dapat memperburuk kondisi yang ada. Masalah lain yang seringkali muncul adalah adanya bantuan pangan dari dalam dan luar negeri yang mendekati atau melewati masa kadaluarsa, tidak disertai label yang jelas, tidak ada keterangan halal serta melimpahnya bantuan susu formula bayi dan botol susu. Masalah tersebut diperburuk lagi dengan kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnya untuk bayi dan balita. Di situasi darurat bencana penyediaan dapur MPASI dibutuhkan dan sering terabaikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, penyampaian materi edukasi kepada Relawan dan masyarakat umum yang peduli dengan dengan kebencanaan dilakukan pada hari Jum’at, 24 Desember 2021 dilaksanakan secara virtual melalui zoom dan Youtube. Berdasarkan hasil evaluasi sebagian besar peserta menyatakan baik  terhadap materi, pemateri, waktu pelaksanaan maupun panitia penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah Dokumentasi Pelaksanaan Video kegiatan, Peningkatan Pengetahuan masyarakat.
Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Serta Deteksi Bahaya Kehamilan Dan Pengukuran Status Gizi Pada Ibu Hamil Dilingkungan Rptra Bambu Petung Cipayung Kusmayra Ambarwati; Santi Agustina; Endang Siti Mawarni; Miftahul Jannah; Fitria Sari; Yuna Trisuci Aprillia; Izzatul Azizah; Darnialis Darwis; Irma Aryanti; Suryanih Suryanih; F.A.Ricky Bayu; Asiah Asiah; Wulan Wulan
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.322 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.529

Abstract

Angka kejadian kematian bayi dalam rahim, perkembangan terhambat  serta kejadian stunting  semakin meningkat di Indonesia. Hal ini memerlukan intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengurangi angka kejadiannya. Di wilayah Cipayung sendiri tercatat kenaikan kejadian  kematian bayi dalam rahim dan peningkatan kejadian malnutrisi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan advokasi kepada masyarakat untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak di wilayah  Cipayung. Kata Kunci: Hamil, deteksi dini, tanda bahaya
Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Yuna Trisuci Aprillia; Endang Siti Mawarni; Santi Agustina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v12i2.427

Abstract

Mothers have an important role in the growth and development of babies and toddlers, especially mother's knowledge has an influence on the mindset and level of care to provide proper food intake for their children. Infants and toddlers are included in the nutrition-prone group in the community where the highest prevalence of malnutrition is in infants and toddlers. The prevalence rate in the West Java region for malnutrition is still above 14% and the stunting rate is still above the national rate, namely 31%. This research is descriptive-analytic with a cross-sectional design. Data collection was carried out using a questionnaire. The number of population and sample is 35 respondents. The conclusion of this research is that the parity variable is the most dominant variable or has a big influence on the knowledge of mothers about complementary foods so that mothers have been given the right information since pregnancy-related to exclusive breastfeeding and provision of complementary foods and can seek information using technology or device to be able to access information on the right complementary foods.
Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19 Yuna Trisuci Aprillia; Asyifa Robatul Adawiyah; Santi Agustina
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v4i2.1026

Abstract

WHO menyatakan penyakit virus korona (COVID-19) sebagai darurat kesehatan global. Pemerintah Indonesia telah menetapkan bencana non alam penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional. Dalam menghadapi wabah bencana non alam COVID-19 ini dilakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk pencegahan penularan COVID-19. Kondisi ini menyebabkan dampak terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan menggunakan survei cepat pada bulan Juni-Agustus 2020 menggunakan analisis Uji-T dependen. Sampel pada penelitian ini sebanyak 290 responden. Pada hasil analisis bivariat didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara penggunaan alat/obat/cara kontrasepsi sebelum dan saat pandemi, hal ini disebabkan bahwa jika kita lihat persentase tertinggi pada alat/obat/cara kontrasepsi yang digunakan adalah AKDR/IUD, sebagaimana yang diketahui bahwa AKDR/IUD merupakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP). IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang disarankan oleh ahli, memastikan penggunaan kontrasepsi yang tepat pada saat COVID-19 sangat penting. Kita mendorong perempuan, tenaga kesehatan (bidan, perawat dan dokter), pembuat kebijakan, dan masyarakat untuk mempertimbangkan layanan seksual dan kesehatan reproduksi  sebagai prioritas.
Analisis Tindakan untuk Ibu Menyusui Terkait Sikap dan Social Distancing pada Masa Pandemi COVID-19 Fitria Sari; Yuna Trisuci Aprillia; Endang Siti Mawarni
Muhammadiyah Journal of Midwifery Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Midwifery (MYJM)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/myjm.3.2.80-88

Abstract

Latar belakang: Pandemi COVID-19 mengakibatkan kekhawatiran penularan virus oleh ibu kepada bayinya, sedangkan menyusui memberikan banyak manfaat bagi bayi. Virus tersebut belum terdeteksi pada ASI ibu yang positif COVID-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap, social distancing dengan tindakan ibu menyusui selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan teknik sampling aksidental. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner gform. Total subjek sebanyak 152 responden yang merupakan ibu menyusui di Indonesia. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan kai kuadrat. Hasil: Analisis univariat,menunjukkan hasil yaitu responden yang tindakan menyusuinnya baik sebesar 90 (59,2%), responden yang sikapnya baik sebesar 91 (59.9%) dan responden yang tidak melakukan social distancing dengan bayinya sebesar 94 (61,8%), pada analisa bivariat menunjukkan bahwa variabel sikap tidak berhubungan dengan tindakan ibu menyusui (p=0,586). Sedangkan variabel social distancing ada hubungan dengan tindakan untuk ibu menyusui (p=0,006). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara jaga jarak (social distancing) dengan tindakan bagi ibu menyusui pada masa pandemi COVID-19, sedangkan sikap tidak ada hubungan yang signifikan.