Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Antimicrobial Activity of Lactic Acid Bacteria Found in Dadiah on Disease-Causing Skin Infections Rinita Amelia; Dessy Abdullah; Yudha E. Pratama; Endang Purwati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.14887

Abstract

Dadiah is a fermented food made from buffalo milk containing lactic acid bacteria (LAB). The potentialof LAB as an antimicrobial organism is expected to inhibit or kill pathogens, especially those causinginflammations in the skin. Dadiah used in this study was obtained from the Lintau area of Tanah DatarDistrict, West Sumatra, Indonesia. LAB isolation and identification involved the use of MRS Broth(MERCR) and MRS Agar (MERCK) media and the pathogenic bacteria used include Staphylococcusaureus, Propionibacterium acnes, Acinetobacter Baumannii, Klebsiella pneumonia, and Pseudomonasaeruginosa. The results of this study obtained a total LAB of 7x1011 CFU / g and showed the highestantimicrobial activity in the Staphylococcus aureus with a14.53 mm clear zone and 13.18 mm bacteria inthe Pseudomonas aeruginosa test bacteria.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswi Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang Betti Kurniati; Rinita Amelia; Meta Z. Oktora
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.417 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.234

Abstract

Latar belakang: Dismenore adalah nyeri didaerah panggul pada saat awal menstruasi karena tingginya jumlah prostaglandin dalam endometrium. Dismenore sering menyebabkan ketidakhadiran seorang dalam proses belajar ataupun aktivitas lainnya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya dismenore salah satunya adalah massa lemak tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore. Metode: Jenis penelitian ini analitik, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dan berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember 2018. Populasi dalam penelitian ini mahasiswi angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah yang berjumlah 54 orang. Analisa univariat disajikan dalam bentuk tabel dan analisa bivariat disajikan dalam bentuk tabel menggunakan uji Spearman rho. Hasil: Hasil penelitian dari 54 responden paling banyak dengan indeks massa tubuh normal yaitu 32 orang (59,3%), paling banyak mengalami dismenore ringan yaitu 28 orang (51,9%) dan terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore pada mahasiswi angkatan 2015  Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah p=0,009 dan nilai koefisien korelasi = 0,353 dan terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore pada mahasiswi angkatan 2015  Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah p=0,009 dan nilai koefisien korelasi = 0,353. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore pada mahasiswi angkatan 2015  Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah p=0,009 dan nilai koefisien korelasi = 0,353.
Gambaran Tingkat Depresi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Guguak Kabupaten 50 Kota Payakumbuh Mutiara Anissa; Rinita Amelia; Nadia Purnama Dewi
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.444 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.235

Abstract

Latar belakang: Depresi merupakan gangguan mental yang sering ditemukan pada lansia. Gejala depresi pada lansia sering tertutupi oleh gejala fisik. Depresi pada lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti boilogi, psikologi dan sosial. Depresi dapat semakin menurunkan kualitas hidup pada lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Guguak Kabupaten 50 Kota Payakumbuh. Metode: Penelitian merupakan suatu studi observasional yang bersifat deskriptif. Observasi terhadap 30 subyek dilakukan pada tanggal 7 April 2018. Hasil: Pada penelitian didapatkan subyek penelitian terdiri atas 8 orang laki-laki (11,3 %) dan 22 orang perempuan (73,3%). Rata-rata umur subyek adalah 69,3. tahun. Tingkat pendidikan terbanyak pada subyek penelitian adalah SMA (40%). Pasien terbanyak tidak memiliki riwayat penyakit medis lainnya (60%). Pada penelitian diperoleh 33,3% lansia mengalami depresi. Tingkat depresi yang dialami adalah depresi ringan (23,3%) dan depresi berat (10%). Kesimpulan: 33,3% lansia mengalami depresi. Tingkat depresi yang dialami adalah depresi ringan (23,3%) dan depresi berat (10%).
Hubungan Umur dan Jenis Kelamin dengan Pembesaran Tonsil pada Penderita Tonsilitis Kronis di RSUD dr. Rasidin Tahun 2018 Nike Tamara; Irwan Triansyah; Rinita Amelia
Health and Medical Journal Vol 3, No 1 (2021): HEME January 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.9 KB) | DOI: 10.33854/heme.v3i1.391

Abstract

Introduction: Chronic tonsillitis is an inflammation of the palatine tonsils whose complaints last more than 3 months. Chronic tonsillitis can be caused by regularly acute tonsillitis which causes tonsils permanent damage or this damage can occur if the medication is inadequate. The tonsils size and adenoids are small at <7 years old, increases in 7-15 years old and decrease in senility. Aims: To determine the relationship between age and gender with Tonsils enlargement in chronic tonsillitis patients of RSUD dr. Rasidin Hospital Padang in 2018. Method: This research is a qualitative analytic cross-sectional approach and uses a total sampling technique so that there are 70 patients with chronic tonsillitis obtained from the medical record data of RSUD dr. Rasidin Hospital Padang in 2018. The data obtained were analyzed using the SPSS program, which is the chi-square test. Result: The results showed that chronic tonsillitis sufferers by age were mostly in the 6-11 year old group as much as 26 patients (37.1%). Based on gender, most were found in women as much as 36 patients (51.4%). Based on the tonsils size, most of the T3-T3 size was 21 patients (30.0%). Based on the tonsil enlargement, most of the enlargement of tonsillar hypertrophy as many as 40 patients (57.1%). Conclusion: There was a significant relationship between age and enlargement of the tonsils (p = 0.046), and there was no significant relationship between gender and enlargement of the tonsils (p = 0.138) in patients with chronic tonsillitis in RSUD dr.  Rasidin Hospital Padang in 2018.
Prevalensi dan Faktor Risiko Inkontinensia Urin pada lansia Panti Sosial Tuna Werdha (PSTW) Sumatera Barat Rinita Amelia
Health and Medical Journal Vol 2, No 1 (2020): HEME January 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.801 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i1.264

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia mencapai usia 66.2 tahun memiliki kontribusi terjadinya peningkatan jumlah usia lanjut (Aging Structured Population). Proses penuaan (Aging Process) menimbulkan masalah kesehatan pada lansia diantaranya seperti depresi, penurunan daya tahan (Immune Deffisiency), Gangguan tidur (Insomnia) dan Inkontinentia Urin. Inkontinensia urin adalah defek spingter kandung kemih atau disfungsi neurologis yang menyebabkan hilangnya kontrol terhadap buang air kecil. Inkontinensia urin dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, sosial dan ekonomi sehingga mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan faktor risiko inkontinensia urin pada lansia di PSTW Pariaman. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Derajat inkontinensia urin ditentukan dengan menggunakan alat ukur diagnosis inkontinensia urin, berupa kuesioner yang berpedoman pada Sandvix Severity Index (SSI) dan The Three Incobtinence (3 IQ). Penelitian ini menggunakan total sampling pada lansia ≥45 tahun. Hasil :Dari   sini  didapatkan jumlah lansia yang mengalami Inkontinensia urin  berkisar 23.73% dengan jumlah laki-laki lebih tinggi (85.71%). Usia yang terbanyak adalah usia 65-75 tahun dan  keluhan sudah berlangsung lebih dari 6 bulan (85.72%) serta memiliki  tingkat pendidikan rendah (64.28%). Dari pemeriksaan tekanan darah separuh responden memiliki status hipertensi (50%). Untuk derajat inkontinensia urin berdasarkan level SSI didapatkan sebagian besar lansia mengalami Inkontinensia urin Sedang (Moderat Incontinence) sebesar 85.71%.  Kesimpulan Hal ini sesuai dengan teori bahwa masalah yang sering dialami lansia adalah Inkontinensia Urin dengan perkiraan insiden 25-35% dari seluruh usia lanjut selama hidupnya.
Hubungan Kadar Laktat Dehidrogenase Dengan Derajat Preeklampsia-Eklampsia Di Rsup Dr.M.Djamil Padang Tahun 2017 Tia Kartika; Prima Adelin; Rinita Amelia
Health and Medical Journal Vol 1, No 1 (2019): HEME January 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.104 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i1.212

Abstract

Pendahuluan: Preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu yang tinggi setelah perdarahan. Laktat dehidrogenase (LDH) berguna sebagai penanda biokimia untuk menggambarkan beratnya preeklampsia-eklampsia.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kadar laktat dehidrogenase dengan derajat preeklampsia-eklampsia di RSUP DR. M.Djamil Padang tahun 2017. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observational analitik  menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medis. Tempat penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat DR. M. Djamil Padang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 – Januari 2019 . Sampel adalah pasien preeklampsia-eklampsia yang dirawat di instalasi rawat inap dan instalasi rawat jalan RSUP DR.M.Djamil Padang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling berjumlah 32 orang. Hasil: Analisa univariat disajikan dalam bentuk tabel dan analisa bivariat disajikan dalam bentuk tabel menggunakan uji Spearman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pasien preeklampsia berat 21 orang (65,6%) memiliki rerata kadar laktat dehidrogenase 679.05 u/l dengan rentang 313-1755 dan pasien eklampsia 11 orang (34,4%) memiliki rerata kadar laktat dehidrogenase 1838.64 u/l dengan rentang 420-5508. Uji Korelasi Spearman diperoleh nilai signifikan 0.001 dan korelasi 0.545. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar laktat dehidrogenase dengan derajat preeklampsia-eklampsia (p<0,05) dengan korelasi sedang (r=0.545)
Hubungan Nilai Ankle Brachial Index (ABI) dengan Fungsi Kognitif di Poli Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi Rinita Amelia; Dessy Abdullah; Muhammad Luthfi
Health and Medical Journal Vol 4, No 1 (2022): HEME January 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.809 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i1.946

Abstract

AbstrakPendahuluan: Gangguan fungsi kognitif merupakan faktor penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas yang dapat disebabkan aspek gangguan vaskular yang di tunjukan dari nilai Ancle Brachial Index (ABI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai ABI dan fungsi kognitif pada pasien geriatri di Poliklinik Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi analitik studi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang berada di pasien poliklinik geriatri RSI Ibnu Sina Bukittingi periode 2020-2021 dengan 60 sampel menggunakan teknik random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan nilai ABI terbanyak adalah tinggi yaitu 36 orang (60,0%), fungsi kognitif terbanyak adalah normal yaitu 45 orang (75,0%) dan tidak terdapat hubungan nilai ABI dan fungsi kognitif pada pasien geriatri di Poliklinik Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi. (p=0,406). Kesimpulan: Dari hasil studi menunjukan tidak terdapat hubungan nilai ABI dan fungsi kognitif pada pasien geriatri di Poliklinik Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi.Katakunci — Nilai ABI, Fungsi kognitif MMSE, geriatri Abstract Introduction: Impaired cognitive function is the most significant contributing factor in the inability to perform activities caused by aspects of vascular disorders shown from the Ankle Brachial Index (ABI) value. Aims: To determine the relationship between the Ankle Brachial Index (ABI) and cognitive function in geriatric patients at the Geriatric outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittinggi. Methods: This research is an analytic observatory study with a cross-sectional approach. The affordable population in this study was the elderly in the geriatric outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittingi 2021, with 60 people using random sampling techniques. Univariate data analysis was presented in frequency distribution and percentage and bivariate analysis using the chi-square test and data processing using the SPSS version 16.0 computerized program. Results: The highest ABI value was 36 people (60.0%), the most cognitive function was normal, namely 45 people (75.0%), and there was no relationship between ABI values and cognitive function in geriatric patients at the Geriatric outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittinggi. (p = 0.406). Conclusions: The conclusion in this study showed there was no relationship between ABI values and cognitive function in geriatric patients at the Geriatric Outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittinggi. Keywords — ABI value, MMSE cognitive function, geriatric
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH RINITA AMELIA
EDUCATOR : Jurnal Inovasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.596 KB) | DOI: 10.51878/educator.v2i1.1002

Abstract

Unsystematic sleep patterns can cause problems in a person's learning process because they result in physiological and psychological disorders. Decreased learning concentration and learning process problems will interfere with learning outcomes indicated from GPA (Cumulative Achievement Index). This study aims to find out the relationship of sleep quality to the undergraduate achievement index at Baiturrahmah University class of 2019. This type of research is observational analytics. The population in the study was an active Bachelor of Medicine student at the Faculty of Medicine, Baiturrahmah University class of 2019 who had completed lectures from semester 1 to semester four as many as 60 samples with simple random sampling techniques. Univariate data analysis is presented in frequency and percent distribution, and bivariate analysis uses Spearman rho test and data processing using computerized SPSS program version 24.0. The quality of sleep based on gender who has the best quality sleep is men, which is 12 people (20.0%) and those who have the poorest sleep quality are women, which is 20 people (33.3%), the average with the most sleep quality is terrible, which is 38 people (63.3%), and the index of most achievement is less good at 31 people (51.7%). Studies show no association of sleep quality to the academic achievement of Bachelor of Medicine students at Baiturrahmah University class of 2019 (p>0.05). ABSTRAKPola tidur yang tidak sistematis dapat menimbulkan masalah pada proses belajar seseorang karena mengakibatkan terjadinya gangguan fisiologis dan gangguan psikologis. Penurunan konsentrasi belajar dan masalah proses belajar akan mengganggu hasil pembelajaran yang mana ditunjukan dari nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap indeks prestasi mahasiswa Sarjana Kedokteran di Universitas Baiturrahmah angkatan 2019. Jenis penelitian adalah analitik observasional. Populasi pada penelitian adalah mahasiswa Sarjana Kedokteran aktif di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2019 yang telah menyelesaikan perkuliahan dari semester 1 sampai semester 4 sebanyak 60 sampel dengan teknik simple random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persen, dan analisa bivariat menggunakan uji spearman rho dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 24.0. Kualitas tidur berdasarkan jenis kelamin yang memiliki kualitas tidur baik terbanyak adalah laki-laki yaitu 12 orang (20,0%) dan yang memiliki kualitas tidur buruk terbanyak adalah perempuan yaitu 20 orang (33,3%), rata-rata dengan kualitas tidur terbanyak adalah buruk yaitu 38 orang (63,3%) dan Indeks prestasi terbanyak adalah kurang baik yaitu 31 orang (51,7%). Studi menunjukan tidak terdapat hubungan kualitas tidur terhadap prestasi akademik mahasiswa Sarjana Kedokteran di Universitas Baiturrahmah angkatan 2019 (p>0,05).
HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Rinita Amelia; Billy Mesty Handoyo; Yusti Siana
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v13i1.277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran Universitas Baiturrahmah. Metode yang digunakan adalah penelitian korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai p value hitung sebesar 41,878. Sedangkan berdasarkan df 10 dengan siginifikasi 5% didapatkan nilai p value tabel sebesar 18,307. Berdasarkan nilai tersebut, karena p value hitung lebih besar dari p value tabel (41,878 > 18,307) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada mahasiswa Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2018. Penelitian ini memberikan pengetahuan bahwa penggunaan gadget memiliki hubungan dengan kualitas tidur. Peneliti lain bisa melakukan eksperimen untuk menemukan nilai pengaruh dari penggunaan gadget terhadap kualitas tidur seseorang. Sehingga dapat memberikan pengetahuan berapa skala pengaruh dari variabel tersebut.  Kata kunci: Gadget; Kualitas tidur; Mahasiswa AbstractThis study aims to determine the relationship between the duration of gadget use and sleep quality in medical students at Baiturrahmah University. The method used is correlation research with cross sectional research design. The results showed that the calculated p value was 41,878. Meanwhile, based on df 10 with a significance of 5%, the p value table value was 18.307. Based on this value, because the calculated p value is greater than the table p value (41.878 > 18.307), it can be concluded that there is a relationship between the duration of gadget use and sleep quality in medical students at Baiturrahmah University class 2018. This study provides knowledge that the use of gadgets has a relationship with sleep quality. Other researchers can conduct experiments to find the value of the effect of using gadgets on a person's sleep quality. So that it can provide knowledge on the scale of the influence of these variables.Keywords: Gadget; Sleep quality; Students
PENYULUHAN HYGIENI DAN SANITASI MAKANAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUKESMAS AIR TAWAR KOTA PADANG YUSTI SIANA; MHD NURHUDA; RINITA AMELIA; MUHAMAD IVAN; EFRIZA EFRIZA; RAHMA TRI YANA
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v2i1.1317

Abstract

Food Sanitation Prevents food contamination with substances thatcan cause health problems, it is necessary to apply food sanitation.Food sanitation is an effort to secure and save foodto keep it clean. Food sanitation is efforts food hygiene and safety so as not to expose a danger of poisoning anddisease in humans. In order to maintain public health, it is necessarysupervision of the manufacture and supply of food ingredients anddrinks so as not to endanger public health. Talking about sanitationfood, problems concerning the nutritional value or the compositionfood ingredients that suit the needs of the body, less attention. Food sanitation more emphasized on supervision of the manufacture andprovision of food so as not to endanger health. Hygiene Goalsand Food Sanitation Food hygiene and sanitation is an effort tocontrol the factors of food, people, places and equipment that canor may cause disease or health problems. ABSTRAK Sanitasi Makanan Mencegah kontaminasi makanan dengan zat-zat yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan diperlukan penerapan sanitasi makanan. Sanitasi makanan adalah usaha untuk mengamankan dan menyelamatkan makanan agar tetap bersih. Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Untuk memelihara kesehatan masyarakat perlu sekali pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan-bahan makanan dan minuman agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Membicarakan sanitasi makanan, permasalahan yang menyangkut nilai gizi ataupun mengenai komposisi bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, kurang diperhatikan. 6 Sanitasi makanan lebih ditekankan pada pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan makanan agar tidak membahayakan kesehatan. Tujuan Hygiene dan Sanitasi Makanan Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.