Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKSPRESI IDENTITAS MELALUI RELASI AYAH DAN ANAK PADA IKLAN YOUTUBE GRAB OFFICIAL Dwi Sasongko, Yohanes Probo; Marta, Rustono Farady
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 4, No 02 (2018): Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.805 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v4i02.1344

Abstract

Dalam setiap kegiatan interaksi yang dilakukan manusia, pesan dan muatan komunikasi membawa dampak yang signifikan terhadap khalayak. Demikian pula dengan hadirnya iklan sebagai medium penghantar pesan yang dikemas sebaik mungkin antar kreator iklan sebagai komunikator kepada para komunikannya. Orientasi mendasar dari penelitian ini hendak menelusuri Iklan Grab Official yang diunggah pada Youtube sejak Bulan November 2017 yang bertajuk “Luangkan Waktu Untuknya yang Selalu Ada Untukmu!” melalui Teori Dimensi Budaya yang dicetuskan oleh Hofstede. Grab hadir menyibak fenomena transportasi online yang menyimpan sekelumit cerita pro-kontra di masyarakat,namun moda pengangkut orang ini justru kian digemari karena mampu menjawab kebutuhan akan tingginya mobilitas sehari-hari. Penelitian ini menemukan dinamika dimensi budaya melalui apresiasi Grab bagi para pelanggannya dalam iklan yang mengekspresikan identitas Indonesia melalui relasi diadik antara Ayah dan anaknya tersebut pada empat dari enam dimensi. Dua dimensi tersisa secara konsisten ditemukan pada sebagian besar potongan gambar adegan iklan, interpretasi peneliti ini sejalan dengan prinsip Hofstede Insight untuk mayoritas prosentase dimensi budaya Negara Indonesia.Kata Kunci: Ekspresi Identitas, Relasi, Youtube, Grab Official
AKTIVASI PSIKOLOGI KOGNITIF MELAMPAUI KESEPIAN DENGAN PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM FILM JOKER Sasongko, Yohanes Probo Dwi; Fernando, Joshua; Marta, Rustono Farady
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3 No 1 (2020): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v3i1.517

Abstract

Perkembangan kognitif pada dasarnya merupakan bagian dari perkembangan karakteristik manusia yang penting untuk dipahami. Ditengah laju tertumbuhan teknologi perkembangan kognitif manusia justru  jatuh dan semakin terpuruk pada rasa tidak peduli terhadap sesama. Manusia terpuruk didalam rasa ketidakadilan terhadap perlakuan dalam hidupnya dan ditengah itu semua, manusia tersandera serta tidak bisa mengelak dan menghindar dari rasa kesepiannya. frekuensi laju dan gerak pertumbuhan pengetahuan yang semakin tinggi tidak diimbangi oleh kecakapan dan kepandaian manusia dalam mengelola kesepian yang menghinggapinya. Akhirnya, apa yang terjadi dalam hidupnya tidak dapat di pahami sebagai yang baik sekaligus tidak menjadi penawar serta daya sembuh yang optimal ketika manusia mengalami kesepian dalam hidupnya. Film Joker karya Todd Phillpis menjadi salah satu cerminan bahwa ditengah arus kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi yang semakin dirasa sulit. Manusia kerap mengalami degradasi dalam  moralitas. Ketika manusia tidak mampu mengenal dekat mengenai kesepiannya, tindakan pelepasan, pelarian dan pelampiasannya dapat dilakukan secara tidak wajar dan manusiawi. Jalan tengah yang dapat menjadi solusi adalah mengenali dan menyadari diri sendiri dengan utuh. Menerima dan mengakui dan berdamai dengan diri sendiri. Menyadari dan bersikap terbuka terhadap diri sendiri merupakan keutamaan yang harus dipahami dalam proses psikologi kognitif individu.
Regulasi Komunikasi Interpersonal Dalam Demokratisasi Pendidikan Indonesia (Studi Deskriptif Restorasi Dunia Pendidikan Di Indonesia Dalam Perspektif Henry Giroux) Erwin Setyawan; Yohanes Probo Dwi Sasongko
Jurnal Komunikasi Vol 12, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jkom.v12i1.10032

Abstract

Efforts to continue to sustain the education process amidst the current pandemic, cannot be denied that it is becoming a global problem in the world and in Indonesia. Changing the learning mechanism, the high dropout rate for students. The lack of good communication within the central government in applying the rules of learning in higher education institutions has attracted a lot of reactions from a number of parties. Today's education is focused on seeking profit only and teaching patterns that make students the object. This restraint occurs both inside the classroom and outside the classroom. Children who are creative and diligent in asking questions will be labeled as rebellious because they are considered brave enough to fight against the teacher. Henry Giroux, as one of the leading educational observers, stated that children should be given the freedom to explore themselves. Students are given space and opportunities to learn for every productive age. Education should aim at advancing children's thinking and giving them opportunities to be creative. This article intends to try to provide an overview of the education needed for the future of Indonesian students. This study uses a qualitative method, with a comprehensive descriptive approach regarding policy regulations and interpersonal communication efforts by the government and related agencies. How to determine policies that are applicable and can be applied by the Indonesian people in pursuing education. What steps and actions should be applied in addressing and beyond the world of homeland education. This is what will be reviewed and presented in several books and journals on education. with the hope that one day education can become a teaching method that provides life and supports the future of our next generation.
Genealogy of Discourse in Agitative Messages from Agus Harimurti Yudhoyono's Press Conference Regarding the Issue of the Democratic Party Coup Yohanes Probo Dwi Sasongko
e-Journal of Linguistics Vol 15 No 2 (2021): e-jl July
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/e-jl.2021.v15.i02.p04

Abstract

Language has power and knowledge. Through language, interpersonal communication between humans can bring about changes in attitudes, perceptions and behavior of society. The important role in human interpersonal communication, especially in political communication, leads to findings that are expected to produce thoughts independently. In the discourse text of Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 's speech, during a press conference regarding the news about the coup issue within the Democratic Party. Text discourse that is read articulatively in public, with a target orientation of the speech delivery process aimed at the government reaches its own anti-climax. By using Faucault genealogy discourse methodology, AHY's speech text discourse study presents its own understanding in society. The data found by reviewing the use of diction in text sentences, use of references, substitutions, ellipsis and conjunctive. brings a number of accurate information and explanations as a whole, that the contribution of language and the presence of communication in responding to and seeing the overall context of the news becomes a separate medium for studying the dynamic contexts of language in an integrated manner.
Aktivasi Psikologi Kognitif Melampaui Kesepian dengan Perspektif Komunikasi dalam Film Joker Yohanes Probo Dwi Sasongko; Joshua Fernando; Rustono Farady Marta
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 (2020): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v3i1.517

Abstract

Perkembangan kognitif pada dasarnya merupakan bagian dari perkembangan karakteristik manusia yang penting untuk dipahami. Ditengah laju tertumbuhan teknologi perkembangan kognitif manusia justru jatuh dan semakin terpuruk pada rasa tidak peduli terhadap sesama. Manusia terpuruk didalam rasa ketidakadilan terhadap perlakuan dalam hidupnya dan ditengah itu semua, manusia tersandera serta tidak bisa mengelak dan menghindar dari rasa kesepiannya. frekuensi laju dan gerak pertumbuhan pengetahuan yang semakin tinggi tidak diimbangi oleh kecakapan dan kepandaian manusia dalam mengelola kesepian yang menghinggapinya. Akhirnya, apa yang terjadi dalam hidupnya tidak dapat di pahami sebagai yang baik sekaligus tidak menjadi penawar serta daya sembuh yang optimal ketika manusia mengalami kesepian dalam hidupnya. Film Joker karya Todd Phillpis menjadi salah satu cerminan bahwa ditengah arus kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi yang semakin dirasa sulit. Manusia kerap mengalami degradasi dalam moralitas. Ketika manusia tidak mampu mengenal dekat mengenai kesepiannya, tindakan pelepasan, pelarian dan pelampiasannya dapat dilakukan secara tidak wajar dan manusiawi. Jalan tengah yang dapat menjadi solusi adalah mengenali dan menyadari diri sendiri dengan utuh. Menerima dan mengakui dan berdamai dengan diri sendiri. Menyadari dan bersikap terbuka terhadap diri sendiri merupakan keutamaan yang harus dipahami dalam proses psikologi kognitif individu.
EKSPRESI IDENTITAS MELALUI RELASI AYAH DAN ANAK PADA IKLAN YOUTUBE GRAB OFFICIAL Yohanes Probo Dwi Sasongko; Rustono Farady Marta
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 4, No 02 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.757 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v4i02.1656

Abstract

ABSTRACTIn each interaction between humans, messages and communication content have a significant impact on the audience. Likewise with the presence of advertisement as a message delivery medium that is packaged as well as possible between ad creators as communicators to the communicants. The fundamental orientation of this research is to explore Grab Official Ads uploaded on Youtube since November 2017, entitled "“Luangkan Waktu Untuknya yang Selalu Ada Untukmu!” (Take Time for Him Who Is Always There for You!) through the Cultural Dimensions Theory which was found by Hofstede. Grab attended to reveal the phenomenon of online transportation which kept a little pro-contra story in the society, but this mode of transporting people was increasingly popular because it was able to answer the need for high mobility. This study finds the dynamics of the cultural dimensions through appreciation of Grab for its customers by an advertisement that express Indonesian identity through the relationship between father and son in four of the six dimensions. The remaining two dimensions are consistently found in most pieces of the ads scenes, the interpretation of the researcher is inline with Hofstede Insight's principle for the majority percentages of Indonesian cultural dimensions.Keywords: Expression of Identity, Relationship, Youtube, Grab OfficialABSTRAKDalam setiap kegiatan interaksi yang dilakukan manusia, pesan dan muatan komunikasi membawa dampak yang signifikan terhadap khalayak. Demikian pula dengan hadirnya iklan sebagai medium penghantar pesan yang dikemas sebaik mungkin antar kreator iklan sebagai komunikator kepada para komunikannya. Orientasi mendasar dari penelitian ini hendak menelusuri Iklan Grab Official yang diunggah pada Youtube sejak Bulan November 2017 yang bertajuk “Luangkan Waktu Untuknya yang Selalu Ada Untukmu!” melalui Teori Dimensi Budaya yang dicetuskan oleh Hofstede. Grab hadir menyibak fenomena transportasi online yang menyimpan sekelumit cerita pro-kontra di masyarakat, namun moda pengangkut orang ini justru kian digemari karena mampu menjawab kebutuhan akan tingginya mobilitas sehari-hari. Penelitian ini menemukan dinamika dimensi budaya melalui apresiasi Grab bagi para pelanggannya dalam iklan yang mengekspresikan identitas Indonesia melalui relasi diadik antara Ayah dan anaknya tersebut pada empat dari enam dimensi. Dua dimensi tersisa secara konsisten ditemukan pada sebagian besar potongan gambar adegan iklan, interpretasi peneliti ini sejalan dengan prinsip Hofstede Insight untuk mayoritas prosentase dimensi budaya Negara Indonesia.Kata Kunci: Ekspresi Identitas, Relasi, Youtube, Grab Official
DEKONSTRUKSI KEMATIAN DALAM KOMUNIKASI PERSUASIF JAGGI VASUDEV Yohanes Probo Dwi Sasongko
Ikon --Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 24 No 1 (2020): Vol 24 No 1 Bulan April 2020 IKON
Publisher : Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.08 KB)

Abstract

Salah satu hal yang menjadi bagian dalam hidup manusia adalah kematian. Adanya Peristiwa kematian dalam skala global yang tengah terjadi karena wabah pandemi Covid-19 saat ini. Menghadirkan pertanyaan penting dalam pikiran kita, apa yang terjadi setelah kematian? Ini pertanyaan yang perlu diperhatikan dengan pemahaman yang baik. Perspektif kematian dalam pemahaman Jaggi Vasudev, atau yang biasa di sebut sebagai Sadhguru, menawarkan sudut pandang kematian yang rasional dan dapat diterima, terutama ditengah kecemasan dan ketakutan kita atas wabah makhluk renik ini. Peristiwa Kematian dapat membawa perubahan. Ia mampu mengubah keadaan dan jiwa manusia itu sendiri. Perubahan itu sendiri juga dapat dilihat sebagai alternative untuk membuka kesempatan dalam mengambil tindakan selanjutnya. Bagaimana kita menjalani hidup. Titik ubah ini mengejutkan sekaligus membuka peluang dan kesempatan yang sebelumnya tersembunyi. Menurut Jaggi Vasudev, secara garis besar, sesungguhnya manusia tidak pernah mengalami kematian. Manusia hanya mengalami perubahan. Ia pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Manusia berpaling dari dimensi yang satu ke dimensi yang berbeda. Hal inilah yang perlu menjadi kebaharuan pemahaman kita dalam peristiwa kematian tersebut, sebagai sesuatu peristiwa yang tidak dapat di pisahkan dalam hidup manusia.
PERTARUNGAN WACANA DALAM PEMBERITAAN REVISI UNDANG UNDANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DI KOMPAS.COM DAN DETIKNEWS.COM Yohanes Probo Dwi Sasongko
JURNAL SIGNAL Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.71 KB) | DOI: 10.33603/signal.v8i1.3011

Abstract

ABSTRAK. Konflik yang berkelanjutan dalam revisi undang- undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), belum menemukan titik terang. Upaya yang ditempuh untuk menemukan titik terang dalam revisi undang- undang KPK tersebut, tidak menghasilkan apa-apa selain konflik yang berkepanjangan. Banyak kelompok yang pro dan kontra dengan revisi ini, termasuk golongan tertentu yang berusaha memanfaatkan demi popularitas semu.Media massa memberitakan konflik ini dengan wacana yang berbeda. Penelitian ini berusaha melihat wacana yang dikembangkan dua harian online besar yakni, Kompas dan DetikNews.com dengan perspektif teoretis wacana kritis model Theo van Leeuwen.Dalam kajian penelitian ini ditemukan hasil yang dapat dijadikan pijakan dalam melihat muatan informasi yang ada.Kompas memberitakan konflik revisi undang- undangKPK, dengan menggunakan strategi wacana inklusi. Dalam pemberitaannya Kompas memasukan dua aktor atau kelompok kepengurusan munas Bali dan Jakarta dalam pemberitaannya. Dengan sangat netral Kompas memasukan dua kelompok dalam berita, tanpa satupun aktor/kelompok yang dimarjinalkan. Namun, hal yang berbeda terjadi dalam wacana berita yang dikembangkan DetiksNews.com. Harian online DetiksNews.com Media menggunakan strategi wacana eksklusi, dimana satu aktor atau kelompok dikeluarkan atau dengan kata lain sengaja dihilangkan dalam wacana pemberitaan. Dua realitas yang berbeda ini tentu saja dapat melahirkan perspektif yang berbeda setelah mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan.Kata-kata kunci :Wacana, Undang- undang, Komisi Pemberantasan Korupsi,  Inklusi, Eksklusi. ABSTRACT. The ongoing conflict in the revision of the Corruption Eradication Commission (KPK) law, has not yet come to light. Efforts are taken to find a bright spot in the revision of the KPK law did not produce anything other than a prolonged conflict. Many groups are pros and cons with this revision, including certain groups who are trying to exploit it for the sake of pseudo popularity. The mass media reported on this conflict with a different discourse. This study seeks to see the discourse developed by two major online dailies, Kompas and DetikNews.com with a theoretical perspective on the critical discourse of Theo van Leeuwen's model. In this research study found results that can be used as a foothold in seeing the information content available. Kompas reported conflicting revisions to the KPK law, using an inclusive discourse strategy. In its reporting, Kompas included two actors or management groups of the Bali and Jakarta National Conference in its reporting. With very neutral Kompas included two groups in the news, without a single actor/group being marginalized. However, different things happen in the news discourse developed by DetiksNews.com. The online daily DetiksNews.com Media uses an exclusion discourse strategy, in which one actor or group is excluded or in other words deliberately omitted in the news discourse. These two different realities can, of course, give birth to a different perspective after they get the information needed.Keywords: Discourse, Law, Corruption Eradication Commission, Inclusion, Exclusion
MITIGASI COVID-19 DAN TINDAKAN MALADMINISTRASI DALAM RESTORASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL BLUMER Yohanes Probo Sasongko
JURNAL SIGNAL Vol 9, No 2 (2021): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.685 KB) | DOI: 10.33603/signal.v9i2.5625

Abstract

Sebagai manusia, kita semua memiliki potensi untuk melakukan tindak kejahatan. Tindak kejahatan berlaku bagi siapa saja. Bahkan, oleh orang yang sebelumnya kita anggap sebagai orang yang kita percayai. Orang yang kita pilih sebagai pasangan hidup kita. Tindakan kejahatan yang tengah berlangsung dimasa pandemi Covid-19 ini, bila dilihat dari sudup pandang Hannah Arendt, adalah sebuah banalitas kejahatan, yakni sebuah tindak kejahatan yang dilakukan, dimana tindak kejahatan tersebut, dirasa bukan merupakan sesuatu yang melainkan, sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja, sesuatu yang normal dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode kualitaif dengan pendkatan komunikasi interpersonal Blumer. Hasil dari penenelitian ini rancangan dalam sistem polarisasi yang menghubungkan sebuah tindakan yang dapat melahirkan pemahaman yang komprehensif, sekaligus menemukan solusi melalui ide- ide terbaru. Sehingga pada akhirnya dapat menelisik tindakan yang dilakukan untuk melampaui pandemi Covid-19 ini, berhadapan dengan dinamikan dalam banalitas kejahatan yang terjadi dalam masyarakat.Kata Kunci: Covid-19, Banalitas kejahatan, Kreativitas, Komunikasi, Interpersonal
Kearifan Lokal dan Tourist Sebagai Komunikasi Kolaboratif Pariwisata Berkelanjutan di Banyuwangi Teguh Hidayatul Rachmad; Yohanes Probo Dwi Sasongko
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v2i2.60

Abstract

Hadirnya krisis ekonomi yang ampai hari ini masih kita rasakan secara jelas, menjadi perhatian tersendiri bagaimana pemerintah mengembangkan dan membangun kembali tujuan pariwisata di tanah air, khususnya di Banyuwangi, merupakan destinasi pariwisata yang kaya dengan kekayaan budaya masyarakat Banyuwangi. Upaya-upaya telah dilakukan untuk memulihkan semua tujuan wisata yang terkena dampak, termasuk program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) dan meminimalkan kontak fisik (contactless) di semua proses bisnis di industri pariwisata, menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam penataannya, terutama dengan melihat teori perkembangan pembangunan dalam teori difusi inovasi milik Evertt M Rogers. Hasilnya yakni meningkatkan inovasi produk pariwisata untuk menunjang segi ekonomi kreatif masyarakat Banyuwangi.