Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ACTA VETERINARIA INDONESIANA

Morfologi Kelenjar Anal Musang Luak Jantan (Paradoxurus hermaphroditus) Inggrid Trinidad Maha; Savitri Novelina; I Ketut Mudite Adnyane
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 7 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.737 KB) | DOI: 10.29244/avi.7.2.33-41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik morfologi kelenjar anal musang luak jantan secara makroskopis maupun mikroskopis.Organ kelenjar anal dari satu ekor musang luak  (Paradoxurus hermaphroditus) jantan digunakan dalam penelitian ini. Musang luak jantan memiliki sepasang kelenjar anal yang berbentuk bulat terletak di bagian ventrolateral anus. Masing-masing kelenjar anal memiliki saluran eksretorius sekretori yang terletak dorsolateral di bagian zona kutaneus anal kanal. Pengamatan mikroskopis tampak kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat apokrin di dinding kantung anal.  Hasil sekreta kelenjar anal terkumpul dalam sebuah kantung anal yang akan bermuara di anal kanal.
Karakteristik Morfologi Rusa timor (Rusa timorensis) dengan Pemeliharaan Ex Situ di Kota Kupang Inggrid Trinidad Maha; Rizky Y Manafe; Filphin A Amalo; Yulfia N Selan
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 9 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.9.1.1-13

Abstract

Rusa merupakan salah satu sumber daya genetik yang ada di Indonesia. Keberadaan populasi rusa timor semakin menurun sebagai akibat adanya perburuan liar untuk berbagai kepentingan. Usaha yang dilakukan agar populasi rusa di alam tetap lestari ialah dengan melakukan pengembangan rusa timor melalui konservasi ex situ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi rusa timor dan sistem pemeliharaan pada penangkaran di Kota Kupang. Sampel yang digunakan adalah 35 ekor rusa timor yang dipelihara pada dua penangkaran di Kota Kupang. Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan pengukuran menggunakan pita ukur meliputi: pengukuran panjang badan (cm), tinggi badan (cm), lingkar dada (cm), panjang ekor (cm), panjang telinga (cm), panjang kepala (cm), panjang ranggah (cm), dan bobot badan (kg) menggunakan rumus winter. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara rusa timor jantan dan betina. Secara morfologi, rusa timor jantan memiliki warna dasar kuning kecoklatan pada seluruh area tubuh dan tidak memiliki corak tertentu, sedangkan rusa timor betina memiliki warna coklat, dan berwarna coklat keabuan pada area ventral yaitu bagian kaki, perut, dagu dan bagian bawah leher. Secara morfometri, menunjukan adanya perbedaan nyata pada bagian-bagian luar tubuh rusa jantan dan betina yaitu : bobot badan, lingkar dada, panjang badan, dan tinggi badan. Rusa timor dewasa di Kota Kupang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan rusa timor dewasa di Manokwari. Anak rusa timor di Kota Kupang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan anak rusa timor di Ciawi. Sistem pemeliharaan rusa timor pada dua kawasan penangkaran di Kota Kupang merupakan penangkaran semi terkurung (mini ranch) yang dipelihara di area pekarangan rumah.