Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

OPTIMALISASI KINERJA MESIN PENDINGIN GUNA MENJAGA KUALITAS BAHAN MAKANAN DI ATAS KAPAL MT. PUJAWATI Yanu Suryaman; Darul Prayogo
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.309 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.84

Abstract

Salah satu penunjang yang sangat vital dan berhubungan dengan kesejahteraan dankesehatan adalah Mesin Pendingin untuk menjamin kualitas dan kuantitas bahan makanan.Untuk daging dan ikan yang masih baik adalah daging dan ikan tersebut tidak lembek, tidakbusuk dan saat disimpan dapat membeku seluruhnya dan bila perlu mengkristal. Agar bahanmakanan tetap baik, perlu suhu penyimpanan ± 2o C. Untuk penyimpanan daging dan ikankita perlu suhu penyimpanan ± 15o C. Kurang maksimalnya kerja mesin pendingin dipengaruhi oleh berbagai faktor, baikfaktor internal seperti jumlah jam kerja mesin. Untuk faktor eksternalnya hal ini sangatterkait dengan kurangnya perawatan terhadap mesin pendingin. Dalam penelitian yangpenulis lakukan ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam kelancaran operasionaldari mesin pendingin makanan. Adanya bunga es pada pipa-pipa evaporator merupakan masalah yang paling sering terjadi pada kerja evaporator. Hal ini terjadi bila suhupermukaan pipa bersuhu lebih rendah dari 00 (temperatur beku air). Berikutnya adalah Kurang baiknya proses kondensasi. Saran yang diberikan dalam masalah ini yakni: Segeratutup kembali pintu ruang pendingin pada saat masuk atau keluar ruang pendingin sertamelakukan pemantauan dan perawatan secara berkala terhadap jumlah freon melalui gelasduga dan minyak lumas yang terdapat pada kompresor. Agar proses kondensasi freonsempurna dan dapat mencukupi kebutuhan pendinginan, maka lakukan perawatan kondensordengan baik. Untuk kondisi normal sebulan sekali dan apabila dalam kondisi darurat dapatdilakukan pembersihan dan pengecekan secepatnya. Melakukan pengecekan secara berkalaterhadap adanya kebocoran pada instalasi mesin pendingin. Melakukan pemantauanterhadap minyak lumas yang terdapat pada kompresor serta kondisi dari oil separator agarminyak lumas tidak ikut mengalir bersama freon ke dalam sistem yang akan dapatmenyebabkan terjadi endapan-endapan minyak dan gelembung-gelembung udara. Melakukanpengecekan terhadap thermo-expansion valve, jika suhu pada ruang pendingin masih tinggisetel thermo-expansion valve tersebut dengan memutar baut ke kiri atau ke kanan dan gantidengan yang baru bila perlu
OPTIMALISASI PERAWATAN DEEPWELL CARGO PUMPS GUNA MEMPERLANCAR KEGIATAN BONGKAR MUAT DI ATAS KAPAL MT. CORAL RIGIDA Awel Suryadi; Darul Prayogo; Ruly Samratulangi
Dinamika Bahari Vol 9 No 2 (2019): Edisi Mei 2019
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.194 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i2.94

Abstract

Pelabuhan merupakan tempat kapal berlabuh dan bersandar, naik atau turunpenumpang dan bongkar/muat barang. Sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut,fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan (interface) dua moda angkutan atau lebih sertainterface berbagai kepentingan yang saling terkait. Dalam aktivitasnya pelabuhanmerupakan sarana yang penting dan strategis untuk pertumbuhan perekonomian suatunegara, itu terbukti dari banyaknya kapal yang berkunjung di Pelabuhan negara tersebut. Kegiatan bongkar muat dilaksanakan pada waktu 23.00 waktu setempat dikarenakanpihak terminal mengadakan pendinginan cargo line di darat. Dengan cargo line menanjakkeatas bukit mengakibatkan rasio cargo tiap jamnya hanya sedikit. Setelah beberapa jammengadakan kegiatan bongkar muatan, pada jam jaga Thrird Officer yang dimana cadet ikutserta dalam kegiatan jaga cargo dan Chief Officer sedang mengadakan pengecekan muatandan pada saat itu juga deepwell cargo pumps mengeluarkan asap dan suara yang keras. Faktor penyebab terlambatnya kegiatan bongkar muatan diatas kapal akibat kurangnyaatau tidak adanya pemeliharaan dan perawatan terhadap peralatan deepwell cargo pumps.Perusahaan pelayaran harus melakukan penyeleksian terhadap pelaut yang ingin bergabungatau mengadakan pelatihan kepada pelaut sebelum mereka bergabung diatas kapal, agarsesuai dengan criteria yang diinginkan. Mualim I di atas kapal hendaknya selalu memeriksa pekerjaan perwira lainnya agarsesuai dengan yang dikehendaki dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
ANALISIS PENERBITAN LAPORAN SURVEYOR PADA EKSPOR KONDENSAT MT. NEW ADVANCE DI HUSKY AREA MADURA STRAIT MARINE TERMINAL Nur Rohmah; Darul Prayogo; Diyan Pratiwi
Dinamika Bahari Vol 10 No 1 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.744 KB) | DOI: 10.46484/db.v10i1.118

Abstract

ABSTRACT Husky-CNOOC Company Madura Limited (HCML) is a representative of the Government of the Republic of Indonesia to carry out oil and gas exploration and exploitation activities including condensate in the Madura Strait Block. Condensate will be distributed to domestic and foreign buyers. The factor influencing the smooth export in HCML is the completeness of the Goods Export Notification (PEB) documents in the form of a surveyor (LS) report. If LST does not issue, the company's quota will not be fulfilled as planned. This study aims to determine the flow, constraints, and efforts made in issuing survey reports on MT condensate exports. New Advance in the Husky Area Madura Strait Marine Terminal. The writer uses a qualitative descriptive method by explaining the data in detail based on the facts. For data collection methods, the authors make observations, interviews, documentation, and literature studies. To publish surveyor reports there are several stages that must be carried out along with the completeness of supporting documents such as Export Approval Letter (SPE). In the conduct of MT condensate exports. New Advance found obstacles in the issuance of surveyors because SPE had expired and bad weather at Madura Strait Marine Terminal. Efforts were made to overcome this by meeting with relevant parties such as INSW (Indonesian National Single Window), Ministry of Trade, SKK Migas, and Central Customs and Excise , check SPE documents regularly and establish good communication between parties
TATA KELOLA PENGASUHAN TARUNA DALAM MASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP) SEMARANG Vega F Andromeda; Irma Shinta Dewi; Darul Prayogo; Firdaus Sitepu; Tony Santiko; Moh. Zaenal Arifin
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 22, No 2 (2022): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.945 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v22i2.317

Abstract

Pendidikan vokasi pelayaran adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu  dibidang pelayaran. Di era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, banyak sekali pengaruh-pengaruh baik maupun buruk yang berpotensi ditiru atau diikuti oleh para peserta didik. Pola pengasuhan yang tepat juga menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tata kelola pendidikan dan pengasuhan taruna dari semester I sampai dengan semester VIII di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengambilan data penelitian melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan analisis data penelitian menggunakan pola interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahap perencanaan tata kelola pengasuhan taruna PIP Semarang telah menerapkan pembinaan karakter dan kesamaptaan fisik taruna dan siswa yang berorientasi pada terwujudnya lulusan yang Prima, Profesional dan Beretika (GUNAWISISTA, NIMPUNA, SISTACARA). Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuhan taruna di PIP Semarang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilaksanakan untuk mengawasi atau memonitor apakah pelaksanaan tata kelola pengasuhan taruna telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kata kunci :Tata Kelola,Pengasuhan, Taruna
The Effect of Practical Experience, Knowledge of Job Opportunities, Teacher Professionalism and Work Motivation on Work Readiness Darul Prayogo; Andy Wahyu Hermanto; F. Pambudi Widiatmaka; Dwi Prasetyo; Sugiyarto Sugiyarto
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/ji.v7i1.2062

Abstract

The main problem faced by the education world is the low employment level for graduates of Vocational Senior High Schools (SMK). Ideally, there should be 80% to 85% graduates that should be directly admitted to the work forces, but up till now this percentage is approximately only 61%. The article analyze how the effect of Practical Experience, Knowledge of Job Opportunities, Teacher Professionalism and Work Motivation on Work Readiness at Vocational High School (SMK) Semarang Automotive mechanical expertise program. The research sample was taken using cluster proportional random sampling. Data were collected by questionnaires and documentation. Based on a preliminary test on grade XII students of Mechanical Automotive of SMK found that there were 36 valid problems and 18 invalid ones in the questionnaires. These problems were then refined and reduced proportionally to only 40 according to the existing sub-factors. After being e-tested the instrument produced a validity score higher that the table r (0.334). It meant that the instrument was valid and could be used as an appropriate tool for tests. The data were analyzed using percentage-descriptive analyses. The total effect of experiences in practices on the readiness of the students to enter the existing wok force was 2%, the total effect of students’ knowledge about employment was 3.04% and the total effect of teachers’ professionalism was 2.63%. Based on the above findings, it can be concluded that there were effects of experiences in academic practices, of students’ knowledge about the existing employment, of teacher professionalism and of students’ motivations for work on readiness to enter the work forces. Collectively, these four factors contributed 30.6% of the total effect, while the remaining 60.4% of the total effect was due to by some other factors not investigated in this research. Keywords: Practical Experience, Teacher Profesionalism, Work Readiness
PERSEPSI SEKOLAH PELAYARAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS Darul Prayogo
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 11, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v11i1.6577

Abstract

Hingga saat ini, sekolah kedinasan cenderung memiliki sifat kaku, keras, militer, senioritas, identik bekerja pada pemerintahan dan kurang menampilkan sisi akademik. Artikel ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai gap antara keinginan dan kenyataan yang memuat kondisi akademik, permakanan dan asrama khususnya di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.Harapan dari taruna untuk semua variabel tidak mencapai 100%, Artinya ada kesenjangan antara harapan taruna terhadap persepsi akademiknya, arama dan permakanan. Nilai yang lebih rendah berarti kesenjangannya lebih tinggi, Dapat disimpulkan bahwa Ketersediaan peralatan penunjang (jam, remote AC, spidol, penghapus, dll), Asrama mempunyai fasilitas yang memadai, tertib dan aman.tidak memenuhi harapan taruna, serta menu makan dan variasinya tidak memenuhi harapan Taruna.Hal Ini terjadi karena jumlah Taruna melebihi kapasitas asrama serta perlunya renovasi karena bangunan sudah berumur lebih dari 34 tahun, serta masih terdapat intimidasi dari senior sehingga Taruna merasa tidak nyaman berada di kelas atau asrama.
Kajian Manajemen Biaya Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Pada Perguruan Tinggi Bidang Maritim Teguh Purnomo; Nafi Almuzani; Darul Prayogo; Abdi Seno
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 18, No 2 (2021): OCTOBER 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v28i2.37280

Abstract

The purpose of the research is review the cost of education on the ability to pay and assessment of student satisfaction in uni-versities, especially in the maritime field. Research is outlined in the description taken data from several information retrieval techniques, further literature studies are used as support for nar-rative development. The results illustrate students provide a good assessment of the cost of education and the quality of services held but the concept of budgeting mechanisms is still not affordable information by students. To improve the quality of service quality, in accordance with applicable regulations and policies, in the implementation of monitoring and evaluation of service quality, agencies/educational institutions are required to take customer satisfaction assessment. In the development of realizing a quality education, of course the implementation will not be separated from the financing element. In universities, the cost of education is still a major issue in the implementation of education. The benefits of the research are expected to contribute informa-tion to the mechanism of cost budgeting and improve-ment of education services as well as provide an understanding of the importance of balance of education costs, quality of education services and become a reference for further research from observations.
PENGARUH PRAKTEK LAUT/PRAKTEK DARAT TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA Darul Prayogo; Indarmawan Indarmawan
E-Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Akuntansi STIE Semarang (SNMAS) Vol 2 No 1 (2021): Seminar Nasional Pertumbuhan Ekonomi 2021 - Ekonomi Kreatif dan UMKM
Publisher : STIE Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang merupakan salah satu pendidikan tinggi kedinasan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, pendidikan tinggi mempunyai tiga tugas pokok atau biasa dikenal dengan Tri Darma perguruan tinggi. Tri darma perguruan tinggi terdiri atas pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Praktek Laut/Praktek Darat (Prala/Prada) merupakan salah satu mata kuliah semester 5 dan 6 antara dunia pendidikan dengan dunia kerja (perusahaan pelayaran). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan regresi linier sederhana. Penelitian dilakukan pada Taruna Teknika kelas Mandiri angkatan tahun 2016/2017 sejumlah 30 Orang. Tempat Penelitian dilaksanakan PIP Semarang. Variabel bebas yang digunakan adalah nilai hasil Prala/Prada sedangkan Variabel terikat yang digunakan adalah minat berwiraswasta Taruna Teknika PIP Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumbangan yang diberikan hasil Prada/Prala kategori rendah. Artinya bahwa sumbangan hasil Prala/Prada terhadap minat berwiraswasta Taruna Teknika PIP Semarang dikatakan sangat kecil yaitu sebesar 26,97%, sedangkan 73,04% disebabkan oleh faktor lain yang berhubungan dengan minat berwiraswasta. Dengan demikian, minat berwirausaha Taruna Teknika PIP Semarang tidak hanya dipengaruhi oleh hasil nilai Prala/Prada saja, melainkan minat dari Taruna Teknika PIP Semarang itu sendiri untuk berwiraswasta. Abstract Marine Science Polytechnic Semarang is one of the official higher education institutions in Indonesia. To achieve maximum educational goals, higher education has three main tasks or commonly known as the Tri Dharma of Higher Education. The tri dharma of higher education consists of education, research and community service. Sea Practice/Land Practice (Prala/Prada) is one of the 5th and 6th semester courses between the world of education and the world of work (shipping companies). The research method used is descriptive quantitative using a simple linear regression approach. The research was conducted on 30 people in the class of independent technical cadets class 2016/2017. The place of research was carried out by PIP Semarang. The independent variable used is the result value of Prala/Prada while the dependent variable used is the interest in entrepreneurship of PIP Semarang Taruna Teknika. The results showed that the donations given were in the low category of Prada/Prala. This means that the contribution of Prala/Prada results to the interest in entrepreneurship of the Technicala PIP Semarang cadets is said to be very small at 26.97%, while 73.04% is caused by other factors related to the interest in entrepreneurship. Thus, the entrepreneurial interest of the PIP Semarang Taruna Teknika Semarang is not only influenced by the results of the Prala/Prada scores, but also the interest of the PIP Semarang Technical Cadets themselves to become entrepreneurs.
Pursuing Maritime Education in Digital Era: Students’ Voices Damar Isti Pratiwi; Darul Prayogo; Taruga Runadi
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 13, No 3 (2023): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Pursuing maritime education in digital era: students voices. Technology advancement shifts maritime education's focus from theoretical concepts to practical action. Therefore, this study investigated the perspectives of vocational students and the obstacles during undertaking degrees in maritime institution. It engaged 200 students from an Indonesian maritime college, which employed a mixed-method research design using closed and open-ended questionnaires. The results of quantitative data revealed students’ high acceptance in pursuing maritime education, which was affected by five factors: high-qualified education, friends, practical skill, economic motif, and job availability. The qualitative data showed challenges regarding financial problems, time management, adaptation, technological development, and foreign language problems. Some possible solutions considered scholarships, having peers, being selective in joining campus activities, and improving skills and knowledge. Hence, maritime institutions should improve their qualification in the digital era. Students have to be equipped with technology-practical-based skills to become professionals in the maritime sector. Keywords: education, maritime education, pursuing education, digital era. Abstrak: Meraih pendidikan maritim di era digital: persepsi siswa. Peningkatan teknologi mencipatakan perubahan focus pendidikan maritim dari konsep teori ke kegiatan praktek. Karena itulah penelitian ini menyelediki persepsi siswa vokasi dan tantangan yang mereka hadapi ketika menjalani pendidikan di intitusi maritim. Penelitian ini melibatkan 200 siswa dari salah satu institusi maritim di Indonesia dengan menerapkan desain penelitian metode campuran menggunakan kuesioner terbuka dan tertutup. Hasil dari kuantitatif data menunjukkan penerimaan yang tinggi para siswa dalam meraih pendidikan maritim yang dipengaruhi oleh beberapa faktor: pendidikan yang berkualitas tinggi, teman, kemampuan praktek, motif ekonomi, dan ketersediaan pekerjaan. Kemudian beberapa solusi diberikan seperti beasiswa, mempunyai teman, selektif dalam memilih kegiatan kampus, dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan. Karena itulah institusi pendidikan tinggi maritim seharusnya meningkatkan kualitas mereka di era digital. Para siswa seharusnya diperlengkapi dengan ketrampilan berbasis teknologi terapan untuk menjadikan mereka profesional di sektor maritim.  Kata kunci: pendidikan, pendidikan maritim, meraih pendidikan, era digital.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v13.i3.202321