p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakultas Pertanian
Muljawan, Rikawanto Eko
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG DALAM MENJUAL PRODUK PERTANIAN HORTIKULTURA DI PASAR GADANG KOTA MALANG Agustina, Eka; Arvianti, Eri Yusnita; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The traditional market in Malang is one of the Gadang market. Gadang market is an active market in selling agricultural products. The existence of the Gadang market is considered very important, because it can increase the income of traders, and the city government through taxes. This research began in February 2017 until July 2017, at Gadang market, subdistrict Sukun, Malang city. The research is quantitative descriptive research with multiple linear regression analysis. The result showed that capital (X1), total sales (X3), merchandise type (X4) has a real effect and positive relation ship towards earned income traders. Separately trade location (X2) does not have a significant influence towards income. On the contrary, the most influential variables is the number of sales. The merchant can potentially increase the income of 46,7%. On each attempt increase the number of sales of agricultural products in the horticultural market Gadang in Malang city. Pasar tradisional di Kota Malang salah satu nya adalah Pasar Gadang. Pasar Gadang adalah pasar yang aktif dalam menjual produk-produk pertanian. Keberadaan Pasar Gadang dinilai sangat penting karena dapat meningkatkan pendapatan pedagang, maupun pemerintah kota melalui pajak. Penelitian ini dimulai bulan Februari 2017 sampai bulan Juli 2017, di Pasar Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan alat analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal dagang (X1), jumlah penjualan (X3), jenis dagangan (X4) memiliki hubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang. Secara terpisah lokasi dagang (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. Sebaliknya variabel yang paling berpengaruh adalah jumlah penjualan. Pedagang berpotensi meningkatkan pendapatan 46,7% pada setiap upaya meningkatkan jumlah penjualan produk pertanian hortikultura di Pasar Gadang Kota Malang.
PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENSUKSESKAN SWASEMBADA BERAS DI DESA MANGLIAWAN DAN DESA PUCANGSONGO KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG Badin, Ferdinandus Bera; Suwasono, Son; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of Farmer Group is felt to be more important and enough to play strategic role because it is the front guard in supporting the success of agricultural production. Rice self-sufficiency is an activity of increasing rice along with inputs of facilities and infrastructure of increasing production through optimization of agriculture, technology and institutional resource utilization in order to achieve independence of rice availability For the community. This thesis discusses the role of farmer groups in success of rice self-sufficiency in Mangliawan Village and Pucangsongo Village Pakis District of Malang Regency. The problem in this thesis concerns the lack of role of farmers in empowering their members so that the production result is not as expected. This research is located in Mangliawan Village and Pucangsongo Village Pakis District of Malang Regency. The research method used is qualitative and quantitative method. While the type of analysis used is descriptive analysis. Sampling in this research using purposive sampling technique that determination of sample with certain consideration (Sugiyono 2011). Sampling in this study were 39 members of Kelompoktani in Mangliawan village and 32 in Pucangsongo Village Pakis District of Malang Regency. Peranan Kelompok tani sangat penting dan memegang peranan strategis dalam mendukung keberhasilan Produksi pertanian.Swasembada beras adalah kegiatan peningkatan beras disertai input sarana dan prasarana peningkatan produksi melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian, teknologi dan kelembagaan guna tercapainya kemandirian ketersediaan beras bagi masyarakat. Peranan Kelompok Tani Dalam Mensukseskan Swasembada Beras di Desa Mangliawan dan Desa Pucangsongo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.mengalami Permasalahan mengenai Kurangnya Peranan Kelompoktani dalam memberdayakan anggotanya sehingga hasil produksinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini berlokasi di Desa Mangliawan dan Desa Pucangsongo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. sedangkan analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yakni penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu 39 petani di desa Mangliawan dan 32 di Desa Pucangsongo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan petani di Desa Mangliawan yaitu sebanyak 39 orang pada kategori Cukup Baik sebanyak 30 orang (76,9%) dan Peranan kelompok tani di Desa Pucangsongo sebanyak 32 orang,Sebagian Besar berada pada kategori Cukup Baik, yaitu sebanyak 22 orang ( 68,8%).
METODE KOMUNIKASI PADA PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENGEMBANGAN TANAMAN PADI DI KECAMATAN RUTENG Jenarung, Refli Firman; Muljawan, Rikawanto Eko; Pudjiastuti, Agnes Quartina
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan.Penyuluh dituntut untuk memiliki sebuah metode komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi missunderstanding dalam proses penyuluhan. Dalam menunjang kegiatan penyuluhan dibutuhkan sarana dan prasarana kegiatan seperti LCD, laptop, print, Banner, papan, tempat pertemuan, lahan, kendaraan dan gedung dan peralatan kantor lainya. Penelitian ini dilaksanakan di BPK Kecamatan Ruteng. pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 7 Januari sampai 27 Maret 2016. Teknik pengambilan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung obyek yang diteliti untuk mengetahui fakta fakta yang ada di lapangan dan memberikan pertanyaan berupa kuisioner.Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode komunikasi yang digunakan dalam penyuluhan 70% menyatakan cukup baik, sedangkan 20% menyatakan baik dan 10% menyatakan tidak baik. Sedangkan sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan menunjukan 30% menyatakan baik, 50% menyatakan cukup baik, dan 10 % tidak baik.
Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Pada Kegiatan Pola Pangan Beragam, Bergizi Seimbang Dan Aman ( B2SA ) Di Kelompok Wanita Tani ( KWT ) Seruni Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Bala, Herman Hardyanto; Muljawan, Rikawanto Eko; Masduki, Said
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food security is the condition of the fulfillment of food for the state up to the individual that is reflected from the availability of adequate food, both quantity and quality, safe, diverse, nutritious, and evenly (Minister of Agriculture Regulation number 15 of 2015). Agricultural extension strategy is intended to accelerate the achievement of four successful agricultural development as the policy of the Ministry of Agriculture by involving the whole community to support and actively participate in the success of the existing programs. This study aims to find out the communication strategy of agricultural extension on B2SA food pattern activity and to know the activity of B2SA food pattern in KWT Seruni. The research method used is interview / quesionare, obeservasi and documentation, data analysis using qualitative descriptive analysis. The location of research in Sengguruh Village, Kepanjen District, Malang Regency in April-April 2017 with 36 respondents. Based on the result of the research, the result is the group method which is done by the agriculture extension of 86,5%, individual method 61,5%, mass method that is gathering 78% and communication media 92%, suitability of communication material 94,5%, have program of KWT 97 ,5%, KWT 94.5% business plan, 100% KWT assistance and practice / skill of B2SA activities 92%. From the results and the discussion can be obtained by conclusion that the agricultural extension implementing the method using group method, the counselor held a routine meeting 2 times a month and make individual visits. Media suitability using print media and KWT Seruni has programs, business plans, assistance and trained in various skills related to B2SA food activities. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya dan tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi dan merata (Peraturan Menteri Pertanian nomor 15 tahun 2015). Strategi penyuluhan pertanian ditujukan untuk mempercepat pencapaian empat sukses pembangunan pertanian sebagaimana kebijakan Kementerian Pertanian dengan melibatkan seluruh masyarakat untuk mendukung dan berperan serta secara aktif menyukseskan program yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi penyuluh pertanian pada kegiatan pola pangan B2SA dan untuk mengetahui kegiatan pola pangan B2SA di KWT Seruni. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara/quesionare, obeservasi dan dokumentasi, analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang pada bulan april-mei tahun 2017 dengan jumlah responden sebanyak 36 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil yaitu metode kelompok yang di lakukan penyuluh pertanian sebesar 86,5%, metode perorangan 61,5%, metode massal yaitu pertemuan 78% dan media komunikasi 92%, kesesuaian materi komunikasi 94,5%, memiliki program KWT 97,5%, rencana usaha KWT 94,5%, bantuan yang didapat oleh KWT 100% dan praktek/keterampilan kegiatan B2SA 92%. Diperoleh kesimpulan bahwa penyuluh pertanian melakukan penerapan metode menggunakan metode kelompok yaitu melakukan pertemuan rutin 2 kali dalam sebulan serta melakukan kunjungan perorangan. Kesesuaian media menggunakan media cetak dan KWT Seruni mempunyai program, rencana usaha, bantuan dan dilatih berbagai keterampilan terkait kegiatan pangan B2SA.
MOTIVASI DAN KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN INTENSIFIKASI TANAMAN SAWI DI DESA BANJAREJO KEC. PAKIS, KAB. MALANG Jandu, Inosensius Harmin; Suwasono, Son; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Extension Agent as spearhead the implementation of the extension in the field is necessary to improve their competence according to the demands of changing times. It is therefore important to know the reality of the competence of agricultural extension.The purpose of this study is; ). To determine the role of agricultural extension Pakis subdistrict in the development of intensification of mustard. 2). To know the intensification of mustard plants in the district of fern has developed or undeveloped. This research use descriptive research quantitative, the study sample were farmers and extension workers. Data were collected using a questionnaire and analyzed mengganakan quantitative. From the results of this study indicate. 1). Extension implemented intensively by the extension so that the amount of vacant land has been reduced. 2) The real effect of an explanation is that in doing extension can change vacant land into land of mustard production. Penyuluh sebagai ujung tombak pelaksanaan penyuluhan di lapangan sangat perlu untuk meningkatkan kompetensinya sesuai tuntutan perubahan zaman. Oleh karena itu penting diketahui realitas kompetensi penyuluh pertanian, apa lagi hingga saat ini belum ada standar kompetensi yang jelas. Tujuan penelitian ini adalah ; ). Untuk mengetahui peranan penyuluh pertanian dalam pengembangan intensifikasi tanaman sawi. 2). Untuk mengetahui intensifikasi tanaman sawi di sudah berkembang atau tidak berkembang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitattif, sampel penelitian adalah petani dan penyuluh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis mengganakan analisis kuantitatif. Dari hasil penelitian ini menunjukan. 1). Penyuluhan di laksanakan secara intensif oleh para penyuluh sehingga jumlah lahan kosong sudah berkurang. 2) pengaruh nyata dari penjelasanya adalah penyuluh yang di lakukan bisa merubah lahan kosong menjadi lahan produksi sawi.
MODEL KOMUNIKASI YANG EFEKTIF MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK TANI PEDESAAN DI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Lamapaha, Yohanes Visensius; Muljawan, Rikawanto Eko; Arvianti, Eri Yusnita
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model komunikasi yang efektif melalui pendekatan kelompok tani dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyuluh dalam melaksanakan model komunikasi pertanian yang efektif pada pendekatan kelompok tani di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Bentuk metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode kualitatif yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuesioner sedangkan jenis analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan model komunikasi yang efektif pada pendekatan kelompok tani pedesaan dikategorikan baik. Metode penyuluhan yang efektif pada pendekatan kelompok tani pedesaan yaitu: ceramah, diskusi dan praktek lapangan sedangkan media penyuluhan yang efektif pada pendekatan kelompok tani pedesaan di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang yaitu: poster, kender, buku-buku tentang pertanian dan handphone. Faktor yang mempengaruhi penyuluh dalam melaksanakan model komunikasi yang efektif pada pendekatan kelompok tani pedesaan adalah motivasi penyuluh, sikap penyuluh dan pengetahuan penyuluh. Motivasi penyuluh dapat dikategorikan sangat baik sedangkan sikap dan pengetahuan penyuluh adalah baik.
METODE KOMUNIKASI PADA PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENGEMBANGAN TANAMAN PADI DI KECAMATAN RUTENG. Jenarung, Refli Firman; Muljawan, Rikawanto Eko; Pudjiastuti, Agnes Quartina
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Penyuluh dituntut untuk memiliki sebuah metode komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi missunderstanding dalam proses penyuluhan. Dalam menunjang kegiatan penyuluhan dibutuhkan sarana dan prasarana kegiatan seperti LCD, laptop, print, Banner, papan, tempat pertemuan, lahan, kendaraan dan gedung dan peralatan kantor lainya. Penelitian ini dilaksanakan di BPK Kecamatan Ruteng. pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 7 Januari sampai 27 Maret 2016. Teknik pengambilan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung obyek yang diteliti untuk mengetahui fakta fakta yang ada di lapangan dan memberikan pertanyaan berupa kuisioner. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode komunikasi yang digunakan dalam penyuluhan 70% menyatakan cukup baik, sedangkan 20% menyatakan baik dan 10% menyatakan tidak baik. Sedangkan sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan menunjukan 30% menyatakan baik, 50% menyatakan cukup baik, dan 10 % tidak baik.
Kajian Tentang Inovasi Komunikasi Penyuluhan Pertanian dalam Upaya Peningkatan Produksi Ubi Kayu Wonlele, Jimmy Tristar Stevenson; Muljawan, Rikawanto Eko; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agriculture is a very important sector in the national economy. Economic development will remain based on agriculture widely. Innovation is an idea, practice or object that is realized and accepted as something new to adopted by a person or group. Extension is the involvement of a person to knowingly communicate information with the aim of helping the target to give an opinion so as to make the correct decision. Cassava plantas cultivated on dry land with a variety of soils, especially Ultisol, Alfisol, and Inceptisol. Cassava can grow well in soil with a pH of 6.1 ultisol. This research was conducted in UPT BP Pakis, Pakis subdisctrict Malang regency, and in BKPP, District Rulal Mnelalete Amanuban West Timor Tengah Selatan regency. Center for Food Security and Education (BKPP) District of West Amanuban a government agency, under the auspices of the minister of agriculture and agricultural extension and education programs play an important role in the Timor Tengah Selatan regency. Research time is one month, starting from 18 July ? 18 August 2016. In the sampling, the samples taken were members of farmers of cassava as many as 25 people, and the extension of 7 people in UPT BP Pakis. Sampling was done intentionally (purposive sampling). Then the data analysis tecnique used is descriptive and quantitative continuum along a line that aims to measure the model extension in increased production of cassava. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi masih akan tetap berbasis pertanian secara luas. Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi (Stephen Robbins: 1994). Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga dapat membuat keputusan yang benar. Tanaman ubi kayu banyak diusahakan di lahan kering dengan berbagai jenis tanah terutama Ultisol, Alfisol dan Inceptisol. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada tanah ultisol dengan pH 6,1. Penelitian ini dilaksanakan di UPT BP Pakis, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, dan di BKPP, Kecamatan Amanuban Barat Desa Mnelalete Kabupaten Timor Tengah Selatan. Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kecamatan Amanuban Barat merupakan instansi pemerintah, dibawah naungan menteri pertanian dan penyuluhan pertanian dan berperan penting dalam program penyuluhan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Waktu penelitian adalah 1 bulan, dimulai dari 18 Juli ? 18 Agustus 2016. Dalam pengambilan sampel, sampel yang diambil adalah anggota kelompok tani ubi kayu sebanyak 25 orang, dan penyuluh sebanyak 7 orang di UPT BP Pakis. Pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja (purposive sampling). Maka teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif beserta garis kontinum yang bertujuan untuk mengukur model penyuluhan dalam peningkatan produksi ubi kayu.
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DENGAN KINERJA KELOMPOK TANI (Studi Kasus di Wilayah UPT-Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang) Ngongo, Ferdinandus Bili; Muljawan, Rikawanto Eko; Mutiara, Farah
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agricultural development can be realized with qualified human resources, reliable and capable managerial, entrepreneurship and Organization, so that the perpetrator of agricultural development able to build business from upstream to down stream that is competitive and able to apply the principle of sustainable agriculture development. Objective : To find out the competence of agricultural extension. Farmer group performance, agricultural extension counselor competency with farmer group performance. The research was conducted in the Region of UPT-Counseling Center of Ngantang District of Malang Regency. This research uses quantitative method, which is analyzing and presenting facts systematically so that it is easy to be understood and displayed. The result of the research can be concluded that : Agricultural extension competence based on standard value range 10-50, from 7 counselor, the average value obtained 40. That means extension coach have high competence. The performance of farmer groups is based on the standard range of 10-50, of 56 farmer groups, the average value obtained is 37.13. This means that the group has a high performance. Result of data analysis from both research variables, obtained correlation coefficient value (r-count) of 0.805 and significance value or probability (sign) of 0.029. The value of the correlation coefficient (r-count) is greater than r-table, ie (0.805> 0.339) and the value of probability (sign) of 0.029 < ? 0.05 (5%), so H1 is accepted and H0 is rejected. This means there is a significant relationship between the competence of agricultural extension (variable X) with the performance of farmer groups (variable Y) in the UPT. Pembangunan Pertanian dapat terwujud dengan Sumberdaya manusia yang berkualitas, handal serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan Organisasi, sehingga pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usaha dari hulu sampai hilir yang berdaya saing serta mampu menerapkan prinsip pembangunan pertanian berkelanjutan. Tujuan : Untuk mengetahui.kompetensi penyuluh pertanian. Kinerja kelompok tani, hubungan kompetensi penyuluh pertanian dengan kinerja kelompok tani. Penelitian dilaksanakan di Wilayah UPT-Balai Penyuluhan Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga mudah dipahami dan ditampilkan. Hasil penelitian dapat disimpulan bahwa : Kompetensi penyuluh pertanian berdasarkan standart rentang nilai 10-50, dari 7 orang penyuluh, rata-rata nilai yang diperoleh 40. Artinya penyuluh memiliki kompetensi yang tinggi. Kinerja kelompok tani berdasarkan standart rentang nilai 10-50, dari 56 kelompok tani, rata-rata nilai yang diperoleh 37,13. Artinya kelompoktani memiliki kinerja yang tinggi.Hasil analisa data dari kedua variabel penelitian, diperoleh nilai koefisien korelasi (r-hitung) sebesar 0,805 dan nilai signifikansi atau probabilitas (sign) sebesar 0,029. Nilai koefisien korelasi (r-hitung) ini lebih besar dari r-tabel, yaitu (0,805 > 0,339) dan nilai probabilitas (sign) sebesar 0,029 < ? 0,05 (5%), sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya ada hubungan yang signifikan antara kompetensi penyuluh pertanian (variabel X) dengan kinerja kelompok tani (variabel Y) di wilayah UPT.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KINERJA PENYULUH PERTANIAN PADA BKP3 KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Hory, Adelbertus Ratu; Suwasono, Son; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan pada BKP3 Kecamatan Paki Saji Kabupaten Malang Karena mempunyai Penyuluh Pertanian berpengalaman. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 20 April sampai 20 Juni 2014. Penentuan responden dilakukan dengan metode porposif mengambil semuah penyuluh yang ada pada BKP3 Kecamatan Paki Saji Kabupaten Malang berjumlah 7 orang. Dalam penelitian ini pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi langsung kepada 7 orang penyuluh pertanian di Bkp3 Kecamatan Paki Saji Kabupaten Malang. Data sekunder diperoleh dari kantor BPP serta BadanKetahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kecamatan Paki Saji Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ? faktor yang Paling Dominan mempengaruhi tingkat kinerja penyuluh pertanian Umur Penyuluh dengan nilai koefisien beta sebesar 0,359. Sehingga disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel Kinerja Penyuluh adalah Variabel Umur Penyuluh.