Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral

Potensi Bahan Galian C Kabupaten Gresik Berdasarkan Kajian Geologi Januar Fery Irawan
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.063 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v1i1.21559

Abstract

Era Otonomi, yang diperluas pada saat ini untuk pembangunan daerah perlu didukung dengan adanya sumber daya alam daerah. Oleh karena itu maka posisi dan penyebaran kekayaan daerah perlu diketahui secara pasti, sehingga langkah-langkah dalam pemanfaatan sumber daya alam tersebut dapat direncanakan secara berkesinambungan dan lestari. Sumber daya alam suatu daerah adalah aset pembangunan dan merupakan salah satu modal dasar pembangunan serta sebagai sumber atau potensi kekayaan yang ada di daerah. Oleh karena itu, potensi sumberdaya mineral yang bisa dijadikan sebagai bahan galian industri penting untuk dilakukan. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengethui potensi sumber daya mineral di Kabuapaten Gresik berdasrkan kajian Geologi. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan Survey dan Kajian Geologi. Berdasarkan uji petrologi pada beberapa sampel diketahui bahwa potensi sumbe daya mineral di lokasi penelitian terdiri dari batugamping, batulempung, dolomit, batupasir kwarsa dan endapan fosfat.
Identifikasi Lapisan Tanah dan Batuan Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Pada Daerah Durjo, Kabupaten Jember, Jawa Timur Nur Faizin; Januar Fery Irawan; Siti Aminah
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.301 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v2i2.28449

Abstract

Resistivitas material dapat diukur dengan dimensi dan hambatan listrik material tersebut. Salah satu model resistivitas semu adalah satu Dimensi (1-D). Resistivitas semu dapat diperoleh dengan metode geolistrik. Salah satu konfigurasi untuk metode geolistrik adalah Konfigurasi Schlumberger. Konfigurasi ini umumnya digunakan dalam survey geolistrik. Keunggulan konfigurasi ini adalah kemampuan deteksi ketidakhomogenan lapisan batuan permukaan dan penetrasi arus dapat mencapai 20%. Konfigurasi Schlumberger dilakukan dalam bentuk lintasan atau line. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah beda potensial (ΔV), resistansi (R), dan jarak elektroda (x). Jumlah lintasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua. Setiap lintasan diset sepanjang 100 m mendatar dengan jarak spasi injeksi arus 5 m. sedangkan jarak antar lintasan adalah 30 m. Setelah dibandingkan nilai resistivitas semu antara hasil analisa data dengan referensi, diketahui bahwa lintasan 1 terdapat batuan sedimen dimana batuan sedimen ini memiliki nilai resistivitas semu berorde 10-103 Ωm. Batuan ini ditemukan pada kedalaman 6,1-38,47 m. Jenis batuan sedimen yang mungkin adalah batu kapur, batu serpih atau batu pasir. Hasil yang diperoleh pada lintasan 2 hampir sama dengan lintasan 1. Sehingga lintasan 2 kemungkinan jenis batuan yang muncul adalah batuan sedimen. Batuan ini berada pada kedalaman 2,98-61,73 m. Batuan ini merupakan batuan yang menopang salah satu kebun kopi yang berada pada perkebunan kopi durjo.
Pemodelan 1D Resistivitas Semu Lapisan Tanah Di Wilayah Durjo, Kabupaten Jember Nur Faizin; Januar Fery Irawan
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.837 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v1i1.21560

Abstract

Karakteristik dari suatu material yang dapat membedakan setiap material salah satunya adalah Resistivitas. Resistivitas dari suatu material dapat diperoleh yaitu dengan mengetahui dimensi dan hambatan listrik material tersebut. Resistivitas semu dapat dimodelkan dalam 1 -Dimensi (1-D). Pemodelan resistivitas semu 1-D merupakan landasan dasar untuk pemodelan dua dimensi dan tiga dimensi. Konfigurasi Schlumberger merupakan konfigurasi yang sering dipakai dalam survey geolistrik. Hal ini dikarenakan konfigurasi Schlumberger mudah dalam operasinya yaitu cukup dengan mengubah jarak antar elektroda arusnya saja tanpa mengubah jarak elektroda potensialnya. Pengubahan jarak antar elektroda arus harus tetap memperhatikan jarak antar elektroda potensial. Konfigurasi Schlumberger dilakukan dalam bentuk lintasan atau line. Dari line tersebut diperoleh beda potensial (ΔV) dan resistansi bumi (R). Jarak antar elektroda potensialnya (P) diset 5 meter dan jarak antar elektroda arusnya (C) diubah seperti deret aritmatik dengan beda 5 meter untuk masing-masing C dalam satu line. Arus yang digunakan untuk injeksi berupa arus DC dengan besar arus 20,582 mA. Setelah dibandingkan nilai resistivitas semu antara hasil analisa data dengan referensi diketahui bahwa lapisan 3 memiliki resistivitas semu 16,2 Ωm pada kedalaman 5,85 m. Nilai resistivitas tersebut menunjukkan bahwa adanya tanah lempung. Dimana tanah lempung tersebut berperan sebagai bidang gelincir. Ketebalan bidang gelincir ini adalah 1,11 m. Dengan adanya bidang gelincir ini maka dapat memungkinkan terjadinya tanah longsor.
Studi Karakteristik Geologi Gumuk di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur Ditinjau dari Analisis Petrologi Januar Fery Irawan; Sapna Rizqi Febriany; Ade Reza Saputra; Sultan Affith Faizal
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.962 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v2i2.28502

Abstract

Gumuk di kabupaten Jember khususnya di kecamatan Sumbersari merupakan morfologi yang unik yang sering dikaitkan dengan fungsi sebagai resapan air. Sementara itu, pemanfaatan Gumuk di kecamatan Sumbersari seringkali digunakan untuk sumber bahan galian. Apabila komposisi batuan penyusun gumuk memiliki porositas dan permeabiiitas yang baik, maka morfologi gumuk memiliki fungsi sebagai tempat resapan air. Disamping itu terjadinya gumuk dikarenakan oleh proses geologi yang unik yang muncul di morfologi bergelombang. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahuI karakteristik morfologi gumuk. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis mineralogi dan petrologi. Analisis ini dilakukan dengan cara mengambil sampel batuan penyusun gumuk di kecamatan sumbersari. Dari hasil analisis petrologi menunjukkan bahwa batuan penyusun gumuk merupakan endapan breksi volkanik klastik dengan fragmen andesit berwarna abu abu cerah dengan matriks terdiri dari mineral lempung dan pasir halus yang berwarna coklat cerah.