Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

METODE EKSTRAKSI DNA UNTUK DETEKSI MOLEKULER Hutami, Rosy; Idzni, N; Ranasasmita, R; Suprayatmi, Mira
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 2 (2017): OCTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.715 KB) | DOI: 10.30997/jp.v8i2.1056

Abstract

Dalam teknik deteksi molekuler seperti Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) dan Polymerase Chain Reaction (PCR), pembuatan hulu asam deoksiribonukleat (DNA) sangat penting. Ekstraksi fase cair dan ekstraksi fasa padat merupakan beberapa metode ekstraksi DNA yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi metode dan produk ekstraksi DNA berdasarkan kemurnian DNA, visualisasi DNA, konsentrasi DNA, dan waktu pemrosesan metode ekstraksi DNA. Metode ekstraksi yang dievaluasi meliputi metode fenol-kloroform (Metode A) sebagai ekstraksi fasa cair dan metode Ekstraksi Surefood kit (Metode B) sebagai ekstraksi fasa padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode A dapat dilakukan pada sampel dengan konsentrasi DNA sangat rendah berkisar antara 7,00 sampai 9,45 ng / μl dengan kemurnian yang baik (1,80-2,10). Meski tidak menunjukkan DNA isolat band pada gel agarosa 1% dan membutuhkan waktu pemrosesan ± 30 jam. Metode B memiliki performa yang baik dalam mengekstraksi sampel dengan DNA dengan konsentrasi tinggi (49,67 sampai 357,28 ng / μl) dengan kemurnian yang baik (1,93 sampai 2,07). Metode ini menunjukkan band untuk setiap sampel DNA pada gel agarose 1% dan membutuhkan waktu ±1 jam. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk preparasi sampel dalam analisis molekuler termasuk tujuan otentikasi halal.KATA KUNCI: fenol, kloroform, Surefood kit, LAMP  DNA EXTRACTION METHOD FOR MOLECULAR DETECTIONABSTRACTIn molecular detection technique such as Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) and Polymerase Chain Reaction (PCR), right upstream preparation of deoxyribonucleic acid (DNA) is very important. Liquid phase extraction and solid phase extraction are some of DNA extraction methods those are available. The purpose of this research was to characterizedthe method and product of DNA extraction based on DNA purity, DNA visualization, DNA concentration, and processing time of DNA extraction methods. Extraction methods evaluated included phenol-chloroform method (Method A)as liquid phase extraction and Surefood Extraction kit method (Method B) as solid phase extraction. Result showed that Method A could be performed on samples with very low DNA concentrations ranging from 7.00 to 9.45 ng/µl with a good purity (1.80 to 2.10). Although,  it showed no DNA isolates bands on gel agarose 1% and need ± 30 hours processing time. Method B had a good performa in extracting sample with high concentration DNA (49.67 to 357.28 ng/µl) with a good purity (1.93 to 2.07). This method showed bands for each DNA samples on gel agarose 1% and need about ± 1 hour processing time. Both methods can be used for sample preparation in molecular analysis including halal authentication purposes.  
SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) BERBASIS OLAHAN DAGING Hutami, Rosy; Zain, Endrianur Rahman; Theo, Rico Fernando
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.629 KB) | DOI: 10.30997/jp.v8i1.657

Abstract

Saluran distribusi berperan dalam aktivitas logistik dari suatu produk pangan. Dalam tinjauan halal, aktivitas logistik erat kaitannya dengan status kehalalan pangan. Kehalalan pangan tidak hanya bergantung pada bahan baku yang digunakan, tetapi juga jaminan bebas kontaminasi dari bahan yang diharamkan sepanjang aliran produk dari titik asal produk hingga ke titik tempat dikonsumsinya produk. Penelitian ini bertujuan mengetahui saluran distribusi dari produk pangan jajanan anak sekolah berbasis olahan daging berupa bakso, sosis, dan cireng isi daging di wilayah Bogor yang ditinjau dari perspektif kehalalan logistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, saluran distribusi yang digunakan pada pemasaran bakso, sosis, dan cireng isi daging berturut-turut adalah zero-level channel, three-level channel, dan four-level channel. Semakin panjang saluran distribusi, semakin banyak aktivitas logistik yang dilakukan, dan semakin besar potensi kontaminasi produk halal dengan bahan yang nonhalal.KATA KUNCI: level, logistik, halal, pemasaran, bakso, sosis, cireng isi daging; level, logistic, halal, marketing, meatball, sausage, fried tapioca-filled-with-meat   DISTRIBUTION CHANNEL OF MEAT BASED SNACK THAT IS CONSUMED BY SCHOOL STUDENTSABSTRACTDistribution channels play role in logistic activity of food product. In halal perspective, distribution channels have a strong relation with halalness of food product. The halalness of food product does not only depend on the origin of material but also guarantee of non-halal material free contamination during the product flow from point of product origin to point of product to be consumed. The aim of this research was to define the distribution channel of snack that is consumed by school students in Bogor city including meatball, sausage, and fried tapioca-filled-with-meat related to halal logistic perspective. The method of this research was by interview using questionnaire. Sampling method was by purposive sampling. Based on the result, the distribution channels in meatballs marketing, sausage marketing, and fried tapioca-filled-with-meat marketing were zero-level channel, three-level channel, and four-level channels, respectively. A longer distribution channel makes a greater number of logistic activities and it has a bigger potency of contamination of non-halal material to the halal product.   
Antioxidant Activity, Sensory, Chemical, and Microbiology Characteristics of Muntok White Pepper (Piper Nigrum Linn.) Hard Candy Rosy Hutami; Dwi Aryanti Nur’utami; Aulia Joana
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR) Vol. 2 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/ijar.v2i1.98

Abstract

Muntok white pepper is the most recognized commodity of Indonesian in the world. One of the diversified products of white pepper is hard candy. This study aimed to determine the antioxidant activity, chemical, sensory, and microbiology characteristics of Muntok white pepper hard candy. The used experimental design was factorial completely randomized design, with the sucrose – glucose ratio as the first factor with two levels (50:50 and 70:30) and white pepper powder concentration as the second level with three levels (1%, 3%, and 5%). The product selection was based on the hedonic parameters. After getting the selected formulation, some tests were conducted, including antioxidant activity test by DPPH method, proximat analysis, TPC test, sensory evaluation, and energy content calculation. Selected Muntok white pepper hard candy formulation used a 50:50 sucrose – glucose ratio with 1% white pepper addition. It has a moisture content of 3.46%, ash content of 0.89%, fat of 12%, the protein content of 1.95%, reducing sugar of 11.31%, saccharose of 62.93%, TPC of 8x101 colonies/g, low antioxidant activity (IC 50) of 141208.03 mg/L, AEAC of 20.58 mg/100g vitamin C, the percent inhibition of 17.66%, the energy content of 365.44 kcal/100gr. The hedonic test result leads to be like by the panellists (5.57 -7.10 in 10 scales). Its sensory quality test results were leading to golden yellow (8.31), leading to spicy (5.58), no pepper smell (2.86), and leading to the hard texture (4.34). The selected product has confirmed the Indonesian National Standard of hard candy.
SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) BERBASIS OLAHAN DAGING Rosy Hutami; Endrianur Rahman Zain; Rico Fernando Theo
Jurnal Pertanian Vol. 8 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.629 KB) | DOI: 10.30997/jp.v8i1.657

Abstract

Saluran distribusi berperan dalam aktivitas logistik dari suatu produk pangan. Dalam tinjauan halal, aktivitas logistik erat kaitannya dengan status kehalalan pangan. Kehalalan pangan tidak hanya bergantung pada bahan baku yang digunakan, tetapi juga jaminan bebas kontaminasi dari bahan yang diharamkan sepanjang aliran produk dari titik asal produk hingga ke titik tempat dikonsumsinya produk. Penelitian ini bertujuan mengetahui saluran distribusi dari produk pangan jajanan anak sekolah berbasis olahan daging berupa bakso, sosis, dan cireng isi daging di wilayah Bogor yang ditinjau dari perspektif kehalalan logistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, saluran distribusi yang digunakan pada pemasaran bakso, sosis, dan cireng isi daging berturut-turut adalah zero-level channel, three-level channel, dan four-level channel. Semakin panjang saluran distribusi, semakin banyak aktivitas logistik yang dilakukan, dan semakin besar potensi kontaminasi produk halal dengan bahan yang nonhalal.KATA KUNCI: level, logistik, halal, pemasaran, bakso, sosis, cireng isi daging; level, logistic, halal, marketing, meatball, sausage, fried tapioca-filled-with-meat   DISTRIBUTION CHANNEL OF MEAT BASED SNACK THAT IS CONSUMED BY SCHOOL STUDENTSABSTRACTDistribution channels play role in logistic activity of food product. In halal perspective, distribution channels have a strong relation with halalness of food product. The halalness of food product does not only depend on the origin of material but also guarantee of non-halal material free contamination during the product flow from point of product origin to point of product to be consumed. The aim of this research was to define the distribution channel of snack that is consumed by school students in Bogor city including meatball, sausage, and fried tapioca-filled-with-meat related to halal logistic perspective. The method of this research was by interview using questionnaire. Sampling method was by purposive sampling. Based on the result, the distribution channels in meatballs marketing, sausage marketing, and fried tapioca-filled-with-meat marketing were zero-level channel, three-level channel, and four-level channels, respectively. A longer distribution channel makes a greater number of logistic activities and it has a bigger potency of contamination of non-halal material to the halal product.   
METODE EKSTRAKSI DNA UNTUK DETEKSI MOLEKULER Rosy Hutami; N Idzni; R Ranasasmita; Mira Suprayatmi
Jurnal Pertanian Vol. 8 No. 2 (2017): OCTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.715 KB) | DOI: 10.30997/jp.v8i2.1056

Abstract

Dalam teknik deteksi molekuler seperti Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) dan Polymerase Chain Reaction (PCR), pembuatan hulu asam deoksiribonukleat (DNA) sangat penting. Ekstraksi fase cair dan ekstraksi fasa padat merupakan beberapa metode ekstraksi DNA yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi metode dan produk ekstraksi DNA berdasarkan kemurnian DNA, visualisasi DNA, konsentrasi DNA, dan waktu pemrosesan metode ekstraksi DNA. Metode ekstraksi yang dievaluasi meliputi metode fenol-kloroform (Metode A) sebagai ekstraksi fasa cair dan metode Ekstraksi Surefood kit (Metode B) sebagai ekstraksi fasa padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode A dapat dilakukan pada sampel dengan konsentrasi DNA sangat rendah berkisar antara 7,00 sampai 9,45 ng / μl dengan kemurnian yang baik (1,80-2,10). Meski tidak menunjukkan DNA isolat band pada gel agarosa 1% dan membutuhkan waktu pemrosesan ± 30 jam. Metode B memiliki performa yang baik dalam mengekstraksi sampel dengan DNA dengan konsentrasi tinggi (49,67 sampai 357,28 ng / μl) dengan kemurnian yang baik (1,93 sampai 2,07). Metode ini menunjukkan band untuk setiap sampel DNA pada gel agarose 1% dan membutuhkan waktu ±1 jam. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk preparasi sampel dalam analisis molekuler termasuk tujuan otentikasi halal.KATA KUNCI: fenol, kloroform, Surefood kit, LAMP  DNA EXTRACTION METHOD FOR MOLECULAR DETECTIONABSTRACTIn molecular detection technique such as Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) and Polymerase Chain Reaction (PCR), right upstream preparation of deoxyribonucleic acid (DNA) is very important. Liquid phase extraction and solid phase extraction are some of DNA extraction methods those are available. The purpose of this research was to characterizedthe method and product of DNA extraction based on DNA purity, DNA visualization, DNA concentration, and processing time of DNA extraction methods. Extraction methods evaluated included phenol-chloroform method (Method A)as liquid phase extraction and Surefood Extraction kit method (Method B) as solid phase extraction. Result showed that Method A could be performed on samples with very low DNA concentrations ranging from 7.00 to 9.45 ng/µl with a good purity (1.80 to 2.10). Although,  it showed no DNA isolates bands on gel agarose 1% and need ± 30 hours processing time. Method B had a good performa in extracting sample with high concentration DNA (49.67 to 357.28 ng/µl) with a good purity (1.93 to 2.07). This method showed bands for each DNA samples on gel agarose 1% and need about ± 1 hour processing time. Both methods can be used for sample preparation in molecular analysis including halal authentication purposes.  
PHYSICOCHEMICAL AND SENSORY CHARACTERISTICS OF CRYSTAL GUAVA (PSIDIUM GUAJAVA L.) SYRUP Rosy Hutami
Jurnal Pertanian Vol. 11 No. 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v11i2.2685

Abstract

Food diversification based on crystal guava fruit is still limited. The purpose of this study were to utilize crystal guava fruit in the form of processed syrup and to determine the effect of ratio of the guava flesh vs water and sugar concentration to the characteristic of crystal guava syrup. The experimental design that used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) with two factors. The first factor was the ratio of guava flesh and water which consist of three levels, namely A1 (30:70), A2 (40:60), A3 (50:50) and the second factor was sugar concentration that was also consist of three levels, namely B1 (50%), B2 (60%), B3 (70%). Product analysis included chemical test (total sugar), physical test (viscosity and total dissolved solids), microbial analysis (total plate count) and sensory  test (quality and hedonic test) of selected crystal guava syrup. Statistical analysis was done by using ANOVA with Duncan. The selected crystal guava syrup was the ratio of guava flesh and water 50:50 and sugar concentration 70%. It had total sugar, viscosity and total dissolved solid (TDS) about 75,11%, 9,92cP and 77,70◦brix, respectively. Selected guava syrup was tested for total plate count and the result obtained was 7,7x101 CFU/mL that had conformed to SNI 3544:2013. The result of sensory quality of the selected product was the color leads to yellowish white, the aroma leads to the smell of crystal guava, the taste leads to sweet acidity, and the flavor leads to crystal guava with the result of hedonic test was leads towards likes (6.07-6, 89).
PENGARUH LOGO HALAL DAN KESADARAN HALAL TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN PRODUK NUGGET AYAM DI CIAWI BOGOR Intan Kusumaningrum; Riyanda Apriliana; Rosy Hutami; Distya Riski Hapsari
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i1.4226

Abstract

Halal telah menjadi gaya hidup konsumen muslim di dunia. Seiring meningkatnya populasi muslim, kesadaran untuk mengonsumsi makanan halal juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh logo halal dan kesadaran halal terhadap preferensi konsumen pada produk nugget ayam di Ciawi, Bogor. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket kuesioner yang diisi oleh 100 responden dan dipilih melalui metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis linear berganda. Seluruh analisis data statistika dilakukan menggunakan SPSS 22. Kemudian, penelitian dilanjutkan dengan menguji boraks dan formalin secara kualitatif untuk 12 sampel nugget ayam yang dijual di sekitar wilayah Ciawi, Bogor. Hasil penelitian menunjukan pada uji pengaruh parsial variabel logo halal dan variabel kesadaran halal berpengaruh positif terhadap variabel preferensi konsumen. Uji simultan menyimpulkan pengaruh logo halal dan kesadaran halal terhadap preferensi konsumen secara positif terbukti signifikan mempengaruhi preferensi konsumen. Pengaruh yang diberikan yaitu sebesar 47%, hasil tersebut diperoleh dari nila R square. Berdasarkan hasil uji kandungan boraks dan formalin, dari 12 sampel yang telah diteliti menunjukan bahwa tidak ada nugget yang mengandung Boraks dan formalin.
SAMBAL, MAKANAN KHAS INDONESIA YANG BERPOTENSI MENCEGAH ATEROSKLEROSIS DAN KANKER, SERTA KAJIAN TITIK KRITIS KEHALALANNYA Rosy Hutami
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Agroindustri Halal
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.216 KB) | DOI: 10.30997/jah.v1i1.358

Abstract

Capsaicin salah satu komponen aktif pada keluarga Capsicum sp. yang dapat menghambat proses oksidasi lipoprotein densitas rendah (LDL) penyebab aterosklerosis. Review ini bertujuan untuk mengkaji efek capsaicin pada sambal dalam mencegah aterosklerosis dan kanker. Pengujian aktivitas capsaicin sebagai anti-aterosklerosis dilakukan secara in vitro melalui pengukuran nilai TBAR (malonaldehida), sedangkan pengujian sebagai anti-kanker dilakukan secara in vitro dengan mengamati penghambatan terhadap sel tumor payudara yaitu sel MDA-MB-231. Berdasarkan review ini didapatkan hasil bahwa Capsaicin dapat menurunkan tingkat oksidasi LDL pasma mencit sebesar 28.7%, dan menghambat sel tumor sebesar 70%. Dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengonfirmasi hal ini terutama jika diaplikasikan pada tubuh manusia. Titik kritis pada produk sambal umumnya berasal dari bahan tambahan dan bahan penolong yang digunakan. Contohnya adalah gula pasir yang kemungkinan menggunakan resin penukar ion dan bleaching agent pada proses rafinasinya. Resin penukar ion memiliki kemungkinan menggunakan gelatin hewani dan bleaching agent dapat berasal dari kulit/tulang hewan. Hal-hal tersebut merupakan bahan kritis bagi kehalalan suatu produk sehingga perlu dikritisi.
PEMBUATAN MOCHI PELANGI DENGAN SUBSITUTSI TEPUNG TALAS DAN PEWARNA ALAMI Rosy Hutami
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Agroindustri Halal
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.265 KB) | DOI: 10.30997/jah.v1i2.365

Abstract

Penggunaan tepung talas dalam pembuatan mochi dapat mensubstitusi tepung ketan dengantujuan peningkatan nilai fungsional dari produk mochi. Talas diketahui mengandung seratyang tinggi dan memiliki keunggulan dari segi kandungan protein, vitamin B1, riboflavin,mineral P dan Fe dibandingkan dengan ubi kayu dan ubi jalar. Penggunaan pigmen alami jugaturut meningkatkan nilai fungsionalnya sebab di dalam pigmen tersebut terkandung senyawaantioksidan yang berperan penting dalam pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian inibertujuan mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan mochi pelangi berbahan dasartepung ketan yang disubstitusi dengan tepung talas dan diberi pewarna alami. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode pembuatan mochi dengan cara pengukusan.Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan faktorperlakuan perbandingan tepung ketan dan tepung talas. Untuk mochi pelangi denganparameter kekenyalan, rasa, dan penampakan yang paling disukai berturut-turut adalah mochipelangi dengan substitusi tepung talas 7 %, 11%, dan 15%.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI METIL ESTER DARI MINYAK GORENG KELAPA SAWIT KOMERSIAL Rosy Hutami; Dewi Fortuna Ayu
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Agroindustri Halal
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.235 KB) | DOI: 10.30997/jah.v1i2.371

Abstract

Proses konversi minyak ke dalam bentuk ester (metil ester) dari asam lemaknya melaluiproses transesterifikasi dapat menjadi solusi dalam menurunkan viskositas minyak nabati.Penurunan viskositas minyak bertujuan agar proses penginjeksian kemabli dan atomisasibahan bakar di dalam mesin dapat berlangsung dengan baik. Minyak sawit komersial dapatdigunakan sebagai bahan baku metil ester (ME) yang dihasilkan melalui prosestransesterifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisiko-kimiametil ester hasil transesterifikasi minyak goring kelapa sawit komersial menggunakan basa.Transesterifikasi dilakukan menggunakan methanol dengan rasio 6:1 dan KOH 1% /w/wsebagai katalis basa. Proses transesterifikasi menghasilkan rendemen 90.34% ME dengankarakteristik : viskositas kenimatis 5.62 ± 0.01 mm2/s, densitas 872 kg/m3, bilangan asam0.28 ± 0.00 mg KOH/g, bilangan saponifikasi 202.35 ± 2.02, bilangan ester 202.07 ± 2.02,bilangan iod 54.34 ± 2.62, kadar abu 0.02 ± 0.00, kalor pembakaran 8891.68 ± 18.85 cal/g,berwarna kuning (agak gelap), dan berbau agak asam.