Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan

Hubungan Motivasi Keluarga Terhadap Tingkat Kemandirian Lansia Di Uptd Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat Tahun 2014 Jiu, Cau Kim; Rahayu, Indah Dwi; Aliana, Ande
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Problems population and health may occur due to aging population. One of the problems arising from the increase in the elderly population is the increase in the elderly dependency ratio. Maintaining independence in older adults who are already self-sufficient is very important that the elderly can take care of herself in meeting basic human needs such as in performing daily activities. Objectives: The purpose of this study was to determine the correlation of family motivation to the degree indepence of elderly. This study used quantitative research design used is analytic approach Cross Sectional with a sample of 341 elderly people in UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat. Sampling in this study using probability sampling the technique simple random sampling. Methods of data collection using questionnaire. Data analysis is performed using univariate and bivariate test spearman rank. Methods: The results of the study, based on analysis result obtained significant value (p = 0.530> p = 0.05) which indicates that there was not significant correlation between the degree of independence of family motivation elderly and Spearmen rank correlation value of r = 0.34 indicates that the direction of a positive correlation with the strength of the correlation is weak, while the result of age values obtained significancy (p = 0.001 <p = 0.05) which indicates that was significant correlation between the degree of independence of elderly age. Spearman correlation value of r = 0.173 shows that the direction of a positive correlation with the strength of the correlation is very weak. Results: for the significant (p value) indicates that there is a signigicant correlation between age and the level of independence of the elderly and (spearmen rank) correlation value indicate that the direction of the positive correlation with the strength of the correlation is very week. Conclusion: There is correlation between age and the level of independence of the elderly
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Remaja Awal Dalam Menghadapi Menarche Di SD Pontianak Tenggara Tahun 2014 Lukita, Yenni; Jiu, Cau Kim; Yani, Diah Fauri; Hastuti, Lidia
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kriteria yang paling sering digunakan adalah dimulainya menstruasi pertama (menarche), namun ketidaktahuan terhadap hal tersebut dapat membuat mereka hidup dalam kegelisahan dan ketakutan disertai dengan perasaan terkejut, cemas, bahkan keresahan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan remaja awal dalam menghadapi menarchedi SD Pontianak Tenggara tahun 2014. Metode: Jenis data berbentuk kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 51 responden yang duduk dikelas VI SD Pontianak Tenggara tahun 2014 dengan teknik cluster samling. Teknik dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.Analisa data menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi (?) 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Tidak mendapat dukungan sosial ibu, yaitu 30 orang (58,8%) dengan p value 0,688, siswi yang tidak mendapat dukungan sosial dari teman sebayanya sebanyak 30 orang (58,8%) dengan p value 0,461, siswi dengan sikap tidak mendukung terhadap menarche 31 orang (60,8%) dan p value 0,493, sedangkan pengetahuan siswi dalam kategori baik lebih banyak, yaitu 33 orang (64,7%) dengan p value 0,285, siswi yang siap mengalami menarche pada usia >13 tahun sebanyak 42 orang (82,3%) dan p value 0,243, serta siswi yang telah siap menghadapi menarche diusianya sekarang hanya 25 orang (49%). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial ibu, dukungan sosial teman sebaya, pengetahuan, sikap, dan usia dengan kesiapan remaja awal menghadapi menarche di SD Pontianak tenggara tahun 2014.  
Gambaran Karakteristik Individu Penderita Dermatofitosis Di Poli Kilinik Penyakit Kulit Dan Kelamin Rsud Dr. Soedarso Pontianak Jiu, Cau Kim; Wuriani, Wuriani; Mansunomi, Veronika
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Diseases caused by dermatophyte fungi group called "Dermatophytosis". Aims: The purpose of this study is to describe characteristics of individuals with dermatophytosis in Polyclinic Dermatology and Venereology Dr. Soedarso?s Hospital Pontianak. Methods: The samples in this study were 54 patients with a diagnosis of dermatophytosis. The independent variable in this study is composed of age, sex, occupation, education, socio economic status, marital status and personal hygiene. Results: Based on the results of the univariate analysis found that the characteristic age is the age category of respondents with elderly, gender characteristics of the respondents are male sex, characteristics of education is the education level of the respondents graduated from college, job characteristics is respondent with a job house wife, characteristics  of marital status is the status of married respondents, characteristics of the social status of the respondents with higher socio economic status, and characteristics of personal hygiene are respondent already doing personal hygiene behaviors that are good enough. Conclusions: Effort do to prevent fungal skin infectionis to maintain the effectiveness of the practice of personal hygiene routineis by using soap bath at least twice a day, change clothes and hygiene items whose usein contact with skin.
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Dismenorea Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Dismenorea Pada Siswi Kelas Vii Di Smp Negeri 8 Pontianak Tenggara Tahun 2015 Wuriani, Wuriani; Jiu, Cau Kim; Istiqamah, Istiqamah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenorea dialami oleh 30%-50% wanita usia reproduksi dan 10%-15% diantaranya kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga. Begitu pula angka kejadian dismenorea di Indonesia cukup tinggi,namun yang berobat ke pelayanan kesehatan sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2%. Di Indonesia sendiri sekitar 55% wanita usia produktif mengalami nyeri hebat saat haid atau dismenorea. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan tingkat kecemasan menghadapi dismenorea pada sisiwi kelas VII di SMP Negeri 8 Pontianak tenggara. Metode Penelitian:  Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan metode deskriftif korelasional. Hasil penelitian: Uji Spearman Rank diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan nilai (r) artinya ada hubungan yang kuat tetapi berlawanan arah antara tingkat pengetahuan dengan tigkat kecemasan r = -0,705 (p < 0,05). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mempengaruhi tingkat kecemasan para siswi saat menghadapi dismenorea.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Sikap Keluarga Dalam Penyajian Menu Makanan Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pal 3 Pontianak Pandi, Jul; Wuriani, Wuriani; Jiu, Cau Kim
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Penyakit hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg yang terus-menerus dalam jangka waktu lama. Pengetahuan dan sikap yang baik seharusnya dimiliki oleh pasien karena pasien adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terkontrolnya tekanan darah, sehingga akan terbentuk pengetahuan dengan sikap positif terhadap pasien hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Pal 3 Pontianak. Metode penenelitian: Menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling dengan jumlah sampel 66 orang. Hasil penelitian: Menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga (p value = 0,702 < 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi tdiak ada hubungan.
EFEKTIVITAS JENIS-JENIS MADU (MADU HUTAN, MADU KELULUT DAN MADU TERNAK) TERHADAP KADAR GULA DARAH” Febriyanti, Adinda; Jiu, Cau Kim; Ariyanti, Sri
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2020): Vol 11 No 1 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Diabetes Militus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia or an increase in blood sugar that occurs due to abnormal insulin secretion. Diabetes Mellitus in the world is one of the health problems that cause death. IDF data (2013) says Indonesia is the seventh largest country in the case of Diabetes Militus. Diabetes Militus in West Kalimantan Province increased from 0.6% in 2007 to 0.8% in 2013, this number increased compared to 2012, which was 4866 cases (Pontianak City Service 2014 in Salim, I.O, 2016). Based on 30 samples taken from the Purnama Public Health Center, 15 men and 15 women were found to suffer from Diabetes Militus type 2. With a poor lifestyle so that when carrying out research many were found with more weight. Purpose: Effectiveness of Types of Honey (Forest Honey, Kelulut Honey and Livestock Honey) Against Blood Sugar Levels Research Methods: Descriptive Quantitative with a sample of 30 respondents using a quasi-experimental design with a pre-test and post-test nonequivalent control group design. Research Results: The results showed that all honey can reduce blood sugar levels, especially forest honey. The results of data analysis using Anova statistical test obtained p value Pre test 0.52> ?: 0.05 and Post test 0.113> ?: 0.05 showed that there were no significant values ??of the three types of honey on the decrease in blood sugar levels. Conclusion: Based on the results of the study concluded that there was no effectiveness of the types of honey (forest honey, honey kelulut and livestock honey) to reduce blood sugar levels in the Purnama Community Health Center Keywords: Honey, Blood Sugar Levels   ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes Militus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan gula darah yang terjadi akibat sekresi insulin abnormal. Diabetes Mellitus di dunia adalah salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan kematian. Data IDF (2013) mengatakan Indonesia adalah Negara terbesar ketujuh dalam kasus Diabetes Militus. Diabetes Militus di Provinsi Kalimantan Barat meningkat dari 0,6% pada tahun 2007 menjadi 0,8% pada tahun 2013, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012, yaitu 4866 kasus (Layanan Kota Pontianak 2014 di Salim, I.O, 2016). Berdasarkan 30 sampel yang diambil dari Pusat Kesehatan Masyarakat Purnama, 15 priadan 15 wanita ditemukan menderita Diabetes Militus tipe 2. Dengan gaya hidup yang buruk sehingga ketika melakukan penelitian banyak ditemukan yang lebih berat. Tujuan: Efektivitas Jenis-jenis Madu (Madu Hutan, Madu Kelulut dan Madu Ternak) Terhadap Kadar Gula Darah Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif dengan sampel 30 responden menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pre-test dan post-test nonequivalent control group design. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua madu dapat mengurangi kadar gula darah, terutama madu hutan. Hasil analisis data menggunakan uji statistic Anova diperoleh nilai p Pre test 0,52> ?: 0,05 dan Post test 0,113> ?: 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada nilai signifikan ketiga jenis madu terhadap penurunan kadar gula darah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak ada efektifitas jenis-jenis madu (madu hutan, madu kelulut dan madu ternak) untuk menurunkan kadar gula darah di Puskesmas Purnama