Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : jurnal abdimas saintika

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DOKTER KECIL DI SDN 01 DANGUANG-DANGUANG KEC.GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Sari Setiarini; Anisa Febristi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.862

Abstract

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Dokter kecil merupakan istilah yang sering dikenal di lingkungan sekolah dasar. Keberadaan Unik Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki fungsi yang sangat vital. Saat ini UKS yang dimiliki oleh mitra menempati ruang yang bergabung dengan perpustakaan dengan peralatan yang minimal. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018, dari hasil wawancara pengusul dengan kepala sekolah didapatkan fenomena yaitu tingginya kesakitan pada siswa sekolah dasar pada saat pembelajaran. Hal ini didukung dengan fakta permasalahan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2018  banyak ditemukan siswa yang sakit dan meninggalkan proses pembelajaran dikelas (keluhannya meliputi: demam, pusing, lemas, mual-muntah, nyeri perut, diare, luka lecet karena jatuh saat bermain di jam istirahat dan saat olahraga).Guru olah raga sebagai penanggung jawab UKS tidak memiliki tim yang dapat segera memberikan pertolongan pertama pada kesakitan maupun kecelakaan. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan suatu upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan buku panduan P3K ramah anak dalam meningkatkan keterampilan P3K siswa dalam mewujudkan sekolah sehat. Selama ini pelatihan dokter kecil SDN 01 Danguang-Danguang belum pernah diikutkan dalam pelatihan dan pendampingan dokter kecil. Tujuan yang ingin dicapai dengan pendampingan dokter kecil adalah agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya, serta siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.
PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG PENANGANAN TERSEDAK (MANAJEMEN CHOKING) PADA ANAK DI KELURAHAN AIR TAWAR KOTA PADANG Nurhamidah Rahman; Rikayoni Rikayoni; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1217

Abstract

Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas akibat benda asing secara total atau sebagian, sehingga menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen, bahkan dapat segera menimbulkan  kematian (Bagian Diklat RSCM, 2015). Tersedak merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation. Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda- tanda tersedak seperti batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas (Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015). Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan usaha bernapas spontan dari korban. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Keluarahan Air Tawar Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang manajemen choking. Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Air Tawar Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang manajemen choking dengan nilai 60-100.
PKM PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DM (DIABETES MELITUS) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Agustika Antoni; Dian Rahmi; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1219

Abstract

Diperkirakan, jumlah penduduk berusia di atas  65 tahun akan meningkat dari 524 juta pada tahun 2010 menjadi 1,5 milyar pada tahun 2050, sehingga untuk pertama kalinya populasi penduduk lansia akan melebihi penduduk usia di bawah 15 tahun. Salah satu efek dari penuaan adalah meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan proses degenerasi dan penuaan. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif, sehingga PTM banyak muncul pada usia lanjut. Pada kelompok umur di atas 55 tahun, penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab kematian terbesar. (Pusat Data dan Informasi, 2014). Penyakit DM merupakan penyakit penyebab kematian nomor enam di Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi penyakit DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Penyakit DM merupakan masalah yang serius dan berdampak terhadap produktifitas. Sekitar 1126 orang lansia di kelurahan air pacah ada sekitar 26 % bermasalah dengan kesehatanya seperti menderita penyakit tidak menular. Kebanyakan keluarga tidak mampu merawat lansia di rumah dengan menderita penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus dan penyakit lainnya. Keluarga merupakan orang terdekat dari penderita yang bisa dihandalkan dalam perawatan sampai akhir hayat hidupnya. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Puskesmas Andalas Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus). Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Puskesmas Andalas Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus)dengan nilai 60-100.
OPTIMALISASI UKS DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN DI SEKOLAH MELALUI PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Rikayoni Rikayoni; Sari Setiarini; Nurhamidah Rahman
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.817

Abstract

Kasus gawat darurat karena kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian utama di daerah perkotaan (Arif, 2000). Pertolongan pertama pada kejadian gawat darurat dilakukan secara tepat, cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini bisa menggunakan alat atau tanpa alat yang tersedia pada saat itu.Tujuan penting dari pertolongan pertama adalah untuk memberikan perawatan yang tepat sehingga korban dapat bertahan hidup dan mencegah kecacatan (Skeet, 2010). Implementasi kegiatan ini merupakan promosi kesehatan dengan menggunakan metode penyuluhan dan demontrasi dalam  upaya peningkatan pengetahuan siswa SMK II tentang penanganan bantuan hidup dasar. Solusi yang di tawarkan untuk melakukan penyuluhan ini adalah Penyuluhan tentang penanganan bantuan hidup dasar dan pelatihan keterampilan penanganan bantuan hidup dasar. Dengan terlaksananya kegiatan penyuluhan ini, hasil yang diperoleh meningkatkan pengetahuan siswa tentang optimalisasi UKS dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah melalui pelatihan bantuan hidup dasar dan meningkatkan keterampilan siswa tentang optimalisasi uks dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah melalui pelatihan bantuan hidup dasar. Kesimpulan dari pendidikan kesehatan yang dilaksanakan  melalui penyuluhan  tentang optimalisasi UKS dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah melalui pelatihan bantuan hidup dasar dan melakukan pelatihanan  tentang optimalisasi uks dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah guna meningkatkan keterampilan siswa dalam penanganan BHD.
PSIKOEDUKASI MASALAH LGBT DI SEKOLAH MENENGAH NEGERI 04 PADANG PANJANG Nurhamidah Rahman; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1599

Abstract

LGBT adalah akronim dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah ini digunakansemenjak tahun 1990-an. Pergerakan gay dan lesbian di Indonesia adalah salah satu yangterbesar dan tertua di AsiaTenggara. Aktivisme hak-hak gay di Indonesia dimulai sejak 1982ketika kelompok kepentingan hak-hak gay didirikan di Indonesia. "Lambda Indonesia" danorganisasi serupa lainnya muncul di akhir 1980-an dan 1990-an. Saat ini, ada beberapakelompok utama LGBTdi negara ini termasuk "Gaya Nusantara" dan "Arus Pelangi".Melalui kegiatan psikoedukasi LGBT ini diharapkan dapatmeningkatkan pengetahuan siswadan siswi mengenai LGBT serta siswa mampu melindungi diri dan orang lain di sekitarnyadari perilaku seks LGBT. Kegiatan pengabdian psikoedukasi tentang LGBT di berikan padasiswa dan siswi kelas VII SMPN 04 Kota Padang Panjang sebanyak 25 orang yangdikumpulkan dalam satu lokal. Hasil dari kegiatan psikoedukasi ini dilihat dari nilai meanpengetahuan responden sebelum dilakukan psikoedukasi tentang LGBT sebesar 12.4 dannilai mean pengetahuan responden sesudah dilakukan psikoedukasi sebesar 14.6. Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan responden sesudah dilakukan psikoedusitentang LGBTKata Kunci : Psikoedukasi, LGBT
PROMOSI KESEHATAN MASALAH STUNTING PADA IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DI KANAGARIAN PAMATANG PANJANG KABUPATEN SIJUNJUNG Nurhamidah Rahman; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1854

Abstract

Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutamapada saat 1000 Hari PertamaKehidupan (HPK). Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanankesehatan kepada ibu hamil. Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akanberpengaruh terhadap tingkatkecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibatkekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit diperbaiki. Kegiatanpengabdian promosi kesehatan tentang stunting pada ibu-ibu yang mempunyai balita diKanagarian Pamatang Panjang Kabupaten Sinjunjung diikuti sebanyak 25 orang ibu-ibuyang dikumpulkan di Aula Kantor Wali nagari Kanagarian Sijunjung. Promosi Kesehatandengan metode penyuluhan stunting ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akanpentingnya kesehatan dengan melakukan pencegahan akan terjadinya stunting khususnya diKabupaten Sijunjung. Kegiatan ini sangat diterima serta didukung secara positif oleh ibu-ibubalita, pemerintah Kabupaten Sijunjung terlihat dari perwakilan wali nagari kanagarianPamatang Panjang, serta kader yang memfasilitasi kegiatan dengan menyediakan tempat danmengumpulkan ibu-ibu guna mengikuti penyuluhan tentang stunting untuk menyadari akanpentingnya tumbuh kembang anak dan edukasi pencegahan stuntingKata Kunci : Promosi Kesehatan, Stunting