Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CESARIA DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD PARIAMAN -, Sari Setiarini
Menara Ilmu Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Menara Ilmu Januari 2018 Jilid 3
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i3.548

Abstract

Sectio cesaria is a method of giving birth to the fetus through an incision in the abdominalwall and uterine wall. The result of Riskesdas 2013 was 9,8% by cesarean section with highestproportion in DKI Jakarta (19,9%) and lowest in Southeast Sulawesi (3,3%) Based on medicalrecord data of RSUD Pariaman, patients who operate in midwifery room 113 people. One ofthe sectio cesarial complications is the painful method of treating non-pharmacological painrelief in deep breath relaxation techniques. The purpose of this study was to determine theeffect of breath relaxation technique on the decrease of pain level in Patient Post SectioCesaria In Inpatient ward of Midwifery RSUD Pariaman.The type of this research is experiment conducted by using quantitative approach withexperimental quasi design with One group Pretest-postest design design. This study wasconducted in the Inpatient ward of Midwifery Pariaman Hospital population was 113 people,with sample 10 because taken by acidental sampling. Data were collected and analyzed usingWilcoxon Test.The result of the research on wilcoxon test shows the mean rank scale of the pretestrespondent's pain scale of 5.50 and the post test of 0.00, with the mean of post-test pain scaledown from pre test. Then there is the effect of deep breath relaxation technique on thedecrease of post sectio cesarial pain level with p value = 0.004 (p <0.005).Researchers suggest to health workers, especially in the Midwifery ward to teach relaxationbreath techniques in patients post sectio cesaria to reduce pain experienced by patients.Keyward : pain level, deep breath, pre and post pest.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA HIPERTENSI TERHADAP PENGENDALIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DANGUANG DANGUANG Setiarini, Sari
Menara Ilmu Vol 12, No 8 (2018): vol. XII No. 8 Juli 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i8.877

Abstract

World Health Organization (WHO),memperkirakan hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian danmencakup 7% dari beban penyakit di dunia. Berdasarkan data WHO pada tahun (2014), terdapatsekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia. Di negara berkembang yang berpenghasilanrendah, dimana Indonesia masuk dalam deretan prevalensi hipertensi tertinggi di dunia bersamaMyanmar, India, Srilanka, Bhutan, Thailand, Nepal dan Maldives (Anonim, 2013).DataRiskesdas(2013), menunjukkan bahwa berdasarkan pengukuran lebih dari 25,8% orang Indonesiadiatas usia 18 tahun menderita hipertensi namun kurang dari 10% yang mengetahui bahwamereka menderita hipertensi."Di Sumatra Barat, penderita Hipertensi ada 31,2% sedangkan datanasional mencapai 31,7%. Sedangkan penderita jantung di Sumatra Barat lebih tinggi yaitu 11,3% dibanding data nasional yang hanya 7,2%.Tujuanpenelitianadalahuntuk mengetahuiHubungan Tingkat pengetahuan dan Sikap penderita hipertensi terhadap pengendalian penyakithipertensi di Puskesmas Dangung Dangung Kab Limapuluh Kota Tahun 2018.Desain penelitian yang di gunakan adalah Cross Sectional Study yaitu variabel independen dandependen dikumpulkan pada waktu yang bersamaan serta mencari hubungan antara variabelindependen dengan variabel dependen.Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas DangungDangung Kab Lima Puluh Kota. Waktu Penelitian dilakukan pada bulan April tahun 2018.Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang tercatat di Puskesmas DangungDangung Kab Lima Puluh Kotadenganjumlahsampel 30 orang dantehnik pengambilan sampelaccidental sampling.Setelah dilakukan uji statistic diperoleh hasil p = 1,00. Berarti (P>0,05) maka Ho diterimadan Ha ditolak ini berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuanresponden dengan penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas Dangung Dangung Kab. LimapuluhKota tahun 2018.Setelah dilakukan uji statistic diperoleh hasil p = 0,427 (p > 0,05) dimana Hoditerima dan Ha ditolak ini berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara hubungansikap responden dengan penatalaksanaanhipertensi di Puskesmas Dangung Dangung KabLimaPuluh Kota 2018.Denganberpedoman pada hasilpenelitian yang diperoleh, makadiharapkankepada petugaskesehatan agar meningkatkan promosi kesehatan berupa konseling dan pelayanan dalam memberikan informasi terhadap masyarakat tentang hipertensi.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN METODE PENYULUHAN TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DI SMA N 5 PADANG Sari Setiarini
Menara Ilmu Vol 11, No 78 (2017): Vol. XI Jilid 2 No.78 November 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i78.589

Abstract

Human Immunodeficiency Virus is a type of virus that attacks / infects white blood cells that cause the decline of human immune. Acquired Immune Deficiency Syndrome is a set of symptoms of the disease that arise due to the decrease in body immunity caused by HIV (Kemenkes RI, 2014). In 2014 (WHO) announced 36 million people worldwide suffered from HIV / AIDS and most of them live in poverty and in developing countries. Cases of HIV / AIDS in Indonesia from July to September recorded cases of HIV 7,335 cases, while AIDS cases 176 cases. The estimation and projection of the number of people with HIV / AIDS in low-risk female population increased from 190,349 cases in 2011 to 279,276 cases (0.10%) in 2016. The objective of the study was to investigate the effect of health promotion by extension methods on increasing adolescent knowledge about HIV / AIDS at SMA N 5 Padang in 2017.This research uses quasi ekperiment with pretest post test design in SMA N 5 Padang, population of 160 people, with sample 61 respondentsby cluster random sampling. The research with the questionnaire and counseling, then the data is processed by using wilcoxon test.From the statistical test of wilcoxon, p = 0,000 (p <0,05), it can be concluded that there is a significant effect on the improvement of knowledge before after being given counseling about HIV / AIDS in SMA 5 Padang in 2017.Suggestion for High School education institution N 5 Padang in order to improve the giving of wider material and giving counseling to all student in SMA Negeri 5 Padang about HIV / AIDS. As well as expected research can be developed by examining other factors of successful counseling about HIV / AIDS.
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESEPSI ORANGTUA TERHADAP PEMBERIAN VAKSIN MEASLES RUBELA (MR) PADA ANAK Sari Setiarini; Mariza Elsi
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 JANUARI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2124

Abstract

Kampanye imunisasi massal MR (Measles Rubella) mulai digalakan dari tahun 2017. Hal ini dilaksanakan di sekolah dan pos pelayanan imunisasi seperti Puskesmas dan Posyandu dengan sasaran umur yaitu anak usia 9 bulan sampai usia 15 tahun. Sumatera Barat menjadi provinsi terendah kedua setelah Aceh dalam capaian target imunisasi massal Measles Rubella (MR) yang berlangsung sepanjang tahun 2018, yakni hanya sekitar 41,61 persen. Hal itu tak terlepas dari kontroversi yang beredar seputar zat atau kandungan yang terdapat dalam vaksin MR tersebut. Berdasarkan berita harian Kompas bulan Agustus tahun 2018 Kabupaten Agam sempat menunda pelaksanaan imunisasi Maeles Rubella (MR) kepada peserta didik di seluruh lembaga pendidikan, hasil rapat koordinasi bersama Sekda Pemda Agam sepakat menunda pelaksanaan imunisasi diamana salah satu penyebab penundaan ini yaitu adanya kekhawatiran orang tua murid tentang kehalalan vaksin ini. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat factor dominan antara pengtahuan, pendidikan, sikap dan perilaku yang mempengaruhi presepsi orang tua terhadap pemberian vaksin MR pada anak di wilayah kerja Puskesmas Maninjau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survey dengan pendekatan eksploratoris, data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis faktor. Hasil penlitian menunjukan bahwa dari ke empat faktor yang diteliti pendidikan orang tua tidak menjadi faktor yang mempengaruhi pemberian vaksin Measles Rubela oleh orang tua kepada anak. Pengetahuan, sikap dan prilaku orang tua merupakan faktor dominan yang terbentuk dan ketiga faktor ini mempengaruhi pemberian vaksin Measles Rubela oleh orang tua kepada anak. Kesimpulan dari penlitian ini Faktor yang paling dominan dari ketiga faktor yang mempngaruhi pemberian vaksin Measles Rubela oleh orang tua kepada anak adalah faktor pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua tersebut tentang pemahamannya terkait pemberian vaksin Measles Rubela. Kata Kunci : Faktor, Dominan, Presepsi, Measles Rubela
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CESARIA DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD PARIAMAN Sari Setiarini -
Menara Ilmu Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Menara Ilmu Januari 2018 Jilid 3
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i3.548

Abstract

Sectio cesaria is a method of giving birth to the fetus through an incision in the abdominalwall and uterine wall. The result of Riskesdas 2013 was 9,8% by cesarean section with highestproportion in DKI Jakarta (19,9%) and lowest in Southeast Sulawesi (3,3%) Based on medicalrecord data of RSUD Pariaman, patients who operate in midwifery room 113 people. One ofthe sectio cesarial complications is the painful method of treating non-pharmacological painrelief in deep breath relaxation techniques. The purpose of this study was to determine theeffect of breath relaxation technique on the decrease of pain level in Patient Post SectioCesaria In Inpatient ward of Midwifery RSUD Pariaman.The type of this research is experiment conducted by using quantitative approach withexperimental quasi design with One group Pretest-postest design design. This study wasconducted in the Inpatient ward of Midwifery Pariaman Hospital population was 113 people,with sample 10 because taken by acidental sampling. Data were collected and analyzed usingWilcoxon Test.The result of the research on wilcoxon test shows the mean rank scale of the pretestrespondent's pain scale of 5.50 and the post test of 0.00, with the mean of post-test pain scaledown from pre test. Then there is the effect of deep breath relaxation technique on thedecrease of post sectio cesarial pain level with p value = 0.004 (p <0.005).Researchers suggest to health workers, especially in the Midwifery ward to teach relaxationbreath techniques in patients post sectio cesaria to reduce pain experienced by patients.Keyward : pain level, deep breath, pre and post pest.
GAMBARAN ANGKA KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI IGD RSI SITI RAHMAH PADANG Sari Setiarini
Menara Ilmu Vol 12, No 4 (2018): Vol. XII No. 4 April 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i4.740

Abstract

Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara yang memiliki angkakecelakaan lalu lintas terbesar di dunia yaitu sebesar 62% dari total kecelakaan didunia.Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan jumlah kematian akibat kecelakaanterbanyak di dunia. Angka kematian kecelakaan lalu lintas di negara berkembangmencapai 49,6% paling tinggi diantara negara maju dan miskin (WHO, 2009). MenurutWHO kecelakaan terbanyak terjadi pada pengendara sepeda motor 23 % kemudian pejalankaki 22% dan pesepeda 5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusikecelakaan lalu lintas berdasarkan penggolongan kecelakaan dan ntuk mengetahuidistribusi kecelakaan lalu lintas berdasarkan kualifkasi luka kecelakaan. Penelitian yangdilakukan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif bermaksud untukmendapatkan gambaran mengenai kecelakaan lalu lintas. Hasil yang diharapkan dapatmelihat bagaimana angka kejadian kecelakaan lalu lintas di IGD RSI Siti Rahmah Padang,dengan jumlah 61 responden.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari sampai Mei2017 didapatkan data berikut : berdasarkan kelas kecelakaan 58 (95,1%) pasienmengalami kecelakaan sedang dan 3 (4,9%) mengalami kecelakaan berat sedangkanberdasarkan kualifikasi luka 58 (95,1%) pasien mengalami luka ringan akibat kecelakaanlalu lintas dan 3 (4,9%) mengalami luka berat di IGD RSI Siti Rahmah Padang. Mengingatpentingnya masalah kecelakaan lalu lintas dan belum adanya data lengkap mengenaigambaran luka pada pasien kecelakaan lalu lintas maka peneliti menyarankan agar pihakrumah sakit dapat meningkatkan pendokumentasian data pasien khususnya pasienkecelakaan lalu lintas agar dilengakapi dengan pengklasifikasian kelas kecelakaan da nluka akibat kecelakaan lalu lintas
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DOKTER KECIL DI SDN 01 DANGUANG-DANGUANG KEC.GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Sari Setiarini; Anisa Febristi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.862

Abstract

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Dokter kecil merupakan istilah yang sering dikenal di lingkungan sekolah dasar. Keberadaan Unik Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki fungsi yang sangat vital. Saat ini UKS yang dimiliki oleh mitra menempati ruang yang bergabung dengan perpustakaan dengan peralatan yang minimal. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018, dari hasil wawancara pengusul dengan kepala sekolah didapatkan fenomena yaitu tingginya kesakitan pada siswa sekolah dasar pada saat pembelajaran. Hal ini didukung dengan fakta permasalahan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2018  banyak ditemukan siswa yang sakit dan meninggalkan proses pembelajaran dikelas (keluhannya meliputi: demam, pusing, lemas, mual-muntah, nyeri perut, diare, luka lecet karena jatuh saat bermain di jam istirahat dan saat olahraga).Guru olah raga sebagai penanggung jawab UKS tidak memiliki tim yang dapat segera memberikan pertolongan pertama pada kesakitan maupun kecelakaan. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan suatu upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan buku panduan P3K ramah anak dalam meningkatkan keterampilan P3K siswa dalam mewujudkan sekolah sehat. Selama ini pelatihan dokter kecil SDN 01 Danguang-Danguang belum pernah diikutkan dalam pelatihan dan pendampingan dokter kecil. Tujuan yang ingin dicapai dengan pendampingan dokter kecil adalah agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya, serta siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.
PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG PENANGANAN TERSEDAK (MANAJEMEN CHOKING) PADA ANAK DI KELURAHAN AIR TAWAR KOTA PADANG Nurhamidah Rahman; Rikayoni Rikayoni; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1217

Abstract

Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas akibat benda asing secara total atau sebagian, sehingga menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen, bahkan dapat segera menimbulkan  kematian (Bagian Diklat RSCM, 2015). Tersedak merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation. Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda- tanda tersedak seperti batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas (Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015). Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan usaha bernapas spontan dari korban. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Keluarahan Air Tawar Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang manajemen choking. Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Air Tawar Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang manajemen choking dengan nilai 60-100.
PKM PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DM (DIABETES MELITUS) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Agustika Antoni; Dian Rahmi; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1219

Abstract

Diperkirakan, jumlah penduduk berusia di atas  65 tahun akan meningkat dari 524 juta pada tahun 2010 menjadi 1,5 milyar pada tahun 2050, sehingga untuk pertama kalinya populasi penduduk lansia akan melebihi penduduk usia di bawah 15 tahun. Salah satu efek dari penuaan adalah meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan proses degenerasi dan penuaan. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif, sehingga PTM banyak muncul pada usia lanjut. Pada kelompok umur di atas 55 tahun, penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab kematian terbesar. (Pusat Data dan Informasi, 2014). Penyakit DM merupakan penyakit penyebab kematian nomor enam di Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi penyakit DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Penyakit DM merupakan masalah yang serius dan berdampak terhadap produktifitas. Sekitar 1126 orang lansia di kelurahan air pacah ada sekitar 26 % bermasalah dengan kesehatanya seperti menderita penyakit tidak menular. Kebanyakan keluarga tidak mampu merawat lansia di rumah dengan menderita penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus dan penyakit lainnya. Keluarga merupakan orang terdekat dari penderita yang bisa dihandalkan dalam perawatan sampai akhir hayat hidupnya. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Puskesmas Andalas Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus). Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Puskesmas Andalas Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus)dengan nilai 60-100.
OPTIMALISASI UKS DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN DI SEKOLAH MELALUI PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Rikayoni Rikayoni; Sari Setiarini; Nurhamidah Rahman
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.817

Abstract

Kasus gawat darurat karena kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian utama di daerah perkotaan (Arif, 2000). Pertolongan pertama pada kejadian gawat darurat dilakukan secara tepat, cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini bisa menggunakan alat atau tanpa alat yang tersedia pada saat itu.Tujuan penting dari pertolongan pertama adalah untuk memberikan perawatan yang tepat sehingga korban dapat bertahan hidup dan mencegah kecacatan (Skeet, 2010). Implementasi kegiatan ini merupakan promosi kesehatan dengan menggunakan metode penyuluhan dan demontrasi dalam  upaya peningkatan pengetahuan siswa SMK II tentang penanganan bantuan hidup dasar. Solusi yang di tawarkan untuk melakukan penyuluhan ini adalah Penyuluhan tentang penanganan bantuan hidup dasar dan pelatihan keterampilan penanganan bantuan hidup dasar. Dengan terlaksananya kegiatan penyuluhan ini, hasil yang diperoleh meningkatkan pengetahuan siswa tentang optimalisasi UKS dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah melalui pelatihan bantuan hidup dasar dan meningkatkan keterampilan siswa tentang optimalisasi uks dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah melalui pelatihan bantuan hidup dasar. Kesimpulan dari pendidikan kesehatan yang dilaksanakan  melalui penyuluhan  tentang optimalisasi UKS dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah melalui pelatihan bantuan hidup dasar dan melakukan pelatihanan  tentang optimalisasi uks dalam penanganan kegawatdaruratan di sekolah guna meningkatkan keterampilan siswa dalam penanganan BHD.