Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH KONSELING TERHADAP PENIGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG -, Rikayoni
Menara Ilmu Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Menara Ilmu Januari 2018 Jilid 3
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i3.547

Abstract

TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman TB paru yaitu Mycobacteriumtuberculosis pada umumnya menyerang jaringan paru, tetapi juga dapat menyerang organlainya. Pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 7.3 – 9 juta penduduk dunia terkena kasus TBparu. Di kota padang, di perkirakan bahwa yang tersangka menderita sebanyak 14.040 orangdari 876.882 dari 876.882 penduduk dengan realisasinya sebanyak 5.259 orang dari 5.259orang tersebut di dapatkan data dengan BTA (+) sebanyak 720 orang (51.4%). Tujuanpenelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap peningkatan pengetauanpasien tentang perawatan TB paru di wilayah kerja puskesmas andalas padang tahun 2016Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang dilakukan dengan dengan menggunakanpendekatan kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimental dengan desain One groupPretest – postest desain. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padangbulan Maret – Juni populasi pasien TB paru adalah 40 orang,secara total dengan sampel 40karena diambil secara total sampling. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan Ujipaired t-Test.Hasil penelitian secara uji dependent paired t-Test didapatkan nilai rata - rata pengetahuanresponden prettest 7.30 ± 1.623 dan post test 11.40 ± 1.150, dengan arti kata pengetahuan posttest lebih tinggi dari pada pre test. Maka terdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan sebelum dan sesudah mendapat konseling dengan nilai p value = 0,00 (p<0.05)Dari hasil penelitian maka didapatkan bahwa ada pengaruh pengetahuan dengan menggunakanKonseling terhadap peningkatan pengetahuan, maka peneliti menyarankan terutama kepadapetugas kesehatan khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang diharapkan agardapat memanfaatkan sebagai informasi dan bahan dalam penyampaian penyuluhan tentang TBparu.Kata Kunci : Pengaruh konseling, perawatan TB Paru
EFEKTIFITAS PENERAPAN PERMAINAN EDUKATIF COOPERATION PLAY PUZZLE GROUP PADA ANAK DI MASA PANDEMI COVID 19 TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Rikayoni, Rikayoni; Rahmi, Dian
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 OKTOBER 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2849

Abstract

Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik kasar dan motorik halus, kecerdasan, (daya pikir, daya cipta), sosial emosional, bahasa dan komunikasi. Berbagai potensi yang dikembangkan pada anak usia dini, kemampuan sosial merupakan salah satu potensi yang sangat penting untuk di kembangkan agar memiliki kemampuan sosial yang baik sejak usia dini. Memperbaiki kemampuan sosial anak salah satunya yaitu dengan menerapkan metode bermain berbantu media Puzzle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan sosial anak balita umur 4-5 tahun setelah melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Bermain Cooperative Play Puzzle pada anak balita di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan instrument yang pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi. Setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan uji Normalitas dan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan sosial anak balita umur 4-5 tahun setelah dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok Bermain Cooperative Play Puzzle di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata rata kemampuan sosial anak dari 9,00 menjadi 15,60 selisih rata rata 6,6 atau dengan kata lain tidak adanya penurunan atau pengurangan dari nilai Pre Ob ke nilai Post Ob Diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh orang tua anak untuk meningkatkan kemampuan sosial anaknya melalui permainan Puzzle di masa pandemic covid 19.
PENGARUH KONSELING TERHADAP PENIGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG Rikayoni -
Menara Ilmu Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Menara Ilmu Januari 2018 Jilid 3
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i3.547

Abstract

TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman TB paru yaitu Mycobacteriumtuberculosis pada umumnya menyerang jaringan paru, tetapi juga dapat menyerang organlainya. Pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 7.3 – 9 juta penduduk dunia terkena kasus TBparu. Di kota padang, di perkirakan bahwa yang tersangka menderita sebanyak 14.040 orangdari 876.882 dari 876.882 penduduk dengan realisasinya sebanyak 5.259 orang dari 5.259orang tersebut di dapatkan data dengan BTA (+) sebanyak 720 orang (51.4%). Tujuanpenelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap peningkatan pengetauanpasien tentang perawatan TB paru di wilayah kerja puskesmas andalas padang tahun 2016Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang dilakukan dengan dengan menggunakanpendekatan kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimental dengan desain One groupPretest – postest desain. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padangbulan Maret – Juni populasi pasien TB paru adalah 40 orang,secara total dengan sampel 40karena diambil secara total sampling. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan Ujipaired t-Test.Hasil penelitian secara uji dependent paired t-Test didapatkan nilai rata - rata pengetahuanresponden prettest 7.30 ± 1.623 dan post test 11.40 ± 1.150, dengan arti kata pengetahuan posttest lebih tinggi dari pada pre test. Maka terdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan sebelum dan sesudah mendapat konseling dengan nilai p value = 0,00 (p<0.05)Dari hasil penelitian maka didapatkan bahwa ada pengaruh pengetahuan dengan menggunakanKonseling terhadap peningkatan pengetahuan, maka peneliti menyarankan terutama kepadapetugas kesehatan khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang diharapkan agardapat memanfaatkan sebagai informasi dan bahan dalam penyampaian penyuluhan tentang TBparu.Kata Kunci : Pengaruh konseling, perawatan TB Paru
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA DI SMK I MANINJAU KABUPATEN AGAM TAHUN 2020 Dalina Gusti; Rikayoni Rikayoni
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 JULI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2751

Abstract

 Prilaku merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Sumatera Barat mengalami kenaikan prevelensi merokok umur 10-18 tahun yaitu  28%, yang sebelumnya  pada tahun 2013 dibawah 28%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok terhadap prestasi belajar pada remaja di SMK 1 Maninjau Kabupaten Agam.Penelitian ini bersifat pendekatan analitik dengan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan di SMK 1 Maninjau Kabupaten Agam. Pada bulan Februari s/d Agustus 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki kelas XI yang berjumlah 142 siswa. Penelitian ini dilakukan terhadap 58 siswa laki-laki di SMK 1 Maninjau Kabupaten Agam. Teknik pengambilan sampel dengan cara probability sampling dan menggunakan kuisioner sebagai instrument penelitian. Kemudian data diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.Dari hasil Univariat didapatkan 74,1% siswa kelas XI yang merokok. 58,6% responden tidak berprestasi. Hasil penelitian ini menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square, maka didapatkan nilai pValue = 0,045. Ini berarti bahwa nilai pValue < 0,05. Dari hasil Bivariat dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan merokok terhadap prestasi belajar siswa di SMK 1 Maninjau Kabupaten Agam.Diharapkan bagi kepala sekolah agar dapat  memberikan sanksi bagi siswa yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah SMK 1 Maninjau Kabupaten Agam. Kata kunci : Prilaku merokok, Prestasi belajar
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI RUANGAN INTALANSI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG TAHUN 2019 Rikayoni Rikayoni
Menara Ilmu Vol 14, No 1 (2020): VOL. XIV NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i1.2125

Abstract

Tingkat kepuasan merupakan cermin dari kualitas pelayanan di rumah sakit, tingkat kepuasan adalah perbandingan anatara harapan dan kenyataan. Dikatakan puas jika harapan lebih dari kenyataan dan dikatakan tidak puas jika harapan kurang dari kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepusasn pasien di Instalansi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan total responden sebanyak 95 orang. Pengambilan sampel dengan cara accidental sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 di Instalasi Unit Gawat darurat. Hasil Univariat di temukan 70 (70%) responden menyatakan puas tentang pelayanan kesehatan dalam dimensi kehandalan / realibility. 68 (68%) responden menyatakan puas tentang pelayan kesehatan dalam dimensi Responsivenes / cepat tanggapan. 71 (71%) responden menyatakan puas tentang pelayanan kesehatan dalam dimensi Empaty. 74 (74%) responden menyatakan puas tentang pelayanan kesehatan dalam pelayanan dalam dimensi jaminan / Assurance. 64 (64%) responden menyatakan puas tentang pelayanan kesehatan dalam dimensi Tangibles / bukti langsung. Dari hasil penelitian ini diharapakan kepada petugas yang bekerja di Instalansi Gawat Darurat, Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Agar meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan pasien, di pertahankan demi mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan keperawatan pada khususnya. Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan
FAMILY PSYCOEDUCATION SEBAGAI UPAYA MENGURANGI STIGMA PADA KELUARGA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PAUH PADANG Dian Rahmi; Rikayoni Rikayoni; Anisa Febristri
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.861

Abstract

Dalam UU RI No. 18 Tahun 2014 Bab I Pasal 3 tentang Kesehatan Jiwa, dijelaskan bahwa upaya kesehatan jiwa bertujuan menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatatan jiwa  (Kemenkes, 2014). Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Tujuan dari program ini untuk memberi dukungan terhadap anggota keluarga dalam mengurangi beban keluarga terutama beban fisik dan mental dalam merawat klien gangguan jiwa untuk waktu yang lama. Kegiatan Family Psychoeducation (FPE) ini dipandang perlu dilakukan mengingat masih adanya kasus pemasungan, penelantaran, diskriminasi serta bentuk-bentuk perilaku negatif yang di alami oleh penderita gangguna jiwa Hasil pemberian FPE dapat mengurangi beban keluarga baik secara fisik maupun psikis serta dapat merubah sikap serta perilaku keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Diharapkan kegiatan FPE ini dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh perawat Puskesmas sampai keluarga memiliki mekanisme koping yang adapatif dalam menghadapi berbagai stressor dalam kehidupannya selama merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENGUNAAN TERAPI EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW SABAI NAN ALUIH SICINCIN Rikayoni Rikayoni; Dian Rahmi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1236

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang masih menjadi masalahkesehatan di dunia karna memberikan komplikas-komplikasi yang fatal. The Seventh Reportof the Join National Commite on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of HighBlood pressure (JNC VII) menyatakan bahwa seseorang dikatakan hipertensi jika tekanandarah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih(National Institute of ealth, 2014).Salah satu bentuk terapi komplementer adalah terapiEmotional Freedom Technique (EFT) yang merupakan teknik relaksasi, merupakan salahsatu bentuk mind-body therapy dari terapi komplementer dan alternatif dalamkeperawatan.Solusi yang dilakukan adalah sosialisasi dan pendampingan pengunaan terapiemotional freedom technique (EFT) sebagai tindakan mandiri untuk menurunkan tekanandarah pada Lansia yang menderita hipertensi di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin.Berdasarkan uji-t (T-Tes) yang dipakai dalam penelitian ini, p value< 0,05 maka terdapatperbedaan rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi emosional freedomtechnique.Kesimpulan adanya pengaruh pemberian terapi emosional freedom techniqueterhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi di PSTW Sicincin.Kata Kunci : Hipertensi, terapi emosional freedom technique
PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN JIWA (KASERWA) DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA MELALUI TERAPI FAMILY PSIKOEDUKASI PADA MASA NEW NORMAL DI KELURAHAN KORONG GADANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KURANJI PADANG Dian Rahmi; Rikayoni Rikayoni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1237

Abstract

Dalam UU RI No. 18 Tahun 2014 Bab I Pasal 3 tentang Kesehatan Jiwa, dijelaskan bahwaupaya kesehatan jiwa bertujuan menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yangbaik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguanlain yang dapat mengganggu kesehatatan jiwa (Kemenkes, 2014). Kesehatan jiwa menurutWHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia,mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnyaserta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.Tujuan dari program ini untukmemberi dukungan terhadapanggota keluarga dalam mengurangi beban keluarga terutamabeban fisik dan mental dalam merawat klien gangguan jiwa untuk waktu yang lama. KegiatanFamily Psychoeducation (FPE) ini dipandang perlu dilakukan mengingat masih adanya kasuspemasungan, penelantaran, diskriminasi serta bentuk-bentuk perilaku negatif yang di alami olehpenderita gangguna jiwa Hasil pemberian FPE dapat mengurangi beban keluarga baik secarafisik maupun psikis serta dapat merubah sikap serta perilaku keluarga dalam merawat anggotakeluarga yang mengalami gangguan jiwa. Diharapkan kegiatan FPE ini dapat dilakukan secaraberkelanjutan oleh perawat Puskesmas sampai keluarga memiliki mekanisme koping yangadapatif dalam menghadapi berbagaistressor dalam kehidupannya selama merawat anggotakeluarga yang mengalami gangguan jiwa.Kata Kunci : Family Psychoeducation, Stigma , Keluarga
PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG PENANGANAN TERSEDAK (MANAJEMEN CHOKING) PADA ANAK DI KELURAHAN AIR TAWAR KOTA PADANG Nurhamidah Rahman; Rikayoni Rikayoni; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1217

Abstract

Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas akibat benda asing secara total atau sebagian, sehingga menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen, bahkan dapat segera menimbulkan  kematian (Bagian Diklat RSCM, 2015). Tersedak merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation. Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda- tanda tersedak seperti batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas (Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015). Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan usaha bernapas spontan dari korban. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Keluarahan Air Tawar Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang manajemen choking. Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Air Tawar Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang manajemen choking dengan nilai 60-100.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENATALAKSANAAN DEMAM KEJANG DI RUMAH DI AULA UDKP PASAR DANGUANG-DANGUANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUANG-DANGUANG KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Nurhamidah Rahman; Rikayoni Rikayoni; Dian Rahmi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.864

Abstract

Demam kejang adalah bangkitnya kejang yang terjadi pada kenaikan suhu yang disebabkan oleh suatu proses ektrakranium. Kejang demam merupakan kelainan neurologist yang paling sering dijumpai pada anak, terutama pada golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3% dari anak yang berumur 5 tahun pernah menderita kejang demam.(Ngastiyah 2003).Pada saat ini masih sering kita temukan anak dengan penyakit demam yang cendrung berlanjut menjadi kejang yang di sebabkan oleh meningkatnya suhu tubuh pada anak. Demam kejang yang berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahaya tetapi kejang yang berlangsung lama (lebih lama 15 menit) akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang akan berlanjut menyebabkan metabolisme otak meningkat sehingga rangkaian peristiwa ini akan menyebabkan kerusakan neuron otak selama berlangsungnya kejang yang lama (Ngastiyah,2003). Berdasarkan data dari  Profil Kesehatan Lima Puluh Kota tahun 2017, penyakit ISPA menduduki urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas di Kabupaten 50 kotadengan jumlah kasus 48.928 kasus. Penanganan yang tidak tepat terhadap anak dengan ISPA berdampak kepada timbulnya demam kejang. Masalah yang sering kita temui pada anak yang mengalami demam kejang adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang perawatan pada arak yang mengalami demam kejang, oleh karena itu sangat penting sekali kita sebagai perawat memberikan pendidikan kesehatan terutama tentang demam kejang meliputi pencegahan agar tidak kembali demam kejang berulang dan tindakan apa yg dilakukan jika anak mengalami demam kejang dirumah. (Ngastiyah,2003). Bertitik tolak dari masalah diatas penulis berminat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang  Penanganan Demam Kejang di rumah  pada ibu-ibu yang mempunyai balita di wilayah kerja Puskesmas Kanagarian Danguang-Danguang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota Payakumbuh. Solusi yang di tawarkan untuk melakukan penyuluhan ini adalah Perawatan anak demam di rumah dan Penatalaksanaan  jika anak kejang di rumah. Implementasi kegiatan ini merupakan Promosi kesehatan dengan menggunakan metode penyuluhan dalam  upaya peningkatan pengetahuan ibu-ibu bayi balita terhadap penanganan demam kejang pada anak di rumah.