Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU “LUMUT-LUMUT WATULUMBANG” Wulandari, Ida Ayu Gde
GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.146 KB) | DOI: 10.25078/gw.v6i2.1153

Abstract

Lumut-Lumut Watulumbang (a book) has a deep self-reflection. The self-reflection is finding in this book by reading all of part of this book. This book teaches us that life is has a mystery that can?t find the final answer. When you think that you have found the answer in your life, there will be a question in yourself, that makes us be doubt for the answer. You will not find the same answer because it depends on the situation and consciousness. So that, in this book, we will find the eternal truth is not outside from ourself, but we can find it in itself. This book teaches us to be consistence to self-contemplation so we will find the Almight-God in ourself. So that?s why, the values of character could find in this book. This book contains of characters value that taken from tattwa of lontar (traditional script). Literary works of Hindu is most of them written on lontar (traditional script) but the writer of this book were packed in a good essays. This book is a good literature as a reference to develop a character bulding that could create an intelligent-character generation. Key-words: self-reflection, consciousness of God, character values
PETA KONSEP PERKEMBANGAN AGAMA HINDU: PEMAHAMAN AWAL PENDIDIKAN AGAMA HINDU Aryana, I Made Putra; Wulandari, Ida Ayu Gde
GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sumber historis pemetaan sejarah perkembangan agama Hindu, dari mulainya perkembangan agama Hindu itu sendiri sampai dengan sekarang. Penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakan dan studi mendalam terhadap pustaka. Lembah sungai Sindhu di India adalah tempat awal perkembangan agama Hindu. Agama Hindu sebenarnya merupakan Sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Hubungan dagang antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang dari wilayah Cina dan India yang menyebabkan adanya asimilasi budaya, sehingga agama Hindu lambat laun mulai berkembang di Nusantara. Dengan adanya akulturasi dan budaya yang diakui di tingkat nasional sebagai agama yang resmi, muncul berbagai standar prilaku keagamaan Hindu di Indonesia khususnya Bali, antara lain: Tri Kerangka Agama Hindu, Panca Sradha, Panca Yadnya, Tri Sandya, Kramaning Sembah, Dainika Upasana, Nista Madya Utama dan Desa kala Patra serta Tri Hita Karana. Secara historis, penulisan seluruh ajaran Hindu bersumber pada kitab Veda, yaitu Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastusti. Sikap religius filosofis umat Hindu selalu berevolosi dan berkembang secara terbuka dan berkelanjutan di mana Hindu itu berkembang sesuai dengan keadaan alam social dan budaya dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Weda sebagai sumber ajarannya.
PETA KONSEP PERKEMBANGAN AGAMA HINDU: PEMAHAMAN AWAL PENDIDIKAN AGAMA HINDU I Made Putra Aryana; Ida Ayu Gde Wulandari
GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sumber historis pemetaan sejarah perkembangan agama Hindu, dari mulainya perkembangan agama Hindu itu sendiri sampai dengan sekarang. Penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakan dan studi mendalam terhadap pustaka. Lembah sungai Sindhu di India adalah tempat awal perkembangan agama Hindu. Agama Hindu sebenarnya merupakan Sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Hubungan dagang antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang dari wilayah Cina dan India yang menyebabkan adanya asimilasi budaya, sehingga agama Hindu lambat laun mulai berkembang di Nusantara. Dengan adanya akulturasi dan budaya yang diakui di tingkat nasional sebagai agama yang resmi, muncul berbagai standar prilaku keagamaan Hindu di Indonesia khususnya Bali, antara lain: Tri Kerangka Agama Hindu, Panca Sradha, Panca Yadnya, Tri Sandya, Kramaning Sembah, Dainika Upasana, Nista Madya Utama dan Desa kala Patra serta Tri Hita Karana. Secara historis, penulisan seluruh ajaran Hindu bersumber pada kitab Veda, yaitu Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastusti. Sikap religius filosofis umat Hindu selalu berevolosi dan berkembang secara terbuka dan berkelanjutan di mana Hindu itu berkembang sesuai dengan keadaan alam social dan budaya dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Weda sebagai sumber ajarannya.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU “LUMUT-LUMUT WATULUMBANG” Ida Ayu Gde Wulandari
GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/gw.v6i2.1153

Abstract

Lumut-Lumut Watulumbang (a book) has a deep self-reflection. The self-reflection is finding in this book by reading all of part of this book. This book teaches us that life is has a mystery that can’t find the final answer. When you think that you have found the answer in your life, there will be a question in yourself, that makes us be doubt for the answer. You will not find the same answer because it depends on the situation and consciousness. So that, in this book, we will find the eternal truth is not outside from ourself, but we can find it in itself. This book teaches us to be consistence to self-contemplation so we will find the Almight-God in ourself. So that’s why, the values of character could find in this book. This book contains of characters value that taken from tattwa of lontar (traditional script). Literary works of Hindu is most of them written on lontar (traditional script) but the writer of this book were packed in a good essays. This book is a good literature as a reference to develop a character bulding that could create an intelligent-character generation. Key-words: self-reflection, consciousness of God, character values