Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PEMBELAJARAN SENI DAN TEKNOLOGI DIGITAL SEBAGAI MEDIA BELAJAR DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Sri Cahya Dewi, Ni Komang; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 1 (2018): PRATAMA WIDYA JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Publisher : PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.381 KB)

Abstract

Abstrak Pentingnya tahun-tahun awal kehidupan seseorang sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia dinilah otak individu berkembang sangat pesat, bahkan hasil penelitian menyatakan bahwa perkembangannya mencapai hingga lebih dari 50%. Usia dini adalah fase fundamental bagi perkembangan individu yang disebut juga sebagai golden age atau usia emas. Pengalaman-pengalaman yang dijalani anak mungkin akan membentuk pengalaman yang akan dibawa seumur hidupnya. Implikasinya pada bidang usia dini adalah diperlukan langkah yang tepat (signifikan dan strategis) untuk membekali anak sejak usia dini. Upaya yang akan diambil akan dianggap semakin strategis jika dikaitkan dengan anggapan bahwa anak dalah praktisi masa depan. Dialah yang akan mengisi baik atau buruknya hari esok. Artinya, keberhasilan membina anak sejak dini merupakan kesuksesan bagi masa depan anak. sebaliknya, kegagalan dalam memberikan pembinaan, pendidikan, pengasuhan, dan perlakuan akan menjadi bencana bagi kehidupan anak di masa yang akan datang. Kata Kunci: Seni, Teknologi Digital dan Psikologi perkembangan PAUD
GURU KREATIF ANAK USIA DINI MELALUI PENDEKATAN TAKSONOMI BLOOM Wulandari, Ida Ayu Gde; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 2 (2018): PRATAMA WIDYA JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Publisher : PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.55 KB)

Abstract

Guru adalah model dalam pembelajaran. Guru bertugas untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik sehingga dapat berkembang secara optimal. Seorang guru yang kreatif akan melahirkan peserta didik yang kreatif. Seorang pendidik anak usia dini adalah pendidik yang mengajarkan peserta didik antara 0 tahun sampai 6 tahun. Peserta didik dalam rentang usia tersebut adalah usia yang paling tepat dalam mengembangkan seluruh potensi peserta didik bahkan disebut sebagai golden age. Potensi yang dapat dikembangkan dalam diri peserta didik meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai dengan perkembangan psikologi. Dengan pemahaman guru terhadap perkembangan peserta didik yang merupakan usia emas, maka akan melahirkan generasi emas yang membawa kemajuan bagi nusa dan bangsa. Begitu pula sebaliknya, apabila seorang guru tidak kreatif dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran, maka tidak akan melahirkan peserta didik yang kreatif. Menjadi guru yang kreatif dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung perkembangan peserta didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru memiliki tujuan yang ingin dicapai, baik kognitif, afektif, dan psikomotor. Kata kunci : guru, kreatif, kognitif, afektif, psikomotor
PENERAPAN BELAJAR YOGA SEBAGAI PENINGKATAN KECERDASAN EMOSI GURU DAN MURID Werdi Purniasih, Ida Ayu Komang; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 1 (2019): PRATAMA WIDYA JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Publisher : PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.255 KB)

Abstract

This research focuses on the study of the application of yoga learning carried out by teachers and students. Their life is done by meditation and yoga asana before starting learning. The literature review is related to emotional intelligence of early childhood and Yoga Sutra Patanjali. The method in this study used observation analysis, pre test and post test. Involving students and teachers from Madhu Vidya Kindergarten, totaling 57 children and 3 teachers. This study shows that there is (1) recognizing the form of self-emotion, (2) increasing the ability of teachers and students in managing emotions in themselves, (3) building relationships and communicating with others.
PENINGKATAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI STRATEGI DORAEMON DI TK PIVERI Hendrawati, Ni Wayan; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.242 KB) | DOI: 10.25078/pw.v4i2.1174

Abstract

Abstrak Penelitian ini hendak menggali perilaku sosial anak. Penerapan kelas inklusi dengan strategi doraemon yang dilaksanakan dengan kegiatan maplalianan diharapkan dapat menumbuhkan perilaku sosial anak yang positif seperti rasa empati dan simpati anak terhadap anak berkebutuhan khusus. Kajian ini menggunakan teknik observasi, dan dibedah dengan teori pendidikan inklusi, serta strategi permainan. Penelitian ini menemukan pertama tumbuh rasa kasih sayang pada setiap anak, kedua dapat memupuk rasa kerjasama dalam kegiatan apapun sehingga secara tidak langsung terjadi hubungan timbal balik, anak-anak berkebutuhan khusus menanggapi (merespon) stimulus (rangsangan) yang diberikan oleh temannya. Ketiga timbul rasa toleransi dengan cara saling menghargai, menghormati kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Keempat, timbulnya rasa percaya diri pada anak berkebutuhan khusus karena merasa termotivasi dan merasa dihargai saat ikut dilibatkan dalam kegiatan maplalianan. Kata kunci: Anak Usia Dini, Perilaku Sosial, Strategi Doraemon, Pendidikan inklusi. Abstract This research intends to explore children's social behavior. The implementation of inclusive classes with the Doraemon strategy implemented with map activities is expected to foster positive children's social behavior such as empathy and sympathy for children with special needs. This study uses observation techniques, and dissected with inclusive education theory, and game strategies. This research found that firstly growing affection for each child, secondly it can foster a sense of cooperation in any activity so that indirectly a reciprocal relationship occurs, children with special needs respond to (respond to) stimuli (stimuli) provided by their friends. Third arises a sense of tolerance by mutual respect, respect for strengths and weaknesses of each. Fourth, the emergence of confidence in children with special needs because they feel motivated and feel valued when involved in map activities.
SUMBER DAN INSPIRASI BELAJAR DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Utami Dewi, Ida Ayu Putu; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2871.986 KB) | DOI: 10.25078/pw.v3i1.590

Abstract

AbstractHave we become inspirational teachers? Why should be an inspirational teacher? Have our students answered ?Master is inspiration? when someone asks ?children, what do you think about your teacher?? Good teachers who inspire teachers for learners, for example, advice, build learners to learn fun not stress and children are not afraid. Professional teachers should be able to educate children to be brave. Learning resources, all sources either in the form of data, people and certain forms that can be driven learners. Inspiration is interpreted with creative ideas that arise from within the self after an external stimulus. Therefore, teachers should be able to become ?stimulants? for their students, inspiring for inspiration so that children can always be encouraged to bring up ideas, ideas, thoughts, actions, values, and positive creativity. Learning is the most priority activity in school activities. In the learning activities, the teacher is like a captain who controls the pace of the learning process in the classroom. In this learning process, teachers are required to be able to plan, design and implement approach / learning model using the method until the proper learnin media. The principles of APE are principles of productivity, creativity, activity, effective and efficient, and interesting and fun. From a material perspective, APE must be able to develop thinking power (cognition), rapid power, language, motor and skill aspects. Through tools used as a means of play, so that the child is expected to develop the function of intelligence, emotion and spiritual so that emerging intelligence that skyrocketed.Keywords: My Teacher Inspiration, My Student SourceAbstrakSudahkah kita menjadi guru inspiratif? Mengapa harus menjadi guru inspiratif? Sudahkah siswa kita akan menjawab ?Guru adalah inspirasi? ketika ada orang yang bertanya tentang ?Nak, bagaimana pendapatmu tentang gurumu??Guru yang baik guru yang menginspirasi untuk peserta didik, sebagai teladan, contoh, nasehat membangun peserta didik agar belajar menyenangkan tidak tertekan dan anak tidak takut. Guru profesional harus dapat mendidik anak menjadi berani. Sumber belajar, semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digerak peserta didik. Inspirasi dimaknai dengan gagasan-gagasan kreatif yang muncul dari dalam diri setelah ada rangsangan dari luar. Maka dari itu, guru harus bisa menjadi ?perangsang? bagi siswanya, memberi inspirasi demi inspirasi agar anak senantiasa dapat terdorong untuk memunculkan ide, gagasan, pemikiran, tindakan, nilai, hingga kretifitas yang positif. Belajar merupakan kegiatan paling prioritas dalam aktifitas di sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran, guru bagaikan nahkoda yang mengontrol laju proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran ini, guru dituntut untuk bisa merencanakan, merancang hingga melaksanakan pendekatan/model pembelajaran menggunakan metode hingga media pembelajaran yang tepat.
PENERAPAN BELAJAR YOGA SEBAGAI PENINGKATAN KECERDASAN EMOSI GURU DAN MURID Werdi Purniasih, Ida Ayu Komang; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.152 KB) | DOI: 10.25078/pw.v4i1.1065

Abstract

Penelitian ini memfokuskan kajian pada penerapan pembelajaran yoga yang dilaksanakan oleh para guru dan siswa. Keseharian dilakukan dengan meditasi dan yoga asana sebelum memulai pembelajaran. Kajian pustaka terkait dengan kecerdasan emosional anak usia dini dan yoga sutra patanjali. Metode pada penelitian ini menggunakan analisis observasi, pre test dan post test. Melibatkan peserta didik dan guru dari TK Madhu Vidya yang berjumlah 57 anak dan 3 orang guru. Penelitian ini menunjukkan adanya (1) mengenal bentuk bentuk emosi diri sendiri, (2) meningkatkan kemampuan guru dan peserta didik dalam mengelola emosi dalam diri, (3) membina hubungan dan berkomunikasi dengan orang lain.Kata Kunci: Anak Usia Dini, Kecerdasan Emosional, YogaThis research focuses on the study of the application of yoga learning carried out by teachers and students. Their life is done by meditation and yoga asana before starting learning. The literature review is related to emotional intelligence of early childhood and Yoga Sutra Patanjali. The method in this study used observation analysis, pre test and post test. Involving students and teachers from Madhu Vidya Kindergarten, totaling 57 children and 3 teachers. This study shows that there is (1) recognizing the formof self-emotion, (2) increasing the ability of teachers and students in managing emotions in themselves, (3) building relationships and communicating with others.Keywords: Early Childhood, Emotional Intelligence, Yoga
KONSTRUKSI LITERASI BACA TULIS ANAK MELALUI METODE SMART STORY BOOK DI TK NEGERI PEMBINA GIANYAR Cintiya Nurina, Ida Ayu; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1169.801 KB) | DOI: 10.25078/pw.v4i2.1173

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membangun agar anak usia dini menjadi cerdas dalam baca tulis. Dan meningkatkan kemampuan berbahasa anak dalam menyimak, mengungkapkan gagasan, keaksaraan awal anak, serta sebagai fondasi awal menanamkan nilai literasi pada anak usia dini. Kajian ini dibedah dengan konsep perkembangan bahasa anak dan teori literasi. Terdapat metode yang digunakan penerapan media Smart Story Book ini, Guru menyusun rencana harian dengan menggunakan media peraga, pelaksanaan kegiatan, umpan balik, dan mencatat hasil dari pencapaian kegiatan melalui daftar ceklist observasi. Penelitian ini menemukan, pertama bentuk-bentuk bercerita yang menarik, yang digunakan secara bergantian agar anak tidak merasa bosan, menghasilkan keterampilan menyimak maksimal. Kedua bentuk metode bercerita atau digunakan secara kombinasi agar menambah daya tarik cerita dapat menghasilkan perkembangan mengungkapkan (berbicara anak) sangat baik. Ketiga peraga ini menggunakan bahan dengan berbagai warna dan memiliki rangkaian gambar berbagai bentuk dari berbagai teknik lipatan di dalamnya sehingga menjadi alur cerita yang menarik. Kata kunci: Anak Usia Dini, Literasi, Media Smart Story Book, keterampilan menyimak, keterampilan mengungkapkan Abstract This research aims to build so that young children become intelligent in reading and writing. And improve children's language skills in listening, expressing ideas, children's early literacy, and as an initial foundation to instill the value of literacy in early childhood. This study is dissected with the concept of children's language development and literacy theory. There is a method used by the application of the Smart Story Book media, the teacher prepares a daily plan using the media of the demonstration, the implementation of activities, feedback, and records the results of the achievement of activities through an observation checklist. The research found, firstly interesting forms of storytelling, which are used interchangeably so that children do not feel bored, resulting in maximum listening skills. Both forms of storytelling method or used in combination in order to increase the attractiveness of the story can produce the development of expressing (talking to children) very well. These three visuals use materials with various colors and have a series of images of various shapes from various fold techniques in it so that it becomes an interesting storyline.
IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN LONG TERM MEMORY DAN KEMAMPUAN DASAR KOGNITIF ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK INDRA PRASTA KUTA Leniasih, Wayan; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v5i1.1361

Abstract

This study aims to investigate the increase in long term memory and basic cognitive ability in group B children of Taman Kanak-kanak Indra Prasta Kuta and obstacles faced by children in learning using experimental method with concrete media. The implementation of this research was based on the results of preliminary observations indicating that the long term memory and basic cognitive ability of children are still low. This study was an action research conducted in two cycles. Subjects were children in group B (B5) of 17 children. The study was conducted in the second semester (even) in the Academic Year 2013-2014. The research procedure follows circles such as planning phase, implementation phase, observation phase, and reflection phase. The data were collected by using observation and taken by using descriptive qualitative method. The results show that the implementation of the experimental method with concrete media can improve (1) long term memory of children at the end of the first cycle by 41.18 % (7 children) achieving the expected standard with the categories of good and very good, and at the end of the second cycle, it increases by 100 % (17 children) achieving the expected standard with the categories of good and very good. (2) Cognitive basic ability of children at the end of the first cycle by 52.94% (9 children) achieving the expected standard with the categories of good and very good, and at the end of the second cycle, it increases by 100 % (17 children) achieving the expected standard with the categories of good and very good.  
PENINGKATAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI STRATEGI DORAEMON DI TK PIVERI Hendrawati, Ni Wayan; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v4i2.1174

Abstract

Abstrak Penelitian ini hendak menggali perilaku sosial anak. Penerapan kelas inklusi dengan strategi doraemon yang dilaksanakan dengan kegiatan maplalianan diharapkan dapat menumbuhkan perilaku sosial anak yang positif seperti rasa empati dan simpati anak terhadap anak berkebutuhan khusus. Kajian ini menggunakan teknik observasi, dan dibedah dengan teori pendidikan inklusi, serta strategi permainan. Penelitian ini menemukan pertama tumbuh rasa kasih sayang pada setiap anak, kedua dapat memupuk rasa kerjasama dalam kegiatan apapun sehingga secara tidak langsung terjadi hubungan timbal balik, anak-anak berkebutuhan khusus menanggapi (merespon) stimulus (rangsangan) yang diberikan oleh temannya. Ketiga timbul rasa toleransi dengan cara saling menghargai, menghormati kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Keempat, timbulnya rasa percaya diri pada anak berkebutuhan khusus karena merasa termotivasi dan merasa dihargai saat ikut dilibatkan dalam kegiatan maplalianan. Kata kunci: Anak Usia Dini, Perilaku Sosial, Strategi Doraemon, Pendidikan inklusi. Abstract This research intends to explore children's social behavior. The implementation of inclusive classes with the Doraemon strategy implemented with map activities is expected to foster positive children's social behavior such as empathy and sympathy for children with special needs. This study uses observation techniques, and dissected with inclusive education theory, and game strategies. This research found that firstly growing affection for each child, secondly it can foster a sense of cooperation in any activity so that indirectly a reciprocal relationship occurs, children with special needs respond to (respond to) stimuli (stimuli) provided by their friends. Third arises a sense of tolerance by mutual respect, respect for strengths and weaknesses of each. Fourth, the emergence of confidence in children with special needs because they feel motivated and feel valued when involved in map activities.
PEMBELAJARAN SENI DAN TEKNOLOGI DIGITAL SEBAGAI MEDIA BELAJAR DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Sri Cahya Dewi, Ni Komang; Suyanta, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v3i1.710

Abstract

Abstrak Pentingnya tahun-tahun awal kehidupan seseorang sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia dinilah otak individu berkembang sangat pesat, bahkan hasil penelitian menyatakan bahwa perkembangannya mencapai hingga lebih dari 50%. Usia dini adalah fase fundamental bagi perkembangan individu yang disebut juga sebagai golden age atau usia emas. Pengalaman-pengalaman yang dijalani anak mungkin akan membentuk pengalaman yang akan dibawa seumur hidupnya. Implikasinya pada bidang usia dini adalah diperlukan langkah yang tepat (signifikan dan strategis) untuk membekali anak sejak usia dini. Upaya yang akan diambil akan dianggap semakin strategis jika dikaitkan dengan anggapan bahwa anak dalah praktisi masa depan. Dialah yang akan mengisi baik atau buruknya hari esok. Artinya, keberhasilan membina anak sejak dini merupakan kesuksesan bagi masa depan anak. sebaliknya, kegagalan dalam memberikan pembinaan, pendidikan, pengasuhan, dan perlakuan akan menjadi bencana bagi kehidupan anak di masa yang akan datang. Kata Kunci: Seni, Teknologi Digital dan Psikologi perkembangan PAUD