Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Spasial Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Dan Potensi Biomassa Di Kota Baubau Ikkarnila, Ikkarnila; Mey, Djafar; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.081 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakkan luas Ruang Terbuka Hijau dan menganaslisis potensi biomassa RTH Kota Baubau.Metode penelitian dilakukan dengan menginterpretasi citra Google Earth untuk analisis penggunaan lahan dan citra LANDSAT 8 digunakan untuk analisis kerapatan vegetasi untuk menghitung potensi biomassa di Kota Baubau.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting ruang terbuka hijau (RTH) berdasarkan luas wilayah terdapat dua kecamatan yang belum memenuhi proporsi RTH sebesar 30% yaitu kecamatan Batupurao dan kecamatan Murhum.Kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah di Kota Baubau masing-masing 8.821,41 ha dan 5,01 ha. Potensi biomassa RTH pada masing-masing tingkat kerapatan memeiliki perbedaan dengan nilai kerapatan tertinggi 1.822.453,52 ton. Kebutuhan RTH di Kota Baubau berdasarkan jumlah penduduk sesuai dengan standar pada ketetapan PERMEN PU No. 5 Tahun 2008 bahwa ketersediaan RTH masih terpenuhi.Kata Kunci :Citra sateit, Ruang Terbuka Hijau, BiomassaDOI : 10.5281/zenodo.2658244
Pemetaan Lahan Kritis dengan Metode Multi Criteria Evaluation di Sub DAS Amohalo Suriani, Suriani; Mey, Djafar; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.207 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6362

Abstract

Lahan merupakan sumber daya yang sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sehingga dalam pengelolahannya harus sesuai dengan kemampuannya agar tidak menurunkan produktivitas lahan. Lahan kritis merupakan lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau  kurang memperhatikan syarat-syarat konservasi tanah dan air, sehingga lahan  mengalami kerusakan, kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian ini (1) untuk mengetahui bobot masing-masing kriteria (2) sebaran lahan kritis di Sub DAS Amohalo dengan mengunakan metode Multi Criteria Evaluation (MCE) dengan teknik analisis Analisis Hirarky Proses (AHP) untuk menentukan bobot kriteria dari masing-masing parameter penentu lahan kritis.  Pemetaan lahan kritis menghasilkan bobot masing-masing kriteria penentu lahan kritis dimana penutupan lahan bobot 45%, kemiringan lereng bobot 19%, tingkat bahaya erosi bobot 14%, produktivitas bobot 12%, dan manajemen lahan bobot 10% dengan total bobot 100%. Sebaran lahan kritis di Sub DAS Amohalo menghasilkan lima kelas kriteria yang didominasi kelas potensial kritis mencapai luas Wilayah 5656,96 ha dari hasil analisis tersebar di Wilayah Kota Kendari dan Wilayah Konawe Selatan, luasan terendahnya terdapat pada kelas sangat kritis dengan luasan 11,65 ha yang tersebar di Kecamatan Moramo Utara, Baruga dan Kambu.Kata Kunci: Lahan Kritis, MCE, AHPDOI : 10.5281/zenodo.3354764
Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Landsat Multiwaktu Dengan Metode Land Change Modeler Anitawati, Anitawati; Jaya, Laode M. Golok; Saleh, Fitra; Hidayat, Ahmad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.269 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9267

Abstract

Kota Kendari merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di selatan garis khatulistiwa. Penggunaan lahan di Kota Kendari dapat dipetakan dengan menggunakan software ENVI 4.5 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lahan di Kota Kendari dengan berdasarkan citra Landsat multiwaktu dari tahun 1997 hingga  2007 dan 2017 dan mengetahui prediksi perubahan penggunaan lahan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Proses dilakukan dengan mengolah data citra Landsat TM, dan Landsat 8 OLI/TIRS pada software ENVI 4.5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis perubahan penggunaan lahan dari citra Landsat TM tahun 1997 dan tahun 2007 serta citra Landsat 8 tahun 2017 untuk memprediksi penggunaan lahan tahun 2027. Perangkat lunak yang digunakan adalah Idrisi Terrset dengan instrumen Land Change Modeler dengan mengevaluasi variabel yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan. Di tahun 2027 didapatkan total luas prediksi sebesar 3.072,569 ha. Faktor pendorong perubahan penggunaan lahan di wilayah penelitian lebih disebabakan oleh jaringan jalan.Kata Kunci: Prediksi, Perubahan Penggunaan Lahan, Land Change ModelerDOI: 10.5281/zenodo.3607242
Pemetaan Hutan Mangrove Dengan Menggunakan Analisis Transformasi Indeks Di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Provinsi Sulawesi Tenggara Andriani, Isyati; Mey, Djafar; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 2 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.158 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i2.6346

Abstract

Hutan mangrove adalah komunitas pepohonan yang hidup di antara laut dan daratan. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan hutan mangrove dengan menggunakan analisis transformasi indeks di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Provinsi Sulawesi Tenggara  berdasarkan analisis data penginderaan jauh Citra Landsat-8 OLI tahun 2015. Penelitian ini berlangsung dari Bulan Juli 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode analisis transformasi indeks vegetasi yaitu NDVI, SAVI, DVI  dan metode survei lapangan serta uji akurasi citra untuk menentukan tingkat akurasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa transformasi indeks vegetasi yang baik di gunakan yaitu NDVI dengan tingkat akurasi 80% dan luas hutan mangrove  keselurahan sebesar 3.9170,07 ha serta jenis mangrove yang teridentifiikasi memalui survei lapangan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yaitu Acrostichum   aureum ,Rhizphora mucronata, Senneratia alba  dan Rhizophora stylosa.Kata kunci : Penginderaan Jauh, Citra Landsat 8 OLI, Kerapatan, NDVI, SAVI dan DVI, Mangrove.DOI : 10.5281/zenodo.2658820
Pemanfaatan Citra Landsat 8 Oli/Tirs Untuk Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Di Perairan Kabupaten Wakatobi Arif, Hariyanto; Saleh, Fitra; Jaya, Golok
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 2 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.169 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i2.6357

Abstract

Penentuan posisi tangkapan ikan dapat diprediksi dengan menggunakan parameter oseanografi yaitu suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran SPL dan klorofil-a serta distribusi spasial zona potensi penangkapan ikan (ZPPI) di perairan Kabupaten Wakatobi. Proses pemetaan dilakukan dengan mengolah data citra Landsat 8 OLI/TIRS selama 1 tahun dimulai pada bulan Januari sampai Desember 2017 kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan menggunakan algoritma Syariz untuk penentun SPL dan algoritma Laili untuk penentuan klorofil-a. Hasil analisis pengolahan citra kemudian di overlay untuk menghasilkan peta ZPPI. Konsentrasi suhu permukaan laut hasil pengukuran in situ dikorelasikan dengan menggunakan akurasi RMSE dan determinasi (R2) dengan suhu permukaan laut hasil pengolahan citra. Hasil penelitian menunjukkan nilai RMSE 0,58 untuk band 10 dan 0,34 untuk band 11 sedangkan untuk determinasi (R2) yaitu 0,75 untuk band 10 dan 0,94 untuk band 11.Kata Kunci: ZPPI, Landsat 8, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-aDOI : 10.5281/zenodo.3354728
Kajian Perubahan Penutupan Lahan Menggunakan Citra Satelit Multi Temporal Di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Provinsi Sulawesi Tenggara Hacrawati, Hacrawati; Mey, Djafar; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.113 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6342

Abstract

Perubahan penutupan lahan merupakan proses berubahnya luasan area pada suatu tutupan dan guna lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui perubahan tutupan lahan di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai National Park dengan menggunakan citra LANDSAT 7 tahun 2006 dan citra LANDSAT 8 tahun 2015. Metode yang digunakan dengan melakukan klasifikasi terbimbing berdasarkan kemiripan maksimum (maximum likelihood). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2000, tahun 2006 dan tahun 2015 menunjukkan adanya perubahan vegetasi pada lahan antara lain alang-alang, hutan primer, hutan rawa, hutan sekunder, lahan terbuka, hutan mangrove, lading, rawa dan semak belukar. Rata-rata perubahan luasan pada periode tahun 2000-2006 sebesar 51.953,38 ha dan pada periode tahun 2006-2015 sebesar 42.633,71 ha. Perubahan penutupan lahan di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) terjadi karena alih fungsi lahan hutan dan alang-alang menjadi penggunaan lahan berupa perladangan.Kata Kunci : Perubahan Penutupan Lahan, Citra Multi Temporal, Klasifikasi Terbimbing DOI : 10.5281/zenodo.2658804
Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Pemodelan Tiga Dimensi Daerah Ancaman Banjir Di Kecamatan Kambu Kota Kendari Apdal, Muhammad; Saleh, Fitra; Mey, Djafar
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 2 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.031 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i2.6359

Abstract

Sistem informasi geografi mampu menyajikan bentuk pemodelan dari satu fenomena hidrologi seperti banjir perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab banjir dan Melihat distribusi nya serta memvisualisasikan dalam bentuk pemodelan tiga dimensi area ancaman banjir yang terjadi di Kecamatan Kambu Kota Kendari. Proses pembuatan peta ancaman banjir dilakukan dengan mengguanakan metode pembobotan berjenjang. Pembobotan dilakukan pada setiap parameter penyebab banjir yakni penggunaan lahan, curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, kualitas kawasan terbangun,pola kawasan terbangun dan jarak sungai. Hasil overlay parameter-parameter tersebut menghasilkan peta ancaman banjir dengan luas tingakta ancaman tinggi seluas 338.51 Ha, untuk tingkatan sedang seluas 834.33 Ha dan untuk tingkatan sedang seluas 117.51 Ha. Data tersebut kemudian di visualisasikan dalam bentuk pemodelan 3 dimensi yang di hasilkan dari data DEM yang di ubah menjadi data TIN (Triangulated Irregular Network).Kata Kunci: Sistem Informasi Geografi, Banjir, Pemodelan Tiga DimensiDOI : 10.5281/zenodo.3354730
Analisis Spasial Risiko Kerentanan Sosial Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Kecamatan Langgikima Deriyawan, Deriyawan; Mey, Djafar; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11918

Abstract

Abstrak: Salah satu langkah awal dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir dan peningkatan kapasitas terhadap masyarakat adalah dengan pengenalan risiko kerentanan sosial dan pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial risiko kerentanan sosial terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner, analisis skoring dan overlay union. Hasil dari penelitian ini; (1) peta sebaran risiko kerentanan sosial terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima terdapat 3 kelas risiko kerentanan yaitu rendah, sedang dan tinggi, dimana untuk kelas rendah berada pada Desa Sarimukti, Alenggo, Tobimeita, Lameruru, sedangkan untuk kelas sedang berada pada Kelurahan Langgikima dan kelas tinggi berada pada Desa Poloraindah, Pariama dan Molore. (2) Tingkat pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima memiliki satu kelas rendah. Kata Kunci: Analisis Spasial, Kerentanan Sosial Terhadap Bencana BanjirKata Kunci: Analisis Spasial, Kerentanan Sosial Terhadap Bencana BanjirDOI: 10.5281/zenodo.3876018
Perbandingan Metode Berbasis Piksel Dan Objek Citra Sentinel 2A Untuk Klasifikasi Penggunaan Lahan Pratiwi, Aisyah Wahyu; Jaya, Laode Muh. Golok; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11962

Abstract

Salah satu teknologi yang efektif untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan lahan adalah teknologi penginderaan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra sentinel 2A yang tergolong dalam citra resolusi menengah. Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi penggunaan lahan dengan metode berbasis piksel dan objek pada citra Sentinel 2A. Metode analisis data yang digunakan pada peneltian ini yaitu metode supervised dan unsupervised untuk klasifikasi berbasis piksel dan metode OBIA untuk klasifikasi berbasis objek, sedangkan untuk uji akurasi menggunakan metode matriks konfusi. Hasil dalam penelitian ini adalah: klasifikasi penggunaan lahan berbasis piksel menunjukkan klasifikasi 8 kelas didominasi oleh objek lahan terbangun seluas 2.061,03 Ha, sedangkan untuk klasifikasi berbasis objek menunjukkan klasifikasi 8 kelas didominasi oleh objek lahan terbangun seluas 3.569,77 Ha. Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Klasifikasi Berbasis Piksel, Klasifikasi Berbasis ObjekDOI : 10.5281/zenodo.3876069
Analisis Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Di Kecamatan Nambo Kota Kendari (Studi Kasus: Pantai Nambo) Muliati, Muliati; Restele, La Ode; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i2.21511

Abstract

Abstrak: Pariwisata adalah segala hal yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan, dan hiburan yang dilakukan dengan sukarela dan bersifat sementara serta didukung oleh berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi lingkungan kegiatan pariwisata di Kecamatan Nambo; (2) mengetahui daya dukung lingkungan pariwisata Di Kecamatan Nambo. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yaitu mengetahui kondisi lingkungan kegiatan pariwisata dan menganalisis daya dukung lingkungan pariwisata pantai di Kecamatan Nambo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pantai Nambo merupakan Pantai yang terdiri dari pasir putih dengan topografi yang tidak curam,memiliki suasana yang tenang, udara yang dingin dan pemandangan yang indah. Pantai Nambo sendiri telah menyediakan fasilitas seperti tempat parkir, gazebo, tempat bilas mandi  dan tempat sampah. Namun masih terdapat pengunjung yang membuang sampah sembarangan sehinggah mengotori lingkungan  Pantai Nambo;  (2) Berdasarkan perhitungan daya dukung lingkungan objek wisata Pantai Nambo, maka diperoleh nilai daya dukung fisik (PCC) atau jumlah maksimum wisatawan yang dapat diterima di area wisata dengan luas 10,3 ha sebesar 3.961 wisatawan/hari dengan  nilai kapasitas manajemen (MC) sebesar 0,54 dan nilai daya dukung efektif (ECC) sebesar 2.138 wisatawan/hari dengan mempertimbangkan nilai PCC dan MC.Kata kunci: Analisis, Daya Dukung, Kawasan Wisata PantaiAbstract: Tourism is all things related to travel for recreation,travel, and entertainment which is carried out on a voluntary basis and is temporary andsupported by various facilities and services provided by the community,entrepreneurs, and local governments. This study aims to: (1) determine the conditionsthe environment of tourism activities in Nambo District, (2) know the carrying capacitytourism environment in Nambo district. The method in this research is quantitative research methods.Quantitative research method is  used to answer objectivesresearch, namely knowing environmental conditions of tourism activities and analyzing carrying capacity of the coastal tourism environment in Nambo District.The results showed that: (1) Nambo Beach is a beach consisting of white sand with a topography that is not steep, has a calm atmosphere, cold air and beautiful scenery. Nambo Beach itself has provided facilities such as parking, gazebo, shower and trash cans. But there are still visitors who throw garbage carelessly so that they pollute the neighborhood of Nambo;(2) Based on the calculation of the environmental carrying capacity of the Nambo Beach tourist attraction,then obtained the value of the physical carrying capacity (PCC), the maximum number of touristswhich can be accepted in the tourist area with an area of 10.3 acre for 3,961 tourists/daywith a value of management capacity (MC) of 0.54 and an effective carrying capacity (ECC) of 2,138 tourists/day by considering the value of PCC and MC.Keywords: Analysis, Carrying Capacity, Beach Tourism Area