Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Beban Keluarga Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II I Ketut Alit Adianta; Gusti Ayu Wardianti
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.289 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i1.102

Abstract

ABSTRACTDiabetes mellitus (DM) is chronic disease characterized by blood glucose level high than normal. When one of family member suffers from illness, it will affect family condition in managing treatment and caring.This study aimed to identify family burden of patients with Type II DM in Puskesmas III of North Denpasar including objective, subjective, and iatrogenic burden. This study employed descriptive design with cross sectional approach. The study involved 102 respondents with consecutive sampling. Data were collected by questionnaire. Findings indicated that objective burden of family with mild, moderate, and heavy burden were 24.5%, 8.8% and  66.7%; respectively). Subjective burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 6.9%, 70.6% and 22.5% respectively. Iatrogenic burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 8.8%,  1% and 90.2% respectively. All families experienced heavy burden in caring for patients with DM because of difficulty in treatment.  Keywords: Objective Burden, Subjective Burden, Iatrogenic Burden, Diabetes Mellitus
Hubungan ASI Eksklusif Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Wae Nakeng Tahun 2018 I Ketut Alit Adianta; I Kadek Nuryanto
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.525 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.152

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisa hubungan ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi  dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Puskesmas Wae Nakeng. Metode penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah anak berusia 12-36 bulan sebanyak 275 yang dipilih menggunakan tehnik cluster sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Stunting pada anak diukur menggunakan indikator tinggi badan atau panjang badan menurut umur (WHO 2010). Analisis data menggunakan uji Spearman Rho dengan derajat kesalahan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting pada balita sebesar 62,9%. Pemberian ASI eksklusif pada balita sebesar 83,3% dan riwayat penyakit infeksi sebesar 69,1%. Hasil uji statistik didapat nilai ASI eksklusif adalah p = 0,143 > α < 0,05, yang berarti Ha ditolak dan nilai riwayat penyakit infeksi adalah p = 0,000 < α < 0,05 yang berarti Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita dan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita dengan arah korelasi positif.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN KONTROL RAWAT JALAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA Ni Wayan Suliyanti; I Ketut Alit Adianta; I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.443 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.314

Abstract

Latar Belakang. Pasien skizofrenia yang tidak patuh pada pengobatan akan memiliki risiko kekambuhan lebih tinggi dibandingkan dengan pasien patuh pada pengobatan. Ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan diantaranya lamanya pengobatan dan dukungan keluarga yang buruk keluarga terdekat merawat dan mengantarkan pasien kontrol ulang.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia.Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah convinience sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 51 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan kunjungan kontrol.Hasil. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Spearman Rho didapatkan nilai p=0,000 dan nilai Correlation coefficient sebesar 0,606, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia.Kesimpulan. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan kontrol rawat jalan pada pasien skizofrenia, dikategorikan kuat dengan arah korelasi positif, yaitu semakin baik dukungan keluarga, maka semakin patuh kunjungan kontrol rawat jalan pasien skizofrenia. Kata Kunci: skizofrenia, Kepatuhan, Dukungan ABSTRACTBackground. Schizophrenic patients who were not compliant with treatment had a higher risk of recurrence than patients who were compliant with treatment. Patient noncompliance with treatment included the length of treatment and poor family support from family for caring and taking the patient back to control. The purpose of this study was to determine the satisfaction level of the correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia at Mental Polyclinic in Sanjiwani Gianyar Hospital.Method. This study employed a correlation analytic study design, with a cross-sectional approach. To conduct this study, 51 respondents were recruited as the sample through the convenience sampling technique. The data were collected using family support and visit control compliance questionnaires.Results. Findings indicated that the results of the analysis using the Spearman Rho test, it was found that the value of p = 0.000 and the correlation coefficient value was 0.606, which means that there was a significant correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia.Conclusion. The correlation between family support and outpatient control visits compliance on patients with schizophrenia is categorized as strong with a positive correlation, therefore the better family support, the more compliant the outpatient control visits on patients with schizophrenia are.Keywords: Schizophrenia, Compliance, Support
Pengembangan sistem pengelolaan alat kesehatan pada ruang perawatan berbasis teknologi informasi di RSUD Sanjiwani, Gianyar tahun 2021 Ni Made Milapastiniari; I Gede Putu Darma Suyasa; I Ketut Alit Adianta; Ni Kadek Sriasih
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 3 (2021): (Available online: 1 December 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.386 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i3.1106

Abstract

Background: Health equipment is one of the important factors in the implementation of health services. An increase in the number and types of medical equipment requires a good management system, so that the number, condition and presence can be monitored at any time. Currently, there is no system that can facilitate the management of medical devices in the treatment room so that it can be integrated with other units in the hospital. The purpose of this study was to develop an information system for managing medical devices in an appropriate and efficient treatment room based on the managerial functions of the head of the room.Methods: The type of research used is action research where total sampling is done on 29 employees of RSUD Sanjiwani Gianyar This research consists of six stages, namely Focus Group Discussion (FGD), information system design, socialization and testing, evaluation of user satisfaction with information system design, application and evaluation of the real benefits of information systems. Data were analyzed with SPSS version 21 for Windows.Results: There were thirteen themes obtained through Focus Group Discussions (FGD), then the themes obtained were integrated into the designed information system. After conducting socialization and testing, the researchers evaluated user satisfaction with the design of this information system, where 58.6% stated that they were satisfied and 41.4% said they were very satisfied. The application of this information system was carried out for four weeks, and finally an evaluation of the real benefits was carried out. Based on the results of this evaluation, it was found that 51.7% said this system was useful and 48.3% said it was very useful.Conclusion: The development of this medical device management information system is useful to support the task of the head of the room in carrying out the management of medical devices in the treatment room. Latar Belakang: Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Peningkatan jumlah dan jenis peralatan kesehatan, memerlukan sistem pengelolaan yang baik, sehingga jumlah, kondisi dan keberadaannya dapat dipantau setiap waktu. Saat ini belum tersedia sistem yang dapat memfasilitasi pengelolaan alat kesehatan di ruang perawatan sehinga dapat terintegrasi dengan unit- unit terkait yang ada di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi pengelolaan alat kesehatan di ruang perawatan yang tepat dan efisien berdasarkan fungsi- fungsi manajerial kepala ruanganMetode: Jenis penelitian yang digunakan  adalah action research dimana pengambilan sampel dilakukan secara total sampling terhadap 29 orang pegawai RSUD Sanjiwani Gianyar Penelitian ini terdiri atas enam tahap yaitu Focus Group Discussion (FGD), perancangan sistem informasi,sosialisasi dan uji coba, evaluasi kepuasan user terhadap rancangan sistem informasi, aplikasi dan evaluasi terhadap manfaat nyata dari sistem informasi. Data dianalisis dengan SPSS versi 21 untuk Windows.Hasil: Terdapat tiga belas tema yang didapatkan melalui Focus Group Discussion (FGD), selanjutnya tema yang didapatkan diintegrasikan kedalam sistem informasi yang dirancang. Setelah dilakukan sosialisasi dan uji coba, peneliti melakukan evaluasi kepuasan user terhadap rancangan sistem informasi ini, dimana didapatkan 58,6% menyatakan puas dan 41,4% menyatakan sangat puas. Pengaplikasian sistem informasi ini dilaksanakan selama empat minggu, dan terakhir dilakukan evaluasi terhadap manfaat nyata. Berdasarkan hasil evaluasi ini, didapatkan bahwa 51,7% menyatakan sistem ini bermanfaat dan 48,3% menyatakan sangat bermanfaat.Kesimpulan: Pengembangan sistem informasi pengelolaan alat kesehatan ini bermanfaat untuk mendukung tugas kepala ruangan dalam melaksanakan pengelolaan alat kesehatan di ruang perawatan. 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI LANSIA DALAM MENGIKUTI VAKSINASI COVID-19 I Ketut Alit Adianta; Ni Putu Istri Mahayati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 02 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i02.367

Abstract

Latar belakang: Kurangnya pengetahuan lansia terhadap vaksinasi COVID-19 dapat menimbulkan berbagai macam spekulasi, sehingga dapat menurunkan angka kunjungan vaksinasi dan mengakibatkan sistem imun tubuh menurun. Partisipasi mempunyai peranan penting dalam keberhasilan vaksinasi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan partisipasi lansia dalam mengikuti vaksinasi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Petang 1.Metode: Penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross-sectional melibatkan 96 lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Petang I yang dilaksanakan dari bulan September hingga Oktober 2021. Data tingkat pengetahuan dengan partisipasi lansia dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Variabel penelitian dianalisa dengan uji statistik Spearman rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan berpengetahuan cukup 52 (54,2%) berpengetahuan kurang 2 (2,1%). Sudah mengikuti vaksinasi Dosis 1 atau Dosis 2 63 (65,6%), belum mengikuti vaksinasi 33 (34,4%). Berdasarkan uji Spearman-rho menunjukkan arah positif dengan kekuatan 0,069, nilai signifikan p-value > 0,503 yang berarti Ha ditolak.Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Lansia Dalam Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Petang 1.
Hubungan Nyeri Haid (Dismenore Primer) Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat Iv Itekes Bali Tahun 2022 I Putu Artawan; IKetut Alit Adianta IKetut Alit Adianta; Ida Ayu Manik Damayanti Ida Ayu Manik Damayanti
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v6i2.412

Abstract

Abstrak Latar belakang: Angka kejadian dismenorea di Provinsi Bali masih banyak remaja putri yang mengalami kejadian dismenorea sebesar 74,42 % nyeri yang di rasakan dapatmengganggu pola tidur sehingga membuat kualitas tidur menurun. Tujuan: Mengetahui hubungan nyeri haid (dismenorea primer) terhadap tingkat kualitas tidur pada mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat IV ITEKES Bali Tahun 2022. Metode: Penelitan ini menggunakan desain deskriftif korelatif dengan metode pendekatan cros-sectional. Sample dalam penelitian ini adalah 145 responden dipilih dengan teknik probability sampling dengan tipe total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Kuesioner  Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Numerik Ranting Scale (NRS). Analisa menggunakan uji korelasi Sperman rho. Hasil: Dari 145 responden 30 responden (20.7%) memiliki tingkat kualitas nyeri ringan,  67 responden (46.2%) nyeri sedang,  44 responden (30.3%) Nyeri berat dapat di control, 4 responden (2.8%) nyeri berat tidak dapat di control. Sebanyak 132 responden (91.0%) memiliki kategori Kualitas tidur Buruk, 13 orang (9.0%) kategori Kualitas tidur baik. Hasil uji korelasi Sperman rho didapatkan nilai signifikansi 0.014 (<0.05) yang memiliki kekuatan hubungan yang rendah dan memiliki arah hubungan Negatif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara nyeri haid (dismenore primer) dengan kualitas tidur pada mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat IV ITEKES Bali. Kata kunci: tingkat  nyeri, dismenorea primer, kualitas tidur   Abstract Background: The incidence of dysmenorrhea in Bali remains high. Many young women who experienced dysmenorrhea (74,42%) stated that the pain felt disrupted their sleep patterns, which caused a decrease in sleep quality. Aim: To find out the correlation between menstrual pain (primary dysmenorrhoea) and the level of sleep quality in Year 4 Bachelor of Nursing Students of ITEKES Bali in 2022. Methods: This research implemented a descriptive correlative design with a cross-sectional approach. The sample in this study was 145 respondents selected through the probability sampling technique, the total sampling. Data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and Numerical Branch Scale (NRS) questionnaires and analyzed using the Superman Rho correlation test. Results: Among 145 respondents, 30 respondents (20.7%) experienced mild pain, 67 respondents (46.2%) experienced moderate pain, 44 respondents (30.3%) experienced controllable severe pain, and 4 respondents (2.8%) experienced uncontrollable severe pain. 132 respondents (91.0%) had a bad sleep quality, and 13 people (9.0%) had a good sleep quality. Spearman Rho correlation test showed a strong negative correlation (significance value = 0.014 < 0.05). Conclusion: There is a correlation between menstrual pain (primary dysmenorrhea) and sleep quality in Year 4 Bachelor of Nursing Students of ITEKES Bali. Keywords: Pain, Primary Dysmenorrhea, Sleep Quality
Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental Depresi Dan Stigma Diri Dengan Sikap Mencari Bantuan Masalah Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Keperawatan Di Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali Ni Luh Putu Fumika Venaya Dewi; I Ketut Alit Adianta; Ni Wayan Manik Parwati
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v6i2.438

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Pandemi COVID-19 telah menimbulkan permasalahan kesehatan mental mahasiswa. Penelitian sebelumnya menyikapi sikap pencarian bantuan yang rendah menjadi perhatian serius selama pandemi dengan beberapa faktor penghalang seperti stigma diri dan literasi kesehatan mental.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental depresi dan stigma diri dengan sikap mencari bantuan (help seeking) masalah kesehatan mental pada Mahasiswa Keperawatan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan metode pendekatan Cross Sectional, menggunakan 353 sampel yang dipilih dengan teknik Stratified Random Sampling di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Instrumen penelitian yang digunakan saat pengumpulan data menggunakan tiga kuesioner yaitu Depresion Literacy (D-Lit),Self Stigma Of Mental Health (SSOH),dan Mental Health Seeking Attitude Scale (MHSAS) yang diisi sendiri oleh responden secara online melalui google form serta analisa data yang digunakan yaitu uji Spearman Rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki literasi kesehatan mental depresi yang tinggi dengan stigma diri sedang, sikap mencari bantuan masalah kesehatan mental yang kurang baik, terdapat hubungan antara stigma diri dengan sikap mencari bantuan masalah kesehatan mental dengan nilai p value=0.014 dan r=0.131 dan tidak adanya hubungan antara literasi kesehatan mental depresi dengan sikap mencari bantuan masalah kesehatan mental dengan nilai p value= 0.897dan r = 0.007.Kesimpulan: Stigma diri menjadi faktor penghalang yang signifikan dalam proses pencarian bantuan masalah kesehatan mental sehingga perlunya melakukan upaya pengurangan stigma diri pada mahasiswa saat melakukan pencarian bantuan. Kata Kunci: Literasi,Stigma Diri,Sikap,Kesehatan Mental    Abstract Background: The COVID-19 pandemic has caused mental health problems for students. Previous research addressing the low attitude of seeking help became a serious concern during the pandemic with several barrier factors such as self-stigma and mental health literacy. The purpose of this study was to determinethe correlation between mental health literacy depression and self-stigma with the help-seeking attitude of mental health problems in nursing students at the Institute of Health Sciences Bali.Method: This study employed a correlative analytic research design with a Cross-Sectional approach, using 353 samples selected by the Stratified Random Sampling technique at the Institute of Health Sciences Bali. The data were collected using three questionnaires, namely Depression Literacy (D-Lit), Self-stigma of Mental Health (SSOH), and Mental Health Seeking Attitude Scale (MHSAS) questionnaires. Those were filled out by respondents online via google form and the data analysis. Used is Spearman Rho test.Results: Findings indicated that nursing students had high depression of mental health literacy with moderate self-stigma and poor attitude in seeking help for mental health problems; there was a correlation between self-stigma and attitude in seeking help for mental health problems (p-value = 0.014 and r = 0.131). Moreover, there was no correlation between the depression of mental health literacy and the attitude of seeking help for mental health problems (p-value = 0.897 and r = 0.007).Conclusion: Self-stigma is a significant barrier factor in seeking help for mental health problems; hence it is necessary to make efforts to reduce self-stigma in students when seeking help. Keywords:Literacy, Self-Stigma, Attitude, Mental Health    
Pernikahan Dini pada Remaja di Desa Sukaraja Kecamatan Jeroaru Kabupaten Lombok Timur Nurhayati Nurhayati; I Gede Putu Darma Suyasa; I Ketut Alit Adianta; Sarah K Wulandari
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.322

Abstract

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primerPendidikan kesehatan merupakan upaya yang perlu di lakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam perawatan ibu post sectio caesaria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui Pengaruh  Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam perawatan ibu post sectio caesaria di Ruang Nifas RSUD Patut Patut Patju Lombok BaratPopulasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post section caesaria berjumlah 286 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 27 orang dengan Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-experimental melalui pendekatan one group pre test-post test design. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Analisa data ini menggunakan Analisa data uji statistic Wilcoxon signed rankings test.Berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam perawatan ibu post section cesaria di ruang nifas RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat.
Pengaruh Knowledge Management Seci terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Perawat untuk Meningkatkan Mutu Rekam Medis Komang Asrini Widya Tri Lestari; I Gede Putu Darma Suyasa; I Ketut Alit Adianta; Ni Putu Ayu J. Sastamidhyani
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.1609

Abstract

Masih rendahnya kepatuhan dan mutu  rekam medis di Instalasi Rawat Inap RSUD Bali Mandara, yang dilihat dari kelengkapan dan kejelasan isi form rekam medis yang dibuat perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Bali Mandara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh knowledge management SECI terhadap pengetahuan dan kepatuhan perawat untuk meningkatkan mutu rekam medis di Instalasi Rawat Inap RSUD Bali Mandara. Penelitian eksperimen merupakan penelitian ini, desain penelitian ini yaitu Pre-Experimental Design dengan model desain One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian sebanyak 62 perawat di instalasi rawat inap. Tehnik sampling menggunakan proportional sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil yang di dapat dari penelitian ini bahwa Knowledge managment SECI dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan perawat untuk meningkatkan mutu rekam medis di RSUD Bali Mandara dengan nilai p < 0,05. Knowledge management dapat meningkatkan mutu rekam medis melalui peningkatan tingkat pengetahuan dan tingkat kepatuhan perawat.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI LANSIA DALAM MENGIKUTI VAKSINASI COVID-19 I Ketut Alit Adianta; Ni Putu Istri Mahayati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 02 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i02.367

Abstract

Latar belakang: Kurangnya pengetahuan lansia terhadap vaksinasi COVID-19 dapat menimbulkan berbagai macam spekulasi, sehingga dapat menurunkan angka kunjungan vaksinasi dan mengakibatkan sistem imun tubuh menurun. Partisipasi mempunyai peranan penting dalam keberhasilan vaksinasi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan partisipasi lansia dalam mengikuti vaksinasi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Petang 1.Metode: Penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross-sectional melibatkan 96 lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Petang I yang dilaksanakan dari bulan September hingga Oktober 2021. Data tingkat pengetahuan dengan partisipasi lansia dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Variabel penelitian dianalisa dengan uji statistik Spearman rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan berpengetahuan cukup 52 (54,2%) berpengetahuan kurang 2 (2,1%). Sudah mengikuti vaksinasi Dosis 1 atau Dosis 2 63 (65,6%), belum mengikuti vaksinasi 33 (34,4%). Berdasarkan uji Spearman-rho menunjukkan arah positif dengan kekuatan 0,069, nilai signifikan p-value > 0,503 yang berarti Ha ditolak.Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Lansia Dalam Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Petang 1.