p-Index From 2019 - 2024
4.646
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KESMAS bionature
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA PENGEMUDI TRUK TANGKI DI PT. PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BITUNG Angkouw, Chyntia; Kawatu, Paul A. T; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung merupakan gejala ketidaknyamanan atau rasa nyeri di daerah punggung dan merupakan salah satu gangguan musculoskeletal yang sering terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan atara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung pada pengemudi truk tangki di PT. Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Bitung. Menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Dilaksanakan di PT. Pertamina TBBM Bitung pada bulan Juli-Oktober 2018 dengan jumlah sampel 59 pengemudi. Pengambillan data keluhan nyeri punggung menggunakan kuesioner dan posisi duduk menggunakan metode penilaian RULA. Uji statistk menggunakan uji spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung (pValue=0,002) dengan nilai r=0,401 yang berarti kekuatan hubungan antara kedua variabel cukup kuat dan searah.  Kata Kunci: Posisi Duduk, Keluhan Nyeri Punggung  ABSTRACT Back pain is a symptom of discomfort or pain in the back area and is oen of the musculosceletal disorders thtat often occurs in everday life. This research was conducted to find out whether there is a correlation among sitting position with complaints of back pain on a tank truck drivers in PT. Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak  (BBM) Bitung. Using this type of observational analytic study. Implemented in pt. Pertamina TBBM Bitung in July-October 2018 with 59 total sample driver. Pengambillan back pain complaint data using questionnaires and a sitting position using the method of assessment of RULA. The statistical test using spearman test with a level of significance of 0.05. Test result statistics show there are significant correlation between sitting position with complaints of back pain (pValue = 0.002) with a value of r = 0,401 which means the strength of the relationship between the two variables is quite powerful and direct.  Keywords: Sitting position, Complaints of Back Pain
HIGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN BAKTERI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AERTEMBAGA KOTA BITUNG Saba, Risti Iriani; Maddusa, Sri Seprianto; Umboh, Jootje M.L.
KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan zat yang peling penting setelah udara dan air juga dibutuhkan sebagai air minum untuk manusia. Depot aier minum isi ulang adalah badan usaha yang mengelola air baku untuk menjadi air minum yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran terhadap Higiene sanitasi dan kandungan bakteri pada DAMIU di Wilayah Kerja Puskesmas Aertembaga Kota Bitung. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan observasi, wawancara dan uji labolatorium. Populasinya depot di wilayah kerja puskesmas aertembaga. Sampel DAMIU merupakan total populasi dari seluruh DAMIU. Penelitian ini menununjukan bahwa terdapat 6 damiu mempunyai nilai/scor <70 yaitu tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi. Untuk kualitas bakteriologi enam (66,7%) damiu mengandung Total Colifoem dan sua (22,2%) damiu mengandung Escherichia coli. Pemilik depot sebaiknya memerhatikan higiene sanitasi pada usaha depotnya dan memeriksakan kualitas air secara berkala.Kata kunci: Depot air minum, higiene sanitas, kandungan bakteri,ABSTRACTWater is an important substance after air and water are also needed as drinking water for humans. Alien depots drinking refill are business entities that manage raw water to be drinking water that can be consumed by the community. The purpose of the study was to determine the description of sanitation hygiene and bacterial content in the DAMIU in the Work Area of Aertembaga Health Center, Bitung City. This type of research is descriptive with the approach of observation, interview and laboratory test. The population of the depot is in the working area of the puskesmas. The DAMIU sample is the total population of all DAMIUs. This study shows that there are 6 damiu have a value / scor <70 which does not meet sanitary hygiene requirements. For the bacteriological qualities of six (66.7%) damiu containing Total Colifoem and sua (22.2%) damiu containing Escherichia coli. Depot owners should pay attention to sanitation hygiene in their depot business and check water quality regularly.Keywords: Drinking water Depot, sanitary hygiene, bacterial content.
EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN PARAMETER BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND, CHEMICAL OXYGEN DEMAND DAN DERAJAT KEASAMAN DI RUMAH SAKIT UMUMGMIM PANCARAN KASIH MANADO Sasiang, Evani; Maddusa, Sri Seprianto; Sumampouw, Oksfriani Jufri
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cair di rumah sakit dapat mengandung bahan organic dan anorganik yang umumnya diukur dengan parameter. Parameter yang digunakan dalam menentukan kualitas limbah cair yaitu parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Parameter berupa Total Solid (TS), Total Solid Suspended (TSS), warna, kekeruhan dan bau. Parameter kimia berupa Oxygen Demand (OD), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen Demand dan derajat keasaman (pH) sedangkan parameter biologi yang diperiksa adalah Coliform. Tujuan dalam penelitian ini ialah mengetahui efektivitas instalasi pengolahan air limbah berdasarkan parameter BOD, COD dan pH di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Penelitian ini adalah survei deskriptif berbasis uji laboratorium. Penelitian ini dilakukan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado pada bulan Agustus 2019. Untuk parameter BOD menggunakan metode inkubasi, COD menggunakan metode refluks dan pH menggunakan metode elektrometri. Data hasil pengujian atau analisis BOD, COD dan pH di bandingkan dengan baku mutu/standar yang sesuai dengan standar baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas IPAL terhadap BOD yaitu sangat efektif, COD efektif dan pada pH tidak efektif. Kandungan BOD, COD dan pH tidak melewati baku mutu yang ditetapkan untuk limbah Rumah Sakit. Kata Kunci: BOD, COD, pH, Limbah Cair. ABSTRACT  Liquid waste in hospitals can contain organic and inorganic materials which are generally measured by parameters. The parameters used in determining the quality of liquid waste are physical, chemical and microbiological parameters. The parameters are Total Solid (TS), Total Solid Suspended (TSS), color, turbidity and odor. Chemical parameters in the form of Oxygen Demand (OD), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen Demand and acidity (pH) while the biological parameters examined are Coliform. The purpose of this study was to determine the effectiveness of wastewater treatment plants based on BOD, COD and pH parameters at GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital. This research is a descriptive survey based on laboratory tests. This research was conducted at GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital in August 2019. For BOD parameters using the incubation method, COD uses the reflux method and the pH uses the electrometry method. The results of testing or analysis of BOD, COD and pH are compared with the quality standards / standards that are in accordance with the quality standards of the Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 5 of 2014 concerning Wastewater Quality Standards. The results showed that the effectiveness of WWTP on BOD was very effective, COD was effective and at pH not effective. The content of BOD, COD and pH does not exceed the quality standards set for hospital waste Keywords: BOD, COD, pH, Waste Water.
UJI BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DITINJAU DARI FAKTOR KONSTRUKSI DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKITAR SUMUR DI KELURAHAN MAKAWIDEY KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Sabanari, Gita Leoni; Joseph, Woodford B.S.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah sehingga dapat dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi bakteriologis air sumur gali ditinjau dari faktor konstruksi dan sanitasi lingkungan sekitar sumur di kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain deskriptif berbasis laboratorium serta dilakukan pengamatan dan pengukuran menggunakan lembar checklist dan meteran. Uji kualitas bakteriologis air sumur gali dilakukan di laboratorium dengan parameter Total Coliform, sesuai persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun 2017. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu semua sumur gali di kelurahan Makawidey tidak memenuhi syarat kontruksi dan sanitasi lingkungan sekitar sumur. Hasil uji laboratorium, menunjukkan bahwa dari terdapat 12 sumur yang tidak memenuhi syarat Total Coliform dan hanya 4 sumur yang memenuhi syarat. Kesimpulan penelitian ini yaitu 12 dari 16 sumur gali (75%) tidak memenuhi syarat total coliform dan 4 sumur (25%) memenuhi syarat. Secara keseluruhan (100%) sumur tidak memenuhi syarat konstruksi dan sanitasi. Saran dari penulis yaitu sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap konstruksi sumur serta melakukan penambahan kaporit untuk meminimalisir jumlah bakteri coliform.Kata Kunci : Total Coliform Air Sumur Gali, Konstruksi Sumur, Sanitasi Lingkungan Sekitar SumurABSTRACTDug wells provide water from soil layers that are relatively close to the soil surface so that it can be easily exposed to contamination through seepage. The aim of this study is to determine the bacteriological conditions of dug well water in terms of construction factors and environmental sanitation around the well in the Makawidey sub-district of Aertembaga Subdistrict. This research was an observational study with a laboratory-based descriptive design and observations and measurements using a checklist and meter. Bacteriological quality test of dug well water was carried out in a laboratory with Total Coliform parameters, according to the requirements of Minister of Health Regulation number 32 of 2017. The results of this research is the construction and environmental sanitation of all dug wells in Makawidey were not eligible. Laboratory test results shows that there are 12 wells that not eligible due to the number of Total Coliform and only 4 wells that qualify. The conclusion of this research is that 12 of 16 wells (75%) not eligible according to the requirements of total coliform and 4 wells (25%) were eligible the requirements. Overall (100%) wells not eligible for construction and sanitation requirements. The suggestion from the author is that it’s better to improve the construction of wells and to add chlorine to minimize the number of coliform bacteria.Keywords: Total ColiformDigging WellWater, Well Construction, Environmental Sanitation Around Wells
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP BAHAYA MEROKOK PADA PELAJAR LAKI-LAKI DI SMA NEGERI 1 MAESAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Suoth, Visi; Engkeng, Sulaemana; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Kebiasaan merokok umumnya dilakukan pada saat usia remaja, kebiasaan tersebut sebanyak 47% pada remaja usia 11-15 tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita. Pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda dengan jumlah konsumsi rokok di negara lain yang bisa diperkirakan akan menurun, tetapi di Indonesia bahkan sudah diperkirakan oleh WHO bahwa pada tahun 2025 akan meningkat hingga 90% penduduk Indonesia menjadi perokok aktif. Untuk mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Bahaya Merokok Pada Pelajar Laki-laki di SMA Negeri 1 Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi-Eksperiment dengan one group pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar laki-laki kelas XI dan kelas XII yang berjumlah 123 pelajar laki-laki. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi, dimana yang menjadi responden adalah seluruh pelajar laki-laki kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan uji T Paired t-Test. Hasil uji Paired Simple t-Test diperoleh nilai t hitung pengetahuan pre-test dan post-test yaitu -16,355 dengan p value 0,000 dan nilai     t hitung sikap pre-test dan post-test yaitu -12,993 dengan p value 0,000, oleh karena nilai p value 0,000<0,05 berarti pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan terjadi peningkatan yang signifikan. Hal ini mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok pada pelajar laki-laki di SMA Negeri 1 Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Pengetahuan bahaya merokok ABSTRACTSmoking is a habit of smoking cigarettes carried out in everyday life, is a necessity that can not be avoided for people who experience a tendency towards smoking. Smoking is generally done during adolescence, the habit as much as 47% in adolescents aged 11-15 years is a male population, while 12% is the female population. In 2015 in Indonesia an estimated 36% or around 60 million people of Indonesia smoke regularly, this is different from the amount of cigarette consumption in other countries which can be expected to decrease, but in Indonesia it has even been estimated by WHO that by 2025 it will increase to 90% of Indonesia's population becoming active smokers. To find out the effect of health promotion on the knowledge and attitudes of the dangers of smoking on male students at Maesaan Senior Highschool, distric South Minahasa. This research uses Quasi Experiment with one group pre-test and post-test design. The population in this study were all male students of class XI and XII, amounting to 123 male students. The sample used in this study is the total population, where the respondents were all male students of class XI and class XII at Maesaan Senior Highschool, distric South Minahasa. This research uses Paired t-Test. Paired Sample t-Test test results obtained the value of the t-test pre-test and post-test knowledge is -16,355 with a p value 0,000 and the t-test of the attitude of pre-test and post-test is -12,993 with a p value 0,000, because the         p value 0,000<0.05 means that knowledge and attitudes before counseling and after counseling there is a significant increase. This means that there is an effect of health promotion on the knowledge and attitudes about the dangers of smoking on male students at Maesaan Senior Highschool, Distric South Minahasa..Keywords: Health Promotion, knowledge of the dangers of smoking
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN TERHADAP KECACINGAN PADA BALITA DI DAERAH RAWAN BANJIR DI DESA DODAP PANTAI KECAMATAN TUTUYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Rembet, Karla Adelin; Boky, Harvani; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene perorangan adalah kebiasaan hidup dengan selalu memperhatikan kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai alas kaki, memotong kuku dan kebiasaan mandi. Penyakit cacingan adalah penyakit adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacingan dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara hygiene perorangan ibu terhadap kecacingan pada balita di daerah rawan banjir di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik berbasis laboratorium dengan pendekatan rancangan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan balita di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan sampel sebanyak 34 responden. Penelitian dilaksanakan di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, pada bulan mei sampai oktober tahun 2018. Menggunakan instrument penelitian yaitu kuesioner dan hasil laboratorium dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan Chi-square CI = 95% dan α = 0,05. Hasil yang di peroleh yaitu nilai Odds Ratio (OR) = 0,238 dan 95% CI = 0,19-2,974 yang artinya responden yang memiliki hygiene perorangan yang tidak baik beresiko 0,238 kali lebih besar menderita kecacingan dari pada responden yang memiliki hygiene perorangan yang baik. Ada hubungan antara hygiene perorangan ibu dengan kejadian kecacingan pada balita di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Hal ini ditandai dengan hasil analisa bivariat yang menunjukan bahwa nilai p = 0,014 (p<0,05). Bagi ibu yang memiliki balita disarankan untuk lebih membiasakan cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir, rutin memotong kuku anak, selalu memakaikan alas kaki pada saat anak bermain di tanah dan menjaga kebersihan lingkungan.Kata Kunci: Higiene, Cacing, BalitaABSTRACT Personal hygiene is a living habbit with always make an attention to cleanliness, such as washing hands before and after eat, wearing footwear, cutting nails and take a bath. Worm disease occurs due to worm infection in the human body which is transmitted through soil. The purpose of this study is to know that there is a relationship between mother personal hygiene and helminthians ( worm disease ) in toddlers at flood prone areas Dodap Pantai Village Districs of Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur. The type of this research is observational analysis based on laboratory with cross sectional approach. The population of this research is all of mother and toddlers in Dodap Pantai Villiage Districs of Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur, with 34 samples of respondence. This research is held in Dodap Pantai Village District Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur in month of Mei until October 2018. Using research instrument questionaire and samples of laboratory with univariate and bivariate analysis using chi-square CI =95% and α=0,05.The results obtained were Odds ratio value (OR) =0,238 and 95% CI=0,19-2,974, which means respondence who not have a good personal hygiene risk 0,238 times bigger to suffering helminthians ( worm disease) than the person who have a good hygiene. There is a relationship between mother personal hygiene with helminthians ( worm disease) in toddlers in Dodap Pantai Village District of Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur. This is indicate by the results of bivariate analysis which is shown the value p=0,014. For mothers who have toddlers it is advisable to be more accustomed to washing hands using soap and clean water flowing, routinely cutting children’s nails, always wearing footwear when children play on the ground and maintain environmetntal cleanliness.Keywords:Hygiene, Worm, Toddlers
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN UDARA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM GMIM PANCARAN KASIH MANADO Rompas, Clara Lourenza; Pinontoan, Odi; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada ruang rawat inap terjadi berbagai macam interaksi yang dapat menimbulkan kontaminasi pada kondisi lingkungan di ruang rawat inap.Udara yang terkontaminasi berkemungkinan untuk menyebabkan infeksi nosokomial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kuman udara pada ruang  rawat inap Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan uji laboratorium, yang dilaksanakan bulan Maret-Mei 2018.Populasi penelitian adalah seluruh ruang rawat inap di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado.Sampel  penelitian adalah  udara di ruang rawat inap pada ruang kelas VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Pengambilan sample menggunakan teknik Purposive Sampling.  Hasil penelitian, rata-rata angka kuman udara pada ruang rawat inap VIP (Rahel)adalah 1554.5 CFU/m3, rata-rata angka kuman udara pada ruang rawat inap VIP  (Filipi) adalah 1398 CFU/m3, rata-rata angka kuman udara pada rawat inap ruang Kelas I ( Ribka)  adalah 1290.5 CFU/m3, rata-rata angka kuman udara pada ruang rawat inap Kelas II (Yehezkiel IIA) adalah 2863.5 CFU/m3, rata-rata angka kuman udara pada ruang rawat inap Kelas III (Lukas IIIB) dengan hasil 3263.5 CFU/m3 dan rata-rata angka kuman udara rata-rata ruangan rawat inap Kelas III Isolasi  (Lukas III Isolasi) dengan hasil 399 CFU/m3. Kesimpulannya, hanya ruang rawat inap Kelas III Isolasi yang memiliki nilai rata-rata angka kuman sesuai dengan indeks angka kuman udara di ruang rawat inap. Yaitu,  . Saran yang diberikan bagi pihak rumah sakit adalah lebih memperhatikan hygiene petugas, menerapkan jam besuk pasien dan juga melakukan pemeriksaan angka kuman udara secara berkala. Kata Kunci :Angka Kuman, Udara , Ruang Rawat Inap, Rumah Sakit  ABSTRACTIn inpatient room, there are various interaction that can cause contamination to environmental condition of inpatient room. Contaminated environmental condition, especially the indoor polluted air could easily affect petients health state and also patient relatives health state. Air with high airborne germs number have the possibility to cause nosocomial infection. This study aims to determine the numbers of airborne germs in inpatient room of  GMIM Pancaran Kasih General Hospital Manado. This is descriptive with laboratory research that conducted from March to May 2018. Reseacrh population is all the inpatient rooms of GMIM Pancaran Kasih General Hospital.this research sampling using Purposive Sampling Methods. The result, average airborne germs number in the VIP Class on Rahel  room is is1554.5 CFU/m3, average airborne germs number in the VIP Class on Filipi room number is 1398 CFU/m3, average airborne germs number in the 1st Class on Ribka room is 1290.5 CFU/m3, average airborne germs number in 2nd  Class on Yehezkiel room II A is 2863.5 CFU/m3, average airborne germs number in 3rd  Class on Lukas room IIIB is 3263.5 CFU/m3, and the average airborne germs numberin 3rd Class Isolation on Lukas room III Isolation 399 CFU/m3. The conclusion is the 3rd Class Isolation room is the only that have average airborne number under the maximum limit of airborne germs number in inpatient room. Advice to the hospital are pay more attention to hospital staff hygiene, apply visiting hour for the patients visitor, and doing regularly check on airborne germs number.  Keywords: The number of germs, Airborne, Hospital, Inpatient Room.
ANALISIS KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DI AREA PARKIR BASEMENT JUMBO SWALAYAN KOTA MANADO TAHUN 2018 Rontos, Arsita Apicillya P.; Maddusa, Sri Seprianto; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Basement merupakan salah satu tempat yang berpotensi tercemar CO. Letak ruang parkir yang tertutup berpotensi memiliki durasi yang lebih lama dalam menerima beban pencemaran dari emisi kendaraan bermotor karena emisi tersebut sulit keluar dan sulit terurai di dalam ruang parkir, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai konsentrasi CO pada basement dan membandingkan kadar CO berdasakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja untuk CO. Penelitian ini merupakan jenis penelitian obsevasional dengan pendekatan deskriptif. Bertujuan untuk menggambarkan distribusi kadar CO di area parkir basement Jumbo Swalayan Manado yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 06 September dan 13 September 2018. Pengukuran diambil 2 titik yaitu titik I di area parkir khusus kendaraan roda 4 dan titik II di area parkir khusus kendaraan bongkar muat barang. Pada tiap titik diukur nilai CO, suhu, kelembaban, kecepatan angin dan jumlah kendaraan. Pengukuran dilakukan dengan interval waktu pagi, siang dan sore. Masing-masing interval waktu diukur 1 (satu) jam. Hasil penelitian yang didapatkan adalah kadar CO di area parkir basement rata-rata sebesar 7 ppm. Berdasarkan hasil pengukuran tidak ada nilai terukur yang melewati nilai ambang batas, namun tetap perlu perbaikan kualitas udara dengan pengadaan ventilasi dan penggunaan alat pelindung diri bagi para pekerja yang ada di area basement Jumbo Swalayan ManadoKata Kunci : karbon monoksida (CO), ruang parkir, pencemaran udara dalam ruangABSTRACTBasement is one of the potential place which polluted by CO. The reclusive parking lot has longer duration of receiving the wight of polluted air by the emission of vehicle because it’s difficult to hang loosely, so that the research done to identify the value of CO consentrate on basement and comparing the CO concentrate based on Minister of Labour and Transmigration Regulation on 2011 number 13 about Physics and Chemical Factors at Working Place by CO. This is a observational research by descirptive apporach.As a purpose to describe CO consentrate distribution at Basement Parking Area of Jumbo Swalayan Manado. It has been held on Thursday September 6th and 13th 2018.The measurement taken in 2 points, the 1st point located at 4 wheels and 2 wheels parking area, and the 2nd point located at loading docks area. Each point, measured the value of CO concentrate, temperature, moist, air speed and vehicles. The measurement done by using time interval in morning period, daylight period, and afternoon period. Each time took an hour of measurement. The result of the research is the average CO concentrate at basement parking area of Jumbo Swalayan in the amount of 7 ppm. Based on the result, there were no amount which passed cicumscription, but some improvement should be done by ventilation provsions, and self safety equipment for the labours whose working at the Basement of Jumbo Swalayan Manado.Keywords: carbon monoxide (CO), parking spaces, indoor air pollution
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL PADA AIR, IKAN, KERANG DAN SEDIMEN DI ALIRAN SUNGAI TONDANO TAHUN 2017 Syarifudin, Andi R.; Maddusa, Sri Seprianto; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air sungai sebagai salah satu sumber air yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS). Timbal merupakan salah satu unsur logam berat yang dapat mengakibatkan keracunan pada makhluk hidup. Efek timbal terhadap kesehatan manusia yaitu dapat mengganggu sistem reproduksi berupa kemandulan dan sistem kerja saraf, jantung dan ginjal. Logam berat timbal yang terdapat dalam air serta menumpuk pada sedimen akan masuk ke dalam kehidupan organisme didalamnya. Logam berat pada konsentrasi tertentu akan terakumulasi ke dalam air, biota serta sedimen dalam perairan yang dapat menimbulkan efek toksik.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan timbal pada air, ikan, kerang dan sedimen di daerah aliran sungai Tondano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif berbasis laboratorium dengan pemeriksaan kadar timbal pada sampel air, ikan, kerang dan sedimen menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectophotometer). Sampel air diambil di tiga titik pada pagi dan sore hari, sampel sedimen diambil pada tiga titik dan ikan serta kerang masing – masing satu titik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sampel air pada pagi dan sore yaitu di titik 1 = 0,14 mg/l, titik 2 = 0,10 mg/l, titik 3 = 0,14 dan pada sore hari yaitu titik 1 = ,12 mg/l, titik 2 = 0,09 mg/l, titik 3 = 0,11 mg/l. Sampel ikan titik 1 = 11,01 mg/kg, titik 2 = 10,83 mg/kg, titik 3 =15,90 mg/kg. Sampel kerang titik 1 = 15,90 mg/kg, titik 2 = 9,55 mg/kg, titik 3 = 16,51 mg/kg. Sampel sedimen titik 1 = 18,31 mg/kg, titik 2 = 11,31 mg/kg, titik 3 = 7,29 mg/kg. Untuk standar yang ditetapkan yaitu 0,03 mg/l dan 0,03 mg/kg untuk ikan dan kerang. Dari keseluruhan sampel yang diperiksa menunjukan bahwa sampel air, ikan dan sedimen melebihi standar baku mutu yang ditetapkan.Kata Kunci: Timbal, Air, Ikan, Kerang, SedimenABSTRACTRiver water is one of water resource that usually used by people, especially who lived in watershed. Lead is one of heavy metal element that can induce poisoned on living creature. The lead effect for human health is can disturb the reproduction system in the form of infertility and nerve work system, heart and kidney. The lead heavy metal in water and accumulate on sediment will get into the organism life. The heavy metal in a certain concentration will accumulate in the water, biota and sediment that can inflict toxic effect. The biggest one of river in Sulawesi Utara is Tondano river, where the location of upstream part in Minahasa district and the location of downstream part in Manado City. In around of Tondano watershed there was automotive repair shop that produced oil waste and former storage battery and there was motorboat that used gasoline. This research is to know lead content in water, fish, shell and sediment in Tondano watershed. The method used in this research was descriptive based laboratory with lead level checkup in water, fish, shell and sediment sample were used AAS (Atomic Absorption Spectophotometer) method. The water samples took in three points in the morning and afternoon, the sediment samples took in three points, fish and shell each one point. The result of this research showed that the water samples in the morning and afternoon were in first point= 0,14 mg/l, second point= 0,10 mg/l, third point=0,14 mg/l and in the afternoon in first point= 0,12 mg/l, second point= 0,09 mg/l, third point= 0,11 mg/l. The fish samples in first point= 11,01 mg/kg, second point=10,83 mg/kg, third point= 15,90 mg/kg. The shell samples in first point= 15,90 mg/kg, second point= 9,55 mg/kg, third point= 16,51 mg/kg. The sediment samples in first point= 18,31 mg/kg, second point= 11,31 mg/kg, third point= 7,29 mg/kg. For the specified standard was 0,03 mg/l for fish and shell. Whole samples checked, it showed that water, fish, shell and sediment samples were exceed the the specified quality standard.Keyword: Lead, Water, Fish, Shell, Sediment
ANALISIS TIMBULAN SAMPAH DI KELUARAHAN SINGKIL SATU KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO TAHUN 2019 Supit, Grevinda Regita; Maddusa, Sri Seprianto; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi sampah yang terus meningkat akan mengalami penumpukan sampah. Sumber sampah berasal dari jumlah penduduk dalam hal ini, masyarakat yang dapat menimbulkan bertambahnya volume sampah. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berat timbulan sampah dan jenis-jenis sampah. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Singkil Satu Kecamatan Singkil Kota Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah warga. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitan yaitu 96 kepala keluarga menggunakan teknik proporsional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan timbangan, kantong plastik, sarung tangan, masker dan kuesioner. Hasil penelitian diperoleh rata-rata produksi sampah perhari dan perminggu dari rumah tangga di kelurahan Singkil Satu sebanyak 237,8 kg/hari atau 1664,6 kg/minggu. Komposisi sampah berdasarkan sumbernya sampah organik sebesar 152,25 kg/hari atau 1065,8 kg/minggu dan sampah anorganik sebesar 85,54 kg/hari atau 598,8 kg/minggu. Kesimpulan (1) Produksi sampah dari tujuh lingkungan di kelurahan Singkil Satu pada rumah tangga diperoleh sampah terbanyak perminggu pada lingkungan VI sebanyak 452,8 kg/minggu dan yang sedikit pada lingkungan IV berjumlah 85,9 kg/minggu. (2) Komposisi sampah berdasarkan sumbernya di kelurahan Singkil Satu sampah organik perhari sebesar 8% atau perminggu sebesar 56% dan sampah anorganik perhari sebesar 5% atau perminggu sebesar 31%. Saran Bagi pemerintah yang ada di kelurahan Singkil Satu kiranya melakukan upaya pengendalian sampah organik berupa pembuatan kompos dan sampah anorganik dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, dan botol plastik atau pembuatan kerajinan seperti membuat tas dari plastic dan juga membuat bunga dari botol plastik. Kata Kunci: Komposisi, Jenis, Timbulan Sampah ABSTRACKWaste production that continues to increase will experience a buildup of source waste from the population in this case the community which can lead to an increase in the volume of waste. Waste management aims to improve public health and environmental quality and make waste a resource. The purpose of this study was to determine the weight of solid waste generation and types of waste. This type of research is descriptive research. This research was conducted in Singkil Satu Village, Singkil District, Manado City. The population in this study are all residents' homes. The research sample taken in the study is 96 households using proportional random sampling technique. The research instrument used scales, plastic bags, gloves, masks and questionnaires. The results obtained an average of daily and weekly waste production from households in Singkil Satu village as much as 237.8 kg / day or 1664.6 kg / week. Waste composition based on the source of organic waste is 152.25 kg / day or 1065.88 kg / week and inorganic waste is 85.54 kg / day or 598.8 kg / week. Conclusion (1) Waste production from seven environments in Singkil One village in households obtained the highest amount of waste per week in environment VI was 452.8 kg / week and the least in environment IV was 85.9 kg / week. (2) Composition of waste based on its source in Singkil Kelurahan One organic waste per day is 8% or weekly at 56% and inorganic waste per day at 5% or 31% per week. Suggestions For the government in Singkil village, one should make efforts to control organic waste in the form of making compost and inorganic waste by reducing the use of plastic bags, and plastic bottles or making crafts such as making plastic bags and also making flowers from plastic bottles.                                                                                                Keywords: Composition, Type, Garbage Generation