Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbedaan Menyikat Gigi Menggunakan Sikat Gigi Bulu Soft dan Medium Terhadap Penurunan Debris Index Putri, Lily Eka; Said, Fahmi; Salamah, Siti; Sab'atul Habibah, Siti
Jurnal Karya Generasi Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkgs.v2i1.34

Abstract

Kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat dari kondisi gigi yang tidak terdapat sisa makanan atau deposit lunak yang menempel pada gigi. Tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat berubah dengan adanya kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari. Dalam menyikat gigi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah alat yang digunakan untuk menyikat gigi yaitu, sikat gigi. Bagian terpenting dari sikat gigi ialah bulu sikat, karena bulu sikat merupakan bagian yang berkaitan langsung dengan permukaan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara menyikat gigi menggunakan sikat gigi bulu halus (soft) dan sikat gigi bulu sedang (medium) dengan teknik kombinasi terhadap penurunan debris Index pada siswa Kelas VII SMPN 5 Karang Intan. Rancangan penelitian ini menggunakan “Two Group Pre-test dan Post-test”, populasi penelitian sebanyak 41 siswa, teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan total sampling. Hasil penelitian rata-rata debris Index sebelum menyikat gigi menggunakan sikat gigi bulu halus (soft), didapatkan 1,67 dan sesudah 0,55. Sedangkan rata-rata debris Index sebelum menyikat gigi menggunakan sikat gigi bulu sedang (medium), didapatkan 1,81 dan sesudah 0,41. Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-test menunjukkan nilai p = (0,046) < α (0,05). Kesimpulan penelitian yaitu ada perbedaan menyikat gigi menggunakan sikat gigi bulu halus (soft) dan sikat gigi bulu sedang (medium) dengan teknik kombinasi terhadap penurunan debris Index pada siswa Kelas VII SMPN 5 Karang Intan. Disarankan untuk menyikat gigi menggunakan sikat gigi bulu sedang (medium) karena lebih baik dan efektif dalam menurunkan skor debris Index.
Perbedaan Penggunaan Pasta Gigi Herbal dengan Pasta Gigi Non-Herbal Terhadap Penurunan Skor Debris Pada Murid Kelas IV dan V SDN Pasayangan 2 di Bantaran Sungai Martapura Ningsih, Nurdiati; Said, Fahmi; Danan; Amperawati, Metty
Jurnal Karya Generasi Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkgs.v2i1.54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan pasta gigi herbal dengan pasta gigi non-herbal terhadap penurunan skor debris pada murid kelas IV dan V SDN Pasayangan 2 di Bantaran Sungai Martapura. Jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Pengambilan sampel dengan teknik total sampling yang berjumlah 44 orang. Adapun analisis data dengan menggunakan Uji Paired Sample T-Test dan Uji Independent Sample T-test. Hasil penelitian didapatkan skor sebelum penggunaan pasta gigi non-herbal adalah 2,2 sesudah penggunaan adalah 0,76. Skor sebelum penggunaan pasta gigi herbal adalah 1,9 sesudah penggunaan adalah 0,42. Hasil uji Independent Sampel T-test menunjukan nilai ρ= 0,607 dengan nilai α = 0,05 (ρ>α). Kesimpulan penelitian tidak ada perbedaan penggunaan pasta gigi herbal dengan pasta gigi non-herbal terhadap penurunan skor debris pada murid kelas IV dan V SDN Pasayangan 2 di bantaran sungai Martapura. Untuk masyarakat bisa menggunakan pasta gigi herbal maupun non-herbal keduanya sama-sama bisa menurunkan debris.
Hubungan Kebersihan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Dengan Kejadian Gingivitis Di Puskesmas Banjarbaru Tahun 2023 Gustiayuni, Farah Siska; Danan; Astu Rahman, Waljuni; Said, Fahmi
Jurnal Karya Generasi Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkgs.v2i1.63

Abstract

Pada wanita hamil sering terjadi masalah pada gigi dan mulut selama kehamilan, antara lain hipersaliva, gigi berlubang, perdarahan gusi, gingivitis (peradangan gusi). Berdasarkan hasil laporan dalam tiga bulan terakhir di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru diperoleh ibu hamil yang berkunjung pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober tahun 2022 sebanyak 49 orang ibu hamil. 21 orang ibu hamil mengalami gingivitis dan 6 diantaranya mengalami periodontitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebersihan gigi dan mulut ibu hamil dengan kejadian gingivitis di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Tahun 2023. Metode penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 35 orang dengan teknik pengambilan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan kebersihan gigi dan mulut ibu hamil berada pada kategori sedang sehingga terjadi gingivitis. Hasil uji Pearson Correlation menunjukkan nilai r = 0,882 dengan nilai ρ =0.000 < α =0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan kebersihan gigi dan mulut ibu hamil dengan kejadian gingivitis di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Tahun 2023. Disarankan adanya kerja sama antara KIA dengan Poli Gigi, selain dilakukannya pemeriksaan rutin kehamilan juga dilakukan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulutnya.
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pertumbuhan Gigi Anak dengan Persistensi Yudo Prabowo, Muhammad; Said, Fahmi; Rahmawati, Ida; Sab'atul Habibah, Siti
Jurnal Karya Generasi Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkgs.v1i1.89

Abstract

Berdasarkan laporan Poli Gigi UPT Puskesmas martapura timur pada tahun 2022 menunjukan bahwa data prevalensi persistensi sebesar (24,4%) di SDN 1 Pekauman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi anak dengan persistensi pada SD Negeri 1 Pekauman Kabupaten Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik. Jumlah sampel 50 responden dengan teknik Total Sampling. Berdasarkan jumlah didapatkan tingkat pengetahuan orang tua paling banyak yaitu katagori kurang dengan anak yang memiliki persistensi sebanyak 17 (85%) responden. Kesimpulannya ada hubungan pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi anak dengan persistensi pada SD Negeri 1 Pekauman Kabupaten Banjar.
Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Gigi dengan Metode Stratagem dan Metode Snowball Throwing dalam Meningkatkan Pengetahuan Karies Gigi pada Murid Kelas IV, V, dan VI SDN Dalam Pagar Ulu 2 Martapura Timur Rahmatanti, Rinda Dwi; Said, Fahmi; isnawati, isnawati
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 3 No. 2 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v3i2.59

Abstract

One of the promotive efforts to prevent dental caries is the need for early dental health education for elementary school-aged children. The results of the 2020 UKS/UKGS data by the East Martapura Public health center at SDN Dalam Pagar Ulu 2 showed that 67 out of 72 students were affected by caries. This study aims to determine the effectiveness of dental health counseling with the stratagem method and the snowball throwing method in increasing knowledge of dental caries in class IV, V, and VI SDN Dalam Pagar Ulu 2 Martapura Timur. The type of research is analytical research with a quasi experiment design and approach non randomized control group pretest posttest design. The research population was 36 people. The sampling technique used was total sampling using the Independent Sample T-Test to determine the effectiveness of increasing knowledge of dental caries after counseling between the two methods. The mean before and after counseling of the stratagem method, which was 15.17, increased to 19.11 with a difference of 3.94, while the mean before and after counseling of the snowball throwing method was 16.94, which increased to 19.78 with a difference of 2.84. The results of the Independent Sample T-Test showed that the p-value was smaller than alpha. The conclusion is that counseling using the stratagem method is more effective than counseling using the snowball throwing method on dental caries knowledge. It is recommended to choose the stratagem method in counseling because this method has proven to be more effective in conveying and receiving dental caries knowledge. Keyword : Statagem method, Snowball throwing method
Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Pengalaman Karies Gigi pada Siswa Usia 12 Tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Banjar Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Raudah, Raudah; Said, Fahmi; Nurwati, Bunga; Fansurna, Anderi
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v4i1.87

Abstract

Pendapatan mempengaruhi kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Angka kemiskinan di Kabupaten Banjar meningkat menjadi 3,04% pada tahun 2021. Adapun angka karies gigi nasional tahun 2018 mencapai 45,3%, di Kabupaten Banjar 43,34%, dan pada anak usia 12 tahun lebih tinggi yaitu 48,68%. Data UPT Puskesmas Gambut menunjukkan karies gigi anak usia 12 tahun yaitu 11 orang pada tahun 2021 meningkat menjadi 40 orang pada Oktober 2022.Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan pengalaman karies gigi pada siswa usia 12 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Banjar Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Jenis penelitian ini adalah survei analitik menggunakan rancangan cross sectional, populasi sebanyak 50 siswa usia 12 tahun, dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling.Hasil penelitian sebagian besar pendapatan orang tua adalah rendah yaitu 18 orang tua (36%). Pengalaman karies gigi kategori tinggi dan rendah sama yaitu 17 orang tua (34%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan pengalaman karies gigi pada siswa usia 12 tahun. Kesimpulan penelitian yaitu sebagian besar orang tua memiliki pendapatan rendah dan pengalaman karies gigi siswa 12 tahun kategori tinggi dan rendah tidak berbeda. Saran penelitian yaitu mengajak orang tua untuk mengikuti program asuransi kesehatan untuk membantu biaya pengobatan, khususnya gigi dan mulut.
Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Pengalaman Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar Muhammadiyah Martapura Kabupaten Banjar sari, anita maulidya; Salamah, Siti; Fansurna, Anderi; Said, Fahmi
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v4i1.89

Abstract

Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan adalah karies gigi. Sekolah Dasar Muhammadiyah Martapura Kabupaten Banjar dari 10 murid terdapat rata-rata DMF-T 3,5 dan 70% tingkat pendidikan orang tua dalam kategori rendah. Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak terutama dalam hal merawat kesehatan gigi dan mulut, tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan menentukan bagaimana cara orang tua mendidik dan membimbing anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan pengalaman karies gigi pada murid Sekolah Dasar Muhammdiyah Martapura Kabupaten Banjar. Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan rancangan penelitian pendekatan cross sectional, populasi pada penelitian ini berjumlah 43 murid dengan teknik pengambilan sampel total sampling, sehingga diketahui jumlah responden sebanyak 43 murid. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan orang tua sebagian besar dalam kategori rendah, dan pengalaman karies gigi pada murid sebagian besar termasuk kategori tinggi. Hasil uji statistik penelitian didapatkan nilai p-value =0,001 dengan nilai alpha 0,05 sehingga p < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan pengalaman karies gigi pada murid Sekolah Dasar Muhammadiyah Martapura Kabupaten Banjar. Disarankan adanya peran serta aktif dari orang tua, guru, dan pelayanan kesehatan tentang cara menjaga kesehatan gigi pada anak-anak.
PERBEDAAN BERKUMUR – KUMUR LARUTAN TEH HIJAU DAN TEH HITAM TERHADAP PH SALIVA PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SEKOLAH DASAR NEGERI JINGAH HABANG HILIR Saparina, Saparina; Said, Fahmi; Sari, Emilda
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v5i1.102

Abstract

The degree of salivation is one of the important factors that can affect the process of demineralization on the tooth surface. Under normal circumstances, the pH of saliva ranges from 6.8 to 7.2. This study aims to determine the difference between gargling green tea and black tea solutions on salivary pH. This type of research is a quasi-experimental research design with one group pretest posttest. The population is 26 people taking the sample using purposive sampling technique. The results of the data obtained will be analyzed using the Independent Sample T-Test test. The results of this study were the average pH of saliva before gargling with green tea solution was 6.9 and black tea solution was 7.3. Meanwhile, the average pH of saliva before gargling with green tea solution was 7.3 and black tea was 7. Based on the Independent Sample T-Test, the significance value was less than (0.005 0.05) so Ho was rejected. The conclusion of this study is that there is a difference between gargling green tea and black tea solutions on saliva pH in fourth and fifth grade students at SDN Jingah Habang Hilir. It is recommended that students take care of their health and besides that, the correct way of teeth and good gargling is expected with a green tea solution to prevent caries.