Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Dinamika Transportasi Umum di Kota Denpasar Tahun 1992-2018: The Dynamics of Public Transportation in Denpasar City 1992-2018 Sukma Wijaya I Wayan; Tejawati Ni Luh Putu
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 2 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.395 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apa yang melatarbelakangi perkembangan transportasi umum di Kota Denpasar dari tahun 1992-2018; (2) dinamika transportasi umum di Kota Denpasar dari tahun 1992-2018, (3) dampak dari dinamika transportasi transportasi umum di Kota Denpasar dari tahun 1992-2018. Dalam usaha memperoleh data, maka digunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sejarah, Interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Modernisasi karena transportasi di Kota Denpasar mengalami suatu proses transformasi perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Teori Evolusi karena dalam proses perubahan transportasi umum di kota Denpasar mengalami proses yang lama dari dokar sampai bus sekolah. Teori Fungsionalisme karena transportasi di Kota Denpasar memiliki peran dan fungsinya masing-masing bagi masyarakat Kota Denpasar. Penelitian ini menyimpulkan (1) yang melatarbelakangi perkembangan transportasi umum di Kota Denpasar yaitu faktor perkembangan teknologi yang semakin maju, faktor sosial didalam masyarakat Kota Denpasar, faktor budaya masyarakat dalam memakai transportasi umum, faktor ekonomi yang menjadi faktor utama transportasi di Kota Denpasar; faktor keefektivitas dan kenyamanan pengguna transportasi umum di Kota Denpasar, dan terakhir faktor aturan pemerintah mengenai transportasi umum (2) Transportasi umum Di Kota Denpasar memiliki dinamika perubahannya tersendiri dari mulai jaman dokar; terus muncul bemo roda tiga dan diremajakan menjadi bemo roda empat, lalu muncul taksi konvensional menggunakan argo dan ojek yang seiring kemajuan jaman juga ikut berubah menghasilkan transportasi umum baru seperti taksi online dan ojek online, dan terakhir muncul transportasi dari pemerintah seperti bus sarbagita dan bus sekolah (3) Transportasi umum memiliki dampak bagi masyarakat baik penyedia sarana dan masyarakat Kota Denpasar yaitu kemacetan, pencemaran lingkungan, kehidupan masyarakat lebih individualis, memperkuat stratifikasi masyarakat, dan konflik masyarakat.
Usaha Arak Di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem Di Bawah Bayang-Bayang Hegemoni Pemerintah: Arak Business in Telun Wayah Village, Sidemen District, Karangasem Regency Under the Shadow of Government Hegemony Ni Luh Putu Tejawati; I Ketut Juniantara
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2021): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.254 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha arak di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem di bawah bayang-bayang hegemoni pemerintah (2) Perkembangan usaha arak di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem di Bawah Bayang-bayang hegemoni pemerintah (3) Dampak dari keberadaan usaha arak di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem di Bawah Bayang- bayang hegemoni pemerintah. Penelitian ini dilakukan di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pilihan Rasional. Teori Hegemoni dan Teori Perubahan Sosial. Metode yang digunakan dalam menentukan informan yaitu tehnik purposive sampling yaitu informan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yang ditentukan oelh peneliti berdasarkan tujuan dari peneliti. Sedangkan dalam Pengumpulan Data digunakan Metode Wawancara, Metode Observasi, Metode Pencatatan Dokumen dan Metode pengolahan data yang digunakan adalah Metode Deskristif. Penelitian ini menyimpulkan (1) faktor yang mempengaruhi usaha arak di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem di bawah bayang-bayang hegemoni pemerintah yaitu faktor yang paling utama adalah faktor ekonomi, kemudian faktor budaya dan yang terakhir faktor sosial. (2) Perkembangan usaha arak di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem di Bawah Bayang-Bayang Hegemoni Pemerintah yaitu usaha arak sebelum adanya Perda, kemudian usaha ketika Perda baru keluar dalam proses sosialisasi dan terakhir usaha arak setelah Perda berlaku. (3) Dampak dari keberadaan usaha arak di Desa Telun Wayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem di Bawah Bayang-Bayang Hegemoni Pemerintah membawa dampak terhadap munculnya perdagangan arak terselubung, menjadikan wilayah penjualan yang terbatas mengakibatkan konsumen yang terbatas juga dan mengurangi jumlah petani arak.
Strategi Perempuan Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Dusun Getas Kangin Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Ni Ketut Purawati; Ni Luh Putu Tejawati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.803 KB)

Abstract

Masyarakat selalu mengalami perubahan, karena masyarakat mengalami berbagai permasahan dalam perjalanan waktu dari kehidupannya. Permasahan tersebut muncul silih berganti menghiasi kehidupan manusia. Kerumitan terbebut mrnuntut manusia untuk senantiasa berpikir mengembangkan berbagai strategi dalam rangka mencari jalan keluar dari permasalahan yang melilit kehidupannya. Salah satu permasalahan yang muncul adalah pandemic covid 19 yang melanda semua masyarakat termasuk masyarakat dusun Getas Kangin Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh, Hal ini menyebabkan pendapatan keluarga menurun, sehingga perempuan di dusun Getas Kangin ikut terjun kedunia publik untuk menambah pendapatan keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dikembangkan perempuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di dusun Getas Kangin Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Purposive sampling.untuk menentukan informan penelitian,metode wawancara,observasi dan pencatatan dokumen untuk metode pengumpulan data baik data primer maupun data sekender. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif dengan teknik argumentasi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada perempuan di dusun Getas Kangin Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh mampu memberikan kontribusi dalam menambah pendapatan keluarga sehingga kebutuhan ekonomi keluarga dapat terpenuhi.. Perempuan di dusun Getas Kangin ada yang bekerja sebagai penyisir kain pantai, ada yang berdagang, ada yang mmembuat jejahitan, jajan dan ada yang mengefektifkan sawahnya dengan menanam sayur, bunga , umbi-umbian sehingga hasilnya sebagaian dikonsumsi dan sisanya dapat dijual.
MAKNA FILOSOFI MOTIF KAIN TENUN SONGKE DI DESA PONNG LENGOR KECAMATAN RAHONG UTARA KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR Teklasani Juita; Ni Luh Putu Tejawati
Widyadari : Jurnal Pendidikan Vol. 23 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7190282

Abstract

This study aims to determine (1) the forms of Songke Manggarai woven fabric motifs; (2) Factors influencing the development of Songke Manggarai woven fabric motifs; (3) The philosophical meaning of Songke woven fabric motifs. The theory used in this research is symbol theory, consumer culture theory and semiotic theory. In an effort to obtain data, the method of determining informants, data collection methods, and data processing methods is used. This study concludes that (1) the Songke Manggarai woven motifs include the wela runu motif, the ranggong motif, the wela kaweng motif, the ntala motif, the su'i motif, the seat motif (2) The development of the Songke woven fabric motif in Pong Lengor Village, North Rahong District, Manggarai is influenced by creativity factors, economic factors, consumer factors, external cultural factors, and function diversification factors (3) The Wela Runu motif implies that every life in this world must have benefits. The Ranggong motif is a symbol of honesty and hard work. The wela kaweng motif means the relationship between humans and the natural surroundings. The su'i motif (lines) has the meaning that life grows and develops.
Eksistensi Gong Sebagai Alat Komunikasi Di Desa Bangka Kuleng Kecamatan Lamba Leda Selatan Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur: The Existence Of Gong As A Communication Tool In Bangka Kuleng Village, South Lamba Leda District, East Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Mersiana Nganung; Ni Luh Putu Tejawati; Ni Ketut Purawati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Apa yang melatarbelakangi penggunaan gong sebagai alat komunikasi di Desa Bangka Kuleng (2)Proses penggunaan gong sebagai alat komunikasi di Desa Bangka Kuleng (3) Eksistensi gong sebagai alat komunikasi di Desa Bangka Kuleng. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi karena gong merupakan alat komunikasi tradisional yang masih dipergunakan oleh masyarakat Desa Bangka Kuleng. Teori interaksi simbolik karena gong di Desa Bangka Kuleng merupakan Simbol atau lambang sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan. Teori Fungsionalisme karena penggunaan gong di Desa Bangka Kuleng memiliki peran dan fungsinya sebagai alat komunikasi. Dalam usaha memperoleh data, maka digunakan metode penentuan informan, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data.Penelitian ini menyimpulkan (1) Latar belakang penggunaan gong sebagai alat komunikasi di Desa Bangka Kuleng yaitu Media warisan para leluhur masyarakat Desa Bangka Kuleng, faktor auran adat, faktor ciri khas masyarakat dan yang terakhir ada faktor Kepercayaan, (2) Dalam proses komunikasi masyarakat Desa Bangka Kuleng menggukan media gong sebagai sarana atau sebagai simbol dalam proses komunikasi. (3) Di Desa Bangka Kuleng sejak dahulu telah lahir dan berkembang suatu sistem penggunaan gong sebagai alat komunikasi hingga sekarang ini. Berkaitan dengan eksistensinya gong sangat membantu dalam kepentingan warga kampung karena memiliki nilai sakralnya.
Sejarah Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita Di Desa Kempo Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat: The History of the Church of Santa Maria Consoling the Grieving in Kempo Village, Mbeliling District, West Manggarai Regency Veronika Verliana Nesti; Ni Luh Putu Tejawati; I Nyoman Kartika Yasa
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasaran dari penelitian ini adalah bertujuan untuk untuk mengetahui bagaiamana Proses Berdirinya Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita di Desa Kempo Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat, untuk mengetahui Struktur dari Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita di Desa Kempo Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat, untuk mengetahui fungsi dari gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita di Desa Kempo Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat serta untuk mengetahui dampak keberadaan Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Teori Sistem Religi, Tori Akulturasi, Teori Fungsional. Dari penelitian sejarah ini penulis menerapkan beberapa metode penenlitian sejarah yaitu metode heuristik, kritik sejarah, interprestasi, histiografi. Dari hasi penelitian dapat diperoleh sebagai berikut : latar belakang berdirinya Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita di Desa Kempo Kecamatan Mbeliling yaitu : pertama, masuknya Belanda ke Manggarai Flores NTT, kedatangan Belanda bertujuan untuk menjajahi Manggarai dan memberi pengaruh secara Sosial, ekonomi, dan politik. Kedua, memperkenalkan Agama Katolik dan mendirikan Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita di Desa Kempo Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat. Sebelum berdirinya Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduk Cita, masyarakat Desa Kempo tidak bisa lepas dari kultur agraris yang memiliki keterkaitan erat dengan alam dan seluruh kehidupan ciptaan. Dari hasi penelitian Struktur Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita di Desa Kempo sebagai Berikut : pertama, bagian atap Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita. Kedua, bagian dalam Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita.bagian depan yaitu Altar, tempat berkotbah yang memimpin misa pada hari minggu, sementara yang bagian belakang merupakan tempat duduknya umat. Ketiga, bagian depan Gereja Santa Maria Penghibur Orang Berduka Cita.
Eksistensi Pedagang Kaki Lima Di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar: The existence Of Street Vendors in the Village Of Tegal Kertha, West Denpasar District, Denpasar city Gabriel Sandri Susanto Lewa; Ni Luh Putu Tejawati; Ni Ketut Purawati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) apa yang melatarbelakangi mereka berprofesi sebagai pedagang kaki lima; (2) bagaimana eksistensi pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar; (3) bagaimana dampak keberadaan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pilihan Rasional karena pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha mempunyai alasan tersendiri sehingga mereka memilih berprofesi sebagai pedagang kaki lima. Teori Tindakan Sosial karena untuk mengetahui eksistensi pedagang kaki lima dapat dilihat dari strategi mendapatkan barang dagangan, strategi menggelar dagangan, strategi berjualan dan lain-lain. Teori Konflik karena keberadaan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kerha membawa dampak dan dampak tersebut menimbulkan konflik terhadap masyarakat dan petugas keamanan. Penelitian ini menyimpulkan (1) alasan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha memilih berprofesi sebagai pedagang kaki lima karena faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor Modal usaha, faktor jam kerja, dan faktor lokasi usaha yang strategis. (2) eksistensi pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha dapat dilihat dari; strategi mendapatkan barang, strategi menggelar dagangan, strategi berjualan, strategi menghadapi aparat. (3) dampak keberadaan pedagang kaki lima di Desa Tegal Kertha yaitu Kemacetan, semrawut, pengambilalihan fasilitas pejalan kaki dan terakhir adalah konflik.
Makna Filosofi Motif Kain Tenun Songke Di Desa Ponng Lengor Kecamatan Rahong Utara Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur: The Philosophical Meaning Of The Songke Wowen Fabric Motif In The Village of Pong Lengor North Rahong Utara Sub-district Manggarai District East Nusa Tenggara Teklasani Juita; Ni Luh Putu Tejawati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujian untuk mengetahui (1) Bentuk-bentuk motif kain tenun Songke Manggarai; (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motif kain tenun Songke Manggarai; (3) Makna filosofi motif pada kain tenun Songke di Desa Pong Lengor Kecamatan Rahong Utara Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simbol karena motif yang terkandung dalam towe songke di Desa Pong Lengor merupakan Simbol atau lambang sebagai sarana atau meditasi untuk membuat dan menyampaikan suatu pesan, menyusun sistem epistimologi dan keyakinan yang dianut. Teori budaya konsumen karena terjadinya perkembangan motif pada towe songke di desa Pong Lengor dikarenakan budaya dari konsumen yang tidak pernah merasa puas dan selalu ingin beruba-ubah dalam dunia fashion. Teori semiotika karena motif yang ada dalam towe songke di Desa Pong Lengor merupakan lambang-lambang yang memiliki makan yang sangat penting bagi masyarakat di desa Pong Lengor. Dalam usaha memperoleh data, maka digunakan metode penentuan informan, metode pengumpulan data, dan metose pengolahan data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Bentuk-Bentuk Motif Kain Tenun Songke Manggarai meliputi Motif wela runu, Motif ranggong , Motif wela kaweng, Motif ntala, Motif su’I, Motif jok (2) Perkembangan Motif Kain Tenun Songke Di Desa Pong Lengor Kecamatan Rahong Utara Kabupaten Manggarai dipengaruhi olehh beberapa faktor seperti; faktor kreativitas, faktor ekonomi, faktor konsumen, faktor budaya luar, dan faktor diversifikasi fungsi (3) Makna Filosofi Motif Kain Tenun Songke Di Desa Pong Lengor kecamatan Rahong Utara Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur, kain tenun songke ini memiliki beberapa motif dan setiap motif tersebut memiliki makna yang sanat penting bagi masyarakat di desa Pong Lengor yaitu; Motif Wela Runu merupakan sebuah bunga yang berukuran kecil. Motif ini mengandung arti bahwa meskipun tampak tak berarti, namun setiap kehidupan didunia ini pasti memiliki manfaat. Motif Ranggong (laba-laba) merupakan simbol kejujuran dan kerja keras. Motif wela kaweng (bunga kaweng) bermakna bagaimana hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya. Motif ini mengajarkan masyarakat Manggarai bahwa, alam flora menunjang kehidupan manusia, baik sebagai makanan dan perumahan maupun untuk pengobatan. Motif su’i (Garis-Garis) motif ini berupa garis-garis yang seolah memberi batas antara satu motif dengan motif yang lain. Selain berfungsi sebagai pembatas antar motif garis-garis I ni memiliki makna yaitu segala sesuatu yang memiliki akhir. Motif ntala (Bintang) motif ini memiliki makna bahwa hidup tumbuh dan terbang
Pandangan Politik Mohammad Hatta Pada Tahun Pada Tahun 1945-1956: Mohammad Hatta's Political Views In The Year 1945-1956 Kalistus Stefen; Ni Luh Putu Tejawati; Ni Putu Yuniarika Parwati
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Pandangan politik Mohammad Hatta pada Tahun 1945-1956; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan politik Mohammad Hatta pada tahun1945-1956; (3) nilai-nilai yang terkandung dalam pandagan politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956. Dalam usaha memperoleh data, maka digunakan metode Herustik, kritik sejarah, interpretasi, dan Historiografi yaitu teknik pencatatan dokumen dengan mengumpulkan data-data penelitian dari sumber tertulis.Penelitian kajian pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kekuasaan karena hubungan antara politik dan kekuasaan tidak dipisahkan hal ini karena seseorang yang sudah terjun dalam politik tentu tujuannya untuk mencapai sebuah kekuasaan. Teori perilaku karena seseorang dalam membentuk perilaku berdasarkan faktor dari lingkungan keluarga, sekolah dan agama. Teori nilai karena nilai merupakan sebuah gambaran perilaku atau tingkah seseorang yang dapat mempengaruhi dalam periaku sosial. Penelitian ini menyimpulkan (1) pandanga politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956 menganut sistem demokrasi. Demokrasi yang diharapkan oleh Mohammad Hatta yaitu demokrasi kita: demokrasi ekonomi dan pendidikan politik. Konsep ekonomi yang diterapkan oleh Mohammad Hatta adalah konsep ekonomi berdasarkan kerakyatan dengan koperasi yang sebagai instrumennya. Dengan koperasi rakyat seluruhnya dapat ikut serta membangun, berangsur-angsur maju dari yang kecil melalui yang yang sedang sampai akhirnya kelapangan ekonomi yang besar. Gagasan Hatta tentang pendidikan politik secara sistematis untuk rakyat agar tumbuh kesadaran dan tangung jawab besarnya yang kuat dalam memperjuangkan cita-cita bangsa pada saat ini. (2) latar belakang pandangan politik Mohammad Hatta yaitu faktor pendidikan melalui pendidikan dapat meningkatkan kemampuan seseorang baik dalam bidang pengetahuan maupun dalam berperilaku, fakor agama yaitu suatu keprcayaan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur tatanan kehidupan, faktor ekonomi Mohammad Hatta dibesarakan dari kalangan keluarga pengusaha sehingga pembincangan ekonomi Mohammad Hatta sangat kuat. (3) dalam pandangan politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956 terdapat nilai-nilai yang bisa dijadikan teladan dan diamalkan dalam kehidupan seperti nilai nasionalisme, nilai kejujuran, nilai moralitas dan nilai demokratis
Tumpek Kandang Dan Tumpek Uduh: Kearifan Lokal Masyarakat Bali Sebagai Sumber Belajar IPS Dewa Made Alit; Ni Luh Putu Tejawati
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v7i2.13880

Abstract

Laboratorium IPS yang paling utama dan sempurna adalah masyarakat dengan segala kearifan lokalnya. Menggunakan kearifan lokal masyarakat sebagai sumber belajar IPS akan mendekatkan siswa dengan lingkungannya. Salah satu kearifan lokal masyarakat Bali adalah perayaan Tumpek Kandang dan Tumpek Uduh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana Tumpek Kandang dan Tumpek Wariga dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk studi pustaka yang diawali dengan melakukan inventarisasi judul-judul bahan pustaka yang terkait dengan tema yang sedang dikaji. Semua buku, jurnal hasil penelitian ditelaah isinya agar sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian dikelompokan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan atau pengutipan dari sumber yang digunakan untuk dijadikan temuan penelitian dan diinterpretasikan untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukan bahwa upacara Tumpek Kandang dan Tumpek Uduh dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS. Tumpek Kandang merupakan upacara yang mengandung makna rasa syukur masyarakat Bali atas karunia Tuhan akan melimpahnya hasil ternak. Tumpek uduh merupakan rasa sujud syukur masyarakat Bali atas karunia Tuhan yang telah memberikan tanaman yang subur, buah yang melimpah. Masyarakat Bali meyakini, bila tumbuhan dan hewan dijaga dan dilestarikan maka tumbuhan dan hewan juga akan memberikan kemakmuran kepada masyarakatnya.