Meithy Intan Rukia Luawo
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN Arina Khoirun Nisa; Michiko Mamesah; Meithy Intan Rukia Luawo
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.181 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan karir pada siswa kelas XI di SMA Islam Darussalam Bekasi Selatan. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif dengan jenis survey. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam Darussalam Bekasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen perencanaan karir berbentuk angket yang dibuat berdasarkan teori dari beberapa ahli, antara lain Super, Savickas, dan Shertzer yang telah diuji sebelumnya. Perhitungan validitas menggunakan Point Biserial dan perhitungan reliabilitas menggunakan KR 20 yang menghasilkan nilai sebesar 0.84. Analisa hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan analisa, sebagian besar siswa berada pada kategori sedang dan diketahui bahwa perencanaan karir siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki. Kemudian, sebagian besar siswa dari jurusan IPA maupun IPS berada pada kategori sedang atau cukup dalam merencanakan karirnya di masa depan. Sebagian besar siswa berada pada kategori sedang atau cukup dalam merencanakan karirnya di masa depan namun ada indikator yang belum tercapai dengan baik sehingga perencanaan karirnya belum dapat dikatakan maksimal, yaitu menetapkan pilihan karir. Saran kepada guru BK, evaluasi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling karir untuk memperbaiki dan memaksimalkan pelayanan dalam mengembangkan karir siswa dengan optimal.
PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP KETERAMPILAN BELAJAR SISWA DALAM MEMBACA DENGAN TEKNIK SQ3R (Studi Pre-Eksperimen Pada Siswa Kelas X-F di SMAN 8 Bogor) Eka Yuliarni; Meithy Intan Rukia Luawo; Karsih Karsih
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.584 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model cooperative learning tipe STAD dalam layanan bimbingan klasikal terhadap keterampilan belajar dalam membaca dengan teknik SQ3R pada siswa kelas X-F di SMAN 8 Bogor Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012–Januari 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen jenis Pre-Eksperimen, dengan one group pre testpost test design. Sampel siambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan satu kelas, yaitu kelas X-F dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Peng-ukuran uji coba instrumen menggunakan interrater reliability terhadap 5 orang responden dan dinilai oleh 3 orang rater. Hasil perhitungan interrater reliability tinggi yang ar-tinya pemberian rating yang telah dilakukan oleh masing-masing rater adalah konsisten satu sama lain. Berdasarkan hasil uji hipotesis menyatakan, bahwa Ho ditolak dengan nilai asymp. Sig = 0.000 < nilai Sig a = 0.05, yang berarti terdapat pengaruh penerapan model cooperative learning tipe STAD dalam layanan bimbingan klasikal terhadap keterampilan belajar siswa dalam membaca dengan teknik SQ3R. Implikasi dari penelitian ini adalah model cooperative learning tipe STAD dalam layanan bimbingan klasikal dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode yang dapat digunakan oleh guru bimbing-an dan konseling untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa khususnya, keterampil-an belajar dalam membaca dengan teknik SQ3R.
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK STORYTELLING DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS I A DI SDN RAMBUTAN 06 PAGI JAKARTA TIMUR) Elsa Widiyanti; Michiko Mamesah; Meithy Intan Rukia Luawo
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.151 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.06

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan teknik storytelling dalam bimbingan kelompok terhadap kemampuan berkomunikasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok siswa kelas I A di SDN Rambutan 06 Pagi Jakarta Timur sebanyak 10 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi sistematis (systematic observation) yang penilaiannya dalam model skala Guttman. Uji kelayakan instrumen yang berjumlah 22 item menggunakan analisis skalogram. Hasil perhitungan didapatkan bahwa koefisien reprodusibilitas (Kr) sebesar 0,927. Secara arbiter ditentukan bahwa skala yang memiliki Kr 0,90 ke atas, dianggap cukup baik digunakan untuk mengumpulkan data. Setelah itu dilakukan pengujian skalabilitas dan didapatkan koefisien skalabilitas (Ks) sebesar 0,855, di mana skala yang memiliki Ks = 0,60 keatas dianggap cukup baik digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan, ditemukan bahwa perolehan skor rata-rata sebelum perlakuan sebesar 53,2 sedangkan skor rata-rata setelah perlakuan sebesar 68,2 dengan demikian terdapat peningkatan skor rata-rata sebesar 15 poin. Penerapan teknik storytelling dalam bimbingan kelompok berpengaruh secara positif signifikan terhadap peningkatan kemampuan berkomunikasi siswa. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil pengujian hipotesis, dimana thitung > ttabel yaitu 3,87 > 2,101 pada taraf signifikan α=0,05. Jika diakumulasikan sekitar 70% siswa mengalami peningkatan dalam hal berkomunikasi setelah adanya perlakuan melalui penerapan teknik storytelling dalam bimbingan kelompok yang juga dikolaborasikan dengan praktek secara langsung sehingga kemampuan anak dapat terlihat secara nyata. Implikasi hasil penelitian ini adalah teknik storytelling dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memberikan layanan bimbingan kelompok di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Peneliti juga menyimpulkan bahwa guru berperan maksimal sebagai pembimbing siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran agar setiap tahap perkembangan siswa dapat terpantau secara optimal.
PERBEDAAN PERKEMBANGAN CALON KONSELOR BERDASARKAN INTEGRATED DEVELOPMENTAL MODEL (IDM) (Studi Komparatif Pada Mahasiswa Angkatan 2008, 2009 dan 2010 BK FIP UNJ) Huda Rumaisha; Eka Wahyuni; Meithy Intan Rukia Luawo
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.913 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.11

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai perkembangan mahasiswa BK UNJ angkatan 2008, 2009 dan 2010 berdasarkan IDM atau Integrated Developmental Model) dalam hal proses konseling sehingga terlihat perbedaan perkembangan antara ketiga angkatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif dengan jumlah sampel sebanyak 135 mahasiswa yang ditentukan dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang diadaptasi, yaitu Supervisee Level Questionnaire- Revised (SLQ-R) dengan melalui proses back translation untuk membandingkan kesamaan makna arti dari hasil kedua terjemahan tersebut. Hasil uji hipotesis Anova Satu Jalur menggunakan SPSS 20 menghasilkan taraf signifikan hitung () = 0,594 > taraf signifikan (α) = 0,05 dengan itu menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan perkembangan calon konselor yang signifikan antara mahasiswa BK UNJ angkatan 2008, 2009 dan 2010 berdasarkan Integrated Developmental Model (IDM).
REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA Nurhasanah Nurhasanah; Moch. Dimyati; Meithy Intan Rukia Luawo
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.87 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 83 Jakarta Utara. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 83 Jakarta Utara, dengan sampel siswa kelas XI yang berjumlah 125 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah uji validitas butir dan uji reliabilitas. Kuesioner memiliki 120 butir pernyataan. Setelah diujicobakan terdapat 70 butir yang valid dan 50 butir yang tidak valid. Uji validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson pada taraf signifikan 5% dengan r tabel 0,176. Sedangkan, uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh hasil 0,917 yang artinya reliabel dan layak digunakan untuk mengadakan penelitian. Hasil data menunjukkan bahwa skor rata-rata regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 83 Jakarta Utara sebesar 175. Siswa kelas XI SMA Negeri 83 Jakarta Utara yang dikategorisasikan memiliki tingkat regulasi diri dalam belajar tinggi sebanyak 76%. Siswa yang dikategorisasikan memiliki tingkat regulasi diri dalam belajar sedang sebanyak 24%, dan tidak ada siswa yang memiliki tingkat regulasi diri dalam belajar rendah. Implikasi hasil penelitian ini yaitu guru pembimbing dapat mengetahui gambaran regulasi diri dalam belajar pada siswanya, yang sebagian besar siswa memiliki tingkat regulasi diri dalam belajar yang tinggi. Dengan demikian guru pembimbing akan mengarahkan siswanya dalam menerapkan strategi self regulated learning melalui kegiatan layanan bimbingan klasikal maupun bimbingan kelompok, dan siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya serta mencapai prestasi belajarnya secara optimal.
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Pussu Apriyana; Meithy Intan Rukia Luawo; Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.185 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.14

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data sebagai gambaran mengenai penyesuaian diri mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling angkatan 2011 FIP UNJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jumlah subyek sebanyak 50 mahasiswa Angkatan 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 20, signifikansi hitung yang dikonsultasikan dengan α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa BK angkatan 2011 cukup dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus.
PEMAHAMAN KARIR MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN 01 KALIDERES JAKARTA BARAT Sarkum Saputra; Meithy Intan Rukia Luawo; Louise Siwabessy
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.647 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.16

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang valid dan shahih mengenai pemahaman karir siswa-siswi kelas VI SDN 01 Pagi Kalideres Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif jenis survei. Subjek penelitian siswa-siswi kelas VI SD Negeri 01 Pagi Kalideres Jakarta Barat tahun ajaran 2012-2013 yaitu kelas VI-1, VI-2 dan VI-3 yang seluruhnya berjumlah 40 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak proporsional (proportional random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman karir siswa kelas VI SDN 01 Pagi Kalideres Jakarta Barat tahun ajaran 2012/2013 berada dalam kategori cukup. Layanan bimbingan yang diberikan melalui diskusi kelompok dalam kegiatan bimbingan dengan memanfaatkan satuan/grup cukup efektif meningkatkan pemahaman pendidikan karir siswa VI SDN 01 Kalideres Jakarta Barat. Implikasi hasil penelitian ini adalah metode diskusi kelompok merupakan salah satu pilihan yang dapat diaplikasikan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa. Guru kelas berfungsi sebagai guru BK yang dapat memberi bimbingan dan konseling termasuk dengan kegiatan pembelajaran.
HUBUNGAN ANTARA DETERMINASI DIRI DENGAN NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 53 JAKARTA Aurora Paramitha; Meithy Intan Rukia Luawo; Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 3 No 1 (2014): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.717 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.031.05

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran serta data empiris mengenai hubungan determinasi diri dengan nilai hasil belajar pada siswa kelas XI SMAN 53 Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMAN 53 Jakarta dengan populasi sebanyak 265 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik area probability sampling. Peneliti menggunakan 55 siswa sebagai sampel penelitian atau 20% dari jumlah populasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner tentang determinasi diri dan nilai rapor. Setelah dilakukan uji coba didapatkan hasil 62 item valid dengan nilai reliabilitas 0.733 untuk variabel determinasi diri. Berdasarkan pengujian hipotesis antar kedua variabel didapatkan koefisien korelasi sebesar 0.984 dengan (p=0.00, <0.05), artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara determinasi diri dengan nilai hasil belajar siswa. Semakin tinggi tingkat determinasi diri siswa maka semakin tinggi juga nilai hasil belajar yang didapatkannya, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru BK untuk memahami determinasi diri serta dapat dijadikan bahan acuan untuk menyusun program layanan BK agar para siswa dapat memahami determinasi diri dan memiliki kesadaran untuk meningkatkan determinasi diri untuk mencapai nilai hasil belajar yang lebih baik.
KOMPETENSI TEKNOLOGI PADA GURU BK Zarirah Zarirah; Meithy Intan Rukia Luawo; Herdi Herdi
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 3 No 1 (2014): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.446 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.031.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran empirik mengenai kompetensi guru BK terhadap teknologi di SMK Negeri se-Jakarta Timur. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan instrumen kompetensi teknologi konselor yang berbentuk self assessment dengan metode survei kepada 37 guru BK di 13 SMKN Jakarta Timur. Hasil uji validitas dari 60 butir pernyataan didapatkan 43 butir pernyataan valid dan 17 butir pernyataan drop. Uji reliabilitas yang didapat yaitu 0,927 yang berarti instrumen kompetensi teknologi konselor memiliki reliabilitas sangat tinggi, yang berarti instrumen ini dapat dipercaya. Hasil dari penelitian ini adalah kompetensi penggunaan teknologi guru BK/Konselor di SMKN se-Jakarta Timur pada umumnya berada pada kategori sedang (62,2%) yang berarti bahwa guru BK di SMKN se-Jakarta Timur cukup memahami database, etika hukum saat melakukan cybercounseling, serta kelebihan dan kekurangan dari cybercounseling. Selain mampu memahami, guru BK juga cukup mampu menggunakan email, mengikuti informasi BK melalui internet, serta cukup mampu dalam menggunakan software untuk mendukung layanan BK. Dua kategori lainnya yaitu berada pada kategori tinggi (21,6%) dan rendah (16,2%) yang berarti masing-masing guru BK mampu dan belum mampu dalam menggunakan TIK.
Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Remaja Laki-Laki di SMA Negeri Se-DKI Jakarta Susi Fitri; Meithy Intan Rukia Luawo; Ranchia Noor
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 6 No 1 (2017): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.961 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.061.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologis pada remaja lakilaki di SMA Negeri se-DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa laki-laki di SMA Negeri se-DKI Jakarta dengan sampel 15% dari populasi, dengan teknik multistages random sampling. Sehingga sampel yang diambil sebanyak 303 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen scale of psychological well-being (SPWB) yang diadaptasi dari Ryff, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dan menghasilkan 60 butir pernyataan yang valid dan 24 butir pernyataan yang drop dari keseluruhan 84 butir pernyataan. Sedangkan reliabilitasnya sebesar 0,895 yang berarti tinggi. Analisa data hasil penelitian menggunakan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa sebagian responden berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 54,45%. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis pada remaja di SMA Negeri se-DKI Jakarta cukup baik. Jika dilihat per aspek, persentase tertinggi ada pada aspek penerimaan diri. Sedangkan jika dilihat per kelas tingkat kesejahteraan psikologis pada remaja laki-laki pada kelas XII memiliki persantase tertinggi.