Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemurnian Minyak Jelantah Secara Bertahap Menggunakan Adsorben Arang Sekam Padi, Ampas Tebu Dan Cangkang Telur Niko, Sisilia; Pasae, Yoel; Melawaty, Lydia
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan pengolah makanan. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang dan kontinyu pada proses penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi sehingga menurunkan kualitas minyak goreng Hal ini dikarenakan saat dipanaskan pada suhu tinggi disertai kontak dengan udara akan menyebabkan minyak mengalami perubahan kimia seperti proses hidrolisis, oksidasi, polimerisasi dan reaksi pencoklatan. Proses oksidasi dan polimerisasi dapat merusak sebagian vitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalah minyak sehingga dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit, seperti diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah dan kanker. Pada penelitian ini telah dilakukan Pemurnian Minyak Jelantah Secara Bertahap Menggunakan Adsorben Arang Sekam Padi, Ampas Tebu, Dan Cangkang Telur sebagai bahan dasar pemurnian minyak jelantah dengan penambahan KOH. Sehingga minyak jelantah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali dan memenuhi standar SNI 01-3741:2013. Kadar bilangan peroksida terbaik setelah minyak jelantah diadsorpsi yaitu 8 mek/g dan 4 mek/g. hasil pemurnian tersebut memenuhi standar mutu minyak goreng menurut SNI-7709:2019 yaitu maksimal 10mek/g. Kadar asam lemak bebas terendah setelah minyak jelantah diadsorpsi secara bertahap pada adsorben arang sekam padi, ampas tebu dan cangkang telur pada waktu 2 jam yaitu 0,7%. Hasil pemurnian tersebut tidak memenuhi standar mutu minyak goreng menurut SNI-7709:2019. Karena angka asam lemak bebas didalam minyak berdasarkan standar mutu minyak goreng menurut SNI-7709:2019 maksimal sebesar 0,3%.. Kadar air terendah setelah minyak jelantah diadsorpsi sebanyak 0,12%, didapatkan kadar minyak terendah tidak memenuhi standar kadar air SNI-7709:2019 yaitu maksimal sebesar 0,1% Abstract Cooking oil is one of the basic human needs as a food processing ingredient. The use of cooking oil repeatedly and continuously in the frying process will result in a degradation reaction, thereby reducing the quality of the cooking oil. . Oxidation and polymerization processes can destroy some of the vitamins and essential fatty acids contained in the oil, which can lead to poisoning in the body and various diseases, such as diarrhea, deposition of fat in blood vessels and cancer. In this research, a gradual purification of used cooking oil has been carried out using rice husk charcoal, sugarcane bagasse and egg shells as the basic ingredients for refining used cooking oil with the addition of KOH. So that the cooking oil produced can be reused and meets SNI 01-3741:2013 standards. The best peroxide value levels after the used cooking oil was adsorbed were 8 mek/g and 4 mek/g. The refined product meets the cooking oil quality standard according to SNI-7709: 2019, which is a maximum of 10mek/g. The lowest free fatty acid content after used cooking oil was gradually adsorbed on rice husk charcoal, bagasse and eggshell adsorbents for 2 hours, namely 0.7%. The refining results do not meet the cooking oil quality standards according to SNI-7709:2019. Because the number of free fatty acids in the oil based on the quality standard of cooking oil according to SNI-7709: 2019 is a maximum of 0.3%. The lowest water content after the used cooking oil has been adsorbed is 0.12%, the lowest oil content does not meet the SNI- 7709:2019, which is a maximum of 0.1%.
Pengolahan Air Limbah Rumah Potong Hewan ( Rph) Ayam Dengan Proses Biofilter Menggunakan Arang Bambu Parinding, Iis Dahlia; Pasae, Yoel; Saleh, M
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Limbah cair merupakan sebagai buangan air yang berasal dari aktivitas manusia yang mengandung berbagai polutan yang berbahaya baik secara langsung maupun dalam jangka panjang. Pada penelitian ini akan di lakukan pengolahan air limbah rumah potong hewan (RPH) ayam dengan proses biofilter menggunakan arang bambu. Arang bambu digunakan sebagai adsorben karena memiliki kandungan karbon aktif yang memiliki daya serap tinggi dan merupakan karbon berpori yang telah mengalami reaksi dengan bahan kimia yaitu KOH. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan air limbah rumah potong hewan (RPH) ayam dengan biofilter menggunakan arang bambu dan mengetahui kualitas produk air yang telah melalui proses biofilter. Pengolahan air limbah di awali dengan pembuatan arang aktif yaitu bambu betung di panaskan sampai membentuk arang kemudian setelah itu arang bambu di haluskan lalu di campurkan dengan larutan KOH 5% selama 24 jam, setelah itu arang di cuci hingga mencapai pH netral kemudian di keringkan dalam oven dengan suhu 110oC hingga membentuk arang aktif. Arang aktif tersebut di gunakan sebagai biofilter,dimana air limbah di masukan kedalam bak pemisah lemak selama ± 30 menit, kemudian di aliran ke bak pengendapan awal selama 4,2 jam, setelah itu di alirkan di bak kontraktor anaerob selama 9,45 jam dan di isi dengan arang aktif sebanyak 650 gram, kemudian di alirkan ke bak kontrakto aerob selama ± 8 jam dan di isi dengan arang aktif sebanyak 650 gram serta penambahan blower udara, setelah itu di alirkan ke bak pengendapan akhir selama 4,2 jam kemudian di alirkan ke saluran umum. Setelah di lakukan penelitian di dapatkan proses pengolahan dengan metode proses biofilter anaerob,proses biofilter aerob dan proses biofilter anaerob-aerob hasil air olahan menunjukan aroma arang aktif yang sedikit menyengat dan warna hitam, kualitas air di dapatkan sebagai berikut BOD sebanyak 5,81% dan COD sebanyak 39,841% serta % penurunan kadar BOD dan COD dari hasil tahapan proses biofilter menggunakan arang bambu dengan proses biofilter anaerob BOD RUN 1 0,986%, RUN 2 0,854% dan COD RUN 1 0,984%, RUN 2 0,846%. Proses biofilter aerob kadar COD RUN 1 0,751%, RUN 2 0,295% dan kadar COD RUN 1 0,751%, RUN 2 0,893%. Dan proses kombinasi biofilter anaerob-aerob kadar BOD RUN 1 0,735% , RUN 2 0,103 % dan COD RUN 1 0,735%,RUN 2 0,103%. Sehingga yang paling efektif penurunan adalah metode kombinasi biofilter anaerob-aerob. Abstract Liquid waste is a waste water originating from human activities that contains various harmful pollutants both directly and in the long term. In this study, chicken slaughterhouse wastewater (RPH) will be treated with a biofilter process using bamboo charcoal. Bamboo charcoal is used as an adsorbent because it contains activated carbon which has high absorption and is a porous carbon that has undergone a reaction with chemicals, namely KOH. This study aims to determine the process of treating chicken slaughterhouse wastewater (RPH) with a biofilter using bamboo charcoal and to determine the quality of water products that have gone through the biofilter process. Wastewater treatment begins with the manufacture of activated charcoal, namely bamboo betung heated to form charcoal then after that the bamboo charcoal is pureed and then mixed with 5% KOH solution for 24 hours, after that the charcoal is washed until it reaches a neutral pH then dried in the oven with a temperature of 110oC to form activated charcoal. The activated charcoal is used as a biofilter, where waste water is put into a fat separator tank for ± 30 minutes, then flows into the initial sedimentation tank for 4.2 hours, after that it is flowed in an anaerobic contractor tank for 9.45 hours and then drained into an anaerobic tank. filled with 650 grams of activated charcoal, then flowed into an aerobic contracting bath for ± 8 hours and filled with 650 grams of activated charcoal and the addition of an air blower, after that it was flowed into the final settling basin for 4.2 hours then flowed into common channel. After the research was carried out, it was found that the processing method used was the anaerobic biofilter process, the aerobic biofilter process and the anaerobic-aerobic biofilter process. The processed water results showed a slightly pungent activated charcoal aroma and black color, the water quality was obtained as follows, BOD of 5.81% and COD was 39.841% and % decreased levels of BOD and COD from the results of the stages of the biofilter process using bamboo charcoal with an anaerobic biofilter process BOD RUN 1 0.986%, RUN 2 0.854% and COD RUN 1 0.984%, RUN 2 0.846%. The aerobic biofilter process contains COD RUN 1 0.751%, RUN 2 0.295% and COD RUN 1 content 0.751%, RUN 2 0.893%. And the combination process of the anaerobic-aerobic biofilter contains BOD RUN 1 0.735%, RUN 2 0.103% and COD RUN 1 0.735%, RUN 2 0.103%. So that the most effective reduction is the anaerobic-aerobic biofilter combination method.
Strategi peningkatan kinerja karyawan Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pembantu Makale Palamba, Wenef Natalia; Ma'na, Petrus; Pasae, Yoel; Tandi, Asrin
Co-Creation : Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen Akuntansi dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2024): Co-Creation : Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen Akuntansi dan Bisnis
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/cocreation.v2i4.1129

Abstract

This study aims to analyze employee performance improvement strategies at Bank Negara Indonesia Makale Branch Office. Data were obtained from primary and secondary data through observation, interviews, and documentation. The research method used was qualitative using SWOT analysis. The results showed that the strength of employee performance lies in fulfilling the workload according to SOP and job description, a harmonious work environment, and adequate work facilities. However, there are several weaknesses such as delays in repairing work equipment, lack of human resources in customer service positions, and employees who are not domiciled in Makale. Opportunities in improving performance include employee motivation and career development, while threats include employees who are not domiciled in Makale and a lack of security personnel. Obstacles faced by employees include damaged work equipment, lack of human resources, and limited security personnel. Factors that support employee performance include fulfilling the workload, a harmonious work atmosphere, adequate work facilities, and employee motivation. It can be concluded that performance strengths must be maximized and must take advantage of opportunities so that performance continues to improve.
Systematic Literatur Review: Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Kimia Pada Tingkat SMA di Indonesia Allo, Eda Lolo; Pasae, Yoel
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 25, No 1 (2024): CHEMICA
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemica.v25i1.62514

Abstract

Keterampilan berpikir kreatif merupakan keterampilan abad 21 yang diperlukan menghadapi tantangan dunia global. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran penelitian terdahulu tentang keterampilan berpikir kreatif dalam pembelajaran kimia SMA di Indonesia. Penelitian menggunakan Systematic Literature Review merujuk pada Kitchenham dan Charters. Sumber data dari https://sinta.kemdikbud.go.id. Penelusuran artikel pada masing-masing website menggunakan kata kunci berpikir kreatif, creative thinking, kreativitas dan creativity. Hasil penelitian adalah: 1). Publikasi artikel keterampilan berpikir kreatif dalam pembelajaran kimia di Indonesia termuat pada jurnal SINTA 2 sebanyak tujuh artikel, SINTA 3 tujuh artikel, SINTA 4 tujuh artikel, SINTA 5 dua artikel; 2). Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dimana cara yang paling banyak dilakukan adalah mengembangkan LKPD yang didasarkan pada model pembelajaran tertentu; 3). Konten kimia yang menjadi bahan kajian dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif adalah beragam, dengan kajian terbanyak pada konten Asam Basa dan Larutan Penyangga.Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kreatif, Pembelajaran Kimia, SMA.ABSTRACTCreative thinking skills are 21st century skills needed to face the challenges of the global world. This research aims to provide an overview of previous research on creative thinking skills in chemistry learning at high schools in Indonesia. Research using Systematic Literature Review refers to Kitchenham and Charters. Data source from https://sinta.kemdikbud.go.id. Search for articles on each website using the keywords creative thinking, creativity and creativity. The research results are: 1). The publication of articles on creative thinking skills in chemistry learning in Indonesia is contained in the journal SINTA 2 with seven articles, SINTA 3 seven articles, SINTA 4 seven articles, SINTA 5 two articles; 2). Various efforts have been made to develop students' creative thinking skills, where the most common way is to develop student worksheets that are based on certain learning models; 3). The chemical content used as study material in developing creative thinking skills is diverse, with the most studies being Acids-Bases and Buffer Solutions.Keywords: Creative Thinking Skills, Chemistry Learning, High School
Perbandingan Karakteristik Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah Hasil Proses Transesterifikasi Berkatalis NaOH, CaO Superbasa, dan Zeolit Pasae, Yoel; Bulo, Lise; Ivonne, Brigita
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v4i1.831

Abstract

Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pengembangan proses produksi biodiesel adalah ketersediaan katalis yang mudah diperoleh dan harganya murah. Secara umum katalis yang paling banyak digunakan dalam proses transesterifikasi adalah NaOH, namun dalam beberapa tahun terakhir penelitian untuk memanfaatkan jenis katalis lainnya seperti zeolit, dan CaO superbasa juga telah dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik biodiesel yang diproduksi dari bahan baku minyak jelantah dengan menggunakan katalis NaOH, CaO superbasa, dan zeolit. Proses reaksi transesterifikasi dilangsungkan dalam reaktor gelas dengan tipe reaktor tangki berpengaduk pada suhu 650C, waktu reaksi 3 jam dengan kecepatan pengadukan 200 rpm. Karakteristik biodiesel yang diuji yaitu densitas, viskositas, dan angka asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik biodiesel yang diperoleh dengan katalis NaOH, CaO superbasa, dan zeolit masing-masing adalah densitas (kg/m3) 872; 914; dan 918, viskositas (mm2/s) 2,93; 17,65; dan 17,34, angka asam (mg NaOH/g sampel) 0,56; 0,6; 0,6. Jika dibandingkan dengan karakteristik standar yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu densitas 850-890, viskositas 2,3-6,0 mm2/s dan angka asam max 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa hanya angka asam untuk biodiesel berkatalis CaO super basa dan biodiesel berkatalis zeolit yang tidak memenuhi standar SNI.
PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK DI DESA ANDALAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Wiryono, Budy; Huda, Ahmad Akromul; Muanah, Muanah; Afriatin, Afriatin; Julkarnain, Julkarnain; Pasae, Yoel; Songli, Yulianus; Yubelina, Sita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.20249

Abstract

ABSTRAKMasyarakat Desa Andalanbanyak mengeluhkan ketersediaan pupuk kimia seperti Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dan lainnya yang sering terbatas dan langka terutama disaat musim hujan. Desa Andalan memiliki sumber daya pertanian dan peternakan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik guna mengatasi kelangkaan pupuk subsidi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan kelompok tani dan ternak tentang manfaat, cara pengelolaan dan teknik pembuatan pupuk organik yang berbahan kotoran sapi yang selama ini menjadi limbah di masyarakat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan berupa ceramah, diskusi, dan demonstrasi menggunakan video tentang penggunaan dan pembuatan pupuk organik. Selain itu untuk mengetahui peningktan pengetahuan peserta digunakan pretest dan post test. Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan Balai Dusun, Dusun Gelumpang, Desa Andalan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dimulai dengan jumlah peserta yang hadir, serta pertanyaan yang aktiv saat sesi diskusi. Berdasarkan hasil analisa pretest dan posttest menggunakan uji paired sample T-test diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan nilai signifikasi (2-tailed)  yang artinya terdapat pengaruh yang bermakna terhadap pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. Peningkatan pengetahuan naik sebesar 36.72% sesudah dilakukannya kegiatan penyuluhan dari sebelumnya 60.280. menjadi 97.00. Adanya kegiatan ini menambah wawasan peserta mengenai pupuk organik ini sehingga dapat mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk an-organik. Para peserta berharap kedepannya aka nada pelatihan pembuatan pupuk organik sehingga para peserta yang merupakan petani dan peternak ini bisa langsung memahami tahap-tahapnya. Kata kunci: limbah organik; penyuluhan; pupuk organik. ABSTRACTMany people in Andalan Village complain about the availability of chemical fertilisers such as Urea Fertiliser, TSP Fertiliser, ZA Fertiliser and others which are often limited and scarce, especially during the rainy season. Andalan Village has agricultural and livestock resources that can be used to make organic fertiliser to overcome the scarcity of subsidised fertiliser. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of farmer and livestock groups about the benefits, management methods and techniques for making organic fertiliser made from cow dung which has been a waste in the community. The method used is counselling in the form of lectures, discussions, and demonstrations using videos on the use and manufacture of organic fertiliser. In addition, to determine the increase in knowledge of participants, pretest and post test were used. Extension activities have been carried out at the Hamlet Hall, Gelumpang Hamlet, Andalan Village, Bayan District, North Lombok Regency. The results of the activity showed that the participants were very enthusiastic about participating in the activity starting with the number of participants who attended, as well as active questions during the discussion session. Based on the results of pretest and posttest analysis using paired sample T-test, it is known that there is a significant increase in knowledge with a significance value (2-tailed) p=0.000 <0.05, which means that there is a significant influence on the knowledge of participants before and after counseling. The increase in knowledge increased by 36.72% after the extension activities from the previous 60.280 to 97.00. The existence of this activity adds to the participants' insight into this organic fertiliser so that it can reduce dependence on the use of inorganic fertilisers. The participants hope that in the future there will be training in making organic fertiliser so that the participants who are farmers and breeders can immediately understand the stages. Keywords: extension; organic fertilizer; organic waste.