Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Buana Ilmu

ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PAINTING DENGAN PENDEKATAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (STUDI KASUS PT. SAKAE RIKEN INDONESIA) Afif Hakim; Sri Pramono
BUANA ILMU Vol 4 No 2 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v4i2.1102

Abstract

Pengukuran produktivitas penting dilakukan agar perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya. Salah satu metode pengukuran produktivitas adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE). Pengukuran OEE menggunakan 3 rasio yaitu avaibility, performance, quality. Hasil dari perhitungan OEE tahun produksi 2018 sebesar 42,56 %, dilihat dari besarnya OEE tersebut dikategorikan ke dalam kategori 2 (40% - 59%) atau kategori rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem karena berpeluang akan menimbulkan kerugian dan daya saing rendah. Penyumbang terbesar rendahnya nilai OEE adalah pada aspek quality, dengan jenis losses yaitu defect losses dengan rasio 44,60%. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah dengan menerapkan pendekatan kaizen 5S. Setelah dilakukan perbaikan selama 5 bulan didapatkan hasil perhitungan OEE sebesar 44,10 %. Jika dibandingkan dengan data tahun 2018 dengan nilai OEE 42,56%, maka mengalami kenaikan sebesar 1,54%. Dengan demikian, diharapkan perusahaan dapat terus meningkatkan performa produktivitasnya di masa-masa mendatang. Productivity measurement is important so that companies can calculate their performance. One method of measuring productivity is the Overall Effectiveness of Equipment (OEE). The measurement of OEE uses 3 ratios, namely availability, performance, quality. The results of the OEE calculation for the 2018 production year were 42.56%, the contribution of OEE was categorized into category 2 (40% - 59%) ) or low category so it is necessary to improve the system because it is likely to cause losses and low competitiveness. The biggest contributor to the value of OEE is in the quality aspect, with the type of loss, namely defect losses with a ratio of 44.60%. After 5 months of improvement, the OEE calculation result was 44.10%, compared to the 2018 data with an OEE value of 42.56%, an increase of 1.54%, so the company is expected to continue to improve its productivity performance. in the future.
STUDI IMPLEMENTASI KONSEP HALAL SUPPLY CHAIN PADA PASOKAN DAGING AYAM DI PASAR BARU KARAWANG Afif Hakim
BUANA ILMU Vol 5 No 2 (2021): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i2.1515

Abstract

Salah satu produk yang dekat dengan masyarakat dan selalu diminati untuk dikonsumsi adalah daging ayam. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mengkaji mengenai kehalalan daging ayam curah dalam serangkain proses suplly chain-nya dari hulu ke hilir. Penelitian ini mengambil objek yaitu daging ayam yang dijual di Pasar Baru Karawang. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ketiga pemasok daging ayam ke pasar baru karawang secara umum berdasarkan observasi secara langsung di lapangan sudah memenuhi syarat syar’i mengenai kehalalan daging ayam dan sampai kepada konsumen akhir tidak terkontaminasi dengan barang haram/najis. Akan tetapi tetap masih diperlukan penyempurnaan sebagai yaitu perlu dipastikan kembali kehalalan bahan dari makanan, minuman, vaksin, dan vitamin yang digunakan, perlu adanya pemastian menghadap kiblat, perlu adanya pemastian bahwa ayam yang disembelih sudah betul-betul mati sebelum proses selanjutnya atau minimal menunggu 3 menit. Risiko yang dapat terjadi dikelompokkan menjadi resiko rendah, resiko sedang dan resiko tinggi. Risiko rendah yaitu daging ayam tercampur dengan bahan najis/haram dan timbangan tidak sesuai. Resiko sedang yaitu penyembelihan tidak menghadap kiblat. Sedangkan resiko tinggi yaitu ayam belum benar-benar mati karena berhubungan langsung dengan kehalalan daging ayam. Hal ini pula yang jarang disadari oleh para pemasok daging ayam mereka kebanyakan tidak memastikan benar-benar mati atau tidak menunggu setidaknya 3 menit. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi, standarisasi, serta kalibrasi timbangan. Kata kunci : supply chain, kehalalan, haram, Pasar Baru Karawang One of the products that are close to the community and always in demand for consumption is chicken. Therefore, it is necessary to study the halal chicken meat in the supply chain process from upstream to downstream. This research took the object, namely chicken meat sold in Pasar Baru Karawang. The conclusions that can be drawn from this study are that the three suppliers of chicken meat to the Karawang new market in general, based on direct observations in the field, have met the syar'i requirements regarding the halalness of chicken meat and until the end consumers are not contaminated with haram / najis goods. However, improvements are still needed as it is necessary to re-confirm the halalness of the ingredients of the food, drinks, vaccines, and vitamins used, it is necessary to ensure facing the Qibla, it is necessary to ensure that the slaughtered chickens have really died before the next process or at least wait 3 minute. The risks that can occur are grouped into low risk, medium risk and high risk. Low risk, namely the chicken meat is mixed with unclean / haram ingredients and the scale is not suitable. The risk is moderate, namely the slaughter does not face the Qibla. Meanwhile, the high risk is that the chicken has not really died because it is directly related to the halal meat of the chicken. It is also something that is rarely realized by most of their chicken meat suppliers who do not ensure that they are really dead or do not wait at least 3 minutes. Therefore, it takes education, standardization, and scale calibration. Keyword : supply chain, halal, haram, Pasar Baru Karawang (traditional market)
PERANCANGAN PRODUK SOFTENER PAKAIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA UMKM SUCI LAUNDRY Afif Hakim; Nana Rahdiana; Ade Suhara
BUANA ILMU Vol 7 No 1 (2022): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v7i1.3020

Abstract

Perancangan produk merupakan hal yang paling penting dalam suatu proses bisnis perusahaan. Perusahaan harus senantiasa mengembangkan produk yang dimiliki agar produk tetap eksis dan tidak mengalami fase kematian. Penelitian ini merancang produk softener suci laundry. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan pembuatan House of Quality yang dapat menterjemahkan voice of customer kedalam spesifikasi produk.. Dari hasil survey dilakukan pembobotan dan didapatkan bobot atribut konsumen (voice of customer) yang paling besar adalah softener pakaian yang diinginkan adalah softener yang lembut dengan bobot 23%. Kesimpualan pada penelitian ini adalah rekomendasi desain kemasan dan isi softener suci laundry adalah kekuatan Material kemasan (18 ribu x uji), tingkat kekentalan campuran (0,7 modulus), koefisien gesek kemasan / kelicinan (0,1 µ), tinggi kemasan (9 cm), berat kemasan (40 gram), tebal kemasan (12 mm), lebar kemasan (4 cm), panjang tutup kemasan (42,8 mm), tinggi tutup kemasan (46 mm), lebar tutup kemasan (39 mm), pewarnaan (terang), jenis campuran (buatan), dan model kemasan (tidak berkontur). Kata Kunci : Quality Function Deployment (QFD), House of Quality, voice of customer