Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL PERGELARAN WAYANG BIMA BUNGKUS DALANG KI NARTO SABDHO Agus Efendi; widyaloka, dhagan -; Harsono
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v5i1.3670

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) struktur adegan, (2) karakter tokoh utama, dan (3) pendidikan karakter pada tokoh utama PBBNS. Bentuk penelitian adalah kualitatif deskriptif. Jenis penelitian adalah kepustakaan. Data primer berupa transkripsi dialog, gendhing, pathetan, ada-ada, sendhon, tuturan dalang, dan janturan. Data sekunder berupa wawancara ahli dalang, buku, dan jurnal ilmiah. Sumber data berupa rekaman PBBNS “Fajar Record” dengan nomor katalog 911 diunggah di youtube “Bima Bungkus” oleh Sentra Loka. Cara mengumpulkan data menggunakan teknik menyimak dan mencatat. Metode validasi data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil dan kesimpulan penelitian yaitu (1) struktur adegan PBBNS yaitu (a) Adegan Pathet Nem: Jejer, Kedhaton, Pasowanan Jawi, Budhalan, Kapalan, Adeg Sabrang, Perang Gagal; (b) Adegan Pathet Sanga: Adegan Sanga I, Adeg Pandhita (Gara-Gara), Perang Kembang, Adeg Sintren (Adegan Sanga II); (c) Adegan Pathet Manyura: Adeg Candhakan I (Sanga Walik Manyura), Adeg Candhakan II, Perang Sampak Manyura I, Adeg Candhakan III, Perang Sampak Manyura II, Perang Lakon, Adegan Candhakan IV, Adegan Candhakan V, Perang Brubuh, Adeg tancep kayon. (2) Pendidikan karakter di PBBNS yaitu (a) Nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan di PBBNS adalah religius. (b) Nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri adalah jujur, tanggung jawab, kerja keras, percaya diri, mandiri, dan rasa ingin tahu. (c) Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama adalah demokratis, santun, komunikatif / ramah, dan cinta damai. (d) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan adalah kepedulian sosial.
Initiation Of Pancasila Student Profile In Upper Class Cultural Diversity Of Elementary School Students Suswandari, M. Pd, Dr. Meidawati; Dwi Anggraeni Siwi; Kevin William Andri Siahaan; Froilan Mobo; Harsono; Ahmad Rosyid
Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture Vol. 6 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/kawruh.v6i1.4710

Abstract

The purpose of this study was to find out and describe the profile initiation of Pancasila students in the cultural diversity of the upper grades of elementary schools at SD N Demakan 01 Sukoharjo. This research is a qualitative research. This research was conducted at SD N Demakan 01. The determination of informants in this study used a purposive sampling technique. Informants in this study were class IV teachers at SD N Demakan 01 Mojolaban. Data collection techniques in this study are through interviews and documentation. Test its validity using source triangulation technique. Researchers present data using narrative text in the form of interactive data analysis. The results of the study show that the value of diversity or diversity is taught to participants at SD N Demakan 01 Sukoharjo, namely to get used to living in Indonesian society which has a diversity of ethnicities and cultures. Learning activities that can foster a global diversity character at SD N Demakan 01 Sukoharjo include not being picky with friends at school, associating with anyone regardless of religion, ethnicity and race, implementing tolerance, namely teachers and students during group discussions do not blame each other and justifying but respecting differences of opinion when discussing in class, respecting friends at school who are practicing prayer and fasting, studying and preserving cultures from other regions, and efforts to strengthen the climate of diversity in schools through storytelling.