Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan

Psikoterapi Islam pada pecandu narkoba di Pondok Pesantren Bidayatussalikin Sleman Yogyakarta Rosmaliana Rosmaliana; Siti Bahiroh
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.19848

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi maraknya kasus narkoba adalah dengan rehabilitasi.  Sejauh ini pemerintah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pusat rehabilitasi, salah satunya yayasan pondok pesantren Bidayatussalikin dengan metode yang relatif berbeda dari metode yang digunakan oleh pusat rehabilitasi pada umumnya, yaitu dengan pendekatan psikoterapi Islam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan proses, manfaat, dan faktor pendukung serta penghambat proses psikoterapi Islam yang dilakukan pondok pesantren Bidayatussalikin, kepada santri (korban penyalahgunaan narkoba). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Bidayatussalikin Sleman Yogyakarta yang sudah bekerja sama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) dengan informan kunci yaitu terapis sekaligus pendiri pondok pesantren, konselor, musyrif, serta santri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa proses psikoterapi Islam yang dilakukan di pondok pesantren Bidayatussalikin menggunakan pendekatan tasawuf yang meliputi takhalli, tahalli dan tajalli. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa manfaat psikoterapi Islam diantaranya, perkembangan fisik santri menjadi lebih baik, gangguan kecemasan para santri mulai menurun, santri dapat bersosialisasi dengan lingkungan, dan santri menjadi taat beribadah kepada Allah SWT. Selanjutnya faktor pendukung prosesi psikoterapi Islam adalah memiliki terapis yang ahli dalam bidangnya, serta sarana dan prasarana yang memadai. Sebaliknya, faktor penghambat proses psikoterapi Islam dikarenakan peran orang tua yang kurang konsisten dan karakter beberapa santri kurang baik.