Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Stabilitas Lereng Bendungan Sutami Berdasarkan Peta Gempa 2017 Fata, Yulia Amirul; Suhartanto, Ery
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.997 KB)

Abstract

Peta gempa 2017 menunjukkan percepatan gempa terbaru di Indonesia. Penelitian bertujuan mengetahui kondisi terkini dan stabilitas lereng Bendungan Sutami sehingga didapatkan batas aman kala ulang gempa dan rekomendasi. Analisis kondisi terkini menggunakan data instrumentasi dan gempa lalu stabilitas lereng dianalisis bertahap sesuai pedoman. Sehingga diketahui batas aman kala ulang gempa dan rekomendasi yang sesuai. Kondisi terkini Bendungan Sutami menyatakan hasil aman, namun terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Stabilitas lereng menunjukkan hasil kondisi statik 97,778% aman, OBE 100 81,111% aman, OBE 200 55,556% aman, dan MDE 100% tidak aman. Analisis dinamik Makdisi and Seed dan Swaisgood menyatakan aman. Batas aman pada percepatan 0,25g dengan kala ulang OBE 500 tahun serta intensitas gempa sebesar 4,3 M dan V MMI(II SIG BMKG). Rekomendasi dengan mengevaluasi sistem drainase permukaan dan penggunaan pola operasi dengan memperhatikan stabilitas lereng bendungan.   Kata kunci : peta gempa 2017, bendungan sutami, stabilitas lereng, batas aman, rekomendasi   ABSTRACT: The 2017 earthquake map showed the latest earthquake acceleration in Indonesia. The research was aimed to know the current condition and slope stability of the Sutami Dam so obtained safe limit of the earthquake and recommendation. Analysis of current conditions used instrumentation and earthquake data then slope stability was analyzed gradually according to the guidelines. So as to know the earthquake safe limit and fitted recommendations. The current condition of the Sutami Dam states results were safe, but there are things to be notice. Slope stability shows result 97.778% static were safe, OBE 100 81.111% safe, OBE 200 55.556% safe, and MDE 100% unsafe. The dynamic analysis of Makdisi and Seed and Swaisgood stated safe. Safe limit at 0.25g acceleration with OBE 500 years and earthquake intensity were 4.3 M and V MMI (II SIG BMKG). Recommendations by evaluated the surface drainage system and the use of operated patterns with respect to the stability of the dam slope. Keywords: 2017 earthquake map, sutami dam, slope stability, safe limit, recommendation 
Pemetaan Partisipatif LULC dan Kebakaran Hutan Bersama Masyarakat DAS Mikro Gumandar-Kedawung Aditya Nugraha Putra; Syamsu Ridzal Indra Hadi; Sativandi Riza; Rizki Maulana Ishaq; Syamsul Arifin; Sudarto Sudarto; Lenny Sri Nopriani; Nina Dwi Lestari; Yulia Amirul Fata; Khanza A’maladewi Sudharta; Dinna Hadi Solikah; Iva Dewi Lestariningsih; Erekso Hadiwijoyo; Raushanfikr Bushron; Rifqi Rahmat Hidayatullah; Didik Suprayogo
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 4 (2022): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.4.1053-1068.2022

Abstract

Kebakaran hutan yang sering terjadi di kawasan hutan DAS Mikro Gumandar-Kedawung terjadi akibat faktor alam dan faktor sosial. Kondisi bagian hulu DAS mikro yang berbatasan langsung dengan padang rumput dan ilalang menyebabkan api menjalar cepat masuk ke kawasan hutan. Hal ini perparah dengan beberapa oknum dari masyarakat sekitar yang sengaja menyalakan api untuk berburu dan mencuri kayu di dalam hutan. Proses identifikasi lokasi rawan kebakaran dan perubahan penggunaan lahan yang menjadi dampak dari bencana ini lokasinya sangat sulit diidentifikasi oleh pengelola hutan dan masyarakat karena belum terdapat data spasial. Kegiatan pengabdian berbentuk pemetaan partisipatif (participatory mapping) ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah di DAS Mikro Gumandar-Kedawung, terutama terkait pemahaman masyarakat terhadap lokasi bekas kebakaran dan perubahan penggunaan lahan, sehingga dapat ditentukan solusi dan lokasi dari upaya pemberian solusi tersebut oleh masyarakat sekitar. Hasil analisis dan groundcheck dengan masyarakat menunjukkan bahwa lokasi-lokasi terbuka (berdasarkan peta perubahan-tutupan lahan 2015-2022) bertambah di tahun 2022 seiring dengan berkurangnya hutan alami sekitar 11%. Lahan-lahan terbuka yang diidentifikasi dari perubahan penggunaan dan tutupan lahan telah dikonfirmasi oleh masyarakat bahwa seluruh titik lokasi kebakaran sesuai dengan kondisi aktual. Kesadaran masyarakat yang semakin meningkat terhadap kebakaran dibuktikan dengan adanya pembuatan sekat bakar dan upaya reboisasi di hutan alami. Bersama masyarakat, lokasi konservasi digambarkan di dalam peta sehingga tersusun data spasial yang dapat digunakan sebagai acuan monitoring dan evaluasi.
Modelling of mechanical roots on slope stability Yulia Amirul Fata; Hendrayanto Hendrayanto; Erizal Erizal; Suria Darma Tarigan; Takeshi Katsumi
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 10, No 4 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2023.104.4779

Abstract

Root system mechanical reinforcement through root-soil cohesion on slope stability is important. However, the root cohesion of Tectona grandis, Maesopsis eminii, and shrubs (Chromolaena odorata) on slope stability is rarely studied and modelled. This study aimed to model the mechanical effect of vegetation through root cohesion, namely teak (Tectona grandis), Maesopsis eminii, and shrubs (Chromolaena odorata). The study was conducted in a simultaneous landslide on January 1, 2020, that dominantly occurred on vegetated slopes of Sukajaya District, Bogor Regency, West Java. The Wu model's root cohesion (CR) was modelled on slope stability using a modified Bishop model. The modelling used the data from field and laboratory-measured. The study found that the presence of a root system increases slope stability's factor of safety (FOS). The root system of young Maesopsiss eminii produces the largest effect of FOS compared to the root system of shrubs, teak, and old Maesopsis eminii. The slope stability of vegetated slopes is a function of the CR and the effective root zone depth. The highest total CR of vegetation was teak with 0.398 kPa, followed by shrubs, young Maesopsis eminii, and old Maesopsis eminii with 0.202 kPa, 0.191 kPa, and 0.087 kPa, respectively. The effective root zone of teak, young Maesopsis eminii, and shrub were 500, 230, 140, and 66 cm, respectively.