Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN HASIL NITRIDISASI STAINLESS STEEL TIPE 316L DENGAN DAPUR FLUIDISED BED Astana Widi, I Komang
JURNAL FLYWHEEL Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v1i1.2

Abstract

The investigation of 316L austenitic stainless steel with nitriding used laboratory scale of fluidized bed reactor has been done. Nitriding temperature treatment is 500 C with variable process as 1, 3 and 6 hours. Then, this investigation used matalography (Scanning Electron Microscope) showed that AISI 316L is formed nitride hard layer on the surface. This nitride hard layer as advanced of austenite as S phase. This layer is formed in one hour as less effective. The profile of hardnes value is showed that tend increase in longer time processing.
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 Astana Widi, I Komang
JURNAL FLYWHEEL Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v1i2.110

Abstract

Selama ini proses pembuatan kawat menggunakan proses wire drawing hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, sehingga proses pembuataannya dan data perhitungan untuk mendapatkan cetakan yang sesuai, berapa besar gaya penarikan merupakan rahasia perusahaan. Oleh karena itu penulis mencoba untuk menganalisa pembuatan kawat menggunakan sistem wire drawing sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan semisal usaha kecil. Dan dalam analisa ini penulis menggunakan simulasi dengan bantuan software Ansys 8.0 untuk lebih menghemat biaya. Analisis simulasi pengaruh sudut cetakan terhadap gaya dan tegangan pada proses penarikan kawat tembaga menggunakan program ansys 8.0 telah dilakukan pengamatan. Hasil pengamatan menunjukan bahwa Cetakan yang terbaik untuk mendapatkan kawat tembaga dari diameter 2 mm menjadi diameter 1 mm adalah menggunakan cetakan dengan sudut cetakan (θ) sebesar 15 0, karena menghasilkan gaya tarikan dan tegangan terkecil yaitu 0,739.108 Pa dengan gaya penarikan sebesar 557 N, sedangkan tegangan masimal terjadi pada sudut cetakan (θ) sebesar 5 0 yaitu sebesar 0,116.109 Pa, namun hasil ini masih di bawah tegangan ijin kawat tembaga yaitu sebesar 0,38.109 Pa sehingga kegagalan penarikan kawat dengansudut tersebut tidak akan terbentuk.
ANALISA DISTRIBUSI PENYEBARAN PARTIKEL PENGUAT SiC PADA SPESIMEN KOMPOSIT LOGAM MENGGUNAKAN SOFTWARE DEGIMIZER Astana Widi, I Komang
JURNAL FLYWHEEL Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v2i2.387

Abstract

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti menunjukan hasil sifat mekanis yang kontroversi. Beberapa penelitian komposit Al-SiC yang telah dilakukan [1 s/d 3] menunjukan komposisi untuk bahan komposit SiC-Al yang optimal masih belum dapat ditentukan secara pasti. Hal ini disebabkan karena selain komposisi, struktur juga sangat berpengaruh yaitu diantaranya tingkat distribusi partikel. Untuk menghasilkan struktur yang optimal ini sangat dipengaruhi oleh teknologi atau metode pemrosesan bahan komposit tersebut. Teknik atau metode yang digunakan dalam menghitung penyebaran partikel terutama berupa penguat pada material komposit menggunakan suatu program software masih belum digunakan perhitungan penyebaran partikel ini telah dilakukan oleh W. Zhou, Z.M. Xu menggunakan suatu alat ukur. Dan keterbatasan dari alat ukur ini adalah hanya mampu menganalisa pada daerah yang terukur sehingga data yang dihaslkan tidak dapat mewakili jumlah penyebaran partikel secara keseluruhan. Pada penelitian ini, penulis mencoba memanfaatkan software digimizer karena software ini merupakan software asik untuk menghitung data statistic yaitu data yang dihasilka dapat mewakili seluruh komponen tanpa melakukan pengukuran pada seluruh komponenya. Adapun sample uji pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap penyebaran partikel penguat SiC didalam matrik logam aluminium. Halini sangat penting dan perlu untuk dilakukan penelitian karena dengan mengetahui tingkat penyearan partikel maka analisa terhadap nilai sifat mekanis bahan komposit akan lebih mudah diamati. Penggunaan software Digimzer yang digunakan untuk mengukur tingkat distribusi partikel menunjukan hasil yang memadai artinya dapat diandalkan, yaitu dengan software ini dapat diprediksi jumlah partikelnya didalam sebuah komponen atau produk meskipun ada persyaratan tertentu terhadap image/hasil foto struktur mikro spesimen yang layak untuk diuji dengan software ini. Hasil pengujian menunjukan bahwa pada spesimen dengan jmlah partikel besar/banyak belum tentu menunjukan distribusi partikel yang baik. Hal tersebut ditunjukan bahwa spesimen 1 dengan jumlah partikel terbesar yaitu 908,724 memiliki mear rata-rata 37,966 dan ada spesimen 2 dengan jumah partikel 869,325 memiliki mean rata-rata 32,053 sedangkan pada spesien 3 dengan jumlah partikel 683,375 memiliki mean rata-rata 35,201. Dan disarankan untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih akurat perlu menambahkan bantuan media lain terhadap image dari struktur mikronya.
STUDI PERLAKUAN PELARUTAN SERAT ALAM BATANG PALAS DURI TERHADAP UNJUK KERJA MEKANIS PADA MATERIAL KOMPOSIT Astana Widi, I Komang; Zulfia, Anne; Sujana, Wayan; Sibut
JURNAL FLYWHEEL Vol 4 No 2 (2011): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v4i2.560

Abstract

Penelitian material komposit ini untuk mamahami karakteristik serat batang palas duri dan matrik epoxy akan ditinjau dari segi sifat mekanisnya. Menghasilkan komposit polimer dengan penguat serat batang palas duri dengan sifat mekanis yang optimal, adapun variebel yang diteliti yaitu perlakuan kimia serat (memanfaatkan larutan kimia dengan Caustic soda (NaOH), Ethanol (CH3-CH2-OH), Acetone (CH3C=0-CH3) dan orientasi serat (kontinyu, pilin dan acak). Analisis makanis berupa pengujian tarik, impak dan bending. Hasil pengujiannya kekuatan tarik untuk serat kontinue dengan perlakuan kimia NaOH, sebesar 16.3333 (Mpa) sedangkan kekuatan impak dan bending terbesar pada orientasi serat pilin (0.0050 j/mm2 dan 34.9211 MPa) Dari data pengujian mekanis dapat diketahui bahwa kekuatan komposit dapat ditingkatkan dengan mengetahui arah pembebanan serat. Arah pembebanan terbesar diatur sesuai arah lamina serat (orientasi serat). Adanya beban geser yang lebih besar dengan arah lamina serat 40 derajat untuk penahanan beban. Fenomena ini juga ditunjukan pada data kekuatan bending.
ANALISA PENGARUH KROM BAJA ASSAB DF 3 TERHADAP BENTUK KOROSI PADA TEGANGAN LISTRIK DAN WAKTU ELEKTROLAPTING Astana Widi, Komang; Edi Susanto, Eko; Rahardjo, Teguh; Dwi Wahyudi, Nanang
JURNAL FLYWHEEL Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v6i1.596

Abstract

Proses pelapisan nikel-krom terhadap baja sebagai logam yang dilapis adalah satu cara untuk melindungi logam terhadap serangan korosi dan untuk mendapatkan sifat dekoratif. Cara pelapisan krom dengan metode elektroplating adalah sebagai berikut, pelapisan menggunakan arus searah (DC). Cara kerjanya mirip dengan elektrolisa, dimana logam pelapis bertindak sebagai anoda, sedangkan logam dasarnya sebagai katoda. Cara yang terakhir ini yang disertai dengan perlakuan awal terhadap benda kerja yang baik mempunyai berbagai keuntungan dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Pada penelitian ini parameter yang digunakan adalah variasi tegangan dan waktu pencelupan pelapisan krom dengan variasi tegangan, 20A dan 26A sedangkan waktu pencelupan selama 10, 20, 30 menit. Pelapisan terbaik adalah pelapisan dengan tegangan 26A dengan lama waktu 20 menit , dikarenakan besar dimensi spesimen dan rapat arus yang tersedia sangat tepat. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa untuk specimen dengan dimensi 50 mm x 25 mm x 15 mm tepat untuk diberikan tegangan sebesar 26A.Lama waktu proses electroplating juga berpengaruh terhadap ketebalan hasil pelapisan, dari data diperoleh bahwa semakin lama waktu proses elektroplating maka semakin tebal lapisan yang terjadi.oleh karena semakin lama waktu yang di berikan maka akan memberi kesempatan kepada material pelapis mengendap pada katoda.
Analisa Khromisasi Eletroplating pada Tool Steel Astana Widi, I Komang; Sujana, Wayan
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v10i2.743

Abstract

PT.Pindad di Turen Kabupaten Malang telah memproduksi amunisi pada tahun 2017 sekitar 600 juta, namun terdapat permasalahan pada poros regang amunisi tersebut dimana pada bagian permukaan yang dilapisi khrom menghasilkan ketebalan yang tidak merata dan tidak konsisten sehingga akan berdampak pada kualitas senjata amunisi tersebut. Beberapa bahkan tidak memenuhi ketebalan lapisan yang distrandartkan sehingga banyak produk amunisi yang rejeck atau gagal. Berdasarkan permaalahan tersebut, kami mencoba meneliti dan mengamati pada beberapa variable proses yang mempengaruhi tingkat ketebalan lapisan khrom yang terbentuk sehingga produksi amunisi ini dapat menghasilkan ketebalan yang konsisiten sesuai standart yang diinginkan. Dengan demikian produksi akan semakin efektif da efisien. Penelitian ini akan memfokuskan pada peran arus dan waktu proses dengan metode electroplating diantaranya 20 s/d 30 Ampere dengan waktu proses antara 15 hingga 45 menit. Pengamatan dan pengujian serta analisis akan dilakukan terhadap hubungan antara sifat kekerasan, ketebalan dan densitas lapisan yang terbentuk. Pengamatan cacat pada permukaan lapisan khrom juga akan menjadi perhatian penting, mengingat cacat retak memeiliki peran penting dalam menghasilkan daya luncur amunisi.
Analisa Kegagalan Berdasaran Panjang Bitting Dupa Memanfaatkan Mesin Three In One Astana Widi, I Komang; Sujana, Wayan; Sudiasa, I Nyoman; Dina Ekasari, Luh
JURNAL FLYWHEEL Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v10i2.748

Abstract

Hasil penelitian tersebut berupa metode baru dalam teknik pembuatan stik dupa yang lebih efektif ditinjau dari segi produksi. Untuk mencapai hasil tri dharma yang optimal dimana perguruan tinggi khususnya ITN Malang dituntut untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, maka melalui kegiatan ini pengusul akan mensosialisasikan metode teknologi yang telah dihasilkan berupa program pelatihan untuk UKM yang memiliki prioritas masalah pada peningkatan produksi. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan solusi pada permasalah yang dihadapi UKM saat ini terutama kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produktifitas hasil pembuatan stik dupa. Melalui pelatihan dan bimbingan dibidang teknologi produksi akan memberikan dampak updating teknologi bagi UKM baik mulai dari pemahaman teknologi otomatisasi hingga pemanfaatan material/bahan bambu dan komponen pada mesin three in one. Dari permasalah yang dihadapi tersebut, kegiatan ini akan menargetkan pada beberapa hal sebagai solusi pemanfaatan metode dan teknologi baru yaitu diantaranya meningkatkan produksi hasil bitting bambu menjadi stik dupa dan juga mengantisipasi permasalahan keamanan dan kesehatan yang seringkali dialami pekerja produksi. Pengembangan alat masih perlu dikembangkan mengingat peralatan yang telah ada di industri tersebut. Pengembangan dengan mengkolaborasikan dengan alat yang telah ada membutuhkan waktu yang lebih lama dikarenakan sulitnya mencari waktu saat peralatan di industri tersebut dalam kondisi tidak terpakai. Dengan demikian untuk menghasilkan peralatan yang optimal untuk pengembangan peralatan stik dupa di industri daerah wagir perlu dilakukan pengabdian masyarakat lebih lanjut.
Analisa Uji Tarik Dan Impak Komposit Epoxy Rami -Agave – Karbon dengan Campuran Epoxy-Karet Silikon (30%, 40%, 50%) Widi, I Komang Astana; Sujana, Wayan; Pohan, Gerald Adityo; Saskara, Putu Suwendra
JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v11i1.2506

Abstract

Dunia industri masa kini terus mengembangkan komposit guna memenuhi berbagai aplikasi untuk memenuhi kualitas produk-produk lokal dalam negeri menghadapi daya saing produk luar negeri. Komposit polimer bermatriks epoxy berpenguat serat karbon, serat rami dan serat agave telah dimanfaatkan secara luas dengan karakteristik kekuatan yang tinggi, namun kekurangan dari komposit tersebut adalah sifat elastisitas yang rendah. Maka dari itu pada penelitian ini penulis menggunakan karet silikon sebagai salah satu penguat pada komposit bermatriks epoxy dengan penguat serat karbon kevlar, serat rami dan serat agave dengan metode laminasi. Kekuatan tarik tertinggi ditemukan pada spesimen dengan 30% dengan rata-rata 12,5133 Kgf/mm2 sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada spesimen 50% dengan rata-rata 7,4333 Kgf/mm2. Pada pengujian impak didapat Harga impak tertinggi pada spesimen 30% dengan rata-rata 0,0202 joule/mm2 sedangkan harga impak terendah terdapat pada spesimen 50% dengan rata-rata 0,0172 joule/mm2. Penggunaan karet silikon sebagai penguat pada komposit menunjukan bahwa kekuatan tarik dan kekuatan impak mengaami penurunan kekuatan dengan meningkatnya fraksi volume karet silikon (30%, 40%, dan 50%). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan karet silikon sebagai penguat pada bahan komposit mempengaruhi kekuatan mekanisnya.
Studi Nitridisasi Besi Tuang Kelabu pada Temperatur 650 0C (1,2,3 Jam) Sujana, Wayan; Widi, I Komang Astana; Rahardjo, Teguh; Darmaputra, Sussetyo
JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v11i1.2509

Abstract

Besi cor kelabu, jenis cor ini sering dipakai karena memiliki banyak kelebihan. Kelebihan tersebut adalah mudah dituang atau dicor menjadi bentuk yang rumit, mudah dilakukan proses permesinan, tahan aus karena grafit dapat berfungsi sebagai pelumas, mempunyai kemampuan meredam getaran yang tinggi, mempunyai kekuatan tekan tinggi, sifat ketahan korosinya baik dibandingkan dengan baja konstruksi biasa, Spesimen yang sebelum proses diperoleh kekerasan tertiinggi yaitu 284,4 HV dengan kedalaman 30 μm, setelah diproses nitridisasi dengan temperature 6500C dengan holding 1,2, dan 3 jam, maka didapat kekerasan tertinggi sebesar 277,2 HV, 261,1 HV, 273,4 HV kekerasan naik pada holding 1 jam itu disebabkan karena reaksi kimia antara nitrogen dengan spesimen sehingga konsentrasi nitrogen pada permukaan spesimen yang berasal dari difusi nitrogen akan lebih banyak membentuk lapisan nitride. Pada pengujian spesimen dengan holding 1 jam didapat ketebalan lapisan 10, 20, 30, 40 μm dan permukaan tepi dari inti tidak merata sehingga lapisan menjadi tidak merata atau bergelombang, sedangkan pada temperatur 6500C dengan waktu 2 jam ketebalan ditunjukan hanya sampai pada 30 μm dan 40 μm, garis grafik mengalami kenaikan dikarenakan lapisan nitride dan permukaan tepi dari inti tidak merata sehingga lapisan menjadi bergelombang. Struktur mikro diperoleh dari hasil metalografi row material dan spesimen yang sesudah mengalami proses nitridisasi. Hasil dari struktur mikro sudah terlihat grafit berbentuk serpih keabu-abu an dan terlihat adanya sedikit korosi dikarenakan spesimen belum dilakukan proses
Comparative Analysis Of Mechanical Properties Of Rubber-Kenaf-Wire-Cotton Lamination On Epoxy-Carbon-Ramie Composite I Komang Astana Widi
JOURNAL OF SCIENCE AND APPLIED ENGINEERING Vol 3, No 2 (2020): JSAE
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jsae.v3i2.1611

Abstract

The use of fiber has been widely researched but the use of several fibers as reinforcement does not necessarily result in optimal mechanical properties. This study aimed to determine the tensile strength and impact strength of composite materials using an epoxy matrix with the addition of rubber variations to increase the ductility of the matrix. Meanwhile, the fibers used for reinforcement are carbon fiber and ramie. In this study, the reinforcement added a variety of kenaf fiber, wire and cotton. This was to compare the role of kenaf fiber, wire and cotton in improving the mechanical properties of composite materials. The percentage of rubber volume fraction added to the epoxy is 30%, 40% and 50%.The highest tensile test results were shown in the 30% epoxy rubber-carbon fiber-ramie fiber-kenaf specimen which was 10.67 Kgf / mm2, and the lowest result was the epoxy 50% rubber-carbon fiber-ramie-wire specimen, which was 5.752 kgf / mm2. The fracture analysis of the tensile test showed that the fracture area is formed by debonding phenomena between fibers and matrices.The highest impact strength was found in the 50% epoxy rubber-carbon fiber-ramie-wire specimen, which was 0.039 kgf / mm2. Meanwhile, the lowest impact strength was found in the 40% epoxy rubber-carbon fiber-ramie fiber-cotton specimen, which was 0.030 kgf/ mm2. In general, the trend of impact test data shows that as the percentage volume fraction of rubber increases, the impact strength of the composite material increases.Based on the test analysis, it was concluded that increasing the percentage of rubber will increase the impact strength of the woven wire reinforcement. However, the impact strength is inversely proportional to kenaf fiber reinforcement, where the addition of the percentage of rubber will reduce the impact strength. This showed that the mechanical properties were not always influenced by the percentage of rubber but were very dependent on the type of fiber. This was also shown in the results of the tensile strength test. In general, it was known that the adhesion between fiber and matrix laminates affected the mechanical properties in addition to the strength of the reinforcement.