Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Aplikasi SEDEKA ( Sistem Dokumentasi Kesehatan Masyarakat ) Dalam Rangka Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Sunnah, Istianatus; Oktianti, Dian; Dianingati, Ragil Setia
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Upaya peningkatan  kesehatan dapat dilaksanakan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama pada usia lanjut yang rentan terhadap penyakit menular maupun tidak menular. Tujuan : Untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif  serta pemantauan kesehatan  pada lansia di Desa Lerep, Ungaran Kabupaten Semarang dengan melaksanakan pemeriksaan rutin serta monitoring kesehatan sehingga tercipta peningkatan  kualitas hidup sehat lansia menggunakan aplikasi SEDEKA. Metode :  Sosialisasi materi tentang penyakit degeneratif dan aplikasi SEDEKA serta pretes postes pada  44 peserta posyandu lansia. Selain itu juga dilaksanakan pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah peserta. Nilai pretes dan postes dianalisis untuk mengevaluasi prosentase  tingkat pemahaman lansia terhadap materi. Hasil:  Pengamatan  yang dilakukan  sebelum kegiatan,  monitoring dan dokumentasi kesehatan oleh penderita  belum dilakukan secara baik, sehingga perlu adanya sistem dokumentasi yang dapat membantu lansia untuk memonitor kesehatannya.  Berdasarkan hasil evaluasi pretes dan postes,  peserta posyandu lansia memiliki peningkatan pemahaman menjadi “BAIK bahkan “SANGAT BAIK” diikuti peningkatan prosentase nilai pemahaman materi pada materi hipertensi sebanyak 100%, materi diabetes mellitus 27,88%  dan hiperkolesterolemia 80,60%. Kesimpulan : Kegiatan sosialisasi ini mampu memberikan efek positif terhadap pemahaman penyakit degeneratif peserta posyandu lansia.
Aplikasi SEDEKA ( Sistem Dokumentasi Kesehatan Masyarakat ) Dalam Rangka Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Sunnah, Istianatus; Oktianti, Dian; Dianingati, Ragil Setia
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Upaya peningkatan  kesehatan dapat dilaksanakan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(GERMAS) dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama pada usia lanjut yang rentan terhadap penyakit menular maupun tidak menular. Tujuan : Untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif  serta pemantauan kesehatan  pada lansia di Desa Lerep, Ungaran Kabupaten Semarang dengan melaksanakan pemeriksaan rutin serta monitoring kesehatan sehingga tercipta peningkatan  kualitas hidup sehat lansia menggunakan aplikasi SEDEKA. Metode :  Sosialisasi materi tentang penyakit degeneratif dan aplikasi SEDEKA serta pretes postes pada  44 peserta posyandu lansia. Selain itu juga dilaksanakan pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah peserta. Nilai pretes dan postes dianalisis untuk mengevaluasi prosentase  tingkat pemahaman lansia terhadap materi. Hasil:  Pengamatan  yang dilakukan  sebelum kegiatan,  monitoring dan dokumentasi kesehatan oleh penderita  belum dilakukan secara baik, sehingga perlu adanya sistem dokumentasi yang dapat membantu lansia untuk memonitor kesehatannya.  Berdasarkan hasil evaluasi pretes dan postes,  peserta posyandu lansia memiliki peningkatan pemahaman menjadi “BAIK bahkan “SANGAT BAIK” diikuti peningkatan prosentase nilai pemahaman materi pada materi hipertensi sebanyak 100%, materi diabetes mellitus 27,88%  dan hiperkolesterolemia 80,60%. Kesimpulan : Kegiatan sosialisasi ini mampu memberikan efek positif terhadap pemahaman penyakit degeneratif peserta posyandu lansia
AMANATIN (Aman, Imun, Amin) Monitoring Kesehtaan Jiwa Raga Menghadapi Pandemi Covid-19 Lyna Lestari Indrayati; Istianatus Sunnah; Liyanovitasari
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v3i1.819

Abstract

The community service is carried out virtually to the community in West Ungaran, Semarang Regency with the aim of educating the public about safe ways to avoid exposure to Covid-19, how to increase immunity with medicinal plants, and how to maintain mental health in the face of the Covid-19 pandemic. The method used in community service activities is to provide online education through the media zoom meeting which is recorded and uploaded on Youtube media, so that it can be accessed at any time by all people. Community Service Activities have been carried out by providing education about safe ways with various efforts to avoid the Covid-19 virus, how to maintain immunity, especially by utilizing medicinal plants which are important factors in increasing body resistance, and ways to maintain mental health in the face of various stresses during the pandemic.
Formulasi dan Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning (Cucurbita maxima) Agitya Resti Erwiyani; Ayu Sonia Cahyani; Luluk Mursyidah; Istianatus Sunnah; Anasthasia Pujistuti
Majalah Farmasetika Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i5.35969

Abstract

Paparan sinar UV secara berlebih dapat menyebabkan imunosupresan, photoaging dan kanker kulit, apabila paparan mengenai lapisan kulit dermis akan menyebabkan kulit menjadi gelap, eritema serta terjadi kerusakan jaringan kolagen. Tabir surya memiliki mekanisme perlindungan secara fisik melalui penghamburan sinar matahari yang masuk ke dalam kulit serta perlindungan mekanik melalui absorbsi sinar UV. Senyawa alami yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kosmetik tabir surya melalui mekanisme antiaging adalah senyawa yang mempunya cincin aromatik seperti gugus fenol. Kandungan labu diketahui memiliki aktivitas antioksidan diantaranya polifenol, karotenoid dan tokoferol. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi krim daging buah labu kuning potensinya sebagai tabir surya melalui pengujian nilai SPF menggunakan metode Spektrofotometri. Evaluasi sediaan krim menunjukkan organoleptis berwarna kuning, berbau manis dan berbentuk semi padat. Krim daging labu kuning memiliki nilai pH yang berkisar antara          5,32 – 6,11, daya sebar 5,04 – 5,31 cm, daya lekat 2,77 – 3,73 detik, viskositas 4480 – 7360 cP, dan uji sentrifugasi krim tidak mengalami perubahan. Penyimpanan selama 14 hari sediaan stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan berdasarkan paired sample T test. Hasil pengujian aktivitas tabir surya menunjukkan nilai SPF F1, F2 dan F3 berturut – turut sebesar 2,15 ± 0,01,    4,69 ± 0,04 dan 5,78 ± 0,02. Krim dengan konsentrasi ekstrak daging buah labu kuning sebesar 5% dan 10% memiliki proteksi tabir surya kategori sedang.
Optimasi Formula Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill ) dan Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn) Agitya Resti Erwiyani; Fania P. Luhurningtyas; Istianatus Sunnah
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 1, No 1 (2017): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.624 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v1i1.10

Abstract

Daun alpukat dan daun sirih hijau memiliki kandungan fitokimia yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi sediaan krim ekstrak etanol daun alpukat dan krim ekstrak etanol daun sirih hijau dan mendapatkan formula yang paling optimum.  Optimasi sediaan krim yang dibuat menggunakan software Design-Expert® 7 (DX7) versi 7.1.5 menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan melakukan komposisi kandungan emulgator Span 80 (X1) dan Tween 80 (X2) pada sediaan krim ekstrak etanol daun alpukat, serta vaselin album (Y1) dan cera alba (Y2) sebagai basis krim pada sediaan krim ekstrak etanol daun sirih hijau. Sediaan krim yang dibuat dilakukan penentuan karakteristik fisik krim. Persentase formula optimum dengan komposisi span 80 dan tween 80 berturut – turut sebesar 4,469% : 6,531%, sedangkan komposisi cera alba dan vaselin album berturut – turut sebesar 8.798% : 1.202%. Sediaan krim dengan komposisi cera alba dan vaselin album yang optimum menghasilkan krim yang stabil ditandai tidak mengalami pemisahan pada pengujian secara mekanik, ditunjukkan dengan nilai F = 1. Sediaan krim dengan optimasi cera alba dan vaselin album lebih stabil ditandai dengan tidak terjadi pemisahan emulsi pada uji sentrifugasi.
EKSTRAK DAGING LABU KUNING (Cucurbita maxima D) SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI PENURUNAN KADAR ASAM URAT SECARA IN VIVO Istianatus Sunnah; Agitya Resti Erwiyani; Lyda Walida Awwalin; Mega Silvi Aprilliani
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang Vol. 2 No. 1 (2020): Juli: Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.813 KB) | DOI: 10.55606/sinov.v3i1.71

Abstract

Hiperurisemia merupakan keadaan yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah yaitu diatas 7,0 mg/dL pada pria dan diatas 6,0 mg/dL pada wanita. Salah satu pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar asam urat adalah ekstrak etanol daging labu kuning (Cucurbita maxima D.) yang mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid dan terpenoid. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas pemberian ekstrak etanol daging labu kuning (Cucurbita maxima D.) terhadap penurunan kadar asam urat secara in vivo. Hewan uji tikus jantan galur wistar digunakan pada penelitian ini, terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (CMC Na 1% + Aquadest), kelompok kontrol positif (Allopurinol dosis 12,6 mg/KgBB), kelompok perlakuan I (dosis ekstrak 200 mg/KgBB), kelompok perlakuan II ( dosis ekstrak 400 mg/KgBB), kelompok perlakuan III (dosis ekstrak 800 mg/KgBB). Peningkatan kadar asam urat menggunakan induksi campuran jus hati ayam + melinjo (1:1). Pengukuran kadar asam urat dilakukan secara triplo menggunakan fotometer Optiva dengan panjang gelombang 520 nm. Selisih data pre test dan post test dianalisa menggunakan SPSS versi 25,0 for Windows dengan uji ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daging labu kuning memiliki kandungan senyawa metabolit apigenin, luteolin, myricetin dan quercetin sebagai jenis flavonoid dan terpenoid yang mampu menghambat enzim xantin oksidase yang menyebabkan tingginya kadar asam urat. Dosis efektif ekstrak yang mampu menurunkan kadar asam urat yang sebanding dengan Allopurinol 12,6 mg/KgBB adalah 800 mg/KgBB.
PURIFIKASI BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa Blume) DAN UJI BIOAKTIVITASNYA SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN DIABETES MELLITUS Rissa Laila Vifta; Istianatus Sunnah; Nurul Chanifah; Yustisia Dian Advistasari
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang Vol. 1 No. 2 (2019): Desember: Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.523 KB) | DOI: 10.55606/sinov.v2i2.92

Abstract

Buah parijoto (Medinilla speciosa) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan dan mampu menurunkan kadar glukosa. Peningkatan aktivitas kandungan senyawa aktif dapat dilakukan dengan cara purifikasi. Penelitian difokuskan untuk mengetahui skrining flavonoid, aktivitas antioksidan, dan pengaruh ekstrak terpurifikasi n-heksan dan etil asetat buah parijoto (Medinilla speciosa) terhadap aktivitas antidiabetes secara in vitro. Identifikasi flavonoid dilakukan dengan pereaksi warna, KLT, dan penentuan total flavonoid. Aktivitas antioksidan dilihat menggunakan radikal kation ABTS.+ (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat), dan pengujian aktivitas antidiabetes dilakukan dengan metode Nelson Somogyi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen purifikasi n-heksan yaitu 57,75% dan etil asetat yaitu 61,25%. Ekstrak terpurifikasi n-heksan mengandung flavonoid masing- masing sebesar 128,208 mg QE/g dan 107,908 mg QE/g. Aktivitas antioksidan menunjukkan kedua ekstrak terpurifikasi memiliki kategori antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 masing 17,75 mg/L untuk purifikasi n-heksan dan 20,22 mg/L untuk purifikasi etil asetat. Ekstrak terpurifikasi n-heksan mampu menurunkan glukosa secara optimal sebesar 60,13% pada kosnentrasi 20 ppm dan purifikasi etil asetat sebesar 49,39% pada konsentrasi 30 ppm. Kandungan flavonoid pada esktrak terpurifikasi buah parijoto memiliki aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang baik. Purifikasi n-heksan mempunyai aktivitas penurunan kadar glukosa secara in vitro yang lebih tinggi daripada purifikasi etil asetat.
UJI STABILITAS FORMULA OPTIMAL SEDIAAN TOPIKAL EKSTRAK BIJI LABU KUNING (Cucurbita Maxima) Istianatus Sunnah; Wening Sri Mulasih; Septi Mariani; Agitya Resti Erwiyani
Avicenna : Journal of Health Research Vol 2, No 1 (2019): Maret
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.635 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v2i1.259

Abstract

Latar belakang: Sediaan topikal antiaging sangat diminati kaum hawa terutama yang mengandung senyawa herbal karena mudah digunakan. Beberapa formula topikal yang masih banyak digunakan antara lain, krim dan masker gel. Labu kuning dan bijinya merupakan salah satu tanaman yaang memiliki antioksidan tinggi dan belum dimanfaatkan sebagai sediaan topikal. Tujuan: Formula masker gel peel-off dan krim memiliki beberapa bahan tambahan yang akan berpengaruh terhadap kestabilan sediaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu adanya optimasi formula sehingga didapatkan formula optimal yang memiliki stabilitas dalam penyimpanan jangka lama. Metode : Optimasi formula menggunakan Design Expert dengan parameter stabilitas meliputi daya sebar, daya lekat, viskositas, pH, waktu kering. Pengaruh waktu penyimpanan terhadap parameter stabilitas tersebut diuji menggunakan t-Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil : analisa menunjukkan formula optimal masker gel peel-off biji labu kuning lebih stabil dalam penyimpanan tetapi memiliki waktu kering yang cukup lama karena konsnetrasi PVA tidak optimal. Sedangkan sediaan krim biji labu kuning, mengalami perubahan meskipun tidak berbeda signifikan. Simpulan: Secara umum, formula optimal masker gel peel-off dan krim ekstrak biji labu kuning stabil selama penyimpanan 1 bulan, tetapi memiliki waktu kering yang lama.
Efektivitas Komposisi Polivynil Alkohol, Propilenglikol dan Karbomer Terhadap Optimasi Masker Gel Peel-off Nano Ekstrak Daging Buah Labu Kuning (Cucurbita maxima D) Istianatus Sunnah; Agitya Resti Erwiyani; Nyai Melati Pratama; Krismelinda Octavia Yunisa
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.958 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v4i2.34399

Abstract

Masker gel peel-off merupakan salah satu bentuk sediaan kosmetika perawatan, yang bertujuan untuk mengangkat kotoran yang menempel di kulit wajah. Komposisi basis dalam formulasi masker gel peel-off sangat menentukan respon sifat fisik dan stabilitas sediaan berupa pH, daya sebar, waktu kering dan viskositas. Permasalahan yang sering dialami dalam formulasi masker gel peel- off yaitu waktu kering dan viskositas yang tidak memenuhi standar. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk optimasi formula dalam sediaan masker gel peel-off nanopartikel ekstrak labu kuning, untuk mendapatkan formula optimal basis PVA, propilenglikol dan karbomer yang memiliki stabilitas fisik sesuai persyaratan. Design expert digunakan sebagai software untuk menentukan formula optimal menggunakan metode D-optimal, dengan respon sifat fisik pH, daya sebar, waktu kering, viskositas dan sentrifugasi. Formula optimal yang digunakan adalah formula dengan nilai desirability mendekat 1. Ekstrak daging labu kuning dibuat dalam ukuran nanopartikel dengan rasio kitosan: Na TPP: Ekstrak (5:1:1) kemudian dilakukan pengukuran transmittan dan ukuran partikel (PSA). Hasil optimasi nanopartikel didapatkan ukuran partikel ekstrak 256,4 nm dengan nilai transmittan 99,88%. Optimasi formula diperoleh komposisi formula optimal PVA (3,951 g), karbomer (0,576 g) dan propilenglikol (5,473 g) memberikan respon sifat fisik berupa pH (5,99), daya sebar (5 cm), waktu kering (6,10 menit) dan viskositas (9252 cps). Uji T menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara hasil optimasi berdasarkan software design expert dengan uji konfirmasi formula optimal (p 0,388> 0,5).
Formulasi dan Evaluasi Bedak Tabur Daging Labu Kuning (Cucurbita maxima D.) Agitya Resti Erwiyani; Rosa Puspita Rizky Wulandini; Tri Dewi Zakinah; Istianatus Sunnah
Majalah Farmasetika Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i4.39149

Abstract

Labu kuning (Cucurbita maxima D.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat sehingga mulai banyak dikembangkan dalam olahan makanan dan kosmetik. Daging labu kuning memiliki kandungan flavonoid, polifenol, saponin, protein, karbohidrat, α-tokoferol, β-carotene yang bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula bedak tabur yang mengandung ekstrak daging labu kuning. Ekstrak labu kuning diformulasi dalam sediaan bedak tabur dengan konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Evaluasi sediaan dengan mengamati perubahan pada parameter organoleptis, homogenitas, derajat serbuk, pH dan kandungan lembab. Uji stabilitas dilakukan dengan mengamati parameter bedak tabur pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C) selama 14 hari dan cycling test selama 6 siklus. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daging labu kuning mengandung flavonoid total sebesar 8,8 mg/g QE. Formula basis, bedak tabur F1, F2 dan F3 memiliki warna putih hingga putih kekuningan, homogen, derajat serbuk halus dan memiliki pH 6. Pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C) selama 14 hari dan cycling test selama 6 siklus tidak menunjukkan adanya perubahan organoleptis, homogenitas, derajat halus dan pH. Kandungan lembab mengalami peningkatan tetapi masih memenuhi persyaratan kandungan lembab sediaan bedak. Kesimpulan bedak tabur ekstrak daging labu kuning memenuhi persyaratan sifat fisik pada semua parameter uji.