Menurut WHO (2016) diketahui sekitar 21 juta orang didunia terkena skizofrenia dan mengalami gangguan kejiwaan. Dari hasil Riskesdas 2018 prevelensi gangguan jiwa di Indonesia adalah sebanyak 7%, dan sekitar 9,8% penduduk mengalami gangguan mental dan emosional. Untuk cakupan pengobatan penderita gangguan jiwa didapatkan data klien yang berobat 48,9% berobat rutin dan 51,1% tidak berobat rutin. Tujuan penelitan ini untuk melihat efektifitas konseling terhadap peningkatan pengetahuan keluarga pasien jiwa tentang kepatuhan minum obat di Poliklinik Rawat Jalan Dewasa RSJ Prof. Hb Saanin Padang.Jenis penelitian ini adalah eksperiment semu (Quasi Experimental, Desain menggunakan model rangcangan One Grup Pretest Postest. Penelitian ini dilakukan di RSJ Hb. Saanin Padang pada tanggal27 Agustus s/d 4 September 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien jiwa yang berkunjung di Poliklinik tersebut pada tahun 2020 yang berjumlah sebanyak 649 orang dengan jumlah responden sebanyak 87 orang, teknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling. Hasil uji statistik menggunakan Uji Non-Paramentik Test (Uji Wilcoxon) menunjukkan bahwa mean range pengetahuan Pre-Testadalah 8.48±1.982 dan pengetahuanPostest yaitu 17.13±1.641, dengan nilai P-Value p=0,000 (p=<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan menggunakan metode konseling mempunyai pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan keluarga pasien jiwa tentang kepatuhan minum obat.Disarankan kepada poliklinik RSJ Prof.Hb Saanin Padang agar dapat memberikan konseling kepada keluarga pasien jiwa dalam rangka meningkatkan pengetahuan keluarga tentang kepatuhan minum obat agar keluarga dapat berperan aktif dalam melakukan perawatan di rumah kepada klien yang mengalami gangguan kejiwaan.