Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa pendidikan Sosiologi

Profil Remaja Pekerja Seks Komersial Di Banjarmasin Kalimantan Selatan Inda Purnama Sari; Syahlan Mattiro; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.301 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v1i2.4191

Abstract

Zaman sekarang mencari pekerjaan cukup sulit sehigga remaja terjerun dalam perkerjaan menjadi perempuan pekerja seks komersial. Tingginya gaya hidup remaja mendorong remaja semakin tergiur akan pekerja menjadi PSK. Dari lingkungan sosial juga sangat berpengaruh bagi kehidupan remaja. Perceraraian bagi kedua orang tua itu salah satu faktor penyebab remaja mengambil jalan pintas seperti ini. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui Kondisi Ekonomi Remaja Pekerja Seks Komersial di Banjarmasin (2) Mengetahui Lingkungan Sosial Remaja Pekerja Seks Komersial di Banjarmsin. Metode Penelitin yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang dipilih adalah purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini yaitu para Remaja Pekerja Seks Komersial di Hotel Banjarmasin yang berumur 17-18 Tahun. Pengumpulan data di lakukan dengan teknik observasi dan wawancara dengan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kondisi Ekonomi Remaja Pekerja Seks Komersial di Banjarmasin yang sangat sulit dan kebutuhan hidup remaja yang sangat tinggi. Membuat para remaja ini nekat bekerja menjadi perempuan Pekerja Seks Komersial di Hotel Banjarmasin. (2) Faktor dari lingkungan sosial remaja ini terlahir dari keluarga yang bercerai kurangnya pengawasan orang tua dan terpengaruh atas ajakan teman sehingga remaja ini mengambil jalan menjadi pekerja Seks Komersial. Berdasarkan hasil penelitian ini di sarankan untuk orang tua mengawasi anaknya, walaupun orang tua sudah becerai jangan sampai anak kehilangan arah. Tanamkan anak ilmu agama, moral, dan nilai-nilai norma lainnya. Agar orang tua bisa membetengi diri anak-anak supaya tidak terjerumus dari perkerja seks komersial.
Tradisi Basasanggan Dalam Acara Perkawinan di Desa Pimping Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara Ana Fitriya; Yusuf Hidayat; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.244 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5210

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui proses pada pelaksanaan tradisi basasanggan dalam acara perkawinan di desa Pimping (2) Mengetahui bentuk sasanggan dalam acara perkawinan di desa Pimping (3)  Mengetahui bentuk pergeseran dalam tradisi basasanggan pada acara perkawinan di desa Pimping. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang dipilih adalah purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini yaitu warga  desa Pimping yang melakukan tradisi basasanggan lebih dari 10 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan 5 informan yaitu Suhaimi, Wardah, Nurlian, Rahayu dan H. Imran. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses pelaksanaan tradisi basasanggan terbagi menjadi 3 tahap yaitu, pertama memberikan sasanggan, kedua menerima dan mencatat dan ketiga mengembalikan sasanggan. (2) Bentuk sasanggan terdiri dari uang serta benda yaitu beras, sembako, kado dan sewa sound system. (3) Pergeseran tradisi basasanggan berupa berkurangnya jenis sumbangan dan perubahan makna tradisi bagi warga. Berdasarkan hasil penelitian ini  disarankan bagi masyarakat yang masih menjalankan tradisi basasanggan agar mampu mempertahankan kebudayaan sehinggga tradisi tersebut tidak mengalami kepunahan. Sebagai pembelajaran, menambah wawasan serta pengetahuan tentang budaya Banjar bagi masyarakat.
Adaptasi Mahasiswa Asal Papua Di Banjarmasin Lusthon Manuel Warmasen; Yuli Apriati; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtamps.v3i1.8298

Abstract

Adaptasi mahasiswa Papua di Banjarmasin merupakan tahap awal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa Papua agar mereka dapat menyesuaikan diri kedalam lingkungan masyarakat yang berbeda dengan kehidupan mereka di Papua. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa Papua di Banjarmasi (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses adaptasi mahasiswa Papua di Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipilih secara purposive sumpling yaitu mereka (mahasiswa Papua) yang berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Politeknik Negeri Banjarmasin. Hasil Penelitian ini menunjukkan Bahwa: (1) Proses adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa Papua ini terbagi kedalam beberapa proses yaitu; belajar bahasa lokal, berteman dengan orang lokal, mengikuti organisasi. Ketiga proses adaptasi tersebut saling terkait dan menjadi proses mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. (2) Faktor pendukung dan penghambat mahasiswa Papua di Banjarmasin terbagi kedalam beberapa poin yaitu; faktor pendukung internal dan faktor eksternal. Selain itu faktor penghambat juga terbagi kedalam beberapa proses yaitu; faktor Penghambat internal dan faktor penghambat eksternal. Selain itu terdapat juga stereotip yang diterima oleh mahsiswa Papua ini sehingga membuat mereka terkadang menutup dari masyarakat sekitar dan juga teman di kampus
Tradisi Bamandi Basunat Pada Masyarakat Melayu Kutaringin di Kelurahana Raja Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat Andre Prasetyo; Yusuf Hidayat; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 3, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtamps.v3i2.10672

Abstract

Tradisi bamandi basunat pada masyarakat melayu Kutaringin di Kelurahan Raja Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat memuat suatu nilai dan makna yang sangat penting serta tersimpan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi bamandi basunat pada masyarakat melayu Kutaringin dan menganalisis makna yang terkandung serta nilai yang terkandung dalam tradisi bamandi basunat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive sampling dengan teknik pengumpulan data yaitu obsravasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Selanjutnya data di analisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Proses pelaksanaan tradisi bamandi basunat dimulai dari persiapan, pelaksanaan dan penutup. Tahap persiapan yaitu menyiapkan air bamandi, kembang, mayang, laung kuning, tumpang gagaok, kasai, dan tampung tawar. Pelaksanaan kegiatan tradisi bamandi basunat dimulai dengan anak laki-laki dimandikan oleh bidan kampung, dilanjutkan memakai laung kuning dilanjutkan memakan tumpang gagaok dan batampung tawar. Setelah anak selesai disunat dilanjutkan mebaca doa selamat dan makan bersama sebagai tahap penutup. (2) Makna yang terkandung dalam tradisi bamandi basunat yaitu sebagai membersihkan diri, sebagai menolak bala dan menghidari dari gangguan makhluk halus dan sebagai rasa syukur. (3) Nilai yang terkandung dalam tradisi bamandi basunat yaitu nilai vital, nilai estetika dan nilai religius.
Peran Petugas Teknis dalam Melaksanakan Fungsi Pekerja Sosial pada Pemberdayaan Perempuan Penyandang Disabilitas Mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru Maria Ulfah; Yuli Apriati; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.166 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i2.6466

Abstract

Perempuan menerima jenis pemberdayaan yang berbeda dengan laki-laki dikarenakan berbagai alasan dan kebutuhan. Namun, perempuan juga berhak mendapat jenis pemberdayaan yang setara dengan laki-laki. Salah satu lembaga yang mampu memberikan pemberdayaan kepada perempuan penyandang disabilitas mental adalah BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran petugas teknis dalam melaksanakan fungsi pekerja sosial pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan sumber data yang dipilih secara Purposive Sampling dan menggunakan data primer dan sekunder, adapun instrumen dalam penelitian ini yaitu Human Instrument. Jumlah informan dalam penelitian ini yaitu 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 5 peran petugas teknis dalam melaksanakan fungsi pekerja sosial pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru yaitu pertama, sebagai Fasilitator berperan dalam mendefinisikan siapa yang akan dilibatkan, memfasilitasi pendidikan seperti membangun pengetahuan dan keterampilan serta menetapkan tujuan keterlibatan PPKS, kedua Broker yang berperan dalam menghubungkan (linking), barang-barang dan pelayanan (goods and service) dan pengontrolan kualitas (quality control), serta melakukan penilaian/asesmen kebutuhan PPKS, ketiga Mediator yang berperan sebagai penengah, keempat sebagai Pembela yang berperan membela PPKS dalam proses pemberdayaan, dan kelima sebagai Pelindung yang berperan melindungi PPKS terutama PPKS perempuan.
Peran Petugas Teknis dalam Melaksanakan Fungsi Pekerja Sosial pada Pemberdayaan Perempuan Penyandang Disabilitas Mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru Maria Ulfah; Yuli Apriati; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.166 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i2.6466

Abstract

Perempuan menerima jenis pemberdayaan yang berbeda dengan laki-laki dikarenakan berbagai alasan dan kebutuhan. Namun, perempuan juga berhak mendapat jenis pemberdayaan yang setara dengan laki-laki. Salah satu lembaga yang mampu memberikan pemberdayaan kepada perempuan penyandang disabilitas mental adalah BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran petugas teknis dalam melaksanakan fungsi pekerja sosial pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan sumber data yang dipilih secara Purposive Sampling dan menggunakan data primer dan sekunder, adapun instrumen dalam penelitian ini yaitu Human Instrument. Jumlah informan dalam penelitian ini yaitu 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 5 peran petugas teknis dalam melaksanakan fungsi pekerja sosial pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru yaitu pertama, sebagai Fasilitator berperan dalam mendefinisikan siapa yang akan dilibatkan, memfasilitasi pendidikan seperti membangun pengetahuan dan keterampilan serta menetapkan tujuan keterlibatan PPKS, kedua Broker yang berperan dalam menghubungkan (linking), barang-barang dan pelayanan (goods and service) dan pengontrolan kualitas (quality control), serta melakukan penilaian/asesmen kebutuhan PPKS, ketiga Mediator yang berperan sebagai penengah, keempat sebagai Pembela yang berperan membela PPKS dalam proses pemberdayaan, dan kelima sebagai Pelindung yang berperan melindungi PPKS terutama PPKS perempuan.