Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknologi amofer terhadap kualitas fisik dan pH jerami padi organik dan anorganik. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial (2 faktor), yaitu faktor A: jenis jerami padi (organik dan anorganik) dan faktor B: jenis starter (kontrol, EM4, dan MOL), setiap perlakuan diulang 4 kali. Proses dimulai dengan pembuatan MOL (mikroorganisme lokal) dan dilanjutkan dengan pengolahan jerami padi menggunakan teknologi amofer. Parameter yang diamati meliputi aroma, tekstur, warna, jamur, dan pH. Uji Kualitas fisik dilakukan dengan skoring penilaian silase, sementara pH diukur menggunakan pH meter. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA, dengan uji wilayah berganda Duncan untuk perbandingan lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis jerami padi (faktor A) dan jenis starter (faktor B) tidak berpengaruh signifikan terhadap aroma, tekstur, warna, jamur, dan pH (P>0,05). Faktor A menunjukkan pengaruh tidak signifikan terhadap semua parameter yang diamati. Namun, faktor B, terbukti memberikan peningkatan signifikan pada aroma, warna, tekstur, dan pH (P<0,01) dibandingkan jerami segar. Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan EM4 dan MOL sebagai starter pada proses amofer jerami padi, baik organik maupun anorganik, terbukti meningkatkan kualitas jerami padi secara fisik dan mampu menurunkan nilai pH dibandingkan dengan jerami segar. Tidak ditemukan interaksi signifikan antara jenis jerami padi dan jenis starter terhadap kualitas jerami padi amofer