Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA TAHUN 2018-2019 Kaban, Karina Datitha Alodia Br; Sipahutar, Rosita Anggita Putri; Puspawani, Yeni; Pratama, Irza Haicha
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16219

Abstract

Abstrak Pada tahun 2016, diperkirakan 1,9 miliar orang dewasa mengalami berat badan berlebih, dimana 650 jutatergolong obesitas. Obesitas merupakan krisis kesehatan yang lebih besar dibanding kelaparan dan merupakansalah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia.Obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinyadiabetes melitus dimana diabetes melitus mengakibatkan 4,2 juta kematian pada tahun 2019. Pada tahun 2030diperkirakan akan terdapat 417,3 juta penderita diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian diabetes melitus di Rumah Sakit Royal Prima Medan.Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi kasus-kontrol denganmenggunakan data sekunder, yakni rekam medis Rumah Sakit Royal Prima Medan. Rekam medis yang digunakanpada penelitian ini adalah rekam medis bagian penyakit dalam Rumah Sakit Royal Prima Medan sejak Januari2018 hingga Desember 2019. Data penelitian ini menunjukkan prevalensi obesitas pada bagian penyakit dalamRumah Sakit Royal Prima Medan sebesar 36,4%. Pada penelitian ini didapatkan nilai OR sebesar 9,148 (OR>1),artinya individu dengan obesitas memiliki risiko mengalami diabetes melitus lebih besar dibanding individu tanpaobesitas (p value= 0,003). Hasil analisa data dengan menggunakan uji Kai-kuadrat menunjukkan obesitasmemiliki hubungan dengan kejadian diabetes melitus (p value= 0,002). Penelitian ini menunjukkan kejadiandiabetes melitus meningkat dengan adanya obesitas.Kata kunci: Obesitas; diabetes melitus. 
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KENAIKAN KADAR GULA DARAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER FK UNPRI Umara, Dini; Damanik, Yola Agriva Ronatio; Pratama, Irza Haicha; Puspawani, Yeni
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16277

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kenaikan kadar gula darah padamahasiswa program studi S1 pendidikan dokter FK UNPRI. Jenis peneliian ini adalah analitik observasional yangdiarahkan untuk mencari hubungan sebab akibat dari suatu masalah yang akan diteliti. Penelitian inimenggunakan desain penelitiananalitik observasional cross sectional yang merupakan suatu penelitian yangmempelajari hubungan antara variebel bebas atau resiko dengan variabel terikat dan akan dikumpulkan dalamwaktu yang bersamaan atau sekali sekaligus. Penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa yang aktif belajardi program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran Universitas Prima Indonesia pada tahun ajaran2019/2020 yang berjumlah 75 responden. Hasil penelitian Mayoritas mahasiswa FK UNPRI mengalami stressedang dengan persentase sebesar 74,7% yaitu dengan jumlah mahasiswa mencapai 56 orang mahasiswa.Sedangkan untuk mahasiswa yang dengan tingkat stres berat dengan nilai persentase 6,7% yaitu dengan jumlahmahasiswa sebanyak 5 orang. Sementara mahasiswa dengan tingkat stres ringan memiliki nilai persentasesebanyak 18,7% dengan jumlah mahasiswa sebanyak 14 orang.Mayoritas dari kadar gula darah mahasiswa FKUNPRI adalah normal dengan persentase 96 % dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang responden.Sementara untuk mahasiswa yang mengalami kenaikan gula darah sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar4%. Dengan nilai KGD terendah yaitu 70mg/dl dan nilai tertinggi yaitu 208 mg/dl.Hasil uji chi-squaremenunjukkan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,001 dimana signifikansi É‘ < 0,05. Hal ini menunjukkan adahubungan bermakna antara Stres dengan Kadar Gula Darah.Kata Kunci : Stres, kadar gula darah
DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BIJI KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Pratama, Irza Haicha; Amansyah, Adek; Zai, Zulvan; Sitanggang, Anggi K T
Preventif Journal Vol 6, No 1 (2021): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/epj.v6i1.23230

Abstract

AbstrakBiji ketumbar (Coriandrum Sativum L) adalah tanaman yang diperkenalkan dari daerah Mediterranean, dan Timur Tengah, di Negara Indonesia biji ketumbar pada umumnya di gunakan sebagai bumbu masakan. Biji ketumbar juga banyak dimanfaatkan untuk penyakit diabetes, anti-inflamasi, antioxidant, anti fungal, antibiotik baik bakteri maupun jamur. Pada penelitian ini ekstraksi biji ketumbar dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ada beberapa tingkatan konsentrasi yang digunakan yaitu 50%, 75%, 100%, dengan control positif gentamicin 10 mcg dan control negatif Aquadest steril. Teknik pengujian dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan dengan metode difusi cakram. Pada hasil skrining fitokimia ekstrak biji ketumbar didapatkan adanya senyawa flavonoid, saponin, tannin, alkaloid, fenolik, glikosida, dan triterpenoid. Dari hasil pengujian ekstrak biji ketumbar dengan konsentrasi 100% didapatkan hasil bahwa ekstrak biji ketumbar sangat berpotensial menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan hasil rata-rata diameter 8,20 mm dengan daya hambat tergolong besar
DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BIJI KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA Sitanggang, Anggi Kristina Theresia; Zai, Zulvan Jaya Putra; Pratama, Irza Haicha; Amansyah, Adek
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.697 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i3.470

Abstract

Biji ketumbar (Coriandrum Sativum L) memupakan tanaman yang berasal dari Mediterranean, dan Timur Tengah, masyarakat Indonesia umumnya di manfaat kan sebagai bumbu masak. Biji ketumbar sering juga digunakan untuk penyakit diabetes, diuretic, hypolipidemia, anti- fungal, antibiotic baik jamur maupun bakteri, antioxidan, dan anti-inflamasi. Ekstraksi biji ketumbar dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Konsentrasi yag digunakan 50%, 75%, dan 100%, dengan control positif gentamisin 10mcg (OXOID) serta control negative (aquadest steril). Pengujian dilakukan dua kali pengulangan dengan metode difusi cakram. Skrining fitokimia ekstrak biji ketumbar menunjukan adanya senyawa alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, fenolik, Triterpenoid, dan glikosida. Hasil pengujian menunjukan bahwa ekstrak biji ketumbar mampu menghambat petumbuhan bakteri pseudomonas aeruginosa. Ekstrak biji ketumbar yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri pseudomonas aeruginosa adalah konsentrasi 100% dan rata-rata diameter 8,20 mm dengan daya hambat tergolong besar.
Hubungan jumlah paritas terhadap usia menopause Grasiah, Joster; Amansyah, Adek; Pratama, Irza Haicha; Djohan, Djohan
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 4 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v4i1.2260

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah wanita berusia 59 tahun di Indonesia, menjadi penting untuk mecegah menopause pada usia yang terlalu dini. Jumlah paritas merupakan salah satu faktor yang penting untuk mencegah menopause lebih cepat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas terhadap menopause pada pasien di Rumah Sakit Umum Royal Prima. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional pada 30 pasien menopause di Rumah Sakit Umum Royal Prima yang dipilih dengan simple random sampling. Analisa data yang dilakukan untuk menilai pengaruh jumlah paritas terhadap usia menopause adalah uji Kruskal-Wallis dan korelasi spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pasien menopause berada pada usia 67.10 tahun dengan kecenderungan mengalamai menopause pada usia 54 tahun. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap usia menopause pada masing-masing kelompok paritas (p= 0,023). Selain itu, hasil analisa statistik lainnya juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bersifat positif antara jumlah paritas terhadap usia menopause (p= 0.05; koefisien korelasi: 0.874). Oleh karena itu, jumlah paritas secara signifikan mempengaruhi usia menopause, dimana pasien dengan jumlah paritas yang banyak cenderung mengalami menopause yang lebih lama.
Celery leaf extract cream is a potential wound healing agent Akalili, Cory Cintia; Pratama, Irza Haicha; Chiuman, Linda
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 2 (2023): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i2.4400

Abstract

Natural ingredients have been widely used for wound care and healing because of their flavonoid, saponin, and tannin contents, which can facilitate the healing process. This study aimed to examine the efficacy of celery leaf extract cream in the treatment of cutaneous wounds on the surfaces of white Wistar rats. This study involved laboratory-based experimental research utilizing a pretest-posttest with a control group design. Twenty white rats were sampled for this study and divided into four groups, each consisting of five rats, including one control group and three treatment groups. The extract was obtained via maceration, whereas the celery leaf extract cream contained an oil-in-water emulsion. A one-way Anova test was used to test differences between groups (p < 0.05), and a Post Hoc test with LSD technique was conducted to determine the most effective treatment group. Celery leaf extract cream has been found to be more efficient in accelerating skin regeneration and stimulating fibroblast proliferation than base cream. This is evidenced by the superior performance of the celery leaf extract cream treatment group in closing the incision wound, as well as the group's higher production of fibroblasts that are essential for wound healing, compared to the base cream group. This is evidenced by the superior performance of the celery leaf extract cream treatment group in closing the incision wound, as well as the group's higher production of fibroblasts that are essential for wound healing, compared to the base cream group. The anti-inflammatory and antioxidant properties of the flavonoids found in celery leaves can potentially prevent the formation of free radicals and expedite wound healing.
Prevalensi dan Penyebab Gangguan Muskuloskeletal pada Pengayuh Sampan Hartono, Hartono; Simangunsong, Pahala Maringan Jubel; Manalu, Putranto; Pratama, Irza Haicha; Aulia, Yuli
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 9, No 2 (2024): May
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.94841

Abstract

Latar Belakang: Studi mengenai gangguan muskuloskeletal yang diakibatkan oleh aktivitas mendayung perahu atau sampan pada atlit atau nelayan telah banyak dilakukan. Namun, studi yang berfokus pada pendayung sampan untuk jasa transportasi masih terbatas. Aktivitas mendayung yang berat dapat mengakibatkan gangguan muskuloskeletal sehingga menurunkan kualitas hidup pekerja dan merusak kesehatan fisik dan mental mereka.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan usia, durasi kerja dan masa kerja dengan gangguan muskuloskeletal pada pendayung sampan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan selama bulan Januari 2021. Sebanyak 30 orang disertakan dalam pengukuran dan pengumpulan data. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square.Hasil: Hasil analisis menunjukkan sebanyak 12 pendayung sampan transportasi (40%) mengalami gangguan muskuloskeletal. Keluhan yang timbul pada pendayung adalah pada bagian punggung, pinggang, bahu, lengan atas, lengan bawah, paha, dan pergelangan kaki. Dari hasil uji Chi Square terlihat bahwa keseluruhan faktor risiko seperti usia (p value =0,044), durasi kerja (p value=0,025), dan masa kerja (p value=0,016) berpengaruh terhadap gangguan muskuloskeletal.Kesimpulan: Pendayung sampan berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal, sehingga perlu adanya penambahan jam istirahat dan melakukan peregangan otot.