Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENERAPAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEPUASAN ATRIBUT PRODUK MINUMAN HERBAL “AKAR TANJUNG” (STUDI KASUS PADA UPT. MAKARTI POMOSDA TANJUNGANOM, NGANJUK) Nurul Aini; Nur Mufilhah; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 15 No. 01 (2021): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamu adalah jenis minuman herbal tradisional yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia dari jaman dahulu kala sampai sekarang, bahkan konsumsi jamu kian meningkat. Meningkatnya popularitas dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap jamu membuat para pelaku usaha memanfaatkan kondisi ini untuk membuat suatu usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak lain UPT MAKARTI di Tanjunganom Nganjuk yang berupaya unggul dalam persaingan di pasar dan dalam hal pemenuhan kepuasan konsumen. Dengan metode Quality Function Deployment diketahui terdapat 18 atribut produk yang berpengaruh terhadap kepuasan yaitu rasa, aroma, warna, berat, keamanan komposisi, tingkat harga, ketahanan produk, informasi nilai gizi, logo merek, informasi komposisi, ijin dinkes, label halal, cara penyajian, label produksi dan kadaluarsa, desain kemasan, bentuk kemasan, dan ukuran (volume) kemasan. Dengan menggunakan metode QFD disimpulkan bahwa untuk mengetahui tingkat kepuasan atribut produk minuman herbal Akar Tanjung dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada 68 responden untuk memperoleh data mengenai kepuasan dan kepentingan yang kemudian diolah untuk mencari nilai improvement ratio, sales point, raw weight, normalized raw weight, dan absolute and relative importance. Nilai tersebut digunakan untuk membuat matriks HOQ sehingga diperoleh hasil bahwa produk tersebut memiliki keunggulan pada atribut aroma, ketahanan produk, dan informasi nilai dengan penilaian konsumen yang tinggi dibandingkan dengan atribut lainnya pada kuisioner kepuasan produk tersebut yaitu 3,43, 3,41, dan 3,40. Data hasil perhitungan kepentingan teknis menunjukkan, prioritas teknis untuk mencapai atribut kepentingan konsumen adalah desain label karena memiliki nilai kepentingan teknis terbesar (279,9). Nilai tersebut menunjukkan bahwa karakteristik tersebut memiliki kompeksitas dan berpengaruh lebih besar terhadap atribut produk.
PENERAPAN SISTEM ANTRIAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PELAYANAN PENITIPAN UANG SANTRI POMOSDA (STUDI KASUS PADA UPT. KANTOR PUSAT POMOSDA TANJUNGANOM, NGANJUK) Rahayu Dwi Setianingsih; Achmad Syaichu; Eko Budi Santoso; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 15 No. 01 (2021): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian antrian (queues) terjadi karena permintaan pelayanan lebih besar daripada fasilitas pelayanan yang ada dalam sistem antrian. Ada beberapa sistem antrian yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah antrian yaitu, single channel single phase, single channel multi phase, multi channel single phase, dan multi channel multi phase.Dengan tujuan untuk mengetahui penerapan sistem antrian dengan mengoptimalkan pelayanan penitipan uang santri POMOSDA yang efektif dan efisien.Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diketeahui sistem antrian yang tepat untuk memperbaiki pelayanan KPU POMOSDA supaya efektif dan efisein adalah sistem antrian single channel single phase, single channel multi phase dan multi channel multi phase, dengan hasil perhitungan tidak adanya pelanggan yang mengantri dalam sistem dan antrian di ketiga sistem tersebut. Dengan masing-masing waktu pelayanan di setiap sistem antrian, single channel single phase, rata-rata waktu menunggu dalam sistem (Ws) 0,013 jam, rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wq) 0,0026 jam, single channel multi phase dengan rata-rata waktu menunggu dalam sistem (Ws) 0,0202 jam, rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wq) 0,0094 jam, dan multi channel multi phase, rata-rata waktu menunggu dalam sistem (Ws) 0,0037 jam, dan rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wq) 0,0031 jam.
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA SMP POMOSDA TANJUNGANOM NGANJUK) Deva Rio Mahardika; Bakti Yulisar; Agustin Sukarsono; Denny Kurniawati
CYBER-TECHN Vol. 15 No. 01 (2021): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara iklim organisasi terhadap kinerja pegawai pada SMP POMOSDA. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling sensus, yang mana seluruh populasi yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menyebar kuesioner kepada seluruh responden yang berjumlah 48 orang. Pada peneitian ini alat analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier dan uji - t.Dari hasil penelelitian yang dilakukan di SMP POMOSDA terkait Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai di SMP POMOSDA. Dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,311 yang berarti mempunyai pengaruh yang kuat dan nilai koefisien determinasinya sebesar 0,970 atau 97,0%. Persamaan yang didapatkan adalah Y=12,780 + 0,319X yang artinya yaitu :Konstanta = 12,780 apabila Iklim Organisasi sama dengan nol, maka kinerja pegawai sebesar 12,780.Koefisien regersi positif sebesar 0,319 jika iklim organisasi meningkat sebesar 0,319 maka kinerja kinerja akan meningkat sebesar 0,319. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa T hitung > T tabel atau 3,190 > 2,129 dan nilai signifikansi < dari ρ value atau 0,00 < 0,05 yang artinya bahwa iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
SURVEY TERHADAP PERANAN DINAS PERINDAGKOP DAERAH KAB. NGANJUK DALAM PEMBINAAN INDUSTRI KECIL ( STUDI PADA SENTRA INDUSTRI DAN USAHA KECIL GENTENG DESA KALORAN KEC. NGRONGGOT KAB. NGANJUK ) Purnomo Sidik; Agustin Sukarsono; Erna Habibah
CYBER-TECHN Vol. 15 No. 01 (2021): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan industri kecil saat ini sangat penting artinya bagi kesejahteraan masyarakat. Karena dapat menopang perekonomian dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, apabila dilihat secara geografis, produk industri kecil memperoleh proteksi alami. Namun dalam perkembangannya, peranan industri kecil mendapat banyak kendala dan tidak jarang keberadaannya mudah gulung tikar. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala, diantaranya dalam bidang permodalan, kualitas sumber daya, sarana dan prasarana, serta bidang pemasaran yang terbatas. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan. Selanjutnya akan berdampak pada rendahnya tingkat pendapatan, yang mempersulit pengumpulan modal yang dibutuhkan untuk pengembangan usahanya. Untuk itulah peranan pemerintah dalam membina industri kecil sangat diperlukan agar industri kecil tersebut dapat berkembang lebih pesat dan tetap menjaga kualitas produk yang ada.Guna mendukung hal tersebut diatas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang menekankan pada studi untuk memperoleh gambaran mengenai suatu gejala pada saat penelitian dilakukan terhadap para pelaku industri kecil genteng di desa Kaloran, kecamatan Ngronggot, kabupaten Nganjuk. Melalui analisa statistik deskriptif, maka ditunjukkan variabel tingkat kemanfaatan peranan Dinas Perindagkop Kabupaten Nganjuk cukup tinggi. Ini dirasakan oleh para pelaku industri kecil yang dapat diketahui dari peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun. Dengan didukung pembinaan secara berkelanjutan.Dari hasil analisa diatas berarti dapat disimpulkan bahwa dengan pembinaan dari Dinas terkait dan lembaga mandiri yang mengakar pada masyarakat akan mampu mendongkrak semangat usaha para pelaku industri kecil untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas baik dari segi perencanaan, pengembangan rencana,
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BUBUK KEDELAI INSTAN MARASAKE (Studi kasus pada UPT. Makarti POMOSDA Tanjunganom Nganjuk) M. Asmin Firmansyah; Achmad Syaichu; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 02 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia industri persaingan yang semakin ketat saat ini menyebabkan setiap industri dituntut mampu bersaing dan mampu mengikuti persaingan sehingga mendorong industri tersebut semakin tumbuh dan berkembang. Untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan suatu perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan yang strategis agar dalam pelaksanaannya terarah dan terpadu. Salah satunya adalah strategi pemasaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keputusan yang harus diambil oleh pihak menejer pemasaran untuk meningkatkan promosi. Analisis yang digunakan untuk menentukan perumusan strategi pemasaran UPT. MAKARTI POMOSDA dijabarkan melalui pendefinisian SWOT (strenght/kekuatan, weakness/kelemahan, opportunity/peluang, threats/ancaman). Setelah pemasangan faktor-faktor SWOT dapat disusun berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki UPT. MAKARTI POMOSDA didapat strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk pembelian produk oleh warga jamaah, menjaga kualitas produk, meningkatkan teknologi alat produksi dan meningkatkan komunikasi, melakukan kegiatan promosi dengan terencana dan memaksimalkan kinerja sumberdaya manusia yang ada. Dengan menggunakan skor terbobot internal dan eksternal. Matriks IFE 2,68 sedangkan adalah EFE dengan total sebesar 2,43. Berada pada posisi sel V yaitu (Hold and Maintain) memperbaiki produk atau jasa. Strategi yang cocok dengan posisi ini adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah diterapkan. Dari hasil strategi itu semua perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait analisis SWOT guna menjalin kerjasama untuk memperluas jaringan pemasaran.
ANALISIS PERBAIKAN MESIN CROWN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. Z Nailul Izzah; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 02 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dan melihat faktor mana dari six big losses yang dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin/peralatan. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness, sementara penyelesaian masalah dilakukan dengan mengumpulkan data yang terkait dengan waktu kerusakan mesin, waktu perawatan mesin, waktu pemasangan mesin dan waktu produksi mesin. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness sebesar 21,87%. Persentase dominan dari masing-masing faktor six big looses adalah Idling and minor stoppages sebesar 39,28%, dan breakdown loss sebesar 6,50%. Usulan perbaikan yang dihasilkan dari analisis diagram sebab akibat pada faktor-faktor yang menjadi prioritas utama adalah dengan melatih para operator, pemeliharaan mesin harus lebih intensif, pemeriksaan harus teliti, suhu ruangan harus sesuai dengan suhu mesin.
IMPLEMENTASI LINE BALANCING DALAM INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT SAPI (Studi Kasus pada UD. RESTU KULIT, MAGETAN) Anshori Tajikusumawan; Denny Kurniawati; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 02 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Restu Kulit merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyamakan kulit. Yaitu mengolah kulit mentah, lembar-lembar kulit yang baru turun dari penyembelihan hingga jadi lembaran-lembaran yang siap diolah menjadi sepatu kulit, jaket kulit, sabuk, dompet dan lain sebagainya. Perusahaan yang berlokasi di dalam kawasan lingkungan industri kecil (LIK) Magetan, Jawa Timur ini menjalankan sistem produksi semi job order yaitu terus memenuhi permintaan baik yang secara rutin maupun tidak rutin. Dalam pengerjaannya, aliran material proses produksi secara rutin, sering tidak lancar. Ketidak lancaran itu terjadi karena panjangnya proses yang harus dilalui dan antrean bahan baku yang terjadi di beberapa stasiun kerja. Antrean itu terbentuk selain karena faktor harus menunggu proses selanjutnya menyelesaikan tugas juga karena tingginya iddle time yang terjadi akibat tenaga kerja yang sedikit. Hal tersebut membuat beberapa proses penyelesaian produk menjadi terlambat. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat perbandingan hasil sebelum dan sesudah penerapan line balancing dalam proses basah penyamakan kulit di UD. Restu Kulit. Dari perhitungan line balancing menggunakan metode ranked position weight telah didapatkan nilai yang semakin baik. Ini ditunjukkan dari nilai iddle time yang sebelumnya 44 jam setelah diterapkannya line balancing hanya tinggal 8,5 jam. Balance delay yang sebelumnya 38,09 % setelah diterapkannya line balancing hanya tinggal 10,625 %. Efisiensi lintasan yang sebelumnya 62,17% setelah diterapkannya line balancing meningkat jadi 89,375%. Hasil penelitian ini menghasilkan metode keseimbangan lini yang optimal.
ANALISA PENGEMBANGAN PRODUK SEPATU KULIT DENGAN METODE REKAYASA NILAI DALAM RANGKA PENGHEMATAN BIAYA Eko Sulistiyono; Agustin Sukarsono; Denny Kurniawati
CYBER-TECHN Vol. 16 No. 02 (2022): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data yang di ambil dari SPBU Warujayemg 23 april 2013 , terjadi penurunan pasokan solar hingga 55% di setiap SPBU. Kelangkaan BBM solar yg mengakibatkan kenaikan ongkos jasa ekspedisi, memungkinkan terjadinya kenaikan harga bahan baku.Ditunjang pula bahwa pengembangan produk mempunyai waktu siklus yang semakin pendek. Agar perusahaan tetap dapat bertahan, maka harus selalu dibuat inovasi-inovasi produk yang diharapkan akan mampu meningkatkan volume penjualan. Penghematan biaya (Cost Reduction) dengan metode rekayasa nilai (Value Engineering) banyak digunakan oleh perusahaan. Dengan metode ini akan diperoleh fungsi yang diminta. Penurunan biaya produk dapat dijadikan salah satu strategi dalam kompetisi di dunia usaha dengan tidak mengurangi mutu dari produk tersebut. Penelitian yang dilakukan terhadap produk sepatu kulit di Home Industri Kerajinan Kulit Figha, Magetan bertujuan untuk mengurangi biaya produksi pembuatan sepatu dengan cara mengubah-ubah Loss untuk material. Produk sepatu terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas (Upper) dan bagian bawah (Bottom). Komponen-komponen pembentuk sepatu kulit adalah tetap. Hal ini dikarenakan kualitas dari produk sepatu ini sudah tidak diragukan lagi dan juga desain sudah ditentukan oleh pemilik usaha. Hasil akhir yang diperoleh dengan analisa biaya adalah sebelum rekayasa nilai sebesar Rp. 73,500.00 dan setelah rekayasa nilai sebesar Rp. 72204,50, sehingga dapat diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 1295,50 dan perhitungan nilai fungsi sebesar 1,02 yang berarti biaya yang dikeluarkan adalah layak. Produksi sepatu kulit dalam setahun sebesar 900 pasang sepatu. Jadi penghematan yang diperoleh dalam setahun adalah sebesar Rp. 1295,50x 900 pasang/tahun = Rp. 1.165.950/tahun
ANALISIS PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE TIMECOST TRADE OFF (TCTO) DI PT. ABC Nailul Izzah; Mohammad Riyon Hidayat; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 01 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek merupakan kegiatan sementara yang dibatasi oleh waktu dan biaya. Merencanakan suatu proyek sangatlah penting karena dapat menetukan tingkat keberhasilan atau kegagalan yang akan dialami dalam pelaksanaannya, sebab keterlambatan sangat tidak dikehendaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lintasan kritis serta menentukan waktu kerja dan perencanaan biaya optimal pada proyek penggantian cleading dan ram area crusher pp. Dari hasil penelitian dapat diketahui kegiatan yang melewati lintasan kritis menggunakan metode CPM yaitu persiapan, fabrikasi gordeng, painting gordeng, bongkar gordeng dan dinding cleading rusak, install gordeng, install dinding cleading, bongkar scaffolding dan cleaning area. Setelah itu dilakukan perhitungan metode PERT yang menghasilkan waktu selesai dalam 25 hari dengan keyakinan 98,5%. Dengan metode TCTO terjadi percepatan waktu yang semula 28 hari menjadi 25 hari menggunakan penambahan jam kerja (lembur) sebesar Rp. 45.665.400 dengan presentasi keuntungan proyek 23,89% merupakan percepatan terbaik.
ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN LELE MENGGUNAKAN MEDIA BIOFLOK (Studi Kasus Pada Kelompok Peternak Lele Sehat di POMOSDA) Tito Baskoro; Erna Habibah; Agustin Sukarsono; Yuli Minartiwi
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 01 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan lele menjadi salah satu komoditi hasil perikanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Ikan lele merupakan salah satu ikan yang banyak dikosumsi masyarakat. Komoditi ini membuat ikan lele memiliki prospek yang sangat menjajikan, baik dari segi permintaan maupun harga jualnya. Dalam pengembangannya petani budidaya ikan lele mengahadapi permasalahan yaitu produktifitas yang masih rendah, harga faktor produk (benih, tenaga kerja, pakan, dan pupuk) setiap tahunya hampir bisa dipastikan akan naik dan harga lele akan berfluktuatif tidak menentu ketika panen besar. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa Lele sangkuriang ukuran konsumsi yang di budidayakan di POMOSDA Kabupaten nganjuk memiliki bobot sekitar 200-250 gram (4 – 5 ekor/kg) dan panjang tubuh antara 15 – 20 cm, dengan harga jual lele sangkuriang ukuran konsumsi berkisar 20.000 – 22.000 rupiah/kg. Perhitungan analisa usaha meliputi: Keuntungan, R/C Ratio, Payback Period (PP) dan Break Even Point (BEP). Hasil perhitungan analisa usaha budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang di POMOSDA Keuntungan berkisar; 6.986.677 – 15.948.750 rupiah per periode. R/C ratio berkisar: 1,5 – 2,17 per rupiah. Payback period berkisar: 3,3 – 6,8 bulan. Break event point: 10.138 – 14.115 rupiah/kg.